PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA PUZZLE

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL THINK, TALK AND WRITE (TTW) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGLI TAHUN 2015/2016

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN MODEL THINK, TALK AND WRITE (TTW) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IV SDN MANGLI TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENERAPAN MODEL TAKE AND GIVE

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL ARIAS

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD N MUJUR 01 TAHUN AJARAN 2015/2016

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: RME, paper folding media, fraction

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN QUANTUM TEACHING

PENGGUNAAN METODE TALKING STICK DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN PETARANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

Keywords: STAD, Social Skill, Civic Education

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN MODEL BAMBOO DANCING

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

662 Aplikasi Model Sains...

Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Multimedia, Hasil Belajar IPS

Mulyati (2007 : 10) menyatakan ada empat aspek keterampilan berbahasa,

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW)

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MEDIA CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN MUKTISARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Ris Septiara 1, Muhamad Chamdani 2, Wahyudi 3 PGSD FKIP UNS Surakarta Jalan Kepodang 67 A Panjer Kebumen e-mail: ri2stmw@gmail.com 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Think Talk Write (TTW) Cooperative Model using Chart Media in Improving Social Science Learning for the Fifth Grade Students of SDN Muktisari. The objectives of this research is to improve social science learning through the implementation of Think Talk Write (TTW) cooperative model using chart media. This research is a collaborative classroom action research carried out in three cycles. Each cycle consists of planning, implementation, observation, reflection. Subjects were 21 students of fifth grade of SDN Muktisari. The result of this research indicates that the application of Think Talk Write (TTW) cooperative model using chart media can improve social science learning about the struggle in preparingindonesian independencefor the fifth grade students of SDN Muktisari. Keywords: Think Talk Write, chart, social science Abstrak: Penerapan Model Kooperatif Tipe Media Chartdalam Peningkatan Pembelajaran IPSpada Siswa Kelas V SDN Muktisari. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pembelajaran IPS melalui penerapan model kooperatif tipe media chart. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi.subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Muktisari yang berjumlah 21 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart dapat meningkatkan pembelajaran IPS tentang perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas V SDN Muktisari. Kata kunci: Think Talk Write,Chart, IPS PENDAHULUAN Keberhasilan dunia pendidikan tergantung pada sejauh mana pengembangan keterampilanyang tepat untuk menguasai materi pembelajaran. Menurut Zuckerman (dalam Warsono dan Hariyanto, 2007: 4), para pakar meyakini bahwa belajar akan diperoleh melalui pengalaman, melalui pembelajaran aktif, dan dengan cara melakukan interaksi dengan bahan ajar maupun dengan orang lain. Dedeng (dalam Wena, 2009: 2) menyatakan pembelajaran itu 382

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 382 387 383 sendiri adalah upaya membelajarkan siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.Menurut Susanto (2015: 137), IPS mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada siswa. Pada jenjang SD/MI, materi IPS diorganisasikan dengan pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata siswa sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berpikir, dan kebiasaan bersikap serta berperilakunya (Sapriya, 2015: 194). Pembelajaran IPS di SD bertujuan menjadikan siswa yang mampu menghadapi tantangantantangan dari lingkungannya dan mampu memecahkan masalah yang ada dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan IPS sangat fundamental bagi perkembangan siswa dalam kehidupannya di masyarakat, namun berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa siswa menganggap bahwa pelajaran IPS sulit, rumit, dan membosankan. Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kelas V terlihat kurang aktif dan antusias. Penyebab hal tersebut adalah guru belum menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Selain itu, media yang digunakan kurang efektif dan kurang sesuai dengan tujuan dan materi. Tingkat ketuntasan Ulangan Tengah Semester (UTS) I tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran IPS hanya 25 % atau hanya 5 dari 20 siswa yang telah mencapai nilai KKM=70, dengan rata-rata nilai 63,3. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa kualitas pembelajaran IPS di kelas V SDN Muktisari masih rendah. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran IPS di kelas V SDN Muktisari adalah dengan menggunakan model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi, dan dapat mengaktifkan siswa. Salah satu model pembelajaran inovatif yang sesuai dengan karakteristik siswa, materi, dan dapat mengaktifkan siswa adalah Think Talk Write (TTW). Model pembelajaran Think Talk Write(TTW) mendorong siswa untuk berpikir, berbicara dalam kelompok kecil, kemudian menuliskan topik yang dibahas. Model ini dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara sehingga siswa dapat aktif belajar. Shoimin (2014: 214-215) mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan model TTW, yaitu:(1) guru membagikan LKS, (2) siswa membuat catatan kecil (Think), (3) guru membagi siswa dalam kelompok kecil, (4) siswa membahas catatan dengan kelompok (Talk), (5) siswa merumuskan pengetahuan dengan bahasanya sendiri (Write).Sedangkan penafsiran langkah-langkah penggunaan model TTWmenurut Huda (2013: 218), yaitu: (1) siswa membaca teks berupa soal dan membuat catatan

