PENERAPAN MODEL TEAM ASISSTED INDVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN 2 KRAKAL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL ASSURE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 AMBALRESMI TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENERAPAN METODE SQ3R DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD NEGERI TRIREJO

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH DENGAN MEDIA KARTU KATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

Kata kunci: metode, question student have, kooperatif, pembelajaran, IPS

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENGGUNAAN STRATEGI THE POWER OF TWO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 2 WIROGATEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL CYCLE LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SDN 2 KLOPOSAWIT TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE UNIT TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS AKSARA JAWA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD N 3 GUNUNGMUJIL TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN STRATEGI RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING, TRANFERRING (REACT)

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL TEAM ASISSTED INDVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD Zahro Sri Tanjung 1, Suhartono 2, Imam Suyanto 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret 2, 3 Dosen PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: tanjungcute@yahoo.com Abstract: The Application of Team Asissted Individualization (TAI) models in Social Studies Learning 4 th Grade Fractional Elementry School. The purpose of this research to increase social studies learning fourth grade students in the elementary school by application of TAI models. This research is a collaborative classroom action research. This study was conducted in two cycles. Each cycle consists of planning, observation, implementation, and reflection. The data comes from the fourth grade students, observer, and fourth grade teacher. Submit techniques with test, observations, questionnaires, and documentation. The validity of the data using descriptive analysis techniques qualitative and quantitative. The conclusion of this research is the application of TAI models can improve learning social studies fourth grade students elementary school. Keywords: Team Asissted Individualization (TAI), Social Studie,s Learning Abstrak: Penerapan Model Team Asissted Indvidualization (TAI) dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa Kelas IV SD. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas IV di SD dengan penerapan model TAI. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV dan guru kelas IV SD. Data berasal dari siswa kelas IV, observer, dan guru kelas IV. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model TAI dapat meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas IV SD. Kata Kunci: Team Asissted Individualization (TAI), Pembelajaran IPS PENDAHULUAN Mata pelajaran IPS menjadi sangat penting seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki nilai esensial yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan serta sebagai pembentuk nilai karakter bangsa. Ilmu pengetahuan sosial merupakan suatu program pendidikan yang mengintergrasikan konsep-konsep terpilih dari ilmu-ilmu sosial untuk tujuan pembinaan warga negara yang baik. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk demokratis, tanggung, jawab, memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di lingkungannya, serta dapat menjadi warga dunia yang cintai damai. IPS berkaitan erat dengan realita kehidupan masyarakat sosial. Salah satu program mata pelajaran di tingkat sekolah dasar adalah IPS. Sardjiyo, Sugandi, dan Ischak (2009: 1.26) mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau perpaduan. Melalui mata pelajaran IPS siswa diarahkan untuk demokratis, tanggung jawab, memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial yang ada di lingkungannya, serta dapat

