PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2014 Direktur Pupuk dan Pestisida, Dr. Ir. Muhrizal Sarwani, M.Sc NIP

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... BAB I. PENDAHULUAN Kondisi Umum Potensi dan Permasalahan... 7

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PENGANTAR. Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. H. Sumarjo Gatot Irianto, M.S., D.A.A

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan

WALIKOTA PROBOLINGGO

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI BALI

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2011

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

(REVIEW) RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TAHUN

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI BENGKAYANG NOMOR 1<? TAHUN 2013 KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN BUPATI BENGKAYANG,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2011

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PENGANTAR. Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. H. Sumarjo Gatot Irianto, M.S., D.A.A

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 42/Permentan/OT.140/09/2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KUANTAN SINGINGI NOMOR 5 TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2012 T E N T A N G KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA,

GUBERNUR BALI, TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 7 TAHUN

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

PENGANTAR. Ir. Suprapti

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2015 SERI E.4 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 8 TAHUN 2012 T E N T A N G

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONES!A. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR

SALINAN NOMOR 5/E, 2010

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas (Qu/Ha)

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

Kebijakan PSO/Subsidi Pupuk dan Sistem Distribusi. I. Pendahuluan

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINANAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 072 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BLITAR WALIKOTA BLITAR,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 64/Kpts/SR.130/3/2005 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN TENTANG

Transkripsi:

PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida Periode 2015 2019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2015 2019. Dengan diselesaikannya Rencana Strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida Periode 2015 2019, maka diharapkan pelaksanaan program penyediaan pupuk dan pestisida selama lima tahun ke depan dapat berjalan lebih terarah dan terkoordinasi dan menjadi komitmen bersama antara Pusat dan Daerah serta terpadu antar subsektor maupun sektor. Dengan berkembangnya penyediaan pupuk dan pestisida diharapkan mampu memberikan dukungan yang kuat bagi berkembangnya kegiatan usaha tani, peningkatan produksi dan nilai tambah, sehingga terwujudnya masyarakat petani yang sejahtera sebagai salah satu target utama Kementerian Pertanian 2015-2019. Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja-sama dan menyumbangkan pemikirannya dalam menyusun buku ini, diucapkan terima kasih. Jakarta, Nopember 2015 Direktur Pupuk dan Pestisida Muhrizal Sarwani Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Kondisi Umum... 1 1.2. Potensi dan Permasalahan... 4 BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN... 7 2.1. Visi... 7 2.2. Misi... 7 2.3. Tujuan... 8 2.4. Sasaran... 9 BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 10 3.1. Strategi... 10 3.2. Arah Kebijakan... 10 3.3. Program Kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida... 11 BAB IV. PENUTUP... 12 LAMPIRAN Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 ii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Target Pembangunan Dan Kebutuhan Pendanaan Pembangunan Tahun 2015-2019 Kementerian Pertanian Direktorat Pupuk dan Pestisida Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 iii

BAB I.PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum Dalam beberapa dekade terakhir ini, kondisi prasarana dan sarana pertanian dihadapkan pada berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan yang sangat dinamis serta persoalan mendasar sektor pertanian, seperti antara lain meningkatnya jumlah penduduk, tekanan globalisasi dan liberalisasi pasar, pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, perubahan iklim global, kecilnya status kepemilikan lahan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, dan kurangnya penyediaan pupuk pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu, dan harga), serta masih rendahnya pemanfaatan potensi alat dan mesin pertanian, maka pembangunan pertanian khususnya target peningkatan produksi dan produktivitas pertanian kedepan masih diperlukan adanya dukungan prasarana dan sarana pertanian antara lain, melalui penyediaan pupuk dan pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat. Program dan kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Evaluasi pencapaian program dan kegiatan didasarkan pada sasaran dan atau standar kinerja yang telah dilaksanakan sebelumnya (tahun 2011 2014), sebagai berikut : Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 1

