BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II ISI KANDUNGAN QS AN-NAHL: 90 DAN AL- 33 MENURUT PARA MUFASSIR

Pendidikan Agama Islam

Dosa Memutuskan Hubungan Kekeluargaan

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam adalah Agama yang ditetapkan Allah SWT untuk manusia, segala

E٤٢ J٣٣ W F : :

Tiga Yang Diridhai Allah dan Tiga Yang Dia Benci

REVIEW. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK. Dr. Dede Abdul Fatah, M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Renungan Pergantian Tahun

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

BAB I PENDAHULUAN. Islam tersebut dinamakan orang mu min. Orang mu min adalah seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Agama Islam

Standar Kompetensi : 4. Membiasakan perilaku terpuji.

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan


Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

!!" #$ % &' &()*+&, -./ +0 &'!1 2 &3/" 4./" 56 * % &' &()*+&, " "# $ %! #78*5 9: ;<*% =7" >1?@*5 0 ;A " 4! : B C*5 0 D % *=75E& 2 >1?@* "/ 4!

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

E١١٧ J١٠٩ W F : :

*** Tunaikanlah Amanah

Pendidikan Agama Islam

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

3 Wasiat Agung Rasulullah

Dusta, Dosa Besar Yang Dianggap Biasa

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Sucikan Diri Benahi Hati

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

Sunah Yang Hilang di Bulan Dzulhijjah

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

Petunjuk Nabi Dalam Menyebarkan Berita

Bahaya Menyebarkan Isu

Bahaya Minuman Keras. Khutbah Pertama:

Istiqomah. Khutbah Pertama:

Perdamaian Itu Lebih Baik

Pendidikan Agama Islam Bab 11 ISLAM DAN TOLERANSI

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

Motivasi Untuk Bertaubat

Islam Satu-Satunya Agama Yang Benar

Berani Berdusta Atas Nama Nabi? Anda Memesan Sendiri Tempat di Neraka

BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Kematian Lebih Baik Bagi Seorang Mukmin

Bertakwa Kepada Allah dalam Kehidupan Bertetangga

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber nilai Islam adalah Al-Qur'an yang di sampingnya ada juga Hadits

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pemahaman Ayat Al-Qur an Terhadap Pendidikan. Multikultural yang Megajarkan Pengembangan Aqidah

: : :

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Sikap Seorang Muslim Terhadap Ahli Maksiat

Bukti Cinta Kepada Nabi

Dosa Durhaka Kepada Orang Tua

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

Khutbah Jum'at. Taubat. Bersama Dakwah 1

Mengapa Kita Harus Berdakwah? [ Indonesia Indonesian

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

MENGIKUTI HAWA NAFSU

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

??????????????????????????????????????????????? :????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan

10 Cara Sukses dalam Islam

Mendidik Anak dengan Tauhid

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

Rukun berarti? Kerukunan umat beragama? Agama tdk bisa dirukunkan? Kerukunan beragama hanya terbatas pada bidang kehidupan sosial kemasyarakatan

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

Adab-Adab Kepada Non muslim

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

Suap Mengundang Laknat

Kelompok Azizatul Mar ati ( ) 2. Nur Ihsani Rahmawati ( ) 3. Nurul Fitria Febrianti ( )

Pendidikan Tauhid Sejak Dini

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

Tafsir Surat Al-Ashr: Meraih Sukses Dunia dan Akhirat

Sifat-Sifat Ibadah Yang Benar

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan:

Ketahuilah wahai saudaraku sesungguhnya syariah Islam itu terbagi dua bagian:

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap individu berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi ini disebut dengan interaksi sosial. Interaksi sosial yang menjadi syarat terjadinya aktifitas-aktifitas sosial ini merupakan hubungan sosial yang dinamis, artinya hubungan ini tidak statis, selalu mengalami dinamika. Interaksi sosial menyangkut hubungan antar perorangan, antar kelompok, atau antar individu dan kelompok (Soekanto, 2007: 55). Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa tindakan berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial dapat berlangsung dengan baik jika aturan-aturan dan nilai-nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika tidak adanya kesadaran atas pribadi masing-masing, maka proses sosial itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan (Basrowi, 2014: 138). Kehidupan sosial menurut Islam adalah suatu bentuk kehidupan sosial yang modern, sangat dibutuhkan oleh siapapun, pembangunan yang paling sempurna untuk menegakkan masyarakat yang paling modern yang berkebudayaan tinggi. Dengan penetapan-penetapannya yang dimaksudkan untuk menjamin panca hak asasi manusia (hak hidup, hak kemerdekaan, hak berilmu, hak kehormatan diri, dan hak memiliki) serta undang-undangnya yang meliputi pengayoman

