III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Objek Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Itik Rambon dan Cihateup yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik Cihateup dan 10 ekor itik Rambon, yang selanjutnya akan dipelihara selama 10 minggu pada kondisi minim air. Pemeliharaan dilaksanakan di kandang Local Duck Breeding and Production Station Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran 3.1.2 Kandang Percobaan Bangunan kandang terbuat dari bambu dan kawat dengan atap menggunakan asbes. Kandang yang digunakan terdapat 8 unit setiap unit mempunyai dimensi 1x1x1 untuk kapasitas 5 ekor itik. Penambahan ukuran dimensi kandang dilakukan pada saat umur itik 8 minggu mengingat tubuh itik semakin membesar pula dengan dimensi kandang 2 x 1 x 1 (panjang, lebar, tinggi). Pada penelitian kandang litter mempunyai kelengkapan sebagai berikut : a. Kawat pemisah digunakan sebagai pemisah antar ternak. b. Round feeder (tempat pakan). c. Round waterer (tempat minum) d. Lampu pijar 60 watt sebagai penghangat ternak dan pencahayan di kandang. e. Sekam. f. Koran, sebagai alas sekam dan ternak itik. 15
16 3.1.3 Peralatan yang Digunakan a. Timbangan digital untuk menimbang bobot itik. b. Marker, Wing Tag sebagai penanda. c. Timbangan untuk menimbang ransum. d. Kamera untuk memberikan bukti fisik berupa gambar tentang pelaksanaan penelitian. e. Bak plastik untuk tempat menyimpan ransum. f. Kalkulator dan laptop yang digunakan untuk menghitung dan menyimpan data. g. Pisau untuk proses pemotongan itik. h. Tempat Pakan dan Minum itik. i. Baki untuk tempat sampel. 3.1.4 Ransum yang Digunakan Ransum yang diberikan kepada itik umur 1 hari sampai umur 10 minggu, adapun susunan ransum yang digunakan disajikan pada Tabel 1. Ransum disusun berdasarkan standar kebutuhan protein dan energi. Persentasi kandungan zat bahan penyusun ransum disajikan pada Tabel 2. Tabel 1. Susunan Ransum Penelitian Itik Rambon dan Cihateup Generasi Ketiga Umur 1 Hari Sampai 10 Minggu. Komposisi Starter Grower Jagung Dedak Bungkil kedelai Bungkil kelapa Tepung ikan Tepung tulang Minyak Top mix (%) 59,00 7,00 14,00 5,75 11,00 1,25 1,50 0,50 (%) 55,00 22,50 7,00 6,00 7,00 2,50 1,50 0,50 Keterangan: Hasil Pengujian di Laboratiorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran (2017).
Tabel 2. Persentase Kandungan Zat Penyusun Ransum Penelitian Itik Rambon dan Cihateup Generasi Ke Tiga Umur 1 Hari Sampai 10 Minggu. KandunganZatPakan Starter Grower Protein (%) ME (Kcal/kg) Lemak Kasar (%) Serat Kasar (%) Total Kalsium (%) Total fosfor (%) 20,02 3,006 5,93 3,83 1,03 0,61 Jenis pakan : Pelet. Pakan : Adaptasi pemindahan dari starter grower. 16,01 2,716 5,84 5,16 1,05 0,62 17 3.2 Proses Penelitian 3.2.1 Tahap Persiapan 1. Persiapan penelitian yang dilakukan pada tahap awal meliputi persiapan semua alat yang akan digunakan. Melaksanakan sanitasi kandang dengan membersihkan dan mencuci peralatan. 2. Melakukan pengapuran pada kandang kemudian lantai kandang ditaburi sekam lalu persiapan instalasi listrik. 3. Mempersiapkan pakan. 3.2.2 Tahap Pemeliharaan 1. Pemeliharaan dilakukan pada itik Rambon dan Cihateup sebanyak 19 ekor, terdiri atas 10 ekor itik Rambon jantan dan 9 ekor itik Cihateup jantan yang dipelihara dari umur satu hari (DOD) sampai dengan umur 10 minggu. 2. Mencuci tempat minum dicuci setiap hari, setelah itu tempat minum diisi menggunakan air bersih dan diberikan pada itik, air minum diberikan ad libitum. 3. Setiap ekor DOD dibering wing tag dan ditimbang bobot badan awalnya.
