BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan-perusahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Selama 10 tahun terakhir pasar modal di Indonesia telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang dana,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. mana yang harus dibeli oleh perusahaan misalnya pemilihan proyek atau

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan. Analisis dapat dilakukan atau menggunakan rasio

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah menghapuskan batasan bagi perusahaan dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jatuhnya perekonomian di Indonesia akibat krisis moneter yang sempat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang luar biasa secara global. Krisis ini tentunya berdampak negatif bagi

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dari tantangan-tantangan yang harus di hadapi, para pelaku bisnis property di

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang belum memiliki rumah. Disisi lain pemerintah juga sulit untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan usaha yang semakin keras menuntut. perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi pasar modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ke borrower. Sedangkan sebagai fungsi keuangan, pasar modal berfungsi dalam. diperlukan untuk investasi tersebut (Husnan, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembangnya perekonomian Indonesia. Pengerahan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kondisi perekonomian yang semakin berkembang pada saat ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. investasi. Munculnya situs-situs, buku dan berbagai kepelatihan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis khususnya kegiatan pasar modal dalam era globalisasi ini telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Investasi memiliki keterkaitan dengan aktivitas konsumsi, dimana

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN DALAM MEMILIH SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Jumlah penduduk Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Indonesia hampir

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berharga di era perekonomian sekarang ini, dapat juga diartikan sebagai pasar

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam perekonomian modern dan era globalisasi saat ini pasar modal di suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. Di indonesia, alternatif untuk mendapatkan dana dapat diperoleh melalui pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (Jogiyanto,2003). Investasi ke dalam produksi yang efisien dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang berorientasi pada profit selalu memiliki tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang ditetapkan perusahaan (Mardiyanto,

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. berupa dividen maupun capital gain serta mendapatkan sebagian hak

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Tempat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dan dewan direksi. Kepemilikan manajerial harus diikutsertakan dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran pada masa sekarang untuk membeli aktiva dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dimasa mendatang (Mulyadi, 2001:284). Berinvestasi di pasar modal memiliki daya tarik sendiri bagi para investor karena dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan. Saham merupakan salah satu sarana berinvestasi yang menguntungkan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Saham merupakan instrumen investasi yang paling banyak dipilih oleh para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan tertentu (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Terdapat dua macam keuntungan yang didapatkan investor dengan berinvetasi saham. Pertama, dengan membeli saham maka investor akan mendapatkan deviden dari perusahaan bersangkutan pada periode tertentu. Semakin besar persentase kepemilikan saham maka akan semakin besar pula deviden yang diperoleh. Kedua, investor dapat memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dengan harga jual saham pada saat menjual saham tersebut (capital gain). Bagi perusahaan-perusahaan go public, menjual saham kepada investor merupakan cara cepat untuk 1

2 mendapatkan modal. Negara Indonesia memiliki pasar modal yang disebut Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX). Bursa Efek Indonesia memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian negara, karena dapat memberikan sarana bagi masyarakat umum untuk berinvestasi dan sebagai sarana untuk mencari tambahan modal bagi perusahaan go public (Suharno, 2016). Perkembangan Bursa Efek Indonesia dapat dilihat dari bertambahnya anggota perusahaan dan naiknya harga saham. Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan transaksi jual beli saham (Nurlela, 2017). Pada umumnya, kinerja perusahaan berbanding lurus dengan harga saham. Semakin baik kinerja perusahaan, maka laba yang dihasilkan akan tinggi. Kenaikan laba yang tinggi juga akan memberi keuntungan pada pemegang saham karena deviden yang diterima juga tinggi. Hal ini menyebabkan banyak investor ingin membeli saham perusahaan tersebut. Banyaknya permintaan akan menyebabkan harga saham naik. Salah satu sektor dalam Bursa Efek Indonesia adalah sektor farmasi. Tercatat ada 214 perusahaan farmasi di Indonesia pada tahun 2016 yang terdiri dari perusahaan asing dan perusahaan lokal (detik.com, 2016). Dari sekian banyak perusahaan farmasi lokal, hanya 10 perusahaan farmasi go

3 public yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (sahamok.com, 2016). Industri farmasi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari bertambahnya jumlah perusahaan lokal maupun asing (PMA) dari tahun ke tahun. Menurut Suharno (2016), terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan industri farmasi di Indonesia yaitu jumlah penduduk yang besar, kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan kesehatan, tingkat perekonomian masyarakat yang terus meningkat, dan akses kesehatan yang meningkat seiring adanya BPJS kesehatan. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan-perusahaan farmasi harus melakukan pengembangan usaha. Pengembangan usaha yang dilakukan bertujuan untuk meperbesar atau memperluas penjualan. Salah satu masalah dalam pengembangan usaha adalah pendanaan. Untuk memperluas penjualan dibutuhkan dana yang besar. Pendanaan merupakan salah satu faktor penting untuk tetap dapat bersaing dengan perusahaan lain. Sumber pendanaan dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Pendanaan dari internal perusahaan dapat diperoleh dari laba ditahan (retained earnings). Sedangkan pendanaan eksternal diperoleh dari modal saham dan hutang. Modal saham merupakan dana investasi yang diperoleh dari investor yang membeli saham di