384 Penerapan Model Kooperatif... kecil (Think), (2) siswa merefleksikan, menyusun, serta menguji ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok (Talk), (3) siswa menuliskan pengetahuan yang didapat (Write).Yamin dan Ansari (2012: 90) juga mengemukakan langkah-langkah modelttw, yaitu: (1) guru membagi teks bacaan, (2) siswa membaca teks dan membuat catatan (think), (3) siswa berkelompok untuk membahas isi catatan (talk), (4) siswa mengkonstruksi pengetahuan secara individu (write). Selain itu, diperlukan juga media yang sesuai dengan materi IPS. Media yang sesuai dengan materi IPS yang luas dan rumit adalah chart/bagan. Menurut Sudjana (dalam Daryanto, 2013: 119), bagan adalah kombinasi antara media grafis, gambar, dan foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai fakta pokok atau gagasan. Melalui media bagan, materi yang kompleks dapat disederhanakan sehingga siswa mudah mencerna materi tersebut (Sanaky (2015: 88). Dari uraian di atas, dapat disimpulkan langkah-langkah penerapan dengan media chart, yaitu: (1) think dengan media chart, (2) talk dengan media chart, dan (3) write dengan media chart. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. (1) Bagaimana langkah-langkah penerapan model media chart? (2) Apakah penerapan dengan media chartdapat meningkatkan pembelajaran IPS? (3) Apakah kendala dan solusi pada penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart? Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) mendeskripsikan langkahlangkah penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, (2) meningkatkan pembelajaran IPS melalui penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, (3) menemukan kendala dan solusi pada penerapan modelthink Talk Write (TTW) dengan media chart. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN Muktisari, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Muktisari tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa putra dan 9 siswa putri. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa, guru, observer, dan dokumen. Teknik dalam pengumpulan data terdiri dari nontes dan tes,teknik nontes terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validitas data diuji menggunakan strategi triangulasi sumber dan metode. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Hiberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan (Sugiyono, 2009: 337).Analisis data terdiri dari analisis data kuantitatif dan kualitatif. Target dalam penelitian ini adalah 85% untuk pelaksanaan dengan media chartsesuai langkahlangkahnya bagi guru, respon siswa terhadap pembelajaran melalui dengan media chart, dan ketuntasan

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 382 387 385 hasil belajar siswa. Model yang digunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah model yang dikembangkan oleh Arikunto (2010: 137) dengan langkah, alur, atau prosedur penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart dalam pembelajaran IPS dilakukan melalui 3 langkah, yaitu: (1) think dengan media chart, (2) talk dengan media chart, dan (3) write dengan media chart. Langkah-langkah tersebut diadopsi dari pendapat Shoimin (2014: 214-215), Huda (2013: 218), serta Yamin dan Ansari (2012: 90). Hasil observasi tentang penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chartoleh guru dan respon belajar siswa dari siklus I-III disajikan pada tabel berikut. Tabel 1 Perbandingan Hasil Observasi terhadap Guru dan Siswa Siklus I-III Persentase Hasil Observasi Siklus (%) Guru Siswa I 73,96 73,13 II 83,75 81,67 III 91,04 90,42 Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa hasil observasi terhadap kinerja guru dalam menerapkan langkah-langkah model media chart dan respon siswa yang diakibatkannya mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I, kinerja guru mencapai 73,96%, meningkat menjadi 83,75% pada siklus II, dan 91,04% pada siklus III. Respon siswa pada siklus I mencapai 73,13%, meningkat menjadi 81,67% pada siklus II, dan kembali meningkat pada siklus III menjadi 90,42%. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, pembelajaran berlangsung dengan baik, guru berhasil menerapkan langkahlangkah model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, siswa belajar dengan aktif, dan menyukai penggunaan media chart. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I-III dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I-III Siklus Rata-Rata Persentase (%) I 74,18 78,18% II 84,05 83,33% III 84,28 92,62% Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 78,18%, meningkat menjadi 83,33% pada siklus II, dan menjadi 92,62% pada siklus III. Peningkatan pembelajaran berupa proses dan hasil belajar juga terjadi pada penelitian sebelumnya tentang penerapan yang dilaksanakan Indah Indriyani (2015: 4), Yuli Setyawati (2015: 3), dan penelitian yang serupa dengan model Think Talk Write (TTW) oleh

