BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembahasan dalam bab ini antara lain tentang tempat penelitian, jenis dan motode penelitian, sumber data (data primer data sekunder), teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan lokasi yang dijadikan peneliti untuk mendapatkan data dan fakta dalam memenuhi kebutuhan peneliti. Penelitian yang berjudul Perilaku Pencarian Informasi Petugas Dinas Sosial Tentang Masyarakat Miskin ini berlokasi di Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan. B. Jenis Dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian studi kasus yang menggunakan Kualitatif Deskriptif, Menurut Sugiyono (2010:9) penelitian kualitatif deskrptif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Sementara itu Nawawi dan Martini (1994:73) mendefinisikan metode deskrptif sebagai metode yang melukiskan suatu keadaan 46
47 objektif atau peristiwa tertentu berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya yang kemudian diiringi dengan upaya pengambilan kesimpulan umum berdasarkan fakta-fakta historis tersebut. Penelitian kualitatif deskrptif diuraikan dengan kata-kata menurut pendapat responden, apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitinya, kemudian dianalisis pula dengan kata-kata apa yang melatarbelakangi responden berperilaku (berpikir, berperan, dan bertindak). C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sugiyono (2010:80), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Ditetapkan oleh para peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua petugas Dinas Sosial Kabupaten Solok Selatan yang berjumlah 25 orang. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2010:81) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan untuk menetapkan jumlah sampel menurut Arikunto (2008:116) penentuan pengambilan sampel sebagai berikut: apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika
48 jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari: a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu,tenaga dan dana b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya dana c) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar hasilnya akan lebih baik. Informan dipilih berdasarkan teknik Purposive sampling dengan menemukan informan kunci, dimana Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yaitu orang yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai ahli kunci dari permasalahan yang kita kemukakan sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti. Teknik Purposive sampling digunakan karena anggota sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Pada penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 3 orang, 1 orang pegawai Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/ Nagari Kabupaten Solok Selatan, yaitu Kabid Sosial dan 1 orang sampel diambil dari tingkat kepala seksi dan 1 orang pegawai dari staf Dinas Sosial bidang Sosial. Penulis menjadikan Kabid Sosial sebagai orang yang paling tahu tentang persoalan yang penulis kemukakan, sementara 2 informan yang lainya adalah kepala Seksi dan
49 pegawai/staf yang sudah lama menjabat dan berpengalaman tentang penelitian ini. D. Sumber Data 1. Primer Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primernya adalah kepala Seksi dan staf/petugas bidang Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan yaitu petugas yang bertugas melayani masyarakat miskin. 2. Skunder Data sekunder adalah sumber yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber sekundernya adalah kabid Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan. E. Teknik Dan Alat Pengumpul Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan memenuhi data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain:
50 a. Observasi Nasution, (dalam Sugiyono, 2012:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono 2012:226) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (observation and covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi terus terang atau tersamar, karena peneliti melakukan pengumpulan data dengan menyatakan secara terus terang bahwa ia sedang melakukan penelitian, sehingga objek yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir aktifitas peneliti. b. Wawancara Sugiyono (2009:317) mengemukakan bahwa wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara. Wawancara
51 terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpul data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpul data dapat menggunakan pewawancara mempunyai keterampilan yang sama. F. Teknik Analisis Data Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2007), mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas tersebut adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan conclusion drawing/verificatioan Sugiyono (2007). 1. Reduksi Data (Data Reduction) Reduksi data adalah analisis data yang dilaukan dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang diperoleh di dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terperinci, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
52 2. Penyajian Data (Data Display) Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah penyajian data dimana penyajiannya dilakukan dalam bentuk uraina singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2007) menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. 3. Verifikasi Data (Conclusion drawing/verification) Langkah selanjutnya menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2009:252) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnaya. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa data hasil pengamatan dan data hasil wawancara. Data pengamatan didapat terutama dari interaksi-interaksi antara penulis dengan informan. Data wawancara dalam penelitian ini merupakan data utama yang menjadi bahan utama dalam analisis untuk menjawab masalah peneliti, wawancara dilakukan dengan wawancara terstruktur, dengan harapan eksplorasi yang bebas, bisa menggali sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang dihasilkan dari wawancara langsung diolah setiap kali wawancara, hasil wawancara
53 langsung dibuat rangkumannya, dan pertanyaan-pertanyaan inti dicatat dalam reduksi transkrip wawancara. Untuk melengkapi data ini juga di ajukan beberapa kali pertanyaan kepada informan di luar wawancara informal, ini dilakukan untuk melengkapi apa yang sebelumnya diwawancara kurang tereksplorasi dengan baik, dengan bagian penafsiran data dapat dilakukan dengan baik. Setelah semua infomasi dari hasil wawancara diperoleh, dilakukan penafsiran data secara keseluruhan yang akan disajikan pada BAB IV. Untuk menafsirkan perilaku pencarian informasi, penulis menggunakan Model Perilaku Pencarian Informasi Ilmuan Sosial menurut David Ellis. G. Waktu Penelitian Agar penelitian ini memperoleh informasi dan data yang lengkap serta untuk verifikasi maka penulis membutuhkan waktu 1 bulan, 19 Mei sampai 19 Juni di Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Nagari Kabupaten Solok Selatan.