BAB I PENDAHULUAN. mengepakkan sayap Jurnalismenya. Kebebasan pers sebagai prinsip kini diakui,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Pengakses internet terus mengalami peningkatan sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan komunikasi membuat informasi menjadi aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Masyarakat informasi saat ini, telah menjadikan berita sebagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi informasi dan komunikasi, pers telah memberikan andil yang

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

BAB IV ANALISIS DATA. eksistensinya ditengah industri penyiaran televisi. Wawancara pun dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. beragam peristiwa baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Salah

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sejarah peradaban manusia menunjukkan, jurnalistik dan teknologi selalu

BAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Dengan munculnya internet, orang-orang semakin bebas berekspresi di

BAB I PENDAHULUAN. juga sekaligus dapat mempengaruhi kita. Secara tidak langsung media telah

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, media masa tidak dapat dilepaskan dari

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN. Berbagai literatur dalam metodologi penelitian, menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB III METODE PENELITIAN. pengolahan datanya peneliti mengolah dengan mendeskripsikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Teknik Pengumpulan Data, 6) Teknik Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas VIII-H di SMP IPIEMS Surabaya serta faktor yang mendukung dan. menghambat dalam penerapan pendekatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa menjadi entertainer (penghibur) yang hebat karena bisa mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai metode dan media yang besumber pada Al-Qur'an, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan saluran-saluran komunikasi. Komunikasi massa akan. didefinisikan sebagai komunikasi kepada khalayak dalam jumlah besar

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

MEDIA WATCH DAN PELAKSANAAN KEBEBASAN PERS. Djoko Walujo 1

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan jalan untuk mencapai pengertian baru pada bidang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan fakta yang terjadi di MAN 1 Sumenep, peneliti

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pasca reformasi, semangat

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara

RPS Mata Kuliah Jurnalisme Online Program Studi Ilmu Komunikasi 1 dari 9

BAB I PENDAHULUAN. Merebaknya media masa, khususnya media cetak seperti surat kabar

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 39 Penelitian juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat meliputi aspek sosial, politik, agama, budaya, dan moralitas

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 40 tahun 1999 Tentang Pers, telah ditetapkan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kata metoda (metodology) dan penelitian (research). Secara etimologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Wartawan adalah seorang yang melakukan kegiatan sehari-hari sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan di setiap aspek kehidupan. Berkembangnya sebuah masyarakat juga berasal dari komunikasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. besarnya manfaat komunikasi yang di dapatkan manusia. 1 Manfaat tersebut berupa

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pers di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup berarti. Masa yang paling terlihat akan perubahan tersebut yaitu pasca runtuhnya rezim orde baru tahun 1998. Sejak itu pers di Indonesia dapat dengan leluasa mengepakkan sayap Jurnalismenya. Kebebasan pers sebagai prinsip kini diakui, bahkan dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999. Kebebasan pers tersebut barulah pangkal tolak dan kerangka referensi. Selanjutnya pergulatan terjadi antara pers dengan pemerintah, pemilik modal maupun dengan masyarakat serta beragam kepentingan. Berulang kali pemerintah dan masyarakat di luar media mengingatkan dan mendesak agar pers dan media massa pandai-pandai dalam menggunakan hak kebebasannya. Hal ini dimaksudkan agar jangan sampai terjadi perselisihan atau hal lain yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh jaminan kebebasan pers. Kebebasan pers dikaitkan dengan kemampuan dan kemauan pers untuk mengembangkan kualitas profesionalismenya. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi pers Indonesia yakni dengan menyertakan kebebasan dan pengembangannya serta peningkatan profesionalismenya sebagai penyedia jasa informasi. Akan sejauh mana pers bisa dengan arif dan maksimal dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya sebagai insan pewarta kepada profesinya, masyarakat dan pemerintah. 1

