III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

dokumen-dokumen yang mirip
III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut dipelihara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAB III MATERI DAN METODE. Pertanian, Universitas Diponegoro pada tanggal 22 Oktober 31 Desember 2013.

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam Sentul yang diperoleh dari

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Tingkat Protein Ransum dan

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2016.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. diperoleh dari sawah dengan spesies Pomacea canaliculata Lamarck. Keong mas

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian yang berjudul Penambahan Air Perasan Jeruk Nipis (Citrus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hidup sampai penelitian berakhir adalah 13 ekor jantan dan 10 ekor betina Itik

Lampiran 1. Skema Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

METODE PENELITIAN. Materi

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pemanfaatan tepung olahan biji alpukat sebagai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 ekor sapi perah Fries

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler mulai fase starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang dari 10%. Ayam dibagi secara acak kedalam 20 unit kandang, tiap kandang berisi 5 ekor. Ayam ditempatkan ke dalam 5 perlakuan jenis probiotik yang diberikan dan masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali. 3.1.2 Kandang dan Perlengkapan a) Kandang Kandang yang digunakan dalam penelitian adalah kandang litter sebanyak 20 unit dan setiap unitnya terbuat dari bilah bambu dengan ukuran panjang lebar tinggi tiap unit 70 sentimeter 70 sentimeter 70 sentimeter untuk kapasitas 5 ekor. Setiap kandang diberi nomor sesuai dengan perlakuan dan ulangannya. Setiap kandang dilengkapi dengan alas sekam dan lampu pijar 15 watt yang berfungsi sebagai pemanas maupun penerangan. Kandang dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder) dan tempat air minum (round waterer). b) Peralatan yang digunakan Alat yang digunakan dalam proses pemeliharaan kandang antara lain: 1) Kandang percobaan. 2) Lampu sebagai penerang sekaligus pemanas sebagai pengganti brooder. 3) Tempat pakan (round feeder) dan tempat minum (round waterer.) 4) Timbangan digital kapasitas 5 kilogram, untuk menimbang pakan dan ayam mulai dari DOC hingga umur empat minggu. 5) Higrotermometer, untuk mengukur suhu dan kelembaban dalam kandang.

18 6) Peralatan kebersihan meliputi sapu, gayung, ember, sikat, selang. Alat yang digunakan dalam membuat larutan probiotik antara lain: 1) Gelas ukur 50 mililiter, untuk mengukur probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 2) Pipet dan blub pipet, untuk mengambil biakan probiotik. 3) Mangkuk, untuk menampung probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim. 4) Timbangan digital, untuk menimbang susu skim. Alat yang digunakan dalam pengambilan sampel antara lain: 1) Pinset anatomi, untuk menjepit atau memegang organ yang dijadikan sampel. 2) Pisau, untuk memotong organ yang dijadikan sampel. 3) Gunting, untuk memisahkan organ yang dijadikan sampel. Alat yang digunakan dalam proses analisis antara lain: 1) Oven, untuk mengeringkan sampel. 2) Timbangan analitik, untuk menimbang sampel. 3) Aluminum foil Bahan yang digunakan dalam proses analisis antara lain: 1) Usus besar ayam broiler, sebagai objek yang diamati dalam percobaan. 3.1.3 Probiotik Dosis pemberian probiotik semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur ayam. Jenis probiotik yang digunakan yaitu Lactobacillus plantarum, Lactobacillus acidophillus, Cryptococcus humicolus, dan Tryscosporan beigelii. Probiotik mengandung 10 7 sel/ml. Probiotik yang diberikan sebanyak 0,1-0,15% dari kebutuhan minum harian dan dilarutkan dalam larutan susu skim.