menjadi warga dunia yang cintai damai. IPS Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Ilmu pengetahuan sosial selalu mengikuti perkembangan jaman tidak seperti ilmu pasti pada umumnya. Aplikasi terhadap pembelajaran IPS di sekolah tidaklah sulit, hanya saja selalu berubah sesuai dengan keadaan masyarakat pada umumnya. IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD merupakan penghubung antara kehidupan akademis siswa dengan keseharian di lingkungan tempat tinggal mereka. Mata pelajaran IPS di SD menggunakan pendekatan expanding community, yakni suatu pendekatan yang mengenalkan siswa terhadap lingkungan kehidupan sosialnya mulai dari lingkungan sosial terdekat sampai dengan yang jauh. Siswa perlu diajak untuk mengenal dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan di lingkungan sekitar rumahnya, desa, kecamatan, kabupaten, sampai negara, dan lingkungan dunianya. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. IPS Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Selanjutnya Winataputra, dkk (2009: 1.11) mengemukakan bahwa tujuan utama IPS ialah mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk berperan serta dalam kehidupan demokratis. Tujuan pembelajaran akan tercapai jika siswa akan belajar secara aktif, antusias, menyenangkan, dan bermakna. Dengan pembelajaran yang demikian makan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Berdasarkan pengamatan dan wawancara awal diperoleh hasil bahwa pembelajaran IPS di kelas IV SD Negeri Rowo masih rendah. Pembelajaran masih berpusat pada guru dan belum menggunakan model yang inovatif. Saat pembelajaran guru hanya menggunakan meode konvensional seperti ceramah, tanya jawab, dan penugasaan sehingga kurang mengembangkan motivasi dan kemampuan belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang mengakibatkan sebagian besar siswa pasif dan kurang antusias dalam pembelajaran. Kebiasaan bersikap pasif dalam pembelajaran dapat mengakibatkan sebagian besar siswa takut dan malu bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang atau belum dipahami. Tugas-tugas yang di berikan gu- -ru tidak diberikan penilaian oleh guru. Guru hanya meminta siswa untuk mengerjakan tugas kemudian dibahas secara bersama-sama setelah itu guru tidak memberikkan penilaian. Hal ini yang menyebabkan siswa tidak semangat dalam mengerjakan tugas sehingga mereka mengerjakan tugas semaunya sendiri. Selain itu, karena tidak adanya penilaian dan reward dari guru sebagian besar siswa kelas IV sangat pasif sehingga siswa cenderung kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil tes tengah semester pertama diketahui, bahwa kegiatan proses belajar di Sekolah Dasar Rowo, Mirit, Kebumen tahun ajaran 2012/ 2013 siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS masih belum maksimal terbukti dari nilai rata-rata siswa kelas IV hasil tes tengah semester pertama adalah 60 sedangkan batas kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah adalah 65. Peneliti berharap nantinya tes hasil belajar siswa dapat mencapai KKM sekolah bahkan lebih dari KKM. Selama semester pertama siswa kelas IV banyak mengalami kesulitan belajar, terutama pemahaman konsep, gagasan serta ide mengenai IPS. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan agar tes hasil belajar siswa mencapai kriteria yang ditentukan. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Peneliti dan guru kelas menetapkan alternatif pemecahan masalah dengan menerapkan model kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas IV. Penerapan tipe TAI tersebut mendorong siswa terlibat langsung secara aktif baik secara individu dan kelompok dalam pembe-

lajaran sehingga siswa dapat lebih memahami konsep materi yang diberikan oleh guru dan pengajaran teman sebaya. Selain itu siswa akan menjadi lebih percaya diri karena lebih memahami materi tersebut. Oleh karena itu peneiti termotivasi untuk mengajukan penelitian dengan judul: Penerapan Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Siswa kelas IV SD Negeri Rowo Tahun Ajaran 2012/2013. Menurut Slavin Team Asissted Individualization merupakan suatu program yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual untuk memenuhi kebutuhan dari berbagi kelas yang berbeda (Sharan, 2012: 31). Sedangkan Widyantini mengatakan bahwa Team Assisted Individualization (TAI) merupakan model yang mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individual (2006: 8). Widyantini (2006: 9) menyatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI meliputi: (1) guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang disiapkan oleh guru; (2) guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal; (3) guru membentuk beberapa kelompok terdiri dari 4-5 siswa; (4) hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok; (5) guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari; (6) guru memberikan kuis kepada siswa secara individual; (7) guru memberikan penghargaan kepada kelompok. Pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik siswa kelas IV yang masih berada pada tahap perkembangan kognitif operasional konkret. Menurut Islamuddin (2012: 40) siswa kelas IV SD termasuk dalam fase kelas tinggi sekolah dasar, kira-kira umur 9 atau 10 tahun. Pada fase tersebut biasanya anak sudah realistis, ingit tahu yang kuat, suka bermain, dan lebih suka bergembira, suka mengekspresikan sesuatu, serta memiliki rasa dan kerjasama yang tinggi dan dimengerti siswa. Berdasarkan uraian di atas, agar pembelajaran IPS meningkat harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Siswa kelas IV secara umum berada pada usia 9-11 tahun. Cara belajar anak yang logis dan sistematis sesuai karakteristik siswa kelas IV akan mempermudah dalam pembelajaran. Model kooperatif tipe TAI yang diterapkan dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV SD yang diperkenalkan diharapkan dapat mengasah kemampuan berpikir anak secara logis dan kritis. Dengan menerapkan model kooperatif tipe TAI pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD diharapkan dapat meningkatkan pembelajaran IPS meliputi aspek proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas IV di SD Negeri Rowo tahun ajaran 2012/2013 dengan penerapan model Team Assisted Individualization (TAI). Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pembelajaran IPS siswa kelas IV di SD Negeri Rowo tahun ajaran 2012/2013 dengan penerapan model TAI. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Rowo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri Rowo yang berjumlah 29 anak, terdiri dari 14 anak laki-laki dan 15 anak perempuan. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan Desember 2012 sampai bulan Mei 2013. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data tes hasil belajar siswasedangkan data kualitatif berupa hasil observasi dan kuesioner. Sumber data dari penelitian ini adalah siswa kelas IV, observer, guru kelas IV, dan nilai UTS pembelajaran IPS kelas IV semester I tahun ajaran 2012/2013. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi, kuesioner, dan doku-