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kebutuhan masyarakat akan informasi menjadi sangat penting. Informasi menjadi suatu komoditi primer bahkan sumber kekuasaan. Karena informasi dapat dijadikan sebagai alat untuk membentuk opini publik ( public opinion) yang dapat mempengaruhi dan mengendalikan pikiran, sikap dan perilaku manusia 1. Bahkan peradaban masa kini lazim disebut sebagai peradaban masyarakat informasi karena hanya mereka yang mampu menguasai dan mengolah informasilah yang akan berperan di garda depan dalam kerangka kehidupan. 2 Pada gilirannya perkembangan informasi pun berimbas pula pada perkembangan industri pers. Praktis pasca runtuhnya rezim orde baru dan penghapusan Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) dan lahirnya Undang- Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) lewat menteri penerangan saat itu yaitu Muhammad Yunus Yosfiah, media langsung menjamur. Lahirlah media-media baru baik cetak maupun elektronik dengan berbagai alasan dan tujuan. Sejak itu pula genderang kebebasan pers ditabuh. Semua media berlomba untuk menjadi yang terdepan dalam memberitakan. Salah satu kelemahan dari media pada masa itu seperti surat kabar, tabloid, radio ataupun televisi adalah terkait dengan ruang dan waktu. Namun kini dengan munculnya internet masalah tersebut dapat teratasi. Peristiwa yang terjadi pada saat itu dapat segera diinformasikan hanya membutuhkan beberapa waktu. 1 Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Dakwah; Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 13 2 Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21 (Bandung: mizan,1977), h. 16 2

Bahkan beberapa media mampu menyampaikan peristiwa untuk siap mewartakan kepada khalayak hanya dalam hitungan detik. 3 Sebelum lahirnya media online, media-media seperti surat kabar, ternyata perlu waktu dalam setiap kali penerbitannya (perioditas). Nyatanya hal ini kurang maksimal untuk mengetahui informasi yang sifatnya penting dan mendadak. Lalu televisi, selain juga memerlukan waktu yang cukup lama terkadang media elektronik ini terbentur dengan mekanisme proses dan teknis. Informasi yang disampaikan pada televisi membutuhkan proses dari tangan ke tangan serta membutuhkan alat-alat yang cukup merepotkan dan keahlian khusus yang tidak dimiliki banyak orang. Hal itu juga kurang efektif untuk berita yang bersifat dadakan. Selanjutnya radio, informasi yang dibagikan dengan suara ini seharusnya mampu meng-update informasi dengan cepat. Walaupun informasi dapat dengan mudah dibagikan melalui jaringan telepon, tapi nyatanya banyak kendala yang didapati ketika proses pembuatan berita berlangsung seperti masalah sinyalisasi, cuaca dan lain sebagainya. Kini dengan majunya teknologi informasi, memungkinkan masyarakat untuk ikut menjadi penyedia informasi, karena perangkat teknologi yang mendukung pekerjaan tersebut. Dilatarbelakangi kenyataan bahwa di era media internet dan teknologi modern, memungkinkan setiap orang secara praktis dapat menjalankan fungsi sebagai jurnalis (wartawan/pewarta/reporter). Dengan telepon genggam yang dilengkapi kamera, maka setiap warga bisa merekam kejadian penting yang terjadi di dekatnya. Didukung teknologi yang semakin canggih, 3 Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual (Bandung: Mizan,1997), h. 68 3