18 4. Pemberian ransum dilakukan sebanyak dua kali sehari, yaitu pagi pada pukul 08.00 WIB dan sore hari pukul 15.00 WIB. 5. Pada umur 10 minggu ternak diambil sebanyak 10 ekor jantan itik Rambon secara acak dan 9 ekor itik Cihateup jantan dari populasi itik Rambon dan Cihateup yang dipelihara, selanjutnya dilakukan proses pemotongan untuk mengetahui bagian edible dan inedible. 3.2.3 Tahap Pemotongan 1. Sebelum dipotong itik dipuasakan selama 10-12 jam. 2. Penyembelihan dilakukan menggunakan standar MUI (Majelis Ulama Indonesia) dengan cara menghadap kiblat dan membacakan basmalah. 3. Proses pemotongan dilakukan dengan memotong tiga saluran, yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan pembuluh nadi. 4. Timbang itik tanpa darah. 5. Pencelupan ke dalam air panas dengan suhu 65-80 0 C selama 30 detik untuk mempercepat pencabutan bulu dan dilanjutkan dengan pencelupan ke dalam air dingin untuk mencegah rusaknya kulit. 6. Pencabutan bulu dilakukan secara manual. 7. Penimbangan karkas tanpa bulu. 8. Pemotongan 9. Pembersihan isi rongga perut (viscera). (a). Pengambilan jeroan dada serta pembersihan. (b). Pemisahan bagian edible yaitu karkas dan giblet (hati, jantung, gizzard) dan bagian inedible yaitu kepala, leher, kaki seluruh jeroan kecuali giblet diantaranya usus, paru-paru, esofagus, trakea, ginjal, lemak abdominal, alat reproduksi, limfa.
19 (c). Pencucian karkas dan non karkas. 10. Penimbangan terhadap bagian edible dan inedible. 3.2.4 Pengukuran Bagian Edible Menurut Biyatmoko, 2011 pengukuran bagian edible ada tiga bagian yang perlu diamati antara lain terdiri dari : a. Bobot hidup (g). b. Bobot karkas (g). c. Bobot giblet (jantung, hati, dan gizzard) (g) 3.2.5 Pengukuran Bagian Inedible Menurut Biyatmoko, 2011 pengukuran bagian inedible tujuh bagian yang perlu diamati antara lain : a. Bobot jeroan tanpa giblet (g). b. Bobot kepala (g). c. Bobot kaki (g). d. Bobot leher (g). e. Bobot darah yaitu bobot potong dikurangi bobot setelah disembelih f. Bobot bulu yaitu bobot ternak hidup dikurangi bobot darah dan karkas pencabutan bulu. g. Lemak Abdominal.
20 3.3 Metode Penelitian Data bagian edible dan inedible diperoleh dari 10 ekor jantan itik Rambon dan 9 ekor itik Cihateup. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : a. Rata rata data kuantitatif dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data pertumbuhan oleh banyak data. = Keterangan : = Rata-Rata = Jumlah data x ke-i n = Jumlah data b. Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai nilai individu terhadap rata rata populasi. S= Keterangan : n = Rata-rata = Data sampel ke-i = Jumlah = Banyaknya Data c. Koevisien variasi merupakan ukuran yang digunakan untuk mengetahui besarnya variasi nilai dari hasil pengukuran variabel yang diamati. Keterangan : KV = Koefisien Variasi S = Simpangan Baku = Rata-rata KV = x 100