BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 54 TAHUN 2016

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI MAMUJU NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (DLHK) PROVINSI BANTEN TAHUN 2017

BAB III TUGAS POKOK DINAS Pasal 5 Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup yang menjadi

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat alikota Tasikmalaya PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 66 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 89 TAHUN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARAA BARAT

DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KOTA DENPASAR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN UMUM DINAS LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS (R E N S T R A) KABUPATEN DEMAK TAHUN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU RENCANA STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP TAHUN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 066 TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 55 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH

- 1 - BUPATIKEPULAUANSANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 58 TAHUN 2016

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 30 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 24.5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo, perlu menetapkan kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo dengan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Sidoarjo (Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2016 Nomor 1 Seri C, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 70); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SIDOARJO. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. 2. Bupati adalah Bupati Sidoarjo. 3. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan Daerah, dan Kecamatan. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo. 5. Dinas adalah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, adalah unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah.

3 (2) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan terdiri dari: a. Unsur Pimpinan: Kepala Dinas b. Unsur Staf: Sekretariat, terdiri dari: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan. c. Unsur Pelaksana, terdiri dari: 1. Bidang Tata Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran, terdiri dari: a) Seksi Tata Lingkungan dan Pencegahan Dampak; b) Seksi Penanggulangan dan Pemulihan Lingkungan; c) Seksi Pengelolaan B3 dan Limbah B3. 2. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, terdiri dari: a) Seksi Pengawasan Lingkungan Hidup; b) Seksi Pengaduan, Sengketa Lingkungan dan Penegakan Hukum; c) Seksi Pembinaan dan Kemitraan. 3. Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (PJU), terdiri dari: a) Seksi Pertamanan; b) Seksi Keindahan dan Dekorasi; c) Seksi Penerangan Jalan Umum (PJU). 4. Bidang Kebersihan, terdiri dari: a) Seksi Pelayanan Kebersihan; b) Seksi Angkutan Sampah; c) Seksi Pengelolaan Sampah. d. Unit Pelaksana Teknis. e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Umum Pasal 4 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo, mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan tugas pembantuan yang diberikan kepada kabupaten.

4 Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan bidang lingkungan hidup; b. pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang lingkungan hidup; d. pelaksanaan administrasi dinas lingkungan hidup; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugasnya. Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 6 Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mempunyai tugas memimpin, koordinasi, pengawasan, evaluasi dan penyelenggaraan kegiatan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan. Pasal 7 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan mempunyai fungsi: a. perencanaan program bidang lingkungan hidup dan kesekretariatan; b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas; c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dinas; d. pembinaan pelaksanaan tugas bawahan; e. pelaporan pelaksanaan tugas kepada Bupati; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugasnya. Pasal 8 Kepala Dinas berwenang menanda tangani izin bidang lingkungan hidup yang tidak ditangani oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 9 Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan tugas perencanaan, pelaporan, umum, kepegawaian dan keuangan.

5 Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Sekretariat mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian penyusunan perencanaan program dan laporan; b. pelayanan administrasi umum dan kepegawaian; c. pengelolaan administrasi keuangan ; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugasnya. Pasal 11 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas: a. melaksanakan pelayanan surat menyurat, kearsipan, perpustakaan dan dokumentasi; b. melaksanakan pengelolaan barang; c. menerima dan mengkoordinasikan tindaklanjut pelayanan permohonan perizinan dan pengaduan masyarakat; d. melaksanakan pembinaan dan administrasi kepegawaian; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Pasal 12 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: a. melaksanakan administrasi keuangan; b. melaksanakan laporan pengelolaan keuangan; c. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Pasal 13 Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kebutuhan anggaran; b. mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan dokumen perencanaan program; c. menyusun laporan dinas; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Bagian Keempat Bidang Tata Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran Pasal 14 Bidang Tata Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dalam bidang tata lingkungan dan pengendalian pencemaran.

6 Pasal 15 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Bidang Tata Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis tata lingkungan dan pengendalian pencemaran; b. pelaksanaan kegiatan tata lingkungan dan pengendalian pencemaran; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan tata lingkungan dan pengendalian pencemaran; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pasal 16 Seksi Tata Lingkungan dan Pencegahan Dampak mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis tata lingkungan dan pencegahan dampak; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis tata lingkungan dan pencegahan dampak; 1. inventarisasi data dan informasi sumber daya alam; 2. penyusunan dokumen RPPLH; 3. koordinasi dan sinkronisasi pemuatan RPPLH dalam RPJP dan RPJM; 4. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan RPPLH; 5. penentuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; 6. koordinasi penyusunan tata ruang yang berbasis daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup; 7. penyusunan instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB dan PDRB hijau, mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup); 8. sinkronisasi RPPLH Nasional, Pulau/Kepulauan dan Ekoregion; 9. penyusunan NSDA dan LH; 10. penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah; 11. penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup; 12. sosialisasi kepada pemangku kepentingan tentang RPPLH; 13. penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Provinsi; 14. pengesahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis; 15. fasilitasi keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan KLHS; 16. fasilitasi pembinaan penyelenggaraan KLHS; 17. pemantauan dan evaluasi KLHS; 18. koordinasi penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, Audit LH, Analisis resiko LH); 19. penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL dan SPPL);