gambar atau video tersebut bisa dikirim segera ke media informasi atau diunggah ke situs-situs website media informasi yang bisa disaksikan oleh masyarakat luas. Saat ini sudah banyak media massa yang membuka kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan hal tersebut. Istilah Jurnalisme Warga mengacu pada peran aktif masyarakat dalam proses pengumpulkan, pelaporkan, penganalisisan dan penyajian berita. 4 Jurnalisme Warga muncul ketika kebutuhan akan informasi dari masyarakat begitu tinggi, sementara media massa tidak sepenuhnya memainkan peran dan tanggung jawabnya sebagai penyaji informasi. Di Indonesia fenomena Jurnalisme Warga muncul sejak peristiwa reformasi 1998. Beberapa media (terutama radio), sudah mulai menjadikan audience tidak lagi murni sebagai pendengar atau pemirsa melainkan juga sebagai rekan kerja. Mengingat minimnya jumlah contributor atau awak berita. Karena tidak semua peristiwa dapat diliput oleh jurnalis profesional. Terlebih untuk media yang concern pada news yang mengutamakan ketepatan informasi dan kecepatan waktu. Begitu banyak peran serta warga saat ini yang mewarnai perkembangan Jurnalisme di tanah air. Peristiwa dahsyatnya tsunami Aceh pada akhir 2004 bisa disaksikan oleh masyarakat diseluruh dunia, salah satunya karena adanya video amatir dari seorang Jurnalisme Warga yaitu Cut Putri yang berhasil merekam kedahsyatan tsunami, disaat dirinya dalam kondisi terancam akan air laut yang menggulung daratan. Video tersebut adalah gambar awal tragedy tsunami yang 4 Imam Suwandi, Langkah Otomatis Menjadi Jurnalisme Warga (Jakarta: Dian Rakyat, 2010) h. 9 4

terjadi di Aceh. Nilai berita dalam video tersebut sangat tinggi walaupun pembuat video tersebut bukanlah seorang jurnalis profesional. Hal ini membuktikan bahwa Jurnalisme Warga mempunyai peran penting dalam dunia jurnalistik. Menurut Suryopratomo (direktur pemberitaan Metro TV), bahwa Jurnalisme Warga merupakan suatu yang positif dalam melengkapi perkembangan jurnalistik tanah air. Apalagi jika kemudian mereka yang bergerak dibidang jurnalistik ikut membantu pemahaman dan perkembangan tentang Jurnalisme warga, agar mereka yang ikut didalamnya tahu akan kaidah kaidah kejurnalistikan yang benar. Jurnalisme Warga juga ikut membantu membangun terwujudnya demokrasi yang lebih sehat karena bisa melahirkan pergulatan pemikiran yang sehat pula dimasyarakat. 5 Andy F. Noya (mantan Pemimpin Redaksi Metro TV) mengungkapkan bahwa fenomena Jurnalisme Wargasaat ini dapat memacu para jurnalis profesional untuk dapat menyajikan berita secara cepat, dalam, lengkap dan akurat. Dengan semakin maraknya fenomena Jurnalisme Warga ini, maka akan melatih kepekaan kita terhadap nilai berita dari setiap kejadian disekitar kita. 6 www.hidayatullah.com adalah salah satu portal islami yang sampai saat ini masih berjalan meskipun sudah banyak portal yang sama bermunculan, kemudian salah satu website berbasis islam yang menerima berita dari Jurnalisme Warga, sehingga mempunyai sifat terbuka dalam pencarian berita, portal berita nasional dan internasional yang mengusung motto Mengabarkan Kebenaran menyajikan 5 Imam Suwandi, Langkah Otomatis Menjadi Jurnalisme Warga (Jakarta: Dian Rakyat, 2010) h 7 6 Ibid h 9 5

berbagai menu seperti nasional, internasional, wawancara, cover story, feature, opini, sudut pandang, kesehatan, iptek dan lain lain. Setiap media online mempunyai kriteria tersendiri dalam pemuatan beritanya, yang harus dicermati adalah bagaimana Jurnalisme Warga mengetahui kriteria dari media online tersebut. Dalam pemberitaan media online umum sangatlah banyak Jurnalisme Warga yang berperan karena mudah didapat berita tersebut dan tentu tidak mengandung banyak peraturan, kemudian bagaimanakah jika media online islami ini yang mempergunakan Jurnalisme Warga dalam memuat berita. Jurnalisme Warga yang berperan ini juga ikut serta menyampaikan dakwah, yakni dakwah bil qolam karena tidak dipungkiri bahwa secara tidak langsung, bisa mempengaruhi seseorang yang telah membacanya. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kehadiran dan peran Jurnalisme Warga dalam suatu media menjadi penting. Terlebih fenomena Jurnalisme Warga yang bisa dikatakan sudah tidak baru lagi (di Indonesia) namun masih sangat terbatas dalam referensi pustaka, juga mahasiswa yang meneliti fenomena tersebut. Oleh karena itu peneliti memberikan judul pada penelitian ini Peran Jurnalisme Dakwah Warga Dalam Portal Online Hidayatullah 6