386 Penerapan Model Kooperatif... Leonard P. Rivard dan Stanley B. Straw (1999: 7), serta Carol Sue Englert, dkk. (1991: 18-19), dan juga penelitian tentang penggunaan media chart yang diteliti oleh Suailiah (2014: 9). Pelaksanaan penelitian tentang penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart ini belum sepenuhnya berjalan sesuai rencana. Kendala yang peneliti temukan diantaranya: (a) guru kurang memahami model dan media, hal ini seperti kendala yang ditemui pada penelitian yang dilakukan oleh Yuli Setyawati (2015:6) (b) minat membaca siswa rendah, (c) siswa kerap tidak fokus, (d) perkataan guru sering masih berupa perintah, bukan motivasi, (e) kesadaran berkelompok siswa kurang, hal ini sesuai dengan kelemahan model kooperatif yang dikemukakan oleh Sobirin (2014), (f) pengaturan waktu guru kurang baik. Solusi yang dibuat untuk mengatasi kendala tersebut antara lain: (a) guru mempelajari model dan media, (b) meningkatkan minat membaca siswa, (c) guru mengefektifkan presentasi dan melibatkan siswa dalam penjelasan materi, misalnya dengan tanya jawab, (d) guru meningkatkan kemampuannya dalam memotivasi siswa, (e) guru menjelaskan manfaat berkelompok, (f) guru mengefisienkan waktu. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) langkah-langkah penerapan dengan media chart, yaitu: (a) think dengan media chart, (b) talk dengan media chart, dan (c) write dengan media chart; (2) penerapan model media chartdapat meningkatkan pembelajaran IPS; (3) kendala penerapan model Think Talk Write (TTW) dengan media chart, yaitu: (a) guru kurang memahami model dan media, (b) minat membaca siswa rendah, (c) siswa kerap tidak fokus, (d) perkataan guru sering masih berupa perintah, bukan motivasi, (e) kesadaran berkelompok siswa kurang (f) pengaturan waktu guru kurang baik. Solusi untuk mengatasi kendala tersebut, yaitu: (a) guru mempelajari model dan media, (b) meningkatkan minat membaca siswa, (c) guru mengefektifkan presentasi dan melibatkan siswa dalam penjelasan materi, misalnya dengan tanya jawab, (d) guru meningkatkan kemampuannya dalam memotivasi siswa, (e) guru menjelaskan manfaat berkelompok, (f) guru mengefisienkan waktu. Berkaitan dengan hasil yang dicapai, peneliti mengajukan saran kepada: (1) guru, menjadikan model media chart sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pembelajaran di kelas V; (2) siswa, sebaiknya meningkatkan minat membaca dan motivasi belajar; (3) sekolah, mendukung dan menfasilitasi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif; dan (4) peneliti lain, menjadikan penelitian ini sebagai referensi tentang penerapan model media chart.

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 4.1, hlm. 382 387 387 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Daryanto. (2013). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Englert, et al. (1991). Making Strategies and Self-Talk Visible: Writing Instruction in Regular and Special EducationClassroom.Diperole h 9 November 2015, dari aer.sagepub.com/content/28/2/3 37.full.pdf. Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rivard, L., P. dan Stanley, B.S. (1991). The Effect of Talk and Writing on Learning Science: An Exploratory Study. 84. 566-593. Diperoleh 9 November 2015, dari http://www.irivars@ustbonifa ce.mb.ca. Sanaky, A. H. (2015). Media Pembelajaran Interaktif- Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara. Sapriya. (2015). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Setyawati, Y. (2015). Penggunaan Model Think Talk Write dengan Media Puzzle dalam Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IVA SDN 1 Kracak. Diperoleh 10 November 2015, dari jurnal.fkip.uns.ac.id Home Vol 3, No 2.1 (2015). Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruz Media. Suailiah. (2014). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan Menggunakan Media Bagan Kelas IV. Diperoleh 10 November 2015, dari jurnal.untan.ac.id/index.php/ jpdpb/article/view/5927. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanto, A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif-Teori dan Assesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Yamin, M., dan Ansari, B. (2012). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Ciputat: Referensi (GP Press Group).