Tabel-1. Realisasi Kegiatan Pupuk dan Pestisida TA. 2011 s/d 2014 No Kegiatan Satuan Pupuk dan Pestisida 1 Pupuk Bersubsidi 2 Bantuan Langsung Pupuk Juta Ton Juta Ton Target Renstra 2011 s.d 2014 Realisasi DIPA 2011 s.d 2014 % 39,05 35,04 89,73 Target Yang Tidak Tercapai 0,47 0,25 53,19 0,22 3 Rumah Kompos Unit 371 371 100 0 4 Unit Pengolah Pupuk Organik Unit 2.424 2.423 99,96 1 Hasil evaluasi pelaksanaan penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2011 2014 yang mencakup sub sektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan dan perikanan budidaya, menunjukkan peningkatan penyerapan hampir semua jenis pupuk kecuali organik bersubsidi, pupuk lainnya meningkat pada tahun 2014. Pekembangan rencana dan realisasi penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian tahun 2011 2014 sebagai berikut : Tabel.2. Rencana dan Realisasi Penyediaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi tahun 2011 2014. No. Jenis Pupuk 2011 2012 2013 2014 4 1. Urea Target (ribu ton) 4.954,24 5.100,00 4.100,00 4.100,00 Realisasi (ribu ton) 4.528,95 4.152,17 2.511,57 3.997,39 2. SP-36/ Superphos Persentase (%) 91,42 81,42 61,26 97,50 Target (ribu ton) 750 1.000,00 850 850,00 Realisasi (ribu ton) 731,5 855,53 553,18 796,00 Persentase (%) 97,53 85,55 65,08 93,65 3. ZA Target (ribu ton) 975 1.000,00 1.000,00 1.050,00 Realisasi (ribu ton) 953,76 996,78 689,83 972,41 Persentase (%) 97,82 99,68 68,98 92,61 Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 2

No. Jenis Pupuk 2011 2012 2013 2014 4. Target (ribu ton) 2.350,00 2.593,92 2.400,00 2.550,00 NPK Realisasi (ribu ton) 1.794,77 2.167,66 1.514,44 2.374,58 Persentase (%) 76,37 83,57 63,1 93,12 5. Organik Target (ribu ton) 703,99 835 900 1.000,00 Realisasi (ribu ton) 388,16 741,15 524,04 742,54 Persentase (%) 55,14 88,76 58,23 74,25 disamping itu pada tahun 2011 sampai 2012, pemerintah menetapkan kebijakan Bantuan Langsung Pupuk (BLP) untuk mendukung peningkatan produksi padi. Rencana dan Realisasi penyaluran BLP Tahun 2011 2014 sebagai berikut : Tabel 3. Target dan Realisasi Penyaluran BLP Tahun 2011 2014 JENIS PUPUK 2011 2012 2013 2014 Organik Target 105.004,20 5.952,20 - - Granul Realisasi 104.969,10 5.882,00 - - (ton) % Realisasi 99,97 98,82 - - Organik Target 2.864,68 - - - Cair Realisasi 2.864,68 - - - (ton) % Realisasi 100,00 - - - UREA Target - - - 34.000,00 (ton) Realisasi - - - 15.707,20 % Realisasi - - - 46,20 NPK Target 105.004,20 5.952,20-22.799,70 (ton) Realisasi 104.969,10 5.882,00-10.034,85 % Realisasi 99,97 98,82-44,01 Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 3

1.2. Potensi dan Permasalahan. a. Potensi Penyediaan Pupuk dan Pestisida. Produsen pupuk terbesar di dalam negeri adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu: PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT. Pupuk Iskandar Muda, PT.Pupuk Kujang Cikampek, PT. Pupuk Kalimantan Timur dan PT. Petrokimia Gresik. Total kapasitas produksi terpasang sebesar 20.327 juta ton per tahun, yang mencakup pupuk Urea, SP-36/Superphos, ZA, NPK dan pupuk organik. Namun, produksi pupuk sangat tergantung pada pasokan bahan baku utama (gas bumi/alam) dan bahan baku pupuk lainnya (Fosfat dan Kalium) yang sebagian besar diimpor. Perkembangan produksi pupuk oleh BUMN tahun 2011 2014 sebagai berikut: Tabel 4. Kapasitas Terpasang dan Produksi Pupuk Tahun 2011 2014 Jenis Pupuk Kapasitas Terpasang Produksi (ribu ton) (ribu ton/tahun) 2011 2012 2013 2014 Urea 13.045,31 6.743,95 6.301,36 6.698 6.742 SP-36/ superphos 926,17 441,22 484,95 518 400 ZA 1.562,17 817,76 744,41 827 816 NPK 4.793,63 2.146,88 2.646,75 2.528 2.715 Organik 783 711 Jumlah 20.327 10.150 10.177 11.354 11.384 Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 4

Disamping itu, terdapat pupuk terdaftar diproduksi oleh perusahaan industri kecil menengah (IKM) tahun 2011-2014, mencapai sekitar 1.549 formula, sebagai berikut: Tabel 5.: Perkembangan Jenis dan Jumlah Pupuk yang terdaftar di kementerian Pertanian oleh Perusahaan IKM Tahun 2011-2014 No Jenis Pupuk Tahun Penerbitan (Formula) 2011 2012 2013 2014 Jumlah 1 An-Organik 287 182 237 250 956 2 Organik 261 129 105 98 593 Jumlah 548 311 342 348 1549 Tabel 6: Perkembangan Jumlah Pestisida Yang Terdaftar di Indonesia Tahun 2011 2014 No. Jenis pestisida Tahun 2011 2012 2013 2014 1 Akarisida 17 18 18 16 2 Atraktan 7 15 20 25 3 Bahan Pengawet Kayu 66 77 75 72 4 Bakterisida 7 7 8 7 5 Fumigan 21 32 32 31 6 Fungisida 405 449 532 555 7 Herbisida 672 742 870 895 8 Insektisida 887 988 1109 1138 9 Lain-lain 12 12 11 11 10 Moluskisida 51 56 64 65 11 Nematisida 4 4 3 3 12 Pestisida Rumah Tangga 164 360 331 292 13 Repelan 211 37 37 34 14 Rodentisida 38 66 71 74 15 ZPT 110 124 154 150 JUMLAH 2.672 2.987 3.335 3.368 Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 5