masyarakat, bertujuan untuk memerangi kemiskinan, kebodohan, ketakutan, dan : 314). Dalam perkembangan zaman dan teknologi yang maju dan pesat, sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak keimanan. Ini terjadi disebabkan oleh akhlak manusia yang rendah. Misalnya terjadi permusuhan, penganiayaan, dan pembunuhan yang semakin merajalela. Dalam sebuah hadits Nabi SAW bersabda: - (HR. Bukhari, Tirmidzi dan Thabrani). Al-baghyu menurut bahasa adalah mencari, menghendaki, menginginkan, melampaui batas, zalim. Sedangkan al-baaghy menurut istilah ulama adalah orang yang menentang pemerintah yang adil dan tidak mau melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya (Al-Husaini, 1997: 125). Salah satu akibat yang dapat ditimbulkan dari al-baghyu yaitu permusuhan. Permusuhan adalah proses sosial yang terjadi ketika pihak yang satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Permusuhan atau konflik diawali dengan adanya perbedaan atau persaingan yang serius sehingga sulit didamaikan atau ditemukan kesamaannya. Sebenarnya, konflik itu wajar terjadi dalam sebuah interaksi sosial. Namun, konflik menjadi berbahaya apabila menimbulkan kekerasan dan sulit untuk diselesaikan. Permusuhan yang terjadi antara kedua belah pihak, akan berakibat pada terputusnya tali silaturahmi. Pemutusan tali silaturahmi berdampak pada

mengikisnya solidaritas, mengundang laknat, menghambat curahan rahmat dan menumbuh suburkan egoisme. Dan hal tersebut akan mengurangi kualitas interaksi sosial yang baik satu sama lain. Sedangkan Nabi Muhammad dalam sebuah hadits telah melarang umatnya untuk memutuskan silaturahmi: Dari Jubair bin Muth'im Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga seorang pemutus, yaitu pemutus tali silaturahmi." (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Akibat yang timbulkan dari permusuhan akan berdampak pada interaksi sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menjadi salah satu alasan dianjurkannya seseorang untuk menjauhi diri dari permusuhan. Dalam Al-Quran al-baghyu disebutkan sebanyak 16 kali. Namun, peneliti membatasi pada dua ayat yaitu yang terdapat pada QS An-Nahl ayat 90 dan QS Al- n al-baghyu dari kedua ayat tersebut menjelaskan bagaimana tata cara kehidupan sosial antar umat manusia yang sesuai dengan Al-Quran 90: Adapun ayat yang melarang terhadap sikap al-baghyu yaitu QS an-nahl ayat

Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa Allah menyuruh hamba-hamba Nya untuk berlaku adil, yaitu bersikap tengah-tengah dan seimbang, serta dianjurkan berbuat ihsan, dan menyuruh supaya menyambung silaturahmi kepada kerabat. Allah melarang perbuatan yang diharamkan dan perbuatan haram yang dilakukan seseorang dengan terang-terangan, serta melarang dari sikap permusuhan terhadap manusia. Dala yang paling layak untuk disegerakan Allah siksanya di dunia, di samping siksa yang disiapkan untuk pelakunya di akhirat, selain al-baghyu (sikap permusuhan) dan pemutu Katsir, 1999: 1056) Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan, Allah menyuruh hamba-nya untuk bertauhid dan berlaku adil dengan sesungguhnya, menunaikan fardlu-fardlu dan hendaknya menyembah Allah seolah-olah melihat-nya sebagaimana yang telah dijelaskan oleh hadits. Memberi bantuan kepada kaum kerabat keluarga, mereka disebutkan secara khusus disini, sebagai pertanda bahwa mereka harus dipentingkan terlebih dahulu. Allah melarang perbuatan keji yakni zina serta perbuatan kekafiran, kemaksiatan dan menganiaya orang lain. Lafal al-bagyu disebutkan secara khusus sebagai pertanda, bahwa ia harus lebih dijauhi, dan demikian pula halnya dengan penyebutan lafal al-fahsyaa. Dan Allah memberi pengajaran melalui perintah serta larangan-nya.

