BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional. Salah satu diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu nomor yang tergabung dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang.

FAJAR SIDIK SIREGAR, S.Pd, M.Pd Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi STOK Bina Guna Medan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan

MENINGKATKAN VARIASI GERAK DASAR DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN ROUNDERS MELALUI PERMAINAN TARGET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut adalah melalui pendidikan jasmani (Penjas). Pendidikan Jasmani

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL LOMPATAN MELALUI PERMAINAN MELOMPATI KARDUS PADA SISWA KELAS V SDN TEGALKALONG KABUPATEN SUMEDANG

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

BAB I PENDAHULUAN. Anisha Novianti, Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lompat Jauh

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BALING-BALING MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 CIBOGO WALED

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

PENGARUH LATIHAN LONCAT NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu realita yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwasannya di

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

2015 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLYING DISC TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM DI SMPN 1 LEMBANG

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan harmonis, yaitu jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

2015 UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR LARI JARAK PENDEK MELALUI TAG GAMES

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.

A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap orang,

BAB II KAJIAN TEORI. Pengertian tentang belajar telah banyak didefinisikan oleh para pakar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. agar kelak mereka mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang mengaktualisasikan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dirasakan orang tentang manfaatnya. Oleh karena itu kita perlu

BAB I PENDAHULUAN. perasaan tenang dan memberikan kepuasan. Menurut pendapat Sukintaka (1992 :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha para pendidik yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

BAB II KAJIAN TEORI. Pembicaraan tentang pembelajaran atau pengajaran tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani (Penjas). Merupakan mata pelajaran yang diajarkan di setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar BelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk. mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian mutu pendidikan, khususnya mutu pengajaran pada pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan cepat dari berjalan. Lari sprint menggunakan start atau tolakan jongkok,

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Banyak ahli pendidikan jasmani yang menjelaskan tentang pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

I. PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan kebutuhan setiap orang di dalam


BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.dalam usaha pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting untuk membekali siswa

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran pendidikan adalah manusia. Pendidikan bukan hanya sebuah kewajiban bahkan lebih dari itu pendidikan merupakan sebuah kebutuhan dimana manusia akan lebih berkembang dengan adanya pendidikan. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara keseluruhan. Tujuan umum pendidikan jasmani di sekolah dasar adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat kepada anak. Hendrayana (2007, hlm. 3) mengemukakan bahwa: pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan, atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan, tujuannya untuk membantu anak agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu menjadi manusia Indonesia seutuhnya. Dari kutipan diatas, penulis simpulkan bahwa pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Secara sederhana olahraga adalah kegiatan fisik yang dilakukan seseorang guna mencapai derajat kesehatan tertentu dan suatu bentuk bermain yang melibatkan fisik sebagai media, dapat dilakukan dengan alat atau tanpa alat serta dilakukan dengan sungguh-sungguh, terorganisir dan bersifat kompetitif. Pendidikan jasmani mengandung elemen baik dari bermain maupun dari olahraga, tetapi tidak berarti hanya salah satunya saja atau tidak harus selalu seimbang diantara keduanya. Pendidikan jasmani adalah aktivitas jasmani yang memiliki tujuan kependidikan tertentu. Pendidikan jasmani bersifat fisik dalam aktivitasnya dan pendidikan jasmani dilaksanakan untuk mendidik. Hal itu tidak berlaku bagi bermain dan olahraga, meskipun keduanya selalu digunakan dalam proses kependidikan. 1

