BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

dokumen-dokumen yang mirip
Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya peningkatan akumulasi lemak tubuh yang disebabkan oleh asupan kalori

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

BAB I PENDAHULUAN. (sedentary lifestyle) dan kurangnya aktivitas olahraga (Tsujii, 2004). Salah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. tumbuhan yang telah banyak dikenal dan dimanfaatkan dalam kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyusun jaringan tumbuhan dan hewan. Lipid merupakan golongan senyawa

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat adanya penimbunan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

baik berkhasiat sebagai pengobatan maupun pemeliharaan kecantikan. Keuntungan dari penggunaan tanaman obat tradisional ini adalah murah dan mudah

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

2015 PROFIL LIPID MENCIT HIPERLIPIDEMIA SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara penggorengan.kebutuhan akan konsumsi minyak goreng meningkat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. timbul dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol total, kadar low density

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

Pengetahuan tentang overweight dan obesitas, baik yang menyangkut penyebab, maupun akibatnya perlu diketahui orang banyak khususnya bagi remaja, guna

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006).

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol, dan disertai proliferasi miosit. Hal tersebut dapat menimbulkan

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

statistik menunjukkan bahwa 58% penyakit diabetes dan 21% penyakit jantung yang kronik terjadi pada individu dengan BMI di atas 21 (World Heart

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. umum lipid ada yang larut dalam air dan ada yang larut dalam pelarut non. dan paha seiiring dengan bertambahnya usia 4.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lemak. yang ditandai peningkatan salah satu atau lebih dari

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba modern ini, kecenderungan pola makan yang serba

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok merupakan gulungan tembakau yang dirajang dan diberi cengkeh

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit degeneratif akan meningkat. Penyakit degeneratif yang sering

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Banyak penduduk Indonesia memiliki pola makan yang salah, cenderung menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang. Pada umumnya, makanan siap saji ini mengandung lemak jenuh dan garam tinggi dengan kandungan serat yang rendah. Konsumsi lemak jenuh yang berlebih, rendah karbohidrat, dan kurang serat yang berasal dari menu makanan sehari-hari merupakan suatu faktor penyebab meningkatnya kolesterol darah. Kolesterol darah yang meningkat dapat menimbulkan suatu penyakit yaitu aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyempitan pembuluh darah oleh kolesterol dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah yang membentuk endapan pada dinding pembuluh darah (Almatsier, 2004). Aterosklerosis menjadi penyebab utama komplikasi hipertensi akibat proses kerusakan menahun pada permukaan sisi dalam pembuluh nadi. Perusakan itu salah satunya berawal dari adanya kontaminasi zat radikal bebas yang bersama-sama dengan LDL-kolesterol (kolesterol jahat) dan trigliserida (lemak darah) membentuk plak (Khomsan, 2008). Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang bertubuh gemuk, tetapi juga bisa terjadi pada orang yang kurus dan dapat menimpa orang-orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup sehat agar dapat menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal. Dalam tubuh terdapat kadar kolesterol normal yaitu 160-200 mg (LIPI, 2009). 1

2 Lemak yang berasal dari makanan akan mengalami proses pencernaaan didalam usus menjadi asam lemak bebas, trigliserida, fosfolipid dan kolesterol, kemudian diserap ke dalam bentuk kilomikron. Sisa pemecahan kilomikron beredar menuju hati dan dipisahkan menjadi kolesterol. Sebagian kolesterol ini dibuang ke empedu sebagai asam empedu dan sebagian lagi bersama-sama dengan trigliserida akan bersekutu dengan protein tertentu (apoprotein) dan membentuk very low density lipoprotein (VLDL). Very low density lipoprotein (VLDL) selanjutnya dipecah oleh enzim lipoprotein menjadi LDL(Soeharto, 2004). Kadar kolesterol dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik, umur, jenis kelamin dan lingkungan. Kadar kolesterol meningkat pada orangorang gemuk, kurang berolah raga, stres dan perokok berat (Mangunprasodjo, 2004). Banyak cara digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total yaitu dengan cara berolah raga, menjaga pola makan yang sehat dan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional dilakukan dengan menggunakan tanaman obat. Penggunaan tanaman obat sudah dikenal dan digunakan oleh nenek moyang kita. Sebagian besar dari tanaman obat yang digunakan masyarakat sekarang ini adalah warisan turun temurun dari nenek moyang yang kemudian dikenal sebagai obat tradisional. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, hewan, mineral, campuran bahan-bahan tersebut yang digunakan secara turuntemurun untuk pengobatan berdasarkan pengalaman dan khasiat yang diperoleh (UU RI No. 23/ 1992). Pengobatan tradisional dipilih karena obat tradisional berasal dari tanaman obat dengan kandungan kimia yang alami bukan sintetik (buatan), tidak memiliki efek samping dalam tubuh, dan tanaman obat yang digunakan lebih mudah