QS al- "Katakanlah (Muhammad), Tuhanku hanya mengharamkan segala perbuatan keji yang terlihat dan yang tersembunyi, perbuatan dosa, perbuatan zalim tanpa alas an yang benar, dan (mengharamkan) kamu menyekutukan Allah dengan sesuatu, sedangkan Dia tidak menurunkan alas an untuk itu, dan (mengharamkan) kamu membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui" Dalam Tafsir Nurul Quran dijelaskan bahwa inilah hal-hal yang disebut dengan istilah al-kulliyaat al-khamsu (lima perkara umum), yang semua agama pun mengharamkannya. Pelanggaran dengan kemaluan merupakan hal yang haram, yang diisyaratkan dengan istilah fawaahisy (hal-hal yang keji). Pelanggaran terhadap akal juga haram, termasuk minum khamr yang diisyaratkan dengan lafazh dosa. Pelanggaran terhadap jiwa, harta dan kehormatan diisyaratkan dengan lafazh al-baghyu (melanggar hak). Pelanggaran terhadap agama diisyaratkan dengan lafazh syirik kepada Allah tanpa hujjah. Begitulah ayat ini menghimpun induk hal-hal yang diharamkan semua agama samawi, dan yang terdepan adalah Islam, agar dapat menjaga kehormatan manusia. Penjelasan para mufassir tersebut menegaskan, bahwa al-baghyu yang berarti permusuhan atau sesuatu yang melanggar hak orang lain tanpa alasan yang benar adalah larangan Allah kepada manusia. Karena hal tersebut akan berdampak

buruk pada interaksi sosial antar individu bahkan antar umat manusia hingga terputusnya tali silaturahmi. Dan ini bukan ciri dari kepribadian seorang muslim. Namun, fenomena yang berkembang pada masyarakat adalah maraknya pemberitaan pelajar yang kerap terlibat dalam tindakan tawuran dan kekerasan, bahkan hingga merenggut korban jiwa. Perbuatan mereka menandakan bahwa masih lemahnya moral yang mereka miliki, sehingga mereka tidak mampu untuk menghindari diri dari permusuhan terhadap sesama manusia. Dalam dunia pendidikan, tidak sedikit mata pelajaran yang menanamkan jiwa sosial dan sikap kepedulian terhadap sesama. Pendidik yang bertugas menyampaikan materi ajar, juga dituntut untuk menjadi suri tauladan yang baik dan mampu menerapkannya dalam ruang lingkup sekolah, agar pelajar mampu menerapkannya pula dalam keluarga maupun lingkungannya. Hal ini bertujuan agar permusuhan antar pelajar dapat dihindari dan dapat mengurangi tingkat interaksi sosial yang buruk khususnya antar pelajar. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis menganggap penting untuk mengkajinya dalam sebuah penelitian dengan judul Pendidikan dari Konsep Al-Baghyu dalam Al-Quran terhadap Interaksi Sosial (Studi terhadap QS An-Nahl: 90 dan Al- B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana pendapat para mufassir tentang QS an-nahl ayat 90 dan QS al-?

2. Bagaimana esensi yang terkandung dalam QS an-nahl ayat 90 dan QS al-? 3. Bagaimana konsep al-baghyu dalam interaksi sosial menurut para ahli? 4. Bagaimana implikasi pendidikan dari konsep al-baghyu dalam QS an-nahl ayat 90 dan QS al- interaksi sosial? C. Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Pendapat para mufassir tentang QS an-nahl ayat 90 dan QS al- 2. Esensi yang terkandung dalam QS an-nahl ayat 90 dan QS al- 3. Konsep al-baghyu dalam interaksi sosial menurut para ahli 4. Implikasi pendidikan dari konsep al-baghyu dalam QS an-nahl ayat 90 dan QS al- sial D. Kegunaan Penelitian Kegunaan manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari dua sisi: pertama, manfaat secara teoritis, dan kedua, manfaat secara praktis. 1. Secara Teoritis Secara teorotis dari skripsi implikasi pendidikan dari konsep al-baghyu dalam Al-Quran terhadap interaksi sosial (studi terhadap QS An-Nahl: 90 dan Albidang pendidikan Islam, terutama dalam interaksi sosial 2. Secara Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu menjadi bekal bagi para pendidik dalam menanamkan dan mengimplementasikan interaksi sosial yang baik pada peserta didiknya E. Kerangka Pemikiran Menurut Widayat dan Amirullah kerangka pemikiran atau juga disebut kerangka konseptual merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berpikir juga menjelaskan sementara terhadap gejala yang menjadi masalah (objek) penelitian. (Masyuri, 2008: 119) Adapun yang menjadi kerangka pemikiran penilitian ini adalah sebagai berikut: Al-Quran adalah Kalam Allah yang menjadi sumber hukum dan menjadi pedoman pokok dalam kehidupan. Dalam Al-Quran terdapat ayat yang menjelaskan untuk saling menjaga interaksi antar umat manusia. Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial. Sejak dilahirkan, manusia membutuhkan pergaulan dengan orang-orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Dalam Islam, telah dijelaskan dalam al-quran mengenai konsep pada QS al-hujurat: 13