2 Simon & Saputra (2007, hlm 131) mengemukakan bahwa permainan merupakan salah satu bagian yang diberikan dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga dengan tujuan untuk meningkatkan derajat sehat, kebugaran dan keterampilan. Dari kutipan di atas, penulis menyimpulkan bahwa permainan dalam konteks pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai pembekalan yang penting dalam aktivitas fisik untuk meningkatkan kondisi sehat, kebugaran fisik dan pengendalian emosi. Mengapa permainan harus dipahami oleh para guru sekolah dasar? Pada umumnya anak mersa lebih senang melakukan permainan dari pada melakukan cabang olahraga. Apabila anak diberi permainan dalam rangka pembelajaran jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa senang. karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik berupa watak asli maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap dan prilaku. Keterampilan gerak dasar atletik mulai diajarkan kepada anak pada tahun permulaan di sekolah dasar yaitu melalui berbagai gerakan berjalan, berlari, melompat dan melempar terdapat dalam nomor-nomor cabang olahraga atletik. Tujuan pengenalan gerak dasar atletik yang diajarkan di Sekolah Dasar terutama pada kelas rendah yaitu untuk mengenalkan dan menyempurnakan bentuk-bentuk gerakan dasar atletik yang diperoleh sebelum anak-anak memasuki sekolah agar menjadi lebih mantap dan lebih sempurna, sehingga mereka memperoleh bentuk-bentuk gerakan yang baru dari situasi yang baru. Saputra (2001, hlm. 3) mengemukakan bahwa Atletik merupakan kegiatan manusia sehari-hari yang dapat dikembangkan menjadi kegiatan bermain atau olahraga diperlombakan dalam bentuk jalan, lari, lompat dan lempar. Muhtar (2013, hlm. 1) mengemukakan bahwa Atletik berasal dari bahasa yunani dari kata athlon atau athlum yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan sedangkan orang yang melakukannya disebut athleta.

3 Atletik dapat menjadi salah satu kegiatan yang digemari dalam pendidikan jasmani disekolah dasar sesuai dengan ciri perkembangannya, siswa disekolah dasar pada dasarnya sudah terampil melakukan unsur gerakan kegiatan atletik. Atletik dapat meningkatkan kualitas fisik siswa sehingga lebih bugar. Karena itu atletik dapat menyalurkan unsur gembira dan sifat-sifat tertentu, seperti kegigihan, semangat berlomba dan lain-lain. Menurut Simon & Saputra (2007, hlm. 76) mengemukakan bahwa lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ketempat lainnya dengan satu kali tolakan kedepan sejauh mungkin. Muhtar (2013, hlm. 52) mengemukakan bahwa teknik dalam melakukan lompat jauh terdiri dari lari awalan yang diikuti dengan gerak tolakan lalu melayang atau sikap badan di udara dan sikap mendarat. Untuk memperoleh suatu hasil yang optimal dalam lompat jauh, selain atlet itu harus memiliki kekuatan, daya ledak, kecepatan, ketepatan, kelentukan dan koordinasi gerak, juga harus memahami dan menguasai teknik untuk melakukan gerakan lompat jauh serta dapat melakukannya dengan cepat, tepat, luwes dan lancar. Dari kutipan di atas penulis menyimpulkan bahwa lompat bagi siswa sekolah dasar sebagai salah satu aktivitas pengembangan kemampuan gerak yang dilakukan dari satu tempat ketempat lain sebagai salah satu sebagai salah satu bentuk gerakan lokomotor untuk meningkatkan aktivitas gerak siswa sekolah dasar. Setelah melakukan observasi dilapangan, peneliti menemukan faktor-faktor yang dapat menghambatnya proses pembelajaran lompat jauh yaitu kurangnya antusias siswa terhadap pembelajaran atletik khususnya lompat jauh, siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru dalam pembelajaran lompat jauh sehingga di lapangan banyak ditemui siswa yang belum berani untuk melompat sepenuhnya, diantaranya siswa sudah melakukan awalan dengan berlari tetapi tibatiba berhenti setelah berada didepan papan tolakan yang seharusnya melakukan tumpuan untuk melompat, ada juga siswa yang cuma berlari dan melangkah. Bahkan ada siswa yang tidak mau melakukan lompat jauh, ini terjadi pada pembelajaran lompat jauh yang sesungguhnya belum mengacu kepada konsep gerak gerak dasar lompat jauh melalui permainan. Sehingga siswa merasa jenuh dengan pembelajaran