7 20. penyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan). c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis tata lingkungan dan pencegahan dampak; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang Pasal 17 Seksi Penanggulangan dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis penanggulangan dan pemulihan lingkungan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis penanggulangan dan pemulihan lingkungan; 1. pelaksanaan pemantauan kualitas air; 2. pelaksanaan pemantauan kualitas udara; 3. pelaksanaan pemantauan kualitas tanah; 4. pelaksanaan pemantauan kualitas pesisir; 5. penentuan baku mutu lingkungan; 6. penyiapan sarpras pemantauan lingkungan (laboratorium lingkungan); 7. pelaksanaan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi; 8. pelaksanaan penanggulangan pencemaran (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian) sumber pencemar institusi dan non institusi; 9. pelaksanaan pemulihan pencemaran (pembersihan, remidiasi, rehabilitasi dan restorasi) sumber pencemar institusi dan non institusi; 10. penentuan baku mutu sumber pencemar; 11. pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat; 12. penyusunan kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi; 13. pelaksanaan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi; 14. pelaksanaan pembinaan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi sumber pencemar institusi dan non institusi; 15. penentuan kriteria baku kerusakan lingkungan; 16. pelaksanaan pemantauan kerusakan lingkungan; 17. pelaksanaan penanggulangan (pemberian informasi, pengisolasian serta penghentian) kerusakan lingkungan; 18. pelaksanaan pemulihan (pembersihan, remediasi, rehabilitasi dan restorasi) kerusakan lingkungan; 19. pelaksanaan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim 20. pelaksanaan inventarisasi Gas Rumah Kaca dan penyusunan profil emisi Gas Rumah Kaca c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis penanggulangan dan pemulihan lingkungan;

8 d. melaksanakan tugas ketatauusahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang Pasal 18 Seksi Pengelolaan B3 dan Limbah B3 mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis Pengelolaan B3 dan Limbah B3; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis Pengelolaan B3 dan Limbah B3 : 1. penyusunan kebijakan Rekomendasi Teknis perizinan penyimpanan limbah B3 dan pengumpulan limbah B3 skala Kabupaten (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan); 2. pelaksanaan Rekomendasi Teknis perizinan bagi penyimpan limbah B3 dan pengumpul limbah B3 (kecuali oli dan pelumas bekas); 3. penyediaan sarpras B3 dan pengolahan limbah B3; 4. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan B3 dan limbah B3. c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis Pengelolaan B3 dan Limbah B3; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bagian Kelima Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Pasal 19 Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup. Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup; b. pelaksanaan kegiatan penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan penaatan dan peningkatan kapasitas lingkungan hidup; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas

9 Pasal 21 Seksi Pengawasan Lingkungan Hidup mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengawasan lingkungan hidup; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pengawasan lingkungan hidup; 1. penyusunan kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; 2. pelaksanaan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; 3. pelaksanaan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan; 4. pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup Daerah. c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pengawasan lingkungan hidup; d. melaksanakan tugas ketatausahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 22 Seksi Pengaduan, Sengketa Lingkungan dan Penegakan Hukum mempunyai Tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengaduan, sengketa lingkungan dan penegakan hukum; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pengaduan, sengketa lingkungan dan penegakan hukum; 1. penyusunan kebijakan tentang tata cara pelayanan pengaduan dan penyelesaian pengaduan masyarakat; 2. fasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. pelaksanaan penelaahan dan verifikasi atas pengaduan; 4. penyusunan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan; 5. pelaksanaan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan; 6. penyelesaian sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan; 7. sosialisasi tata cara pengaduan; 8. pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

10 9. pembentukan tim koordinasi dan monitoring penegakan hukum; 10. pelaksanaan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 11. pelaksanaan penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup; 12. penanganan barang bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu. c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pengaduan, sengketa lingkungan dan penegakan hukum; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 23 Seksi Pembinaan dan Kemitraan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan kemitraan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pembinaan dan kemitraan; 1. pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat peduli Lingkungan Hidup; 2. pengembangan jenis penghargaan Lingkungan Hidup; 3. penyusunan kebijakan tata cara pemberian penghargaan Lingkungan Hidup; 4. pelaksanaan penilaian dan pemberian penghargaan; 5. pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten; 6. dukungan program pemberian penghargaan tingkat nasional; 7. pengembangan materi diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup; 8. pengembangan metode diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup; 9. pelaksanaan diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup; 10. peningkatan kapasitas instruktur dan penyuluh Lingkungan Hidup; 11. pelaksanaan identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan; 12. penyiapan sarpras diklat dan penyuluhan Lingkungan Hidup. c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pembinaan dan kemitraan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang

11 Bagian Keenam Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum Pasal 24 Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum. Pasal 25 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis pertamanan dan penerangan jalan umum; b. pelaksanaan kegiatan pertamanan dan penerangan jalan umum; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan pertamanan dan penerangan jalan umum; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pasal 26 Seksi Pertamanan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pertamanan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pertamanan dan konservasi keanekaragaman hayati (KEHATI); c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pertamanan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 27 Seksi Keindahan dan Dekorasi mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis keindahan dan dekorasi; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis keindahan dan dekorasi; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis keindahan dan dekorasi; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 28 Seksi Penerangan Jalan Umum (PJU) mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengembangan, pemeliharaan dan pengawasan penerangan jalan umum;

12 b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pengembangan, pemeliharaan dan pengawasan penerangan jalan umum; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pengembangan, pemeliharaan dan pengawasan penerangan jalan umum; d. melaksanakan tugas ketatausahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bagian Ketujuh Bidang Kebersihan Pasal 29 Bidang Kebersihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dalam bidang Kebersihan. Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Bidang Kebersihan mempunyai fungsi: a. penyusunan kebijakan teknis kebersihan; b. pelaksanaan kegiatan kebersihan; c. pelaporan pelaksanaan kegiatan kebersihan; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pasal 31 Seksi Pelayanan Kebersihan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan kebersihan; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pelayanan kebersihan; 1. penyelenggaraan kebersihan; 2. pengawasan dan pengendalian kebersihan; 3. pembinaan usaha-usaha kebersihan yang dilaksanakan oleh masyarakat; 4. penetapan lokasi tempat TPS, TPST dan TPA sampah; 5. penyediaan fasilitas pendaur ulangan sampah; 6. pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah; 7. pelaksanaan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta; 8. pelaksanaan kerjasama dengan kabupaten/kota lain dan kemitraan dengan badan usaha pengelola sampah dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah. c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pelayanan kebersihan;

13 d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 32 Seksi Angkutan Sampah mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis angkutan sampah; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis angkutan sampah meliputi penyediaan sarana prasarana pengangkutan sampah; c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis angkutan sampah; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pasal 33 Seksi Pengelolaan Sampah mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis pengelolaan sampah; b. menyiapkan bahan pelaksanaan teknis pengelolaan sampah : 1. pengawasan dan pengendalian pengelolaan sampah; 2. pembinaan usaha-usaha pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh masyarakat; 3. penyusunan informasi pengelolaan sampah tingkat kabupaten; 4. kebijakan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah untuk setiap kurun waktu tertentu; 5. pembinaan pembatasan timbunan sampah kepada produsen/industri; 6. pembinaan pendaurulangan sampah; 7. pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk; 8. koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemrosesan akhir sampah; 9. pengawasan terhadap tempat pemrosesan akhir dengan sistem pembuangan open dumping; 10. penyusunan dan pelaksanaan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah; 11. pemberian kompensasi dampak negatif kegiatan pemrosesan akhir sampah; 12. pengembangan investasi dalam usaha pengelolaan sampah; 13. penyusunan kebijakan perizinan pengolahan sampah, pengangkutan sampah dan pemrosesan akhir sampah yang diselenggarakan oleh swasta; 14. perumusan kebijakan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah; 15. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah.

14 c. menyiapkan bahan laporan pelaksanaan teknis pengelolaan sampah; d. melaksanakan tugas ketatausahaan bidang; e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bagian Kedelapan Unit Pelaksana Teknis Pasal 34 (1) Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana teknis Dinas, yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang bersifat teknis operasional dan atau penunjang tertentu. (2) Unit Pelaksana Teknis dipimpin oleh seorang Kepala, yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan pembinaan teknis dilaksanakan oleh Kepala Bidang sesuai tugasnya. Bagian Kesembilan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 35 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan sesuai dengan keahlian. Pasal 36 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi dalam berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya; (2) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis dan Jenjang Jabatan Fungsional serta Rincian Tugas Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15 BAB IV TATA KERJA Pasal 37 (1) Dalam menyelenggarakan tugasnya, setiap pimpinan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit kerja masing-masing maupun antar satuan unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo serta dengan instansi vertikal sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Setiap pimpinan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing memberikan petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan tugas bawahan. (3) Setiap pimpinan wajib mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (4) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (5) Masing-masing Sub Bagian di Sekretariat dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris dan masing-masing Seksi pada Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang masing-masing. (6) Setiap pimpinan wajib menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugasnya kepada atasan masing-masing. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku: a. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 52 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, (Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 52 Tahun 2008); dan b. Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 58 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sidoarjo (Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 58 Tahun 2008). dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

16 Pasal 39 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2017. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sidoarjo. Diundangkan di Sidoarjo Pada tanggal 30 November 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN SIDOARJO, ttd VINO RUDY MUNTIAWAN Ditetapkan di Sidoarjo pada tanggal 30 November 2016 BUPATI SIDOARJO, ttd SAIFUL ILAH BERITA DAERAH KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2016 NOMOR 77. NOREG PERBUP : 77 TAHUN 2016

17