BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian meliputi : (a) Identifikasi Variabel Penilitian, (b)

BAB III METODE PENELITIAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 2. Variabel bebas : Pola asuh overpotective

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan unsur penting dalam penelitian ilmiah, karena metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan. Suatu penelitian akan memberi hasil dan kesimpulan yang benar bila

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan metode penelitian ini akan menguraikan: (A). Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan Sampel, (D) Metode Pengumpulan Data, (E) Validitas dan. Reliabilitas Alat Ukur, (F) Metode Analisis Data.

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini meliputi identifikasi variable penelitian, defenisi operasional, populasi,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. B. Identifikasi Variabel. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

ketepatan dan ketelitian dalam menentukan metode yang dipergunakan. penelitian merupakan hal yang sangat penting artinya. Bila ada kesalahan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III. Metode Penelitian. yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini, yaitu: A. Identifikasi Variabel. B. Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelompok atau signifikansi hubungan yang diteliti. Bila dipandang dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel adalah gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenisnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian menurut Sugiyono (2009),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah yang dihadapinya dengan terlebih

B A B III. A. Desain Penelitian. B. Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiono (dalam Riduwan, 2004) populasi adalah wilayah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. operasional, variable penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus atau model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk membahas masalah-masalah atau cara yang digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bagian metodologi penelitian ini akan diuraikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu gaya

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif ada tiga yaitu : eksperimen, survei, dan content analysis. Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi SMP Negeri 5 Stabat. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

cenderung mengalami optimisme yang rendah. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat variabel sebagai berikut:

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara menyebar skala (untuk variabel kepercayaan diri dan komunikasi interpersonal). Penelitian ini untuk melihat hubungan antara satu variabel bebas (kepercayaan diri) dengan satu variabel terikat (komunikasi interpersonal). B. Identifikasi Variabel Penelitian adalah: Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain 1. Variabel bebas : Kepercayaan diri 2. Variabel terikat : Komunikasi interpersonal C. Defenisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kepercayaan diri Kepercayaan diri adalah suatu sikap dimana individu mampu melakukan sesuatu hal dengan penuh percaya diri dan menganggap dirinya memiliki kemampuan sepenuhnya tanpa memiliki rasa ragu-ragu serta tidak menghiraukan

39 pendapat negatif dari orang lain. Data ini diungkap berdasarkan skala kepercayaan diri dengan ciri-ciri menurut Lie (2003) meliputi : Yakin kepada diri sendiri, Tidak tergantung pada orang lain, Tidak ragu-ragu, Merasa dirinya berharga, Tidak menyombongkan diri, Memiliki keberanian untuk bertindak. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan kepercayaan diri tinggi, dan semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan kepercayaan diri rendah. 2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka yang dilakukan antara dua orang atau lebih sebagai kegiatan yang terjadi didalamnya pengiriman pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain dengan efek dan umpan balik yang berlangsung. Data ini diungkapkan berdasarkan aspek menurut De vito,1984 yang mempengaruhi, yaitu :keterbukaan, empati, dukungan, Aspek Kepositifan, Aspek Kesetaraan. Semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan komunikasi interpersonal yang baik, dan semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan komunikasi interpersonal yang buruk. D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah, penelitian (Arikunto,2006). Popu lasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

40 dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas VII, VIII, dan IX MTS AL-Muslimin Hamparan Perak berjumlah 246 orang (data dari PKS Kesiswaan MTS AL-Muslimin Hamparan Perak). 1. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2010). Arikunto (2006) menjelaskan bahwa dalam menentukan jumlah sampel kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Untuk memperoleh sampel yang dapat mencerminkan keadaan populasinya maka harus digunakan teknik pengelolaan sampel yang benar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII A,VIII A, dan IX A MTS AL-Muslimin Hamparan Perak berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Kuota sampling. Jadi sampel yang digunakan berjumlah : 90 orang. Siswa MTS AL-Muslimin Hamparan Perak Kelas Jumlah VII A 30 Siswa VIII A 30 Siswa IX A 30 Siswa Total 90 Siswa

41 E. Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini dibedakan atas data kepercayaan diri dan data komunikasi interpersonal kedua data ini diperoleh dengan memberikan skala kepercayaan diri dan skala komunikasi interpersonal untuk diisi oleh subjek penelitian. Metode pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode skala. Menurut Hadi (2000) skala adalah suatu metode penelitian dengan penelitian dengan menggunakan daftar pernyataan yang harus dijawab dan dikerjakan oleh orang yang menjadi subyek penelitian. Sejalan dengan hal diatas, Arikunto (2006) juga mengatakan bahwa skala adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan dalam memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan atau hal-hal yang diketahuinya. Menurut Hadi (2001) ada beberapa kelebihan yang digunakan metode skala, yaitu: 1. Subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya 2. Apa yang dikatakan subyek kepada penyelidik adalah benar dan dapat dipercaya 3. Interprestasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan sama dengan dimaksud peneliti. Sebelum digunakan pada penelitian yang sebenarnya, skala tersebut perlu diujicobakan terlebih dahulu. Dari hasil ujicoba selanjutnya dianalisis secara statistik untuk memperoleh nilai validitas dan relibilitas alat ukur. Skala yang telah memenuhi kualifikasi validitas dan relibilitas inilah yang digunakan dalam

42 penelitian dengan asumsi bahwa alat ukur tersebut secara tepat dapat mengungkapkan apa yang ingin diungkap, serta konsisten dalam pengukurannya. Dalam penelitian ini, penulis Menyusun dua jenis skala, yaitu skala kepercayaan diri dan skala komunikasi interpersonal. Skala yang akan dikembangkan dalam penelitian adalah skala Likert dan skala Guttman. Jawaban setiap aitem instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang diperuntukkan untuk skala komunikasi interpersonal,dan skala Guttman mempunyai jawaban yang tegas, yaitu ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positifnegatif dan lain-lain (sugiyono,2010) untuk skala kepercayaan diri. Peneliti memperlihatkan tujuan ukur, metode penskalaan dan format aitem yang dipilih, sehingga respon yang disajikan dalam skala adalah dalam bentuk pilihan jawaban yang terdiri dari dua jawaban kesesuaian antara responden dengan pernyataan yang disajikan. Jawaban kesesuaian antar responden dengan pernyataan yang disajikan tersebut adalah: skala Likert untuk skala komunikasi interpersonal : [SS] : Sangat sesuai [S] : sesuai [TS] : tidak sesuai [STS] : sangat tidak sesuai Skala Guttman untuk kepercayaan diri : Ya Tidak Adapun skala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skala langsung, yaitu skala yang dikerjakan oleh subyek penelitian dan subjek tinggal memilih

43 salah satu alternative jawaban yang telah disediakan. Skala yang akan dibuat terdiri dari: 1. Skala Kepercayaan diri Skala Kepercayaan diri yang dikembangkan dalam pnelitian ini mengukur enam ciri-ciri kepercayaan diri yaitu : Yakin kepada diri sendiri, Tidak tergantung pada orang lain, Tidak ragu-ragu, Merasa dirinya berharga, Tidak menyombongkan diri, Memiliki keberanian untuk bertindak. Skala kepercayaan diri yang digunakan adalah skala Guttman, maka pemberian skor aitem-aitem favourable bergerak 1-0 (dari ya tidak ) dan untuk aitem-aitem unfavourable bergerak dari 0-1 (tidak-ya). Berdasarkan empat alternative jawaban skala Likert dan dua alternativ jawaban skala Guttman tersebut, maka akan dilakukan pemberian skor pada aitem-aitem favourable bergerak dari 4-1 (dari SS sampai STS) dan untuk aitemaitem unfavourable bergerak dari 1-4 (dari SS sampai STS), semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin baik komunikasi interpersonalnya dan pemberian skor pada aitem-aitem favourable bergerak dari 1-0 (ya-tidak) dan untuk aitemaitem unfavourable bergerak dari 0-1 (tidak ya), semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi kepercayaan dirinya. 2. Skala Komunikasi interpersonal Skala yang digunakan untuk mengukur komunikasi interpersonal dari subyek penelitian adalah skala yang disusun berdasarkan aspek-aspek komunikasi interpersonal yaitu aspek-aspek komunikasi interpersonal terdiri dari keterbukaan, aspek empati, aspek dukungan, aspek kepositifan, dan aspek kesetaraan.

44 Skala ukur diatas, disusun menggunakan skala likert, 4 pilihan jawaban yang berisi pertanyaan-pertanyaan positif (favourable) dan negative (unfavourable). Penilaian ini diberikan kepada masing-masing jawaban subyek pada setiap pertanyaan favorable adalah: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Berdasarkan empat alternative jawaban tersebut, maka pemberian skor aitem-aitem favourable bergerak dari 4-1 (dari SS sampai TST) dan untuk aitemaitem unfavourable bergerak dari 1-4 (dari SS sampai STS). 1. Validitas dan reliabilitas Reliabilitas dan validitas alat ukur yang merupakan dua hal yang sangat penting dalam suatu penelitian ilmiah karna dua hal tersebut merupakan karakter utama yang menunjukkan suatu alat ukur perlu diketahui sebelum digunakan agar kesimpulan penelitian nantinya tidak keliru dan tidak memberikan gambar yang berbeda dari keadaan sebelumnya (Sugiyono, 2010). 1) Validitas alat ukur Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi (Arikunto, 2006).Instrument diakatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak di ukur Arikunto, (2006). Ditambahkan oleh (Arikunto, 2006) menyatakan bahwa suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.tinggi

45 rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas alat ukur, dalam hal ini angket di uji validitasnya dengan menggunakan teknik analisa product moment rumus angka kasar dari pearson, yaitu mencari koefisien korelasi antar tiap butir dengan skor total (Azwar, 2009) : ( x)( y) xy rxy = n ( x)2 ( y)2 [ x 2 n ][ y 2 n ] Keterangan: Rxy : koefisien korelasi antara variabel x (skor subjek tiap aitem) dengan variabel y (total skor subjek dari keseluruhan item) xy = jumlah hasil perkalian antara variabel x dan y X = jumlah skor keseluruhan subjek setiap item y = jumlah skor keseluruhan item pada subjek X 2 = jumlah kwadrat skor X Y 2 = jumlah kwadrat skor Y 2) Jumlah subjek Nilai validitas setiap butir (koefisien product moment ) sebenarnya masih perlu dikorelasi karena kelebihan bobot. Kelebihan bobot ini terjadi karena skor butir yang dikorelasikan dengan skor total ikut sebagai komponen skor total, dan hal ini menyebabkan koefisien menjadi lebih besar (Hadi,2000). Formula untuk membersihkan bobot ini dipakai formula part whole. Formula part whole:

46 r xy SD y (SD X ) r xy = (SD y ) 2 + (SD x ) 2 2 r xy (SD x )(SD y ) Keterangan: r.bt = koefisien korelasi setelah dikorelasikan dengan part whole r.xy = koefisien korelasi sebelum dikorelasi SD.y = standar deviasi total SD.Y = standar deviasi butir 1) Reliabilitas alat ukur Menurut Arikunto, 2006 menyatakan Realibilitas adalah sesuatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas alat ukur adalah untuk mencari dan mengetagui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.reliabel dapat juga dikatakan kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama dalam diri subyek yang diukur memang belum berubah (Azwar,2007). Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila alat ukur itu mengukur suatu gejala sikap pada waktu berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama. Analisis reliabilitas alat ukur yang dipakai adalah teknik Alpha (Azwar, 2007) dengan rumus sebagai berikut: α= 2[1 S12 + S2 2 SX 2 ]

47 Keterangan : S1 2 dan S2 2 = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 SX 2 = Varians skor skala 2) Metode analis data Metode analis data yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dengan komunikasi interpersonal adalah teknik product moment dari karl person. Alasannya digunakan teknik korelasi ini disebabkan karena pada penelitian ini memiliki tujuan ingin melihat hubungan. XY r xy = [ X 2 ( X)( Y) N ( X)2 N ] [ ( y2 Y)2 N Keterangan r xy = Koefisien korelasi antara variabel x (skor subjek tiap item) dengan variabel y (total skor subjek dari keseluruhan item) XY = Jumlah hasil perkalian antara variabel dan y X = Jumlah skor keseluruhan subjek setiap item Y = Jumlah skor keseluruhan item pada subjek X 2 = Jumlah kuadrat skor x Y 2 = Jumlah kuadrat skor y N = Jumlah subjek Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan product moment maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi penelitian yang meliputi: 1. Uji normalitas, yaitu untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap masing-masing variabel telah menyebar secara normal 2. Uji linieritas, yaitu untuk mengetahui apakah data dari variabel bebas memiliki hubungan linear dengan variabel tergantung.