B. RUMUSAN MASALAH Dari pemaparan diatas, maka timbullah pertanyaan yang menjadi perumusan masalah pada penilitan ini, yaitu: a. Bagaimana peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam portal Online Hidayatullah? b. Apa faktor pendukung dan penghambat peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam portal Online Hidayatullah? C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : a. Untuk mengetahui peran Jurnalisme Warga dalam portal Online Hidayatullah. b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat peran Jurnalisme Warga dalam portal Online Hidayatullah. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kajian dalam ilmu komunikasi terlebih pada disiplin ilmu jurnalistik. Khususnya pembahasan mengenai peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam suatu media serta dapat menjadi referensi tambahan bagi para peneleti selanjutnya. 2. Manfaat praktis 1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi para praktisi komunikasi, terutama mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, khususnya jurusan 7

Komunikasi Penyiaran Islam, Konsentrasi Jurnalistik. Agar lebih mengetahui bagaimana peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam media online. 2. Untuk melengkapi penelusuran koleksi skripsi pada perpustakaan umum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, sehubungan dengan belum adanya penelitian khusus tentang peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam suatu media. E. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah yang digunakan untuk melaksanakan penelitian, hal ini diperlukan agar penelitian lebih terarah dan rasional. untuk itu diperlukan metode yang sesuai dengan obyek uyang diangkat, karena metode berfungsi sebagai cara mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan hasil yang optimal dan dapat dipertangungjawabkan. 7 Berdasarkan dari data yang diperoleh, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, sedangkan definisi penelitian kualitatif adalah suatu teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang berkarakteristik kualitatif (misalnya data tersebut berupa data non-numerik transkripsi verbatim atas wacana subjek, catatan lapangan dari studi observasi partisipan atau data yang berupa arsip atau dokumen). 8 Alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif karena peneliti ingin meneliti peran para Jurnalisme Dakwah Warga dalam portal Online Hidayatullah (www.hidayatullah.com). dalam hal pendukung dan penghambat peran Jurnalisme 7 Anton Baker, Metode Filsafat, (Jakarta; Ghalia Indonesia, 1986), hal. 10 8 Dedy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2002) hlm. 147 8

Dakwah Warga dalam www.hidayatullah.com dalam memberikan informasi kepada pembaca, Selain itu, peneliti menggunakan metode kualitatif bertujuan untuk mencari data-data yang dapat dijadikan bahan penelitian, baik berupa arsip atau dokumen yang terdapat pada portal berita www.hidayatullah.com, sehingga dapat menjadi rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti. Analisis interpretatif sesuai dengan penelitian yang peneliti laksanakan karena pendekatan intterpretatif mendasarkan diri pada penafsiran peneliti dari data-data www.hidayatullah.com yang telah terkumpul dan telah diklasifikasikan. 1. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian adalah Jurnalisme Warga atau Citizen Jornalism yang telah mengirimkan berita ke www.hidayatullah.com dan pihak redaksi. Adapun yang menjadi obyek penelitian yang peneliti jadikan sumber data dalam penelitian ini adalah media online www.hidayatullah.com yang berdiri tahun 1996 lalu di bahwa naungan Kelompok Hidayatullah Media yang menyajikan berbagai menu seperti nasional, internasional, wawancara, cover story, feature, opini, sudut pandang, kesehatan, iptek, dan lain lain. 2. Sumber Data Adapun sumber data yang digunakan terdiri dari: a. Sumber data primer, yaitu sumber data yang diperoleh bahan-bahan kepustakaan yang ada relevansinya dengan penelitian ini yaitu kanal tentang Jurnalisme Warga. 9

b. Sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari situssitus atau portal berita lain, buku-buku, Koran dan artikel yang mendukung dalam penelitian ini. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah cara-cara untuk memperoleh data lengkap, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan yang berkaitan erat dengan dengan permaslahan dalam penelitian ini, dan kesmua data tersebut dipandang dapat memberikan penjelasan yang utuh. Adapun data-data yang dikumpulkan agar dapat memberikan penjelasan yang utuh tentunya berdasarkan jenis sumber data yang tepat dan terarah. Dalam penelitian ini secara operasional dalam upaya mengumpulkan berbagai data yang ada, dilakukan teknik yang meliputi : a. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dokumentasi adalah pengumpulan data dengan menyelidiki buku-buku, majalah, surat kabar, laporan program, artikel internet dan lain sebagainya. 9 Berdasarkan pengertian tersebut penelitian dengan pengumpulan data dengan teknik dokumentasi berarti peneliti melakukan pencarian dan pengambilan segala informasi yang sifatnya teks menjelaskan dan menguraikan mengenai hubungannya dengan arah penelitian ini. Teknik pengumpulan data dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), hlm. 85 10

gambaran umum portal Online Hidayatullah yang antara lain sejarah berdirinya, kepengurusan, tujuan, perekrutan anggota, sistematika dana, selain itu teknik pengumpulan data juga digunakan dalam mengumpulkan data-data yang mendukung penelitian ini baik dari www.hidayatullah.com sendiri, portal-portal atau situs-situs internet lain, majalah maupun artikel koran. b. Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik terhadap gejala-gejala yang diselidiki. 10 Oleh karenanya dalam penelitian ini untuk memperoleh kelengkapan data-data mengenai strategi www.hidayatullah.com dalam melakukan pelaksanaan melalui jaringan internet. Lebih jelasnya observasi di sini adalah dengan melakukan pengamatan data pencatatan secara langsung terhadap peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam portal Online Hidayatullah. 4. Analisis Data Pada dasarnya data yang diperoleh dalam penelitian adalah data-data yang masih bersifat gambaran umum sehingga memerlukan penganalisaan data secara obyektif. Data tersebut dimanfaaatkan dan dikerjakan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam penelitian. 10 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid I (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1983), hlm. 136 11

Adapun metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data disajikan dalam sejumlah uraian ataupun deskripsi secara menyeluruh dan obyektif dengan melakukan penyerdahanaan dari berbagai data yang dipaparkan baik data hasil dokumentasi maupun observasi yang nantinya diklasifikasikan sesuai dengan pembahasan dalam penelitian ini. Klasifikasi yang dimaksud adalah pemilah-milahan semua data yang lebih spesifik agar nantinya lebih mudah dituangkan dalam bagian-bagian bahasan tertentu di dalam penelitian ini. Sehingga lebih mudah dalam memahami dan memberikan interpretasi. F. SISTEMATIKA PEBAHASAN Agar penulis skripsi ini lebih mudah dipahami, maka tentunya perlu dibuat sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi tentang latarbelakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konseptual dan sistematika pembahasan. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang pengertian Peran, pengertian Jurnalisme Warga, pengertian media online dan sejarah portal berita www.hidayatullah.com. 12

BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisikan tentang pendekatan dan jenis penelitian yang dipakai, subjek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan keabsahan data. BAB IV : PENYAJIAN DATA Pada bab ini berisikan tentang penyajian data dan meliputi profil singkat www.hidayatullah.com dan peran Jurnalisme Dakwah Warga dalam portal Online Hidayatullah. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dalam penulisan skripsi yang nantinya akan memuat kesimpulan dan saran. 13