BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSTRUKSI KERJA SKEMA SERTIFIKASI PRODUK MAINAN

SKEMA SERTIFIKASI MAINAN ANAK

Peraturan Dirjen. Basis Industri Manufaktur No. 02/BIM/PER/1/2014 Tentang Pelaksnaan Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No PER/10/2014 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kopi Instan Secara Wajib; Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 7 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

DRAFT PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KOPI INSTAN SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :... TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Helm. Roda Dua. Standar. Nasional

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 40/M-IND/PER/6/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2014, No Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Ke

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.369, 2010 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Standar Nasional Indonesia. Tangki Air Silinder.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Penerapan Skema Sertifikasi Produk

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Repuhlik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.26, 2008 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Tepung Terigu. Standar Nasional. Makanan. Pemberlakuan.

Menteri Perindustrian Repuhlik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG. PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KALSIUM KARBIDA (CaC 2 ) SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA KACA LEMBARAN SECARA WAJIB

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN SNI SEBAGIAN PARAMETER UNTUK HANDUK SECARA WAJIB

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. SNI. Sepatu. Pengaman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Baja Lembaran. Standar Nasional. Seng. Pemberlakuan.

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambahan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Orga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengubah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 48/M-IND

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

2015, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No.1750 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2009 MENTERI PERINDUSTRIAN. SNI. Baterai Primer.

LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

, No Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 N

, No.1781 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN IVIENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 72jr.l-IND/PER/7/2010

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.20,2009 DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Pupuk. Pemberlakuan. SNI. Pencabutan.

Mcntel'i Pcrindustrian Rcpublik Indoncshl

2016, No Mengingat : 1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 73/M-DAG/ PER/9/2015 tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada

Pasal1 MEMUTUSKAN: Menetapkan

, No.1780 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4, Tambaha

2017, No b. bahwa berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu mengatur kembali penunjukan Lembaga Penilaian Kesesuaian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

2 dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kalsium Karbida (CaC2) Secara Wajib; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindu

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) KABEL SECARA WAJIB

2015, No b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Peruba

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1314, 2013 KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN. Mainan. Standar Nasional Indonesia. Perubahan. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/M-IND/PER/11/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR 24/M-IND/PER/4/2013 TENTANG STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) MAINAN SECARA WAJIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka kelancaran pemberlakuan SNI Mainan secara wajib sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 24/M- IND/PER/4/2013 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib perlu menyempurnakan ketentuan Peraturan Menteri dimaksud; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Perubahan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 24/M-IND/PER/4/2013 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib; Mengingat : 1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 24/M- IND/PER/4/2013 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib;

2013, No.1314 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN NOMOR: 24/M-IND/PER/4/2013 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) MAINAN SECARA WAJIB Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 24/M- IND/PER/4/2013 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib dirubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 2 dirubah sebagai berikut: Pasal 2 (1) Memberlakukan Secara wajib Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai berikut: a. SNI ISO 8124-1:2010; b. SNI ISO 8124-2:2010; c. SNI ISO 8124-3:2010; d. SNI ISO 8124-4:2010 e. SNI IEC 62115:2011; dan/atau f. Sebagian Parameter : No Standar Parameter Persyaratan 1. EN71-5 Ftalat 0,1% 2. SNI 7617:2010 Non Azo tidak digunakan 3. SNI 7617:2010 Formaldehida maksimal 20 ppm pada jenis Mainan dengan nomor Pos Tarif (HS Code) sebagai berikut: No. Jenis Mainan Pos Tarif / HS 1. Baby Walker: dari logam Ex 9403.20.90.00 dari plastik 9403.70.10.00 2. Sepeda roda tiga, skuter, mobil berpedal dan mainan beroda semacam itu; kereta boneka 9503.00.10.00 3. Boneka; bagian dan aksesorisnya 9503.00.21.00 9503.00.22.00 9503.00.29.00

3 2013, No.1314 4. Kereta elektrik, termasuk rel, tanda dan aksesoris lainnya 5. Perabot rakitan model yang diperkecil ( skala ) dan model rekreasi semacam itu, dapat digerakkan atau tidak 6. Perangkat konstruksi dan mainan kontruksional lainnya, dari bahan selain plastik 7. Stuffed toy menyerupai binatang atau selain manusia 9503.00.30.00 9503.00.40.10 9503.00.40.90 9503.00.50.00 9503.00.60.00 8. Puzzle dari segala jenis 9503.00.70.00 9. Blok atau potongan angka, huruf atau binatang; perangkat penyusun kata; perangkat penyusun dan pengucap kata; toy printing set; counting frame mainan (abaci); mesin jahit mainan; mesin tik mainan 9503.00.91.00 10 Tali lompat 9503.00.92.00 11. Kelereng 9503.00.93.00 12. Mainan lainnya selain sebagaimana yang disebut pada angka 2 sampai dengan 11 terbuat dari semua jenis material baik dioperasikan secara elektrik maupun tidak : - Balon, pelampung renang untuk anak atau mainan lainnya yang ditiup/dipompa, yang terbuat dari karet dan/atau plastik. - Senapan/Pistol mainan - Mainan lainnya 9503.00.99.00 (2) Mainan dengan nomor HS Code Ex 9403.20.90.00 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan baby walker yang terbuat dari logam. (3) Mainan dengan nomor HS Code 9403.20.90.00 yang tidak termasuk baby walker yang terbuat dari logam bukan merupakan