19 3.1.4 Pemberian Ransum, Minum dan Probiotik Ransum dan minum diberikan secara ad-libitum dilakukan dua kali sehari pagi dan sore. Probiotik setiap sore dengan dicampur susu. Tabel 1. Kandungan Energi Metabolis dan Nutrien dalam Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan EM PK LK SK Ca P Lis Met Sis Kkal/kg...%... Jagung 3370 8,60 3,90 2,00 0,02 0,10 0,20 0,18 0,18 Bungkil kedelai 2240 45,00 0,90 6,00 0,32 0,29 2,90 0,65 0,67 Tepung ikan 2970 58,00 9,00 1,00 7,70 3,90 6,50 1,80 0,94 Dedak padi 1630 12,00 13,00 12,00 0,12 0,20 0,77 0,29 0,40 Minyak kelapa Tepung tulang 8600 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 24,00 12,00 0,00 0,00 0,00 Sumber: Scott (1982). Tabel 2. Kandungan Nutrien dan Energi Metabolis Ransum Percobaan Ayam Broiler Persyaratan Kandungan Satuan Starter Finisher (1-21 hari) (21-panen) Kadar air 2 % 10,00 10,00 Protein kasar 1 % 21,82 21,82 Lisin 2 % 1,10 1,00 Metionin 2 % 0,50 0,38 Metionin + sistin 2 % 0,90 0,72 Calsium (Ca) % 1,00 0,90 Fosfor (P) total 2 % 0,60-1,00 0,60-1,00 Energi Metabolis 1 Kkal/kilogram 3076 3076 Sumber: 1 Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017). 2 NRC (1994) ; SNI (2008). Tabel 3. Formulasi Bahan Pakan Percobaan Bahan Pakan Jumlah (%) Jagung 50,00 Bungkil kedelai 31,90 Tepung ikan 5,00 Dedak padi 5,80 Minyak kelapa 4,50 Tepung tulang 2,50

20 Lisin 0,10 Metionin 0,20 Total 100,00 Sumber: Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas dan Non Ruminansia (2017). Tabel 4. Jumlah Kebutuhan Air Minum Ayam Umur Kebutuhan Air Minum (ml/ekor/hari) Minggu ke-1 50 Minggu ke-2 120 Minggu ke-3 190 Minggu ke-4 260 Minggu ke-5 345 Sumber : The Australian Research Fondation (2009). 3.1.5 Pencegahan Penyakit Pencegahan penyakit secara umum dilakukan dengan jalan sanitasi kandang serta seluruh peralatan yang digunakan selama penelitian, sebelum digunakan untuk percobaan, kandang dikapur dan seluruh ruangan dihapushamakan dengan desinfektan. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur a) Tahap Persiapan Kandang 1) Kadang dibagi menjadi 20 unit 2) Kandang dibersihkan menggunakan detergen dan air mengalir. 3) Kandang disanitasi dengan cara pengapuran pada bagian alas dan dinding kandang satu minggu sebelum ayam dimasukan serta mencuci peralatan pakan dan minum ayam. 4) Tempat pakan dan tempat minum disiapkan pada masing-masing flock. b) Tahap Pemeliharaan 1) Ternak percobaan sebanyak 100 ekor dibagi ke dalam 20 flock, masingmasing terdiri dari 5 ekor ayam.

21 2) Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam sehari, pada pagi hari pukul 06.30-07.30 WIB dan sore hari pukul 16.00-17.00 WIB. 3) Ransum diberikan sesuai dengan umur ayam. Pada minggu pertama, ransum yang diberikan sebanyak 20 gram/ekor/hari, minggu kedua 42 gram/ekor/hari, minggu ketiga 70 gram/ekor/hari dan minggu keempat sebanyak 101 gram/ekor/hari. 4) Air minum diberikan secara adlibitum. 5) Tempat minum dicuci setiap hari, setelah itu tempat minum diisi air bersih dan diberikan pada ayam. 6) Suhu dan kelembaban kandang diamati setiap hari, pada pagi, siang, dan sore dengan menggunakan termometer bola kering/ dry bulb (db), termometer bola basah/ wet bulb (wb) yang diletakkan pada dinding kandang. 7) Keadaan ayam diperiksa setiap hari, bila ada ayam yang mati maka ayam tersebut harus diambil dan dikuburkan supaya tidak menimbulkan sumber penyakit bagi ayam lain. c) Tahap Pemberian Probiotik 1) Probiotik diberikan dengan cara melalui air minum pada sore hari. 2) Susu skim sebanyak 30 gram dilarutkan ke dalam 1 liter air. 3) Larutan susu skim dibagi ke dalam 5 mangkuk (untuk 5 perlakuan) masingmasing 200 mililiter. 4) Probiotik ditambahkan ke dalam larutan susu skim sesuai perlakuan, setelah itu dibagi 4 sesuai dengan ulangan, masing-masing ulangan diberikan probiotik yang telah dilarutkan dengan susu skim sebanyak 50 mililiter. 5) Probiotik dimasukkan ke dalam tempat minum dan tunggu sampai habis. 6) Setelah probiotik habis, tempat minum diisi kembali air bersih untuk diberikan pada ayam secara adlibitum. d) Tahap Pengambilan Sampel 1) Sampel diambil melalui metode pembedahan pada minggu keempat setelah perlakuan (diangkut selama 6 jam) untuk memperoleh usus besar ayam

