ABSTRAK KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TERKONEKSI HANDPHONE SIEMENS C35i DAN REMOTE CONTROL Nama : NURSIPAN NIM : 04107032 Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu komputer Nama Lembaga : Universitas Narotama Keamanan sepeda motor dari pabrikan tidak menjamin dari aksi pencurian dengan maksimal dibutuhkan sebuah desain system keamanan yang modern dan efisien. Sistem pengamanan ini dikendalikan oleh ponsel dengan menggunakan metode SMS. Sehingga, pemilik sepeda motor dapat mengontrol alat pengamannya sesuai yang diinginkan tanpa harus menyentuhnya. Sebagai Input (masukan), ke dalam mikrokontroller adalah sinyal dari sensor gerak, remote control, SMS (short message service) dari handphone user. Ketika Remote Kontrol dipencet dan SMS dikirim Mikrokontroler akan mengidentifikasi isi pesan dan dilanjutkan untuk memerintahkan relay untuk memutus sambungan yang ada di dalam kelistrikan mesin. Begitu sebaliknya saat sepeda motor dinyalakan pada waktu system dalam kondisi ON mikrokontroler akan mengaktifkan alarm dan mengirim pesan kepada sang pemilik. Kata Kunci : sepeda motor, AT89S51, handphone, keamanan, relay
DAFTAR ISI HALAMAN Halaman Judul i Halaman Persetujuan ii Kata Pengantar iii Daftar Isi vi Daftar Tabel xii Daftar Gambar xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Batasan Masalah 3 1.4 Tujuan Penelitian 4 1.5 Manfaat Penelitian 4 1.6 Sistematika Penulisan 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mikrokontroler AT89S51 2.1.1 Pin Pin Pada Mikrokontroler AT89S51 2.2 Bahasa Assembly 2.2.1 Kontruksi Program Assembly 7 8 13 14
2.3 Data Memori 14 2.3.1 Memori Data Internal 15 2.3.2 Memori Data Eksternal 16 2.4 SFR (Special Function Register) 16 2.5 Program Status Word 17 2.6 Timer / Counter 19 2.7 Mac 232/ IC L232 23 2.8 SMS (Short Message Service) 23 2.9 PDU (Protocol Data Unit) 26 2.10 AT Command 27 2.11 Transistor 28 2.12 Relay 29 2.13 Buzzer / Alarm 30 BAB III PERANCANGAN ALAT DAN SISTEM 3.1 Tujuan Perancangan 31 3.2 Langkah Langkah Perancangan 31 3.3 Spesifikasi Perancangan 32 3.4 Diagram Blok 33 3.4.1 Modul Utama Mikrokontroler AT89S51 34 3.4.2 Modul Interface Mikrokontroler dan Handphone 36 3.4.3 Modul Sensor Power ON 37 3.4.4 Modul Saklar/ Magnetic Sensor 38 3.4.5 Modul Driver Relay Kelistrikan Motor 39 3.4.6 Modul Buzzer 40
3.4.7 Catu Daya 41 3.5 Cara Kerja Alat 41 3.6 Pembuatan Alat 42 3.6.1 Perangkat Keras 42 3.6.2 Perangkat Lunak 44 3.7 Flow Chart 46 BAB IV PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Pengukukuran Alat 47 4.1.1 Pengukuran Output Catu Daya 47 4.1.2 Pengukuran Catu Daya Pada Mikrokontroler 48 4.1.3 Pengukuran Output Sensor Power 48 4.2 Pengujian Alat 50 4.2.1 Pengujian Perangkat Lunak 49 4.2.2 Pengujian Perangkat Keras 54 4.3 Petunjuk Penggunaan Alat 56 4.3.1 Perintah SMS Untuk Alat 56 4.3.2 Berita SMS Yang Dikirimkan Alat 57 4.4 Analisa Sistem 60 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 61 5.2 Saran 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
HALAMAN Tabel 2.1 Fungsi Tambahan Port I 10 Tabel 2.2 Fungsi Tambahan Port 3 11 Tabel 2.3 SFR (Special Function Register) 16 Tabel 2.4 Fungsi masing-masing Bit Pada Register PSW 17 Tabel 2.5 Register Bank 18 Tabel 2.6 Fungsi Masing-Masing Bit Pada Register TCON 20 Tabel 2.7 Mode Pada Timer / Counter 22 Tabel 2.8 AT Command 27 Tabel 3.1 Daftar Berita / Perintah SMS 46 Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Output Power Supply 49 Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Mikrokontroler AT89S51 49 Tabel 4.3 Hasil Pengukuran Output Sensor Power 50 DAFTAR GAMBAR
HALAMAN Gambar 2.1 Susunan Pin Pin Mikrokontroler AT89S51 8 Gambar 2.2 Konsep Dasar Timer / Counter 19 Gambar 2.3 Konfigurasi Pin ICL 232 23 Gambar 2.4 Skema Cara Kerja SMS 25 Gambar 2.5 Transistor Dalam Keadaan Tersumbat (cut off) 28 Gambar 2.6 Transistor Dalam Keadaan Jenuh 28 Gambar 2.7 Bentuk Dan Simbol Relay 29 Gambar 3.1 Alur Perancangan 33 Gambar 3.2 Sistem Pengaman Dengan Metode SMS 34 Gambar 3.3 Hubungan Pin Modul Utama Mikrokontroler 36 Gambar 3.4 Konektor Pin Out dari Handphone 37 Gambar 3.5 Modul Interface Handphone 38 Gambar 3.6 Modul Sensor Power ON 39 Gambar 3.7 Modul saklar / Magnetic Sensor 40 Gambar 3.8 Driver Relay Kelistrikan Motor 41 Gambar 3.9 Rangkaian Buzzer 41 Gambar 3.10 Catu Daya 42 Gambar 3.11 Rangkaian Downloader AT89S51 45 Gambar 3.12 Rangkaian Power Supply 45 Gambar 3.13 Flowchart Program 47 Gambar 4.1 Pengukuran Output Power Supply 48 Gambar 4.2 Informasi Error Pada Program TASM301 51 Gambar 4.3 Informasi Letak Kesalahan dalam File LST 51 Gambar 4.4 Informasi Eksekusi Program Tanpa Error 52
Gambar 4.5 Program EZ Uploader 53 Gambar 4.6 Pemanggilan File Hex 54 Gambar 4.7 Pesan Complete Pada EZ 3.0 54 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kerasnya kehidupan menyebabkan banyak orang menjadi gelap mata. Mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, seperti : merampok, korupsi, mencuri, dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. Salah satu tindakan kriminal yang baru maraknya di era sekarang adalah tindakan kriminal pencurian sepeda motor. Tidak hanya di malam hari dan di tempat yang sepi saja, di siang hari dan di keramaian pun para pencuri dapat melakukan aksi dengan mudahnya. Maka dibutuhkan kewaspadaan yang ekstra untuk menjaga sepeda motor kita. Dengan meningkatnya tindak kriminalitas, khususnya pencurian kendaraan bermotor roda dua sekarang ini, bukanlah hal yang mengherankan apabila semakin hari manusia menginginkan suatu sistem keamanan sepeda motor yang modern. Solusi yang biasa dilakukan oleh pemilik kendaraan bermotor hanya dengan memakai kunci (gembok), tetapi pemilik sering lupa memasang kunci (gembok),atau alarm kendaraan. Apalagi pencuri kendaraan bermotor dapat membuat kunci-kunci duplikat sehingga pencuri kendaraan bermotor bisa dengan santai melakukan aksinya dengan tidak mengundang kecurigaan. (http://bowoaslipangumbahan.blogspot.com/2011_05_01_archive.html?zx=dc6f98b8bdc c3efb).
Dewasa ini sepeda motor merupakan mayoritas kendaraan pilihan bagi masyarakat. Sebab sepeda motor memiliki nilai ekonomis, praktis, fleksibel dan dapat memperkecil resiko kemacetan lalu lintas. Kondisi ini semakin memicu para pencuri sepeda motor untuk melakukan aksinya. Dan di sebabkan kurang efektifnya keamanan atau kunci yang disediakan pabrik pembuat kendaraan itu mempunyai banyak kelemahan yang dimanfaatkan oleh pencuri kendaraan bermotor saat ini. Di sisi lain, seiring dengan perkembangan teknologi, handphone merupakan salah satu teknologi yang sangat digandrungi masyarakat. Dengan uang dibawah satu juta saja sudah dapat digenggam ponsel kamera lengkap dengan blutooth dan aplikasi javanya. Java merupakan salah satu fasilitas yang sangat penting dalam ponsel. Sebab dengan Java inilah kita dapat bermain-main dengan aplikasi yang diinstalkan ke dalam ponsel. Untuk itu, dengan membuat aplikasi Java untuk diinstalkan di ponsel dan menambahkan sedikit rangkaian berbasis mikrokontroler, maka fungsi ponsel tidak hanya untuk sarana alat komunikasi via suara ataupun SMS (Short Message Service) tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengaman pada sepeda motor yang nantinya dapat juga dikembangkan pada mobil. Berawal dari pengalaman pribadi penulis pernah kehilangan kendaraan bermotor, sehingga menginspirasikan untuk membuat sebuah pengamanan berlapis di sebuah kendaraan bermotor. Pada Tugas Akhir ini, penulis merancang sistem keamanan sepeda motor berbasis mikrontroler via handphone sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Sistem pengamanan ini dikendalikan oleh ponsel dengan menggunakan bluetooth sebagai media komunikasinya. Sehingga, pemilik sepeda motor dapat mengontrol alat pengamannya sesuai yang diinginkan tanpa harus menyentuhnya. Seiring dengan perkembangan teknologi mikrokontroler, beberapa penelitian mengenai mikrokontroler menunjukkan bahwa mikrokontroler dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang security seperti penelitian mengenai sistem pengamanan sepeda motor berbasis mikrokontroler melalui short message service Keamanan ini dirancang dengan pengendali jarak jauh menggunakan sebuah handphone yang disambungkan dengan sebuah mikrokontroler sebagai alat pengeksekusi sebuah perintah dari user. Adapun
beberapa alat pendukung lainya adalah power supply yang akan memberikan tegangan mikrokontroler dan semua alat pendukung lainya. Interfacing sebagai penghubung dari handphone dan mikrokontroler. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah pokok permasalahan yaitu Keamanan Kendaraan Bermotor Berbasis Mikrokontroler Yang Dikendalikan Melalui Handphone. Dari pokok permasalahan tersebut dapat ditentukan rumusan permasalahan antara lain: 1. Bagaimana cara merancang sistem pengamanan kendaraan bermotor (sepeda motor) menggunakan mikrokontroler? 2. Bagaimana melakukan kendali sistem pengaman kendaraan bermotor (sepeda motor) berbasis mikrokontroler menggunakan teknologi SMS (short message service)? 3. Bagaimana membuat ponsel GSM dan Mikrokontroler dapat berkomunikasi? 1.3 Batasan Masalah Penelitian dan pengembangan sistem pengaman ini hanya terbatas pada hal hal sebagai berikut : 1. Tugas akhir ini dibatasi dengan pembahasan penulisan teantang perancangan dan pembuatan alat keamanan kendaraan bermotor terkoneksi melalui handphone berbasis mikrokontroler type 8501 pada studi kasus AT89S51. 2. Kemampuan sistem pengaman yang dihasilkan mencakup : a. Kemampuan sistem menerima perintah melalui SMS untuk memutus atau menyambungkan catu daya sistem pengapian mesin. b. Kemampuan sistem untuk memberikan peringatan dini kepada pemilik kendaraan dengan cara melakukan miss call dan mengirim SMS
peringatan kepada pemilik, apabila sensor mendektesi pergerakan terus menerus selama kurun waktu tertentu (sesuai dengan setting dalam sistem). 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di bangku perkuliahan secara nyata dan aplikatif. 2. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi dalam Program Strata 1 di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama. 3. Untuk mengetahui cara kerja Mikrokontroler, Short Message Service (SMS) pada ponsel GSM dan sensor gerak PIR (Passive Infrared) sehingga dapat dibangun sebuah sistem pengaman sepeda motor yang diharapkan dengan menggabungkan teknologi tersebut. 1.5 Metode Pengambilan Data Data data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini diperoleh melalui beberapa metode. Adapun Metode metode yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Studi Kepustakaan. Dalam metode ini, penulis megumpulkan data dan teori yang dibutuhkan dalam penulisan tugas akhir ini melalui buku buku dan berbagai referensi lainnya yang berkaitan dengan tugas akhir ini. 2. Lembar data (Datasheet) komponen yang digunakan dalam peralatan.
Lembar data (Datasheet) merupakan data data yang dikeluarkan oleh produsen komponen elektronika mengenai fungsi, karakteristik dan data data penting lainnya tentang suatu komponen hasil produksi dari produsen komponen elektronika yang bersangkutan. 3. Pengujian Alat. Data yang diperoleh dalam metode ini didapat setelah alat yang dibuat diuji dan diambil kesimpulan setelah dilakukan pengujian tersebut. 4. Berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing. Pada metode ini, penulis melakukan konsultasi dengan berdiskusi dan bertanya secara langsung pada Dosen Pembimbing penulis mengenai segala permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Mengetahui bagaimana cara kerja Mikrokontroler, SMS dan sensor gerak PIR. Shingga dapat dibangun sebuah sistem pengaman yang lebih baik atau mengembangkan sistem dari hasil penelitian menjadi lebih realible. 2. Memberikan pengamanan dan peringatan dini terhadap aksi pencurian sepeda motor. 3. Bagi masyarakat umumnya, diharapkan dapat mengurangi tingkat kriminalitas pencurian dan perampasan kendaraan bermotor di masyarakat dengan menerapkan sistem pengaman hasil peneliltian. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan memberikan penjelasan umum mengenai penelitian yang penulis lakukan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan teori dan konsep yang berhubungan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. BAB III METODELOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang Metodelogi Penelitian dan langkah langkah yang dilakukan pada penelitian ini. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini menguraikan tahapan pelaksanaan secara terperinci dan hasil penelitian yang dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA Budioko, Totok. 2005. Belajar dengan mudah dan cepat Pemrograman Bahasa C dengan SDCC (Small Device C C Compailer) Pada Mikrokontroller AT89X51/AT89C51/52. Edisi Pertama.Gava Media.Yogyakarta Budiharto, Widodo. 2005. Panduan Lengkap Belajar Mikrokontroler Perancangan Sistem Dan Aplikasi Mikrokontroler. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta http://bowoaslipangumbahan.blogspot.com/2011 diakses pada tanggal 02 Juli, 2011 www.atmel.com diakses pada tanggal 02 Juli, 2011 http://www.electroniclab.com diakses pada tanggal 05 Agustus, 2011 http://www.dreamfabric.com diakses pada tanggal 05 Agustus, 2011
http://www//id.wikipedia.org/wiki/pengendali_jarak_jauh diakses pada tanggal 10 Agustus 2011