3 diperoleh dengan harga yang cukup murah. Sehingga banyak penelitian terhadap obat tradisional yang telah dilakukan. Beberapa penelitian tanaman obat tadisional yang telah dilakukan antara lain penelitian yang dilakukan oleh Ratni (2013), gedi (Abelmoschus manihot) menunjukan efek hipolipidemik yang dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus putih jantan galur Wistar dengan kandungan senyawa flavonoid dan steroid pada gedi. Utariningsih (2007) menentukan dekok rambut jagung (Zea mays) efektif menurunkan kadar kolesterol tikus, penurunan kadar kolesterol tikus ini menggunakan senyawa -sitosterol yang terkandung dalam rambut jagung. Menurut para ahli peneliti herbal, jintan hitam (Nigella sativa) berperan dalam menurunkan kelebihan kolesterol dalam darah dengan zat aktif thymoquinone, omega 9, omega 3, omega 6, saponin dan fitosterol (Edi Junaedi, 2011). Subekti (2006) mengunakan daun katuk (Sauropus adrogynus L. merr) untuk menghasilkan produk puyuh Jepang rendah kolesterol. Daun katuk mengandung senyawa fitosterol yang dapat menurunkan kolesterol pada produk puyuh Jepang. Wahyuni (2013), mengunakan ekstrak n-heksana daging buah delima putih (Punica granatum) yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) dengan kandungan fitosterol pada daging buah delima putih. Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jannah, et., al. (2013), pada ekstrak buah buncis (Phaseolus vulgaris L.) mengandung senyawa fitosterol. Fitosterol merupakan sterol alami yang mengandung minimum 70% -sitosterol. Menurut Bonsdoff-Nikander (2005), senyawa fitosterol dapat menurunkan kolesterol melalui kompetisi antara kolesterol

4 dan fitosterol dalam campuran misel, serta dengan cara mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan. Belum ada penelitian tentang uji efektivitas buah buncis dalam menurunkan kadar kolesterol, sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol buah buncis sebagai anti-kolesterol melalui penurunan kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL) serta peningkatan High Density Lipoprotein (HDL) pada tikus Wistar diet tinggi lemak. Pemilihan etanol sebagai pelarut untuk ekstraksi mengacu pada Depkes RI (2000) bahwa pelarut yang diperbolehkan untuk pengembangan obat dari bahan alam adalah air, etanol atau campuran air dan etanol. I.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah senyawa fitosterol terkandung dalam ekstrak etanol buah buncis? 2. Apakah pemberian ekstrak etanol buah buncis dapat menurunan kadar kolesterol total pada tikus Wistar diet tinggi lemak? 3. Apakah pemberian ekstrak etanol buah buncis dapat menurunkan kadar LDL pada tikus Wistar diet tinggi lemak? 4. Apakah pemberian ekstrak etanol buah buncis dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus Wistar diet tinggi lemak? I.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

5 1. Mengetahui adanya komponen senyawa fitosterol yang terkandung dalam ekstrak etanol buah buncis. 2. Mengetahui kemampuan ekstrak etanol buah buncis dalam menurunkan kadar kolesterol total pada tikus Wistar diet tinggi lemak. 3. Mengetahui kemampuan ekstrak etanol buah buncis dalam menurunkan kadar LDL pada tikus Wistar diet tinggi lemak. 4. Mengetahui kemampuan ekstrak etanol buah buncis dalam meningkatkann kadar HDL pada tikus Wistar diet tinggi lemak. I.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang manfaat buah buncis dalam menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan meningkatkan kadar HDL.