2013, No.1314 4 produk yang wajib memenuhi ketentuan SNI Wajib Mainan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 2. Ketentuan Pasal 3 dirubah sebagai berikut: (1) Perusahaan yang memproduksi Mainan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib memenuhi dan menerapkan SNI dengan: a. memiliki SPPT-SNI sesuai ketentuan skema sertifikasi sebagai berikut: 1) penerbitan SPPT-SNI dilaksanakan sesuai dengan Pedoman Standardisasi Nasional (PSN) 302:2006: Penilaian Kesesuaian Fundamental Sertifikasi Produk melalui Pengujian kesesuaian mutu produk sesuai ketentuan SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; 2) pengujian kesesuaian mutu produk sesuai ketentuan SNI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang dilakukan pada contoh produk terhadap: a) produksi dalam negeri, diambil dari lot/batch produksi;dan b) produk impor, diambil dari lot produk yang akan diekspor pada setiap pengapalan (shipment) di pelabuhan muat. b. membubuhkan tanda SNI pada setiap produk dan/atau kemasan di tempat yang mudah dibaca dan dengan proses penandaan yang mengahasilkan tanda SNI tidak mudah hilang; dan c. membubuhkan penandaan lainnya sesuai peraturan perundangan-undangan. (2) Pembubuhan tanda SNI sebagaimana pada ayat (1) huruf b untuk mainan asal impor wajib dilakukan di gudang importir. (3) Setiap lot produksi sebagaimana dimaksud pada: a. ayat (1) huruf a angka 1) butir a) merupakan total hasil produksi selama 6 (enam) bulan; atau b. ayat (1) huruf a angka 1) butir b merupakan total jumlah produk yang diimpor pada setiap pengapalan (shipment). 3. Menambah ketentuan Pasal baru diantara Pasal 3 dan Pasal 4 menjadi Pasal 3a berbunyi sebagai berikut:

5 2013, No.1314 Pasal 3a (1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tidak diberlakukan pada mainan yang memiliki HS Code sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 apabila: a. Digunakan sebagai contoh uji permohonan SPPT-SNI; b. Mainan yang memiliki karekteristik dan kegunaan untuk keperluan teknis penelitian dan pengembangan (model skill); dan/atau c. Mainan yang memiliki karekteristik dan kegunaan untuk keperluan khusus. (2) Impor mainan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilengkapi Pertimbangan Teknis pembina industri. (3) Pertimbangan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan berdasarkan permohonan perusahaan. (4) Pertimbangan Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) minimal memuat informasi tentang: a. Nama dan alamat perusahaan pemohon; b. Jenis/tipe produk; c. Jumlah yang diimpor; dan d. Kegunaan Produk. (5) Persyaratan dan tata cara penerbitan Pertimbangan Teknis diatur lebih lanjut dalam Peraturan Direktur Jenderal Pembina Industri. 4. Ketentuan Pasal 5 diubah menjadi sebagai berikut: Pasal 5 (1) Pengujian sebagaimana dimaksud sebagaimana ayat (1) dilakukan oleh Laboratorium Penguji yang ditunjuk Menteri dengan ketentuan sebagai berikut: a. Laboratorium Penguji dalam negeri yang terakreditasi oleh KAN sesuai dengan ruang lingkup produk mainan; b. Laboratorium Penguji luar negeri yang terdaftar dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) di APLAC/ILAC dan negara tempat Laboratorium Penguji berada telah memiliki perjanjian bilateral dengan Indonesia dibidang regulasi teknis. (2) Dalam hal LSPro sebagaimana di maksud dalam pasal 4 dan/atau Laboratorium Penguji sebagaimana dimaksud ayat (1) belum tersedia atau belum mencukupi kebutuhan, Menteri dapat menunjuk LSPro dan/atau Laboratorium Penguji yang

2013, No.1314 6 kompetensinya telah dievaluasi oleh BPKIMI dengan ketentuan sebagai berikut: a. LSPro dan Laboratorium Penguji dalam negeri yang belum diakreditasi dapat ditunjuk paling lama 2 (dua) tahun sejak penunjukan; b. Laboratorium luar negeri yang terdaftar dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) di APLAC/ILAC dan negara tempat Laboratorium Penguji berada belum memiliki perjanjian bilateral dengan Indonesia dibidang regulasi teknis dapat ditunjuk paling lama 2 (dua) tahun sejak penunjukan dan tidak dapat diperpanjang jika negara dimaksud belum memiliki perjanjian bilateral. (3) Pengujian yang dilakukan Pengujian Laboratorium luar negeri sebagaimana pada ayat (2) huruf b wajib dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (4) Ketentuan Pengujian dan penerbitan SPPT-SNI dan Laporan Laporan Hasil Uji/Sertifikat Hasil Uji diatur lebih lanjut dalam Peraturan Jenderal Pembina Industri. 5. Menambah ketentuan Pasal baru diantara Pasal 11 dan Pasal 12 menjadi Pasal 11a berbunyi sebagai berikut: Pasal 11a Sejak Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib, mainan yang telah beredar dan tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud Pasal 3 wajib telah selesai ditarik dari peredaran oleh: a. Produsen yang bersangkutan untuk mainan hasil produksi dalam negeri b. Importir yang bersangkutan untuk mainan asal impor produksi dalam negeri 6. Ketentuan Pasal 14 dirubah menjadi: Pasal 14 Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) Mainan Secara Wajib dilaksanakan sejak tanggal 30 April 2014. Pasal II Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal diundangkan

7 2013, No.1314 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 November 2013 MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, MOHAMAD S. HIDAYAT Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 November 2013 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, AMIR SYAMSUDIN