4 lompat jauh. Pembelajaran atletik disekolah hanya diperkenalkan sekilas saja. Keadaan seperti ini sering terjadi sehingga akibatnya kurang baik terhadap olahraga cabang atletik. Sehingga pada pembelajaran atletik terkesan kurang tuntas. Keadaan semacam ini tentunya menjadi masalah dan bagaimana caranya agar pembelajaran lompat jauh gaya jongkok itu dapat meningkat, karena dengan keadaan demikian maka tujuan pun belum tentu tercapai. Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh dalam pembelajaran pendidikan jasmani, penulis mencoba menggunakan permainan lompat katak sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar lompat jauh bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Semua rintangan atau penghalang, menjelma menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa sekolah dasar. Mereka akan terangsang untuk mencoba melakukan lompatan. Alat-alat itu seolah-olah mengajak untuk dilompati karena berada di tengah arena yang biasa dilewati anak-anak sebelum mereka masuk sekolah. Upaya memanipulasi lingkungan sekitar membangkitkan daya tarik bagi anak. Berdasarkan hasil observasi yang dilkukan di SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang, pada saat pembelajaran lompat jauh gaya jongkok siswa tidak begitu menguasai teknik lompat jauh gaya jongkok. Untuk mengetahui kemampuan awal pada gerak dasar lompat jauh gaya jongkok, maka peneliti melakukan tes awal lompat jauh gaya jongkok.

5 Table 1.1 Data dan Hasil Tes Awal Lompat Jauh Gaya Jongkok Aspek yang Dinilai No Nama Siswa Awalan Tolakan Melayang Mendarat Skor Nilai Ket. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T BT 1 Adi Supriadi 4 25 2 Ai Rosita 7 44 3 Alatif N 5 31 4 Aldi Sukmana 12 75 5 Ali Akbar N 12 75 6 Andini 7 44 7 Asep Sunarya 9 56 8 Cici Siti Alia 4 25 9 Deden 11 69 10 Desi Apriani 4 25 11 Dewi Sartika 7 44 12 Desi N 4 25 13 Eli Puspitasari 4 25 14 Gilang Candra 12 75 15 Leni Laelasari 4 25 16 Lia Destiana 4 25 17 Mia Resmiati 12 75 18 Miftah Ali J 12 75 19 M. Agung S 13 81 20 Nisa Wali M 4 25 21 Padilah 12 75 22 Rahma P 4 25 23 Randi Nugraha 13 81 24 Rani Susilawati 7 44 25 Reski P 7 44 26 Rika Kartika 7 44 27 Rismaya 8 50 28 Riva Ikhsanul 4 25 29 Sansan Sunarya 12 75 30 Sindi Nurlatmi 4 25 31 Siti Komariah 4 25 32 Tata Dikri M 8 50 33 Wanda Rahayu 4 25 34 Winarno W 7 44 35 Yeni N 4 25 36 Yulia Enam 4 25 37 Wati Karwati 5 31 38 Angga 8 50 39 Hendra 4 25 Jumlah 16 13 8 2 18 11 8 2 26 7 6 0 18 8 11 2 277 1,744 8 31 Rata-rata 7,1 44,71 Persentase (%) 41 33,33 20,51 5,1 46,15 28,2 20,51 5,1 66,67 17,9 15,38 0 46,15 20,51 28,2 5,1 20,51 79.49

6 Keterangan: Nilai = 100 T: Tuntas BT: Belum Tuntas Skor Ideal: 16 Nilai KKM 70 Berdasarkan hasil tes pertama yang dilakukan oleh penulis dilapangan pada tanggal 24 Februari 2015 di SDN Cikawung kelas V yang berjumlah 39 orang, siswa perempuan berjumlah 19 orang dan siswa laki-laki berjumlah 20 orang. Siswa yang mampu melakukan lompat jauh 20,51% atau 8 siswa selebihnya sekitar 79,49% atau 31 orang siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu sebesar 70. Atau dapat dikatakan tingat ketidaklulusannya yaitu mencapai 80% dari jumlah siswa 39 orang. Setelah dianalisis terdapat penyebab-penyebab terjadinya hasil yang kurang memuaskan dari tes lompat jauh, yaitu kurang keaktifan siswa terhadap materi lompat jauh sebab pembelajaran yang monoton dalam penyajian materi pembelajaran. Siswa kurang memahami gerak dasar lompat jauh sehingga sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dan kurangnya percaya diri sehingga siswa merasa takut untuk melakukan tolakan lompat jauh. Berdasarkan faktor-faktor tersebut maka hasil tes lompat jauh tingkat kelulusan dapat dikatakan masih rendah. Dengan diperolehnya hasil data dari observasi yang menyatakan tingkat kelulusan pada pembelajaran lompat jauh yang sangat rendah maka peneliti perlu memperbaiki masalah yang dihadapi siswa kelas V SDN Cikawung yaitu dengan pendekatan bermain pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan. Maka dari itu permasalahan yang dialami dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, bisa diatasi dengan permainan.dengan permainan anak akan merasa senang, karena ketika bermain anak akan belajar segala hal. Dari paparan diatas, maka penulis mengambil judul Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Lompat Jauh Gaya Jongkok Menggunakan Permainan