-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Alla ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Pada ayat ini jelas bahwa keaneka ragaman adalah suatu keniscayaan. Allah menghendaki keaneka ragaman, Allah menghendaki agar setiap orang, setiap suku, setiap umat, setiap bangsa untuk saling mengenal satu sama lain, sehingga tali persaudaraan dan interaksi sosial akan terjalin semakin erat. Menurut M. Quraish Shihab, ayat ini menguraikan tentang prinsip dasar hubungan antar manusia. Karena ayat tersebut tidak lagi menggunakan panggilan yang ditunjukkan kepada orang-orang beriman, tetapi kepada jenis manusia. Penggalan pertama ayat di atas adalah pengantar untuk menegaskan bahwa semua manusia derajat kemanusiaannya sama di sisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lain. Tidak ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan karena semua diciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Pengantar tersebut mengantar pada kesimpulan yang disebut oleh penggalan terakhir ayat ini yaitu bahwa usaha untuk meningkatkan ketaqwaanlah yang akan menentukan yang termulia di sisi Allah. F. Metode dan Teknik Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Masyuri (2008: 157), metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan secara sistematis dan tepat tentang implikasi pendidikan dari QS.

An-Nahl: 90 dan Alada. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan dan penyusunan data, tetapi meliputi analisa dan interpretasi tentang arti data itu. 2. Teknik Penelitian Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan membaca, memahami, menganalisis, serta menginterpretasikan dengan mengambil kemampuan dari hasil penelitin. Teknik ini digunakan karena pembahasan yang dijadikan sumber rujukan adalah kitab tafsir dan dengan cara mengumpulkan sejumlah buku yang berkaitan dengan penelitian ini supaya mudah mendapatkan data tentang permasalahan yang dikaji dan memerlukan penganalisisan. G. Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini meliputi langkah-langkah yang terperinci di bawah ini: 1. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada QS. An-Nahl: 90 dan Al- 2. Merumuskan permasalahan yang terdapat pada QS. An-Nahl: 90 dan Al- 3. Mencari dan membaca kitab-kitab, buku-buku yang berkaitan dengan QS. An-Nahl: 90 dan Al- 4. Mengidentifikasi tafsiran QS. An-Nahl: 90 dan Almufassir

5. Menarik esensi dari QS. An-Nahl: 90 dan Al- 6. Mencari teori dari pakar pendidikan yang berkaitan dengan interaksi sosial 7. Menganalisis esensi berdasarkan teori menurut para pakar pendidikan 8. Menyimpulkan hasil analisis untuk menjawab permasalahan yang dipertanyakan dalam penelitian. H. Sumber Kajian Sumber kajian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kitab Suci Al-Quran 2. Kitab-kitab Tafsir yang terdiri dari: Tafsir Ibn Katsir, oleh Abu Fida Ismail Ibnu Katsir Tafsir Al-Maraghi, oleh Ahmad Musthafa Al-Maraghi Tafsir Al-Mishbah, oleh M. Quraish Shihab Tafsir Ruhul Bayan, oleh Ismail Haqqi Al-Buruswi Tafsir Fi Zhilalil Quran, oleh Sayyid Quthb Tafsir Nurul Quran, oleh Muhammad Ali Ash-Shabuny 3. Buku-buku dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian