III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang dari 10%. Ayam dibagi secara acak kedalam 20 unit kandang, tiap kandang berisi 5 ekor. Ayam ditempatkan ke dalam 5 perlakuan jenis probiotik yang diberikan dan masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. 3.1.2 Kandang dan Perlengkapan a) Kandang Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang litter sebanyak 20 unit dan setiap unitnya terbuat dari bilah bambu dengan ukuran panjang lebar tinggi tiap unit 70 sentimeter 70 sentimeter 70 sentimeter untuk kapasitas 5 ekor. Setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan dan ulangannya. Setiap kandang dilengkapi dengan alas sekam dan lampu pijar 15 watt yang berfungsi sebagai pemanas maupun penerangan. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder) dan tempat air minum (round waterer). b) Peralatan yang digunakan Alat yang digunakan dalam proses pemeliharaan kandang antara lain: 1) Kandang percobaan. 2) Lampu sebagai penerang sekaligus pemanas sebagai pengganti brooder. 3) Tempat pakan (round feeder) dan tempat minum (round waterer.) 4) Timbangan digital kapasitas 5 kilogram, untuk menimbang pakan dan ayam mulai dari DOC hingga umur empat minggu. 5) Higrotermometer, untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam kandang.
18 6) Peralatan kebersihan meliputi sapu, gayung, ember, sikat, selang. Alat yang digunakan dalam membuat larutan probiotik antara lain: 1) Gelas ukur 50 mililiter, untuk mengukur probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 2) Pipet dan blub pipet, untuk mengambil biakan probiotik. 3) Mangkuk, untuk menampung probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 4) Timbangan digital, untuk menimbang susu skim. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel antara lain: 1) Pinset anatomi, untuk menjepit atau memegang organ yang dijadikan sampel. 2) Pisau, untuk memotong organ yang dijadikan sampel. 3) Gunting, untuk memisahkan organ yang dijadikan sampel. Alat yang digunakan dalam proses analisis antara lain: 1) Oven, untuk mengeringkan sampel. 2) Timbangan analitik, untuk menimbang sampel. 3) Aluminum foil Bahan yang digunakan dalam proses analisis antara lain: 1) Usus besar ayam broiler, sebagai objek yang diamati dalam percobaan. 3.1.3 Probiotik Dosis pemberian probiotik semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur ayam. Jenis probiotik yang digunakan yaitu Lactobacillus plantarum, Lactobacillus acidophillus, Cryptococcus humicolus, dan Tryscosporan beigelii. Probiotik mengandung 10 7 sel/ml. Probiotik yang diberikan sebanyak 0,1-0,15% dari kebutuhan minum harian dan dilarutkan dalam larutan susu skim.
19 3.1.4 Pemberian Ransum, Minum dan Probiotik Ransum dan minum diberikan secara ad-libitum dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Probiotik setiap sore dengan dicampur susu. Tabel 1. Kandungan Energi Metabolis dan Nutrien dalam Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lis Met Sis Kkal/kg...%... Jagung 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 Bungkil kedelai 2240 45,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0,67 Tepung ikan 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 0,94 Dedak padi 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,29 0,40 Minyak kelapa Tepung tulang 8600 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 24,00 12,00 0,00 0,00 0,00 Sumber: Scott (1982). Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Ayam Broiler Persyaratan Kandungan Satuan Starter Finisher (1-21 hari) (21-panen) Kadar air 2 % 10,00 10,00 Protein kasar 1 % 21,82 21,82 Lisin 2 % 1,10 1,00 Metionin 2 % 0,50 0,38 Metionin + sistin 2 % 0,90 0,72 Calsium (Ca) % 1,00 0,90 Fosfor (P) total 2 % 0,60-1,00 0,60-1,00 Energi Metabolis 1 Kkal/kilogram 3076 3076 Sumber: 1 Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017). 2 NRC (1994) ; SNI (2008). Tabel 3. Formulasi Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung 50,00 Bungkil kedelai 31,90 Tepung ikan 5,00 Dedak padi 5,80 Minyak kelapa 4,50 Tepung tulang 2,50
20 Lisin 0,10 Metionin 0,20 Total 100,00 Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017). Tabel 4. Jumlah Kebutuhan Air Minum Ayam Umur Kebutuhan Air Minum (ml/ekor/hari) Minggu ke-1 50 Minggu ke-2 120 Minggu ke-3 190 Minggu ke-4 260 Minggu ke-5 345 Sumber : The Australian Research Fondation (2009). 3.1.5 Pencegahan Penyakit Pencegahan penyakit secara umum dilakukan dengan jalan sanitasi kandang serta seluruh peralatan yang digunakan selama penelitian, sebelum digunakan untuk percobaan, kandang dikapur dan seluruh ruangan dihapushamakan dengan desinfektan. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur a) Tahap Persiapan Kandang 1) Kadang dibagi menjadi 20 unit 2) Kandang dibersihkan menggunakan detergen dan air mengalir. 3) Kandang disanitasi dengan cara pengapuran pada bagian alas dan dinding kandang satu minggu sebelum ayam dimasukan serta mencuci peralatan pakan dan minum ayam. 4) Tempat pakan dan tempat minum disiapkan pada masing-masing flock. b) Tahap Pemeliharaan 1) Ternak percobaan sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 20 flock, masingmasing terdiri dari 5 ekor ayam.
21 2) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 06.30-07.30 WIB dan sore hari pukul 16.00-17.00 WIB. 3) Ransum diberikan sesuai dengan umur ayam. Pada minggu pertama, ransum yang diberikan sebanyak 20 gram/ekor/hari, minggu kedua 42 gram/ekor/hari, minggu ketiga 70 gram/ekor/hari dan minggu keempat sebanyak 101 gram/ekor/hari. 4) Air minum diberikan secara adlibitum. 5) Tempat minum dicuci setiap hari, setelah itu tempat minum diisi air bersih dan diberikan pada ayam. 6) Suhu dan kelembaban kandang diamati setiap hari, pada pagi, siang, dan sore dengan menggunakan termometer bola kering/ dry bulb (db), termometer bola basah/ wet bulb (wb) yang diletakkan pada dinding kandang. 7) Keadaan ayam diperiksa setiap hari, bila ada ayam yang mati maka ayam tersebut harus diambil dan dikuburkan supaya tidak menimbulkan sumber penyakit bagi ayam lain. c) Tahap Pemberian Probiotik 1) Probiotik diberikan dengan cara melalui air minum pada sore hari. 2) Susu skim sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air. 3) Larutan susu skim dibagi ke dalam 5 mangkuk (untuk 5 perlakuan) masingmasing 200 mililiter. 4) Probiotik ditambahkan ke dalam larutan susu skim sesuai perlakuan, setelah itu dibagi 4 sesuai dengan ulangan, masing-masing ulangan diberikan probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim sebanyak 50 mililiter. 5) Probiotik dimasukkan ke dalam tempat minum dan tunggu sampai habis. 6) Setelah probiotik habis, tempat minum diisi kembali air bersih untuk diberikan pada ayam secara adlibitum. d) Tahap Pengambilan Sampel 1) Sampel diambil melalui metode pembedahan pada minggu keempat setelah perlakuan (diangkut selama 6 jam) untuk memperoleh usus besar ayam
22 broiler. Sebanyak 20 ekor broiler dipotong untuk diambil usus besar sebagai sampel. 2) Sampel usus besar ayam broiler ditimbang untuk mengetahui berat basah kemudian dimasukan ke dalam oven dengan suhu 60 o C selama 72 jam, kemudian ditimbang berat kering. e) Tahap Analisis Sampel Analisis berat basah dan berat kering usus besar ayam broiler dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Analisis kadar usus besar ayam broiler f) Peubah yang Diamati 1) Berat usus besar yang telah dibersihkan 2) Berat usus besar yang telah dikeringkan 3.2.2 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas lima macam perlakuan ransum yang diulang sebanyak empat kali. Data statistik yang diperoleh kemudian dianalisis menurut Gaspersz (1991) dengan model matematika sebagai berikut : Yij = + τi + ij Yij = Respon percobaan = Nilai tengah populasi τi = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = 1,2,3,4,5 j = 1,2,3,4 Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal dan bebas satu sama lain. ij 2. 0; 2 3. Ragam dari nilai harapan pengaruh pengacakan sama dengan nol. ij ij atau 2 2 4. Pengaruh perlakuan bersifat tetap. maka ij NID (0, 2 ).
23 Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam. Tabel 5. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT Fhitung Perlakuan t-1 = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) = 15 JKG KTG Total (tr-1) = 19 JKT Keterangan: DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Ftabel 0.05 Hipotesis yang diuji : H0 : pengaruh perlakuan P0 = P1 = P2 = P3 = P4. H1 : pengaruh perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 atau minimal ada satu perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : Bila Fhit Ftabel terima H0 yaitu perlakuan tidak berpengaruh nyata Fhit > Ftabel terima H1 yaitu perlakuan berpengaruh nyata Apabila dari sidik ragam terdapat pengaruh dari perlakuan, maka dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan, sebagai berikut : Sx = KTG r LSR α = SSR α x Sx Keterangan: Sx = Standard error KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Ulangan LSR α = Least Significant Range SSR α = Studentized Significant Range Kaidah keputusan : 1. Jika selisih LSR α, berarti tidak beda nyata atau terima H0.
2. Jika selisih > LSR α, berarti berbeda nyata atau sangat nyata, atau tolak H0. 24 Susunan probiotik penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : P0 : P1 : P2 : P3 : P4 : - Kontrol - Lactobacillus plantarum - Lactobacillus acidophillus - Lactobacillus plantarum - Triscosporan beigelii - Lactobacillus acidophillus - Crypococcus humicolus - Triscosporan beigelii - Crypococcus humicolus Tata Letak Percobaan: Tabel 6. Tata Letak Percobaan 1 (P1) 2 (P5) 3 (P4) 4 (P1) 5 (P2) 6 (P4) 7 (P3) 8 (P3) 9 (P1) 10 (P3) 11 (P3) 12 (P2) 13 (P5) 14 (P1) 15 (P2) 16 (P4) 17 (P5) 18 (P5) 19 (P4) 20 (P2)