mentasi. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi data dan sumber data. Bentuk analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Teknik ststistik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yaitu membandingkan hasil antarsiklus. Sedangkan teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan guru dalam proses belajar mengajar berdasarkan kriteria normatif (Suwandi, 2010: 61). Indikator kinerja pada peneliti-an ini yaitu pembelajaran IPS berjalan lancar sesuai dengan skenario tindakan, siswa melakukan aktivitas belajar mencapai 80% dalam pembelajaran IPS, dan siswa mencapai 80% dari jumlah siswa yang telah mencapai ketuntasan tes hasil belajar dengan rata-rata nilai 70. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Peneliti berperan sebagai observer dan gurur kelas sebagai pelaksana tindakan. Tindakan dilaksanakan dalam 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan dan 4 tahapan. Model penelitian tindakan kelas meliputi 4 tahap yaitu pe-rencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta refleksi (Arikunto, Suhardjono, dan Supardi, 2008). Sebelum melaksanakan tindakan perlu dipersiapkan terlebih dahulu perangkat pembelajaran seperti RPP, skenario pembelajaran, media pembelajaran, dan lembar evaluasi/tes. Adapun tindakan pelaksanaan penelitian berada di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung. Hal yang diobservasi yaitu penerapan model kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran IPS kelas IV SD, proses belajar siswa, dan penilaian hasil belajar siswa diakhir pembelajaran yang merupakan penilaian kognitif HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil observasi terhadap penerapan langkah model kooperatif tipe TAI pada pembelajaran IPS kelas IV sd yaitu seperti tabel di bawah ini: Tabel 1. Perbandingan Penerapan Model No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Indikator Student creative Placement test Team Team study Team scored and team regognition Teaching group Fact test Whole unit Skor Sik. I Sik. II 3,49 3,54 3,00 3,00 3,00 3,44 2,77 3,11 2,88 3,00 3,33 2,49 2,33 3,00 3,88 3,00 Rerata 2,89 3,24 Persentase (%) 72,25 81,15 Berdasarkan tabel 1 dinyatakan bahwa pada siklus I skor langkah student creative mencapai 3,49 dan naik menjadi 3,54 pada siklus II. Langkah placement test siklus I mencapai 3,00 sedangkan pada siklus II tidak mengalami perubahan yaitu 3,00. Langkah team pada siklus I mencapai 3,00 dan pada siklus II naik menjadi 3,44. Langkah team study pada siklus I mencapai 2,77 sedangkan pada siklus II naik menjadi 3,00. Langkah team scored and team regognition pada siklus I mencapai 2,88 dan pada siklus II naik menjadi 3,00. Langkah teaching group siklus I mencapai 3,33 namun pada siklus II mengalami penurunan menjadi 3,00. Langkah fact test siklus I mencapai 2,49 sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,88. Langkah whole unit pada siklus I mencapai 2,33 dan pada siklus II meningkat menjadi 3,00. Secara keseluruhan penerapan langkah model kooperatif tipe TAI pada siklus I adalah 2,89 dengan persentase 72,25% dan pada siklus II naik menjadi 3,24 dengan persentase 81,15%. Hal ini menunjukan bahwa langkah TAI sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan skenario pembelajaran. Setelah penerapan model kooperatif tipe TAI, observasi juga dilakukan pada proses belajar siswa saat pembelajaran berlangsung. Berikut ini perbandingan persentase proses belajar siswa antar siklus:

Tabel 2. Perbandingan Persentase Proses Belajar Siswa No. Indikator Skor Sik. I Sik. II 1. 2. 3. Keaktifan Kerjasama Tanggung jawab 2,77 2,66 3.40 3,33 3,14 3,51 Rerata 2,94 3,32 Persentase (%) 73,58 83,16 Berdasarkan tabel 2 dinyatakan bahwa indikator keaktifan pada siklus I mencapai 2,77 kemudian pada siklus II naik menjadi 3,33. Indikator kerjasama pada siklus I mencapai 2,66 dan pada siklus II naik menjadi 3,14. Sedangkan pada indikator tanggung jawab pada siklus I mencapai 2,94 dan pada siklus II naik menjadi 83,16. Secara keseluruhan proses belajar siswa pada siklus I mencapai 2,94 dengan persentase 79,58%. Sedangkan pada siklus II naik menjadi 3,32 dengan persentase 83,16%. Hal tersebut menunjukan bahwa terjadi kenaikan dari antarsiklus. Selain dilaksanakan observasi pada penerapan model TAI dan proses belajar. Dilaksanakan penilaian terhadap tes hasil belajar siswa. Berikut ini perbandingan tes hasil belajar siswa: Tabel 3. Diagram Perbandingan Tes Hasil Belajar Siswa No. Siklus Rerata Persentase (%) 1. 2. I II 73,05 79,88 91,95 91,10 Berdasarkan tabel 3 dinyatakan bahwa rerata tes hasil belajar siswa siklus I mencapai 73,05 dengan persentase ketuntasan 91,95% dan pada siklus II naik menjadi 79,88 namun persentase ketuntasan belajar mengalami penurunan menjadi 91,10%. Kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan langkah-langkah TAI telah membawa suasana baru di kelas. Siswa tidak hanya duduk, mendengarkan ceramah guru serta mencatat saja. Akan tetapi, siswa diajak untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran serta pengajaran teman sebaya (peer teaching). Siswa melakukan pengajaran teman sebaya (peer teaching), hal tersebut seperti yang diungkapkan Slavin yang menyatakan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe TAI siswa dapat berperan sebagai asisten yang bertugas membantu secara individual siswa lain yang kurang mampu dalam kelompol (2009). Penerapan model TAI sudah dilaksanakan dengan baik serta sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan sehingga dapat meningkatkan proses belajar siswa dan hasil belajar kelas IV SD Negeri Rowo. Hal ini dapat dikaitkan dengan pendapat Ummah yang menyimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar (2009). Proses pembelajaran dilakukan secara interaktif antara guru dengan siswa, dimana kedua belah pihak berperan aktif dalam suatu kegiatan. Keterkaitan kegiatan siswa dan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar merupakan keterkaitan antar stimulus dan respon. Hal ini dapat dikaitkan dengan pendapat Winataputra, dkk (2008: 1.18) yang menyatakan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, menfasilitasi, meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Dengan situasi dan suasana kelas yang demikian siswa lebih mudah memahami materi pelajaran dan hasil belajar siswa pun meningkat. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model TAI dalam peningkatan pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Rowo tahun ajaran 2012/2013 dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan pembelajaran IPS di SD Negeri Rowo tahun ajaran 2012/2013. Pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI perlu diberikan saran kepada guru, siswa, sekolah, dan peneliti. Bagi guru memotivasi dan mengawasi siswa agar mandiri tanpa bergantung teman serta guru menggunakan media secara maksimal agar siswa lebih tertarik saat mengikuti proses pembelajaran. Bagi

siswa hendaknya siswa tekun dan kompak dalam menyelesaikan tugas agar mendapatkan predikat kelompok terbaik. Bagi sekolah memberikan kontribusi model pembelajaran inovatif kepada pihak sekolah agar menyerahkan pada guru untuk menerapkan model pembelajaran tipe TAI pada pebelajaran IPS. Bagi peneliti lain hendaknya peneliti menerapkan model tersebut pada subjek dan objek yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, Suhardjono & Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas (Cetakan ke 6). Jakarta: PT Bumi Aksara. Widyantini, Th. (2006). Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekataan Kooperatif (Versi Elektronik). Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Penataran Guru Matematika, Depdiknas. Winataputra, U. S, dkk. (2008). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Sardjiyo, D. S., Sugandi & Ischak. (2009). Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Sharan, S. (2012). The Handbook of Cooperative Learning. Terj. Sigit Prawoto. Yogyakarta: Familia. (Buku asli diterbitkan 1999). Slavin, R. E. (2009). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terj. Narulita Yusrono. Bandung: Nusa Media. (Buku asli diterbitkkan 2005) Ummah, S. K. (2009). Penerapan Metode TAI (Team Assisted Individualization) untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Biologi Materi Ekosistem Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diperoleh 15 Desember 2012 dari http:// digilib. uns. ac.id/ Suwandi, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pusaka