PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH. Oleh : NOVI ANDARYANI F

SIPAVAR : Sistem Pakar Penentuan Varietas Tanaman Padi Sawah

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk golongan tumbuhan Graminae dengan batang yang tersusun

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

PEMUPUKAN BERIMBANG Oleh : Isnawan BP3K Nglegok

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007).

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman sayuran buah termasuk Famili

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

SISTEM PAKAR PENENTUAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK PEMILIHAN WILAYAH BUDIDAYA KOMODITAS PERTANIAN (STUDI KASUS: KECAMATAN KLARI, KARAWANG, JAWA BARAT)

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA PADI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PEMUPUKAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI BUDIDAYA TANAMAN DALAM GREENHOUSE BERBASIS WEB

Untuk menunjang pertumbuhannya, tananam memerlukan pasokan hara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

Lampiran1. Dosis. Konsentrasi Hara Makro dan Mikro dalam Larutan Pupuk Siap Pakai untuk Produksi Sayuran Daun

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

UNSUR HARA MIKRO I (Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo dan Cl) Manfaat Kebutuhan Kahat dan Keracunan

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN FOSFAT ALAM DAN PUPUK N TERHADAP KELARUTAN P, CIRI KIMIA TANAH DAN RESPONS TANAMAN PADA TYPIC DYSTRUDEPTS DARMAGA

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 238/KPts/OT.210/4/2003 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN PUPUK AN-ORGANIK MENTERI PERTANIAN,

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUJIAN KERAGAAN KARAKTER AGRONOMI GALUR-GALUR HARAPAN PADI SAWAH TIPE BARU (Oryza sativa L) Oleh Akhmad Yudi Wibowo A

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEKTNITAS PUPUK UREA-ZEOLIT TABLET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PAD1 SAWAH. Oleh NOVALLNA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)

SISTEM PAKAR KESEHATAN TANAMAN DAN TANAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

II. TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK LAPANGAN ( PETLAP ) PEMUPUKAN TEPAT JENIS dan DOSIS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS PADI. Oleh :

TEKNOLOGI PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO. Oleh. Ir. Azri, MSi.

: RADITA NOVAN DIPAYANA F

PRODUKSI BAHAN KERING, NITROGEN DAN FOSFOR JERAMI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN FOSFAT SKRIPSI.

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PENYEBARAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN DI WILAYAH PULAU JAWA

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan dan pakan ternak yang sangat

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

BAB I PENDAHULUAN. Unsur hara adalah nutrisi atau zat makanan yang bersama-sama dengan air

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Pengaruh Pupuk Unsur N, P, dan K bagi Tanaman Padi

III. BAHAN DAN METODE

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah

Imam Purwanto, Eti Suhaeti, dan Edi Sumantri Teknisi Litkaysa Penyelia Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah

PERANAN PUPUK NPK PADA TANAMAN PADI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA

I. PENDAHULUAN. pokok bagi sebagian besar rakyat di Indonesia. Keberadaan padi sulit untuk

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PEMILIHAN POMPA AIR IRIGASI. Oleh KIKI FOTEDI PRAMONO F

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

PENGARUH PUPUK NITROGEN DAN FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TEBU (Saccharum officinarum L.) RIFKA ERNAWAN IKHTIYANTO A

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

MATERI-10 Evaluasi Kesuburan Tanah

Pupuk Organik Cair AGRITECH

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI TANAMAN SAYURAN UNTUK KEGIATAN PENYULUH DI BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN (BALITSA) Oleh : SANDY OLIVIA F

PENDAHULUAN. sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

KK : 2.4% Ket: ** ( sangat nyata) tn (tidak nyata) Universitas Sumatera Utara

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PEMUPUKAN KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. jenis tanaman yang akan ditanam, termasuk pada tanaman yakon yang. merupakan jenis tanaman perdu yang hidup secara liar.

STUDI BUDIDAYA DAN PENANGANAN PASCA PANEN SALAK PONDOH (Salacca zalacca Gaertner Voss.) DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran yang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KATA PENGANTAR. melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

@BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nutrien tersebut memiliki

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidroponik yang ada yaitu sistem air mengalir (Nutrient Film Technique). Konsep

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

LAMPIRAN B 1 C 4 F 4 A 4 D 1 E 2 G 1 C 1 C 3 G 2 A 1 B 4 G 3 C 2 F 2 G 4 E 4 D 2 D 3 A 2 A 3 B 3 F 3 E 1 F 1 D 4 E 3 B 2

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman

BAB II KAJIAN PUSTAKA

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

Transkripsi:

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH Oleh : NOVI ANDARYANI F 14101116 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh : NOVI ANDARYANI F14101116 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK FORMULASI TAKARAN PUPUK BERIMBANG (N, P, K) UNTUK TANAMAN PADI SAWAH SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Oleh: NOVI ANDARYANI F 14101116 Dilahirkan di Jakarta, 7 November 1982 Tanggal lulus : 26 Januari 2006 Menyetujui, Bogor, Februari 2006 Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si Pembimbing I Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc Pembimbing II Mengetahui, Dr.Ir. Wawan Hermawan, MS. Ketua Departemen Teknik Pertanian

Novi Andaryani. F14101116. Pengembangan Sistem Pakar untuk Penentuan Takaran Pupuk Berimbang (N, P, K) untuk Tanaman Padi Sawah. Di bawah bimbingan Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si dan Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc. RINGKASAN Beras yang merupakan makanan utama penduduk Indonesia berasal dari padi. Produksi padi di Indonesia sebagian besar terdapat di Pulau Jawa dan lainnya tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk meningkatkan hasil dan mutu beras, tanaman padi memerlukan unsur hara dalam jumlah banyak (makro) di antaranya nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan belerang (S). Kecuali itu diperlukan hara sekunder kalsium (Ca) dan magnesium (Mg), serta hara mikro yang jumlahnya sangat sedikit seperti seng (Zn), tembaga (Cu), besi (Fe), molibdenum (Mo), boron (B), dan mangan (Mn). Tanaman yang kekurangan N tumbuhnya kerdil, anakan sedikit dan daunnya berwarna kuning pucat, terutama daun tua. Sebaliknya, tanaman yang dipupuk urea (sumber N) berlebihan tumbuhnya subur, daun hijau tua, anakan banyak, jumlah malai banyak, tetapi tanaman mudah rebah dan pemasakan gabah lambat. Tanaman yang kekurangan unsur hara fosfor (P) tumbuhnya kerdil, daun sempit berwarna hijau tua, anakan sedikit, malai pendek dan gabah sedikit, pemasakan lambat dan kehampaan gabah tinggi. Sedangkan tanaman yang kekurangan kalium (K), batangnya lemah, daun terkulai dan cepat menua, mudah terserang hama dan penyakit, mudah rebah, persentase gabah hampanya tinggi, butir hijau banyak dan mutu beras rendah. Keberadaan seorang ahli (pakar) pupuk di lapangan dapat mempermudah petani dan penyuluh untuk membantu menentukan takaran pupuk yang diperlukan pada daerah tersebut. Namun karena keterbatasan jumlah ahli serta kesibukan mereka membuat petani dan penyuluh pertanian kesulitan untuk menentukan takaran pupuk yang diperlukan. Hal inilah yang kemudian mendorong para peneliti dan ahli menciptakan sebuah perangkat lunak (sistem pakar) yang dapat membantu fungsi mereka di lapangan. Perangkat lunak berupa sistem pakar ini berisi pengetahuan yang dimiliki oleh para ahli yang ditransfer (dipindahkan) ke komputer sehingga dapat digunakan oleh siapa dan kapan saja. Secara umum penelitian ini bertujuan 1) mengembangkan dan memodifikasi SIPAPUKDI (Sistem Pakar Pemupukan Padi) yang telah dibangun oleh Makarim (2005), 2) melakukan uji coba kepada pengguna. Pengembangan dan modifikasi terletak pada penentuan potensi hasil, perhitungan biaya pupuk, serta analisis usaha tani. Pengembangan dan modifikasi ini diharapkan lebih mempermudah sosialisasi kepada pengguna lewat software yang akan dibuat. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2005 sampai dengan Januari 2006. Ekstraksi pengetahuan pakar dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor, sedangkan pembangunan sistem pakar dilakukan di Laboratorium Sistem dan Manajemen Mekanisasi Pertanian, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Tujuan utama sistem pakar adalah pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli. Proses ini membutuhkan empat aktivitas, yaitu akuisisi pengetahuan (dari para ahli atau

sumber-sumber lainnya), representasi pengetahuan (ke komputer), inferensi pengetahuan, dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. Pembangunan sistem pakar menggunakan pendekatan sistem yang dikenal sebagai System Development Life Cycle (SDLC) atau daur hidup pengembangan sistem. Tahapan-tahapan dalam SDLC yaitu (1) investigasi sistem, (2) analisis sistem, (3) desain sistem, (4) implementasi sistem, dan (5) perawatan sistem. Dalam pembangunan sistem pakar ini beberapa tahap SDLC tidak dilakukan. Tahap yang dilakukan hanya tahap analisis sistem, desain sistem yang melibatkan aktivitas akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, dan inferensi pengetahuan, serta implementasi sistem yang melibatkan aktivitas pengalihan pengetahuan ke pengguna. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar ini adalah Visual Basic 6.0, yang mempunyai tampilan menarik dan mudah berinteraksi dengan pengguna. Rekomendasi takaran pupuk yang dihasilkan oleh sistem pakar ini sama dengan takaran pupuk SIPAPUKDI (Sistem Pakar Pemupukan Padi) yang telah dibangun oleh peneliti sebelumnya (Makarim, 2005), sehingga sistem pakar ini layak untuk digunakan. Kendala yang dihadapi pada saat implementasi sistem ini yaitu kekurangmampuan pengguna (penyuluh dan petani) dalam mengoperasikan komputer.

KATA PENGANTAR Sistem Pakar Penentuan Takaran Pemupukan Berimbang (N, P, K) untuk Tanaman Padi Sawah dikembangkan berdasarkan kebutuhan pengguna (petani dan penyuluh pertanian). Kekurangpahaman petani dan penyuluh pertanian memberikan takaran pupuk yang sesuai dengan kondisi lahannya menyebabkan penggunaan pupuk tidak efisien (berlebihan atau kurang), hal ini juga dapat berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan oleh petani dan hasil tanaman padinya. Diharapkan dengan dikembangkannya sistem pakar ini dapat membantu petani dan penyuluh pertanian mengatasi masalah tersebut. Penulis sangat mensyukuri salah satu nikmat yang telah dilimpahkan oleh Sang Penguasa Kehidupan, Allah SWT, yaitu terselesaikannya penulisan skripsi ini. Penulis dibantu oleh banyak pihak yang telah dengan sabar dan ikhlas membimbing dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 1. Kedua orang tua, bapak dan ibu, serta adik-adik penulis yang telah memberikan doa restu dan dorongan moral untuk penyelesaian studi penulis. 2. Dr. Ir. I Wayan Astika, M.Si sebagai pembimbing akademik yang telah mengarahkan dan membimbing penulis selama masa perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini. 3. Dr. Ir. Abdul Karim Makarim, M.Sc sebagai pembimbing skripsi yang telah memberikan masukan dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Bapak Liyantono, S.TP sebagai dosen penguji yang telah meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam perbaikan skripsi ini. 5. Keluarga besar Wisma Pinus yang telah memberikan kehangatan dan lingkungan yang sangat nyaman selama penulis berada di sana. 6. Keluarga besar Teknik Pertanian, Teknik Pertanian 38, TSIP, dan TSIP 38 yang memberikan banyak tambahan ilmu selama penulis menjalankan studi di IPB, Pak Ghozali yang setia menemani dan membantu penulis ketika ujicoba di lapangan, Bu Ros, Bu Mar, dan staf UPT AJMP Fateta yang banyak membantu dalam urusan administrasi. 7. Saudari, sahabat, dan teman-teman yang selalu memberikan doa, semangat, dan meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu penyelesaian studi penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam halaman yang terbatas di skripsi ini, akan tetapi telah menempati luasnya halaman di hati penulis. Kiranya rasa terima kasih tidak akan cukup untuk membalas semua kebaikan yang telah diberikan, karena itu semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan sebaik-baik balasan. Kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam skripsi ini tentunya sangat banyak, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Penulis juga berharap skripsi kecil ini dapat memberikan tambahan manfaat bagi luasnya dunia ilmu pengetahuan. Bogor, Januari 2006 Penulis

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... Halaman DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR LAMPIRAN... vii I. PENDAHULUAN... 1 A. LATAR BELAKANG... 1 B. TUJUAN PENELITIAN... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. UNSUR HARA DAN PUPUK... 5 B. PEMUPUKAN PADI... 6 C. PEMUPUKAN BERIMBANG... 7 D. SISTEM PAKAR... 9 E. SISTEM PAKAR PEMUPUKAN PADI (SIPAPUKDI)... 12 F. DAUR HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM / SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC)... 14 G. PENELITIAN SEJENIS TENTANG SISTEM PAKAR... 19 III. METODE PENELITIAN... 20 A. WAKTU DAN TEMPAT... 20 B. ALAT DAN BAHAN... 20 C. METODE PENELITIAN... 20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 23 A. ANALISIS SISTEM... 23 B. DESAIN SISTEM... 24 1. Desain User Interface... 24 2. Desain Data... 32 3. Desain Proses... 43 C. IMPLEMENTASI SISTEM... 47 1. Tes Sistem Pakar... 47 2. Ujicoba Implementasi di Lapangan... 49 i

V. KESIMPULAN DAN SARAN... 56 A. KESIMPULAN... 56 B. SARAN... 57 DAFTAR PUSTAKA... 58 LAMPIRAN... 60

DAFTAR TABEL Halaman Table 1. Profil daerah sawah di wilayah Indonesia... 1 Tabel 2. Perbedaan sistem konvensional dan sistem pakar... 12 Tabel 3. Varietas padi sawah, kelompok varietas dan hasilnya... 33 Tabel 4. Perbandingan hasil padi dengan jenis irigasinya... 34 Tabel 5. Perbandingan produktivitas padi dengan tingkat irigasinya... 34 Tabel 6. Perbandingan jawaban sistem pakar dan jawaban pakar (dengan kondisi status N, P, K tanah tinggi dan tekstur tanah liat)... 48 Tabel 7. Perbandingan jawaban sistem pakar dan jawaban pakar (dengan kondisi status N, P, K tanah tinggi dan tekstur tanah berpasir)... 49 Tabel 8. Respon pengguna terhadap kemudahan penggunaan sistem pakar... 50 Tabel 9. Respon pengguna terhadap tampilan, perpaduan warna, ilustrasi gambar, dan tata letak dalam sistem pakar... 51 Tabel 10. Respon pengguna terhadap kesesuaian tombol-tombol yang ada terhadap informasi yang ditampilkan... 51 Tabel 11. Respon pengguna terhadap penjelasan-penjelasan yang ada dalam tombol keterangan... 52 Tabel 12. Respon pengguna terhadap default (angka-angka yang diberikan) dalam setiap proses pada sistem pakar... 52 Tabel 13. Jawaban pengguna mengenai cara menentukan dosis pupuk yang digunakan selama ini... 53 Tabel 14. Jawaban pengguna mengenai pengaruh pemupukan terhadap panen yang dihasilkan... 54 Tabel 15. Jawaban pengguna mengenai alasan pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan rekomendasi... 54 Tabel 16. Jawaban pengguna mengenai manfaat yang diberikan sistem pakar kepada pengguna... 55