7 Lompat Katak Pada Siswa Kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, ruang lingkup permasalahan dalam penelitian ini mengenai pembelajaran lompat jauh melalui permainan lompat katak untuk meningkatkan gerak dasar tolakan siswa kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang yang dirumuskan kedalam beberapa poin sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan lompat katak di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang? 2. Bagaimana pelaksanaan kinerja guru pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok terhadap permainan lompat katak di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang? 3. Bagaimana aktifitas siswa pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok terhadap permainan lompat katak di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang? 4. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan lompat katak di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang? Pemecahan Masalah Adapun tahapan proses pembelajaran lompat jauh menggunakan permainan lompat katak adalah sebagai berikut: 1. Tahap perencanaan pembelajaran, dengan dilakukan 3 siklus. 2. Tahap pelaksanaan, pada siklus I siswa melakukan lompat jauh menggunakan permainan lompat katak tanpa menggunakan alat. Pada siklus II siswa melakukan lompat jauh menggunakan permainan lompat katak dengan menggunakan alat yaitu simpai, jarak tiap simpai 50cm. pada siklus III siswa melakukan tolakan

8 lompat jauh menggunakan permainan lompat katak dengan menggunakan alat yaitu simpai, jarak tiap simpai bertambah menjadi 70cm. 3. Aktivitas siswa, dengan menggunakan permainan lompat katak pada saat materi ajar lompat jauh pada siswa kelas V SDN Cikawung sangat antusias melakukannya sehingga dapat berjalan dengan baik dan dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh dan menarik. 4. Hasil belajar siswa, setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan permainan lompat katak pada siswa kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang, maka gerak dasar pada pembelajaran lompat jauh meningkat. C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah yang telah di paparkan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan menggunakan permainan lompat dalam pembelajaran penjas di Sekolah Dasar khususnya pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. 2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kinerja guru pembelajaran permainan lompat katak bisa meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. 3. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas siswa pembelajaran permainan lompat katak bisa meningkatkan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. 4. Untuk mengetahui bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok melalui permainan lompat katak di kelas V SDN Cikawung Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang.

9 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru penjas, penulis dan pembaca. Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu : 1. Manfaat Bagi Siswa a. Dengan adanya penelitian ini diharapakan siswa bisa meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok dalam mengikuti pelajaran penjas, sebagai pengaruh melakukan permainan lompat katak. b. Dapat melakukan gerak dasar lompat jauh gaya jongkok sebagai pengaruh melakukan permainan lompat katak. 2. Manfaat Bagi Guru Penjas a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan guru pendidikan jasmani lebih kreatif dalam mengkemas suatu pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok. b. Dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan penilaian tentang materi permainan. 3. Bagi UPI Kampus Sumedang Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat diterapkan permainan lompat katak dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. 4. Manfaat Bagi Peneliti a. Dapat memperoleh data dan informasi yang jelas tentang masalah didalam proses belajar siswa kelas V didalam mengikuti pelajaran penjas b. Dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman dan pemahaman tentang cara menyusun karya ilmiah. 5. Bagi Peneliti Lain a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan modifikasi pembelajaran. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dalam pembelajaran lompat jauh.

10 c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lompat jauh lebih lengkap. E. Struktur Organisasi Skripsi Dalam penelitian yang berjudul meningkatkan pembelajaran gerak dasar lompat jauh gaya jongkok menggunakan permainan lompat katak. Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi ini yaitu : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Skripsi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran B. Perkembangan dan Karakteristik Anak Sekolah Dasar C. Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar D. Atletik E. Lompat Jauh F. Permainan G. Pembelajaran Lompat Jauh Menggunakan Permainan Lompat Katak H. Temuan hasil penelitian yang relevan I. Hipotesis penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian B. Metode dan Desain Penelitian C. Instrumen Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Prosedur Penelitian

11 F. Teknik Pengolahan Data G. Analisis Data H. Validasi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal B. Paparan Data Tindakan C. Pembahasan BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Simpulan B. Implikasi C. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA Lampiran-lampiran