4 pasar modal. Dengan membeli saham, investor pasti menginginkan keuntungan baik berupa deviden maupun capital gain. Berinvestasi di pasar modal merupakan aktivitas yang dihadapkan dengan berbagai macam resiko yang sulit diprediksi. Tingkat keuntungan yang didapatkan dari berinvestasi pada saham berbanding lurus dengan resiko yang akan diterima. Sesuai prinsip investasi low risk low return, high risk high return yang berarti semakin rendah resiko yang ditanggung maka keuntungan yang diperoleh juga rendah. Sebaliknya, semakin tinggi resiko yang ditanggung maka keuntungannya juga semakin tinggi. Untuk mengurangi ketidakpastian dalam berinvestasi di pasar modal, investor membutuhkan informasi yang dapat membantu berinvestasi dengan bijaksana. Sebelum melakukan kegiatan jual beli saham, investor perlu melakukan analisis sekuritas untuk mengetahui apakah saham yang akan dibeli dapat menghasilkan laba atau justru memberikan kerugian. Parameter yang sering digunakan adalah pendekatan atau analisis fundamental. Analisis fundamental menghitung nilai instrinsik suatu saham dengan menggunakan data fundamental yaitu laporan keungan perusahaan, seperti laba akuntansi, deviden, penjualan, struktur modal, rasio keuangan, resiko dan sebagainya. Rasio keuangan terdiri dari

5 profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan nilai pasar. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan variabel independen profitabilitas dan solvabilitas karena kedua variabel tersebut memberikan hasil penelitian yang berbedabeda sehingga masih belum konklusif. Rasio likuiditas merupakan salah satu rasio keuangan yang perlu dianalisis sebelum membeli saham. Pada penelitian ini rasio likuiditas diukur dengan current ratio. Current ratio merupakan parameter untuk menunjukkan proporsi aset lancar terhadap kewajiban lancar atau bagaimana perusahaan mampu menutupi kewajiban lancarnya dengan aset lancar yang dimiliki. Semakin tinggi current ratio, maka kinerja perusahaan dianggap baik karena mampu melunasi kewajiban lancarnya dan sebaliknya. Investor tentu akan mempertimbangkan untuk membeli saham perusahaan yang memiliki current ratio tinggi sehingga dapat meyakinkan investor bahwa perusahaan tersebut mampu membayar deviden tepat waktu. Penelitian yang dilakukan oleh Wuryaningrum dan Budiarti (2015) menyatakan bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap harga saham. Penelitian lain yang dilakukan oleh Saputri dan Soekotjo (2016) juga memberikan hasil penelitian bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap harga saham. Namun, Nurlela (2017) memberikan hasil penelitian berbeda, yaitu current ratio tidak mempengaruhi

6 harga saham. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Lambey (2013) yang memerikan hasil penelitian bahwa CR tidak mempengaruhi harga saham. Rasio lain yang perlu dianalisis sebelum membeli saham adalah rasio solvabilitas. Pada penelitian ini rasio solvabilitas diukur dengan debt to equity ratio. Debt to equity ratio merupakan rasio yang membandingkan jumlah hutang terhadap ekuitas. Rasio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Semakin besar debt to equity ratio, maka perusahaan semakin besar hutang yang harus dibayarkan perusahaan. Hal ini tentu sangat menjadi perhatian investor karena apabila perusahaan memiliki hutang yang besar, maka perusahaan akan cenderung melunasi hutangnya terlebih dahulu sebelum membagikan deviden. Arista dan Astohar (2012) menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa DER berpengaruh positif terhadap harga saham. Hidayah (2013) juga memberikan hasil penelitian yang sama, yaitu DER berpengaruh positif terhadap harga saham. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahardika (2016) dimana memberikan hasil penelitian debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap harga saham. Demikian juga Suharno (2016) juga menyatakan bahwa DER tidak berpengaruh terhadap harga saham.

7 Faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham adalah laba akuntansi. Laba merupakan ukuran laporan laba rugi yang mengikhtisarkan imbal hasil dari aktiva-aktiva tersebut (Christiani, 2016). Laba memiliki relevansi dengan kenaikan dan penurunan harga saham karena laba merupakan cerminan dari hasil usaha perusahaan sehingga apabila laba perusahaan turun, maka nilai perusahaan juga akan turun dan mengakibatkan modal yang ditanamkan investor turun sehingga harga saham akan turun. Sebaliknya, naiknya laba perusaahaan akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat sehingga harga saham akan naik. Penelitian yang dilakukan oleh Christiani (2016) memberikan hasil penelitian bahwa laba akuntansi berpengaruh positif terhadap harga saham. Sedangkan Vinda (2014) menyatakan bahwa laba akuntansi tidak mempengaruhi harga saham. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang masih belum konsisten maka peneliti menganggap penelitian ini masih belum konklusif. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan laba akuntansi terhadap harga saham. Oleh karena itu penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016.

8 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan laba akuntansi berpengaruh terhadap harga saham? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan laba akuntansi terhadap harga saham. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada akademisi mengenai pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan laba akuntansi terhadap harga saham sehingga bisa menjadi sumber informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai harga saham. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada investor mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi harga saham sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum berinvestasi di pasar modal.

9 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini disusun secara sistematis dan keseluruhan yang terdiri dari lima bab. Uraian ide pokok ynag terkandung pada masing-masing bab adalah sebagai berikut: BAB 1: PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai penelitian terdahulu, teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, pengembangan hipotesis dan model analisis yang digunakan. BAB 3: METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari desain penelitian, identifikasi, definisi dan operasionalisasi variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel dan teknik analisis data. BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan karakteristik objek penelitian, deskripsi data, analisis data, dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN

10 Bab ini berisi simpulan dari hasil analisis dan pembahasan serta saran-saran yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.