22 broiler. Sebanyak 20 ekor broiler dipotong untuk diambil usus besar sebagai sampel. 2) Sampel usus besar ayam broiler ditimbang untuk mengetahui berat basah kemudian dimasukan ke dalam oven dengan suhu 60 o C selama 72 jam, kemudian ditimbang berat kering. e) Tahap Analisis Sampel Analisis berat basah dan berat kering usus besar ayam broiler dilakukan di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang. Analisis kadar usus besar ayam broiler f) Peubah yang Diamati 1) Berat usus besar yang telah dibersihkan 2) Berat usus besar yang telah dikeringkan 3.2.2 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas lima macam perlakuan ransum yang diulang sebanyak empat kali. Data statistik yang diperoleh kemudian dianalisis menurut Gaspersz (1991) dengan model matematika sebagai berikut : Yij = + τi + ij Yij = Respon percobaan = Nilai tengah populasi τi = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Galat percobaan dari perlakuan ke-i, ulangan ke-j i = 1,2,3,4,5 j = 1,2,3,4 Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal dan bebas satu sama lain. ij 2. 0; 2 3. Ragam dari nilai harapan pengaruh pengacakan sama dengan nol. ij ij atau 2 2 4. Pengaruh perlakuan bersifat tetap. maka ij NID (0, 2 ).

23 Data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan sidik ragam. Tabel 5. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT Fhitung Perlakuan t-1 = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) = 15 JKG KTG Total (tr-1) = 19 JKT Keterangan: DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah Ftabel 0.05 Hipotesis yang diuji : H0 : pengaruh perlakuan P0 = P1 = P2 = P3 = P4. H1 : pengaruh perlakuan P0 P1 P2 P3 P4 atau minimal ada satu perlakuan yang tidak sama. Kaidah keputusan : Bila Fhit Ftabel terima H0 yaitu perlakuan tidak berpengaruh nyata Fhit > Ftabel terima H1 yaitu perlakuan berpengaruh nyata Apabila dari sidik ragam terdapat pengaruh dari perlakuan, maka dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan, sebagai berikut : Sx = KTG r LSR α = SSR α x Sx Keterangan: Sx = Standard error KTG = Kuadrat Tengah Galat r = Ulangan LSR α = Least Significant Range SSR α = Studentized Significant Range Kaidah keputusan : 1. Jika selisih LSR α, berarti tidak beda nyata atau terima H0.

2. Jika selisih > LSR α, berarti berbeda nyata atau sangat nyata, atau tolak H0. 24 Susunan probiotik penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : P0 : P1 : P2 : P3 : P4 : - Kontrol - Lactobacillus plantarum - Lactobacillus acidophillus - Lactobacillus plantarum - Triscosporan beigelii - Lactobacillus acidophillus - Crypococcus humicolus - Triscosporan beigelii - Crypococcus humicolus Tata Letak Percobaan: Tabel 6. Tata Letak Percobaan 1 (P1) 2 (P5) 3 (P4) 4 (P1) 5 (P2) 6 (P4) 7 (P3) 8 (P3) 9 (P1) 10 (P3) 11 (P3) 12 (P2) 13 (P5) 14 (P1) 15 (P2) 16 (P4) 17 (P5) 18 (P5) 19 (P4) 20 (P2)