b. Permasalahan Meningkatnya kebutuhan pupuk untuk sektor pertanian sejalan dengan bertambahnya permintaan komoditas pertanian untuk pangan, industri dan energy- bio fuel. Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan pupuk antara lain adalah: (a) aspek produksi pupuk terkendala dengan jaminan pasokan bahan baku seperti gas, dan bahan baku pupuk seperti Phosfat dan Kalium yang sebagian besar impor; serta umur pabrik yang sudah melewati masa ekonomis; (b) aspek distribusi, antara lain terjadinya peredaran/perdagangan pupuk secara illegal; (c) aspek penggunaan, adalah penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi belum merata, terutama penggunaan pupuk organik masih sangat rendah sehingga kondisi lahan pertanian semakin menurun produktivitasnya; dan (d) aspek pengawasan, belum optimalnya kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) baik tingkat provinsi, kabupaten/kota, (e) aspek penganggaran dukungan fasilitasi anggaran dalam APBD di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota guna pengawalan peredaran dan pengawasan pupuk dan pestisida di tingkat lapangan. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 6

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 2.1. Visi Dalam merumuskan Visi dan Misi Direktorat Pupuk dan Pestisida sebagai landasannya adalah Visi dan Misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian periode 2015-2019 adalah Mewujudkan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian sebagai motor penggerak tersedianya prasarana dan sarana pertanian, untuk mendukung pembangunan industri berbasis pertanian (bioindustri) dalam rangka kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani. 2.2. Misi Misi Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah sebagai berikut : a. Memfasilitasi penyediaan, penyaluran, penggunaan, dan pengawasan pupuk dan pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat (jenis, jumlah, tempat, waktu, mutu dan harga) b. Meningkatkan pengawasan atas penyediaan, penyimpanan, dan penggunaan pupuk dan pestisida c. Meningkatkan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida d. Mendorong peran serta masyarakat dan stakeholder terkait dalam penyediaan dan pengawasan pupuk dan pestisida. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 7

2.3. Tujuan Tujuan strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian pada aspek pupuk dan pestisida sesuai azas 6 (enam) tepat tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut: a. Memfasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian dalam rangka mendorong penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi serta penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian. b. Mengawasi peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan. c. Menfasilitasi penyediaan pupuk organik insitu melalui pengembangan Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). 2.3.1. Tujuan strategis Direktorat Pupuk dan Pesitisida tahun 2015 2019 dicapai dengan: 1) Meningkatkan penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi 2) Meningkatkan Penggunaan Pupuk Organik. 3) Mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi. 4) Pelaksanaan Pengawasan Pupuk dan Pestisida. 2.3.2. Indikator Kinerja Tujuan dan Target Jangka Menengah: Untuk mengukur sejauh mana Direktorat Pupuk dan Pestisida telah mencapai tujuan strategis tersebut diatas Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 8

maka ditetapkan indikator kinerja dan target kinerja yang harus dicapai pada akhir tahun kelima (2019). Indikator kinerja tersebut merupakan indikator kinerja utama Direktorat berikut: Pupuk dan Pestisida sebagaimana tabel SASARAN INDIKATOR TARGET 2015-2019 Tersalurnya Pupuk Bersubsidi, Bantuan Langsung Pupuk dan Dioptimalkanya Rumah Kompos di daerah sentra produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan sentra peternakan. Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton) Bantuan Langsung Pupuk (juta ton) Jumlah Terbangunnya Rumah Kompos 47,75 0,40 2.297 2.4. Sasaran Sasaran pelaksanaan pembangunan dan program kerja Direktorat Pupuk dan Pestisida tahun sebagai berikut : 2015 2019 adalah a. Terfasilitasinya penyediaan pupuk bersubsidi. b. Terlaksananya pengawasan atas peredaran dan penggunaan pupuk secara berimbang dan pestisida yang ramah lingkungan. c. Tersalurnya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebagai sarana penyediaan pupuk organik insitu oleh petani. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 9

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Strategi Strategi yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan visi dan misi Direktorat Pupuk dan Pestisida adalah sebagai berikut : 1) Strategi Penerapan pemupukan berimbang spesifik lokasi, dengan mendorong penggunaan pupuk majemuk dan pupuk organik melalui pemberian subsidi harga pupuk dan bantuan langsung pupuk (Jika ada), serta bantuan sarana pengolah pupuk organik ditingkat petani. 2) Strategi dalam meningkatkan pengawasan pupuk dan Pestisida, yaitu dengan mendorong peran pemerintah daerah dalam pengawasan pupuk dan pestisida melalui peningkatan kinerja Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) 3) Strategi tersedianya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) sebagai sarana penyediaan pupuk organik secara insitu oleh dan untuk petani 3.2. Arah Kebijakan Kebijakan Direktorat Pupuk dan Pestisida dalam rangka menunjang pembangunan pertanian-bioindustri berkelanjutan yang menghasilkan beragam pangan sehat dan Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 10

produk bernilai tinggi berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, terkait pupuk dan pestisida, adalah: a. Fasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian guna mendorong penerapan pemupukan secara berimbang guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil komoditas pertanian. b. Pengawasan peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida ramah lingkungan. c. Fasilitasi peningkatan pelayanan pendaftaran pupuk dan pestisida pertanian. d. Penyediaan pupuk organik secara insitu. 3.3. Program Kegiatan Direktorat Pupuk dan Pestisida Program Direktorat Pupuk dan Pestisisa adalah penyediaan pupuk dan pestisida yang memenuhi azas 6 (enam) tepat, melalui kegiatan : a. Fasilitasi penyediaan pupuk bersubsidi. b. Bantuan Langsung Pupuk (BLP). c. Terbangunnya Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO). Sebagaimana pada lampiran. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 11

BAB IV. PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Pupuk dan Pestisida 2015-2019 merupakan kelanjutan dari program/ kegiatan tahun 2011-2014 yang telah dilaksanakan pada periode lalu. Sesuai dengan kebijakan Menteri Pertanian sebagai penanggung jawab pelaksana pembangunan pertanian, maka Visi, Misi dan Strategi Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, untuk menjawab tantangan yang akan dihadapi kedepan. Oleh karena itu, dokumen ini diharapkan dapat mempertegas posisi dan peranan Direktorat Pupuk dan Pestisida serta dapat menyatukan operasionalisasi dari semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian, baik Pemerintah, institusi kemasyarakatan untuk mencapai suatu arah yaitu terlaksananya perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program yang sesuai dengan paradigma pembangunan serta kebutuhan dan aspirasi masyarakat sebagai pengguna layanan (beneficiaries/ customer) pembangunan pertanian pada umumnya dan penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian pada khususnya. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 12

Rencana Strategis Direktorat Pupuk dan Pestisida Tahun 2015-2019, disusun dengan memperhatikan Renstra Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dan RPJM Tahun 2015 2019, dan diharapkan dapat menjadi dokumen yang mampu memberikan arah strategis, target dan sasaran yang tepat tetapi fleksibel dengan perkembangan situasi yang terjadi khusus di bidang prasarana dan sarana pertanian, sesuai kondisi spesifik lokasi. Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 13

Lampiran 1 TARGET PEMBANGUNAN DAN KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019 KEMENTERIAN PERTANIAN Direktorat Pupuk dan Pestisida Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian TARGET ALOKASI (Rp Miliar) TOTAL PROGRAM/KEGIATAN SASARAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 ALOKASI Fasilitasi Pupuk dan Pestisida 2.506,3 294,8 254,4 263,6 273,4 3.592,5 Tersalurnya Pupuk Bersubsidi dan Dioptimalkannya Rumah Kompos di daerah sentra produksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan sentra peternakan. Jumlah Terbangunnya Rumah Kompos untuk mendukung pengembangan pertanian organik (Unit) Jumlah Layanan Penyaluran Pupuk Bersubsidi (Layanan) Jumlah Penguatan Komisi Pengawas Pupuk Pestisida (KP3) (Paket) 897 650 250 250 250 206,3 179 69 69 69 591,31 500 500 500 500 114 87 147 154 162 664,01 500 500 500 500-29 35 37 39 140,74 Jumlah Penguatan PPNS Pupuk dan Pestisida (Paket) 30 30 30-3 3 3 10,00 Jumlah pupuk bersubsidi (juta ton) 9,55 9,55 9,55 9,55 9,55 *) 28256,34 *) 30063,19 *) 31942,32 *) 33652,32 *) 35422,17 *) 159336,34 Jumlah Bantuan Langsung Pupuk (juta ton) 0,40 2.046,11 2.046,11 Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) 123,55 123,55 Dukungan Fasilitasi Pupuk dan Pestisida 16,76 16,76 *) Pupuk Bersubsidi BA 999 Renstra Direktorat Pupuk dan Pestisida Th. 2015-2019 14