PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

BAB I PENDAHULUAN. perkantoran, maupun industrisangat bergantung pada listrik. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Mikrokontroler, Mekanik dan Transceiver)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014 ISSN: X Yogyakarta, 15 November2014

Politeknik Negeri Sriwijaya

ANALISIS PERBANDINGAN OUTPUT DAYA LISTRIK PANEL SURYA SISTEM TRACKING DENGAN SOLAR REFLECTOR

Ribuan tahun yang silam radiasi surya dapat menghasilkan bahan bakar fosil yang dikenal dengan sekarang sebagai minyak bumi dan sangat bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN MOBIL ROBOT PENCARI CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER PIC16F84

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

ANALISIS KARAKTERISTIK ELECTRICAL MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA SKALA LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ENERGY SUPPLY SOLAR CELL PADA SISTEM PENGENDALI PORTAL PARKIR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

Penyusun: Tim Laboratorium Energi

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari teknologi yang terus berkembang [1]. seperti halnya teknologi mobil

BAB IV PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN PANEL SURYA

PENGUJIAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER DAYA LISTRIK KOMBINASI DARI SOLAR PANEL DAN TURBIN SAVONIUS

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

PENGGUNAAN TENAGA MATAHARI (SOLAR CELL) SEBAGAI SUMBER DAYA ALAT KOMPUTASI LAPORAN TUGAS AKHIR

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI PERTANIAN PENGUKURAN TEGANGAN DAN ARUS DC PADA SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

SMART LIGHTING LED. SUTONO Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DESAIN ALAT. Analisis desain Tas Elektronik membahas mengenai pengujian Tas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN SEL SURYA DAN INTENSITAS CAHAYA MATAHARI PADA AREA GEDUNG K.H. MAS MANSYUR SURAKARTA

SEMINAR TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing: Imam Abadi, ST, MT Dr. Ir.Ali Musyafa MSc

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PENGGUNAAN PANEL SURYA (SOLAR CELL) SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK ALTERNATIF UNTUK POMPA AKUARIUM DAN PEMBERI MAKAN OTOMATIS

PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM PENJEJAK MATAHARI UNTUK MENGOPTIMALKAN PENYERAPAN ENERGI SURYA PADA SOLAR CELL

PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN

PENGUJIAN PANEL SURYA DINAMIK DAN STATIK DENGAN MELAKUKAN PERBANDINGAN DAYA OUTPUT

Uji Karakteristik Sel Surya pada Sistem 24 Volt DC sebagai Catudaya pada Sistem Pembangkit Tenaga Hybrid

STUDI TERHADAP UNJUK KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA 1,9 KW DI UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN

Pengaturan Pergerakan Solar Cell Berdasarkan Intensitas Cahaya Matahari (Solar Cell, Sensor, Rx)

NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA

Rancang Bangun Sistem Kontrol Panel Surya Dua Dimensi Berbasis Arduino

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

I. PENDAHULUAN. dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,

1 PENDAHULUAN. sistem pengontrolan sangat pesat, sehingga manusia dapat meringankan

Perbandingan Efisiensi Energi Pengontrol T2FSMC dan Pid pada Prototype Panel Surya

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLER.

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

Sistem Pembangkit Listrik Alternative Menggunakan Panel Surya Untuk Penyiraman Kebun Salak Di Musim Kemarau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah sistem yang

PERANCANGAN SISTEM TRACKING PANEL SURYA SINGLE AXIS UNTUK PENGOPTIMALAN DAYA MENGGUNAKAN METODE KONTROL PID

Perancangan dan Realisasi Solar Charge Controller Maximum Power Point Tracker dengan Topologi Buck Converter untuk Charger Handphone

PENGARUH PENAMBAHAN ALAT PENCARI ARAH SINAR MATAHARI DAN LENSA CEMBUNG TERHADAP DAYA OUTPUT SOLAR CELL

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

APLIKASI PENGIKUT MATAHARI DUA POROS SEBAGAI MEDIA AKUISISI DATA INTENSITAS CAHAYA

Prodi Teknik Elektro, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus III, Jl. Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

POT IKLAN BERTENAGA SURYA

SKRIPSI PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN CERMIN TERPUSAT PADA BERBAGAI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini memanfaatkan energi cahaya matahari untuk menggerakan

ENERGI TERBARUKAN DENGAN MEMANFAATKAN SINAR MATAHARI UNTUK PENYIRAMAN KEBUN SALAK. Subandi 1, Slamet Hani 2

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN TENAGA SURYA MENGGUNAKAN RANCANGAN PANEL SURYA BERBASIS TRANSISTOR 2N3055 DAN THERMOELECTRIC COOLER

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENYIMPANAN ENERGI PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PEDESAAN

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

PEMBERDAYAAN ENERGI MATAHARI SEBAGAI ENERGI LISTRIK LAMPU PENGATUR LALU LINTAS

Raharjo et al., Perancangan System Hibrid... 1

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN UNJUK KERJA ANTARA PANEL SEL SURYA BERPENJEJAK DENGAN PANEL SEL SURYA DIAM

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER

PROTOTYPE BOAT ENERGI SURYA MENGGUNAKAN SOLAR CELL LAPORAN TUGAS AKHIR

NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH

Sepeda Motor Listrik Tenaga Matahari dengan Metode Wireless Energy Transfer

Jurnal Ilmiah TEKNIKA ISSN: STUDI PENGARUH PENGGUNAAN BATERAI PADA KARAKTERISTIK PEMBANGKITAN DAYA SOLAR CELL 50 WP

II. Tinjauan Pustaka. A. State of the Art Review

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

pusat tata surya pusat peredaran sumber energi untuk kehidupan berkelanjutan menghangatkan bumi dan membentuk iklim

PENGEMBANGAN SOLAR PANEL DAN INVERTER SEBAGAI ALAT UNTUK CHARGING BATERAI PADA SEPEDA LISTRIK

PERANCANGAN PROTOTYPE PENJEJAK CAHAYA MATAHARI PADA APLIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA

PERANCANGAN SISTEM HIBRID PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN JALA-JALA LISTRIK PLN UNTUK RUMAH PERKOTAAN

RANCANG BANGUN SUATU SISTEM PEMANFAATAN SUMBER ENERGI TENAGA SURYA SEBAGAI PENDUKUNG SUMBER PLN UNTUK RUMAH TANGGA BERBASIS MIKROKONTROLLER.

DAYA KELUARAN PANEL SURYA SILIKON POLI KRISTALIN PADA CUACA NORMAL DAN CUACA BERASAP DENGAN SUSUNAN ARRAY PARALEL

PENGUJIAN SUDUT KEMIRINGAN OPTIMAL PHOTOVOLTAIC DI WILAYAH PURWOKERTO HALAMAN JUDUL

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Lampu Lalu Lintas Tenaga Surya dengan Solar Tracking System Kota Pekanbaru

Transkripsi:

PERBANDINGAN KELUARAN PANEL SURYA DENGAN DAN TANPA SISTEM PENJEJAK Reni Listiana 1) Tri Hardiyanti Yasmin ) E-mail: renilistiana@poltektedc.ac.id E-mail : hardiyantiyasmin@gmail.com Prodi Teknik Otomasi Politeknik TEDC Bandung ABSTRACT Solar power plants are power plants that convert solar energy (light) into electrical energy. Generation of electricity can be done by using photovoltaic or can also called solar cell, which happened at this time, solar cell can not absorb sunlight optimally, because solar cell only silent in one direction (static) therefore needed smart system for generator Solar power for solar power plants to work more optimally, to make the smart system is needed to read data from several sensors. To find the direction of the arrival of the sunlight rays, used four light dependent resistor sensor (LDR). Light intensity data processing, motor rotation direction determination and other sensor data will be done by microcontroller. Then the data residing on the solar power plant will be displayed on the display and measured how much different in voltage, current and power generated by solar panel. Then the output of the solar power plant be compared among the system with tracking and without tracking. Keywords: PLTS, Light Sensor, voltage, current and power 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karena kita tahu bahwa sumber minyak dunia akan habis dan kita tidak mempunyai cara untuk mengisi ulang lagi sumber minyak tersebut. Dengan demikian perlu menemukan alternatif lain guna mendukung atau mempertahankan kebutuhan dan gaya hidup yang energi yang dapat diperbaharui. Dengan kondisi yang demikian, gerakan hemat energi sudah merupakan keharusan di seluruh dunia. Salah satunya dengan menghemat bahan bakar dan bahan bakar non-fosil yang dapat diperbaharui seperti tenaga angin, tenaga air, energi panas bumi, tenaga matahari, dan lainnya. Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan lebih diminati karena dapat digunakan untuk keperluan apa saja dan di mana saja, contoh : bangunan besar, pabrik, perumahan, lampu penerangan jalan, dan lainnya. Selain persediaannya tanpa batas, tenaga surya nyaris tanpa dampak buruk terhadap lingkungan dibandingkan bahan bakar lainnya. 1

Pembangkit Surya Fotovoltaik (Solar Photovoltaic Plants) memanfaatkan sel surya (solar cell) untuk mengkonversi radiasi cahaya menjadi energi listrik secara langsung. Permasalahan yang ada saat ini adalah panel surya yang terpasang kebanyakan masih bersifat statis. Hal ini menyebabkan penerimaan energi matahari tidak optimal. Untuk mengoptimalkan penerimaan energi matahari tersebut dibuatlah di mana panel surya dapat selalu mengikuti pergerakan matahari. Dengan posisi panel menghadap ke atas dan jika panel dianggap benda yang mempunyai permukaan rata maka panel akan mendapat radiasi matahari maksimum pada saat matahari tegak lurus dengan bidang panel. Pada saat arah matahari tidak tegak lurus dengan bidang panel surya maka panel surya akan menerima radiasi lebih kecil. Dengan menurunnya radiasi yang diterima oleh panel maka jelas akan mengurangi energi listrik yang dikeluarkan oleh panel. Bahkan berkurangnya energi ini bisa menjadi setengahnya. Untuk itu perlu adanya pengaturan arah panel sel surya agar selalu tegak lurus dengan arah sinar matahari. Pengaturan arah panel surya kurang efektif jika dilakukan secara manual oleh manusia. Dengan demikian perlu dibuat sebuah kontrol yang dapat mengatur arah panel surya tersebut. Suatu kontrol memerlukan mekanisme pengolah algoritma. Pengolahan algoritma kontrol bisa diselesaikan dengan komputer, mikrokontroler, dan alat lain. Untuk mengatur arah panel surya agar selalu tegak lurus dengan sinar matahari digunakan kontrol mengguanakan Mikrokontroler (arduino) untuk mendapatkan keluaran energi panel surya yang optimal. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh adanya tracking (system ) perlu dilakukan analisis dan pengukuran secara kontinyu sepanjang hari dan dalam kondisi cuaca yang berdeda. Dalam jurnal ini diteliti perbedaan output panel surya jika dibandingkan dengan jika tidak. 1..Pembatasan Masalah Agar dapat fokus pada inti permasalahan, maka penulis akan memberikan batasan masalah yang akan