14 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN DAN PERALATAN 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan ayam Sentul jantan generasi ke dua umur satu hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur 12 minggu. Setiap ayam diberi wing tag dan ditimbang bobot awalnya. Hasil perhitungan koevisien variasi bobot DOC sebesar 0,11%. Nilai koevisien variasi yang kecil menunjukkan data tersebut seragam. 3.1.2 Perkandangan Perkandangan yang digunakan dalam penelitian adalah kandang postal dengan alas litter berupa sekam yang dibagi menjadi beberapa pen. Setiap pen diberi lampu pijar berkekuatan 40 watt. Tempat pakan berbentuk hanging feeder, tempat air minum berbentuk hanging waterer yang ditempatkan di dalam setiap pen. Ukuran tiap pen yaitu pangjang 90cm, lebar 60cm dan tinggi 90cm. 3.1.3 Peralatan yang Digunakan 1. Timbangan digital kapasitas 2000 g dengan ketelitian 0,1 g untuk menimbang ternak dan ransum. 2. Tempat pakan (hanging feeder). 3. Tempat air minum (hanging waterer). 4. Thermometer untuk mengukur suhu ruangan. Suhu dicatat dalam satuan celcius.
15 5. Lampu untuk pemanas dan penerangan kandang 6. Alat tulis dan kalkulator. 7. Wing tag untuk penanda ternak. 8. Laptop untuk pengolahan data. 9. Alat suntik untuk mengukur dosis sari buah mengkudu. 10. Peralatan kebersihan untuk mebersihkan kandang. 11. Kamera untuk mendokumentasikan selama kegitan penelitian. 3.1.4 Ransum Penelitian Ransum yang digunakan dalam penelitian ini adalah ransum komersil yang diperoleh dari CV. Missouri Bandung dan ransum hasil campuran dari Tim Penelitian ALG. Ransum komersil diberikan pada ayam umur sehari sampai dengan 2 minggu dalam bentuk crambell. Kandungan nutrien pakan komersil tersaji pada Tabel 1. Tabel.1. Kandungan Nutrien Ransum Komersil. Kandungan nutrient Jumlah (%) Air 14 Protein Kasar 21 Lemak Kasar 2,5 Serat kasar 4 Abu 6,5 Calsium 0,9-1,1 Pospor 0,70-0,9 Sumber : CV. Missouri Feed Mill Bandung BR 1 (2016).
16 Ransum yang diberikan pada ayam umur 2 minggu sampai dengan umur 10 minggu yaitu ransum hasil campuran atau formulasi Tim Penelitian ALG dalam bentuk mash. Kandungan nutrian dan energi metabolis dalam Ransum Penelitian ALG tersaji pada Tabel 2. Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Penelitian ALG Kandungan Nutrient Dan Energi Metabolis Jumlah Kebutuhan Ayam Kandungan Nutrien Protein (%) 17,04 17* Lemak (%) 5,92 8** Serat kasar (%) 4,51 8** Kalsium (%) 1,16 0,6** Fosfor (%) 0,36 0,3** Lysine (%) 1,21 0,65-90** Energy metabolis (kkal/kg) 2781 2750* Sumber : Hasil Analisis proksimat Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan ternak, Fakultas peternakan, 2014. *Kebutuhan berdasarkan Tuti Widjastuti (1996) **NRC (1994) 3.1.5 Sari Buah mengkudu Sari buah mengkudu digunakan sebagai feed supplement alami. Pemberian sari buah mengkudu dilakukan dengan cara mencampurkannya dengan air minum
17 pada dosis 2 ml/liter air (Gunawan, 2013). Pemberian dilakukan pada pagi hari, kemudian diberikan air biasa. 3.2 Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan selama sepuluh minggu dan dilakukan secara eksperimental. Data performa yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. 3.2.1 Prosedur Penelitian a. Persiapan 1. Pada tahap awal, persiapan penelitian meliputi persiapan alat yang akan dipakai dan melakukan sanitasi kandang dengan membersihkan dan mencuci hanging waterer dan hanging feeder. 2. Melakukan pengapuran kandang, lantai kandang ditaburi dengan sekam dan melakukan pemasangan instalasi listrik. 3. Mempersiapkan ransum penelitian dan sari buah mengkudu sebagai feed additive. b. Pemeliharaan 1. Sebanyak 38 ekor ayam Sentul jantan dipelihara mulai dari umur satu hari (DOC) sampai dengan umur dua belas minggu. 2. Setiap DOC diberi wing tag dan ditimbang bobot badan awalnya. 3. Pemberian ransum dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi pukul 08.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB. 4. Air minum diberikan ad libitum. 5. Pemberian air campuran sari buah mengkudu dilakukan pada pagi hari.
18 6. Setiap minggu dilakukan penimbangan ayam sampai minggu ke dua belas. 7. Setiap hari dilakukan penimbangan pakan yang diberikan dan pakan yang tersisa. 3.2.2 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dan cara menghitungnya adalah sebagai berikut: 1. Pertambahan Bobot Badan (gram) Pertambahan bobot badan diukur setiap satu minggu sekali selama penelitian, berdasarkan selisih antara bobot badan akhir minggu dengan bobot badan awal minggu dalam satuan gram. Guna menghitung pertambahan bobot badan digunakan rumus: PBB (gram/ekor) = Berat Badan Minggu Akhir Berat Badan Minggu Awal 2. Konsumsi Ransum (gram) Konsumsi ransum dihitung setiap satu hari sekali. Hasil perhitungan diperoleh dari jumlah ransum yang diberikan setiap hari dikurangi dengan sisa ransum setiap hari dalam satuan gram, lalu dibagi dengan jumlah ayam. Guna menghitung konsumsi ransum digunakan rumus : Konsumsi ransum = Ransum yang diberikan Ransum yang tersisa 3. Konversi Ransum Konversi ransum dihitung setiap satu minggu sekali. Hasil perhitungan diperoleh dari hasil konsumsi ransum selama satu minggu dibagi dengan pertambahan bobot badan pada minggu tersebut, dengan rumus : Konversi ransum = Ransum yang dikonsumsi Pertambahan bobot badan
19 3.2.3 Analisis Statistik Data hasil penelitian selanjutnya diolah dengan menggunakan analisis statistika deskriptif yang meliputi: 1. Rata-rata/Mean ( ) Rata-rata hitung untuk data yang terdapat dalam sebuah sampel dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data. Keterangan: = Jumlah nilai data n = Banyaknya data sampel i = 1,2,3,, 50 2. Nilai minimum Nilai minimum adalah nilai terkecil dari sampel. 3. Nilai maksimum Nilai maksimum adalah nilai tertinggi dari sampel. 4. Simpangan Baku (s) Simpangan baku adalah akar dari ragam. Ragam merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individu terhadap rata-rata populasi dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Nilai setiap individu sampel = Rataan sampel
20 = Banyaknya data sampel = 1,2,3,... = Ragam sampel 5. Koefisien Variasi (KV) Koefisien variasi adalah suatu gambaran keragaman suatu sifat yang diukur, populasi dianggap seragam jika memiliki nilai tidak lebih dari 15% (Nasoetion, 1992). Keterangan: s = Simpangan baku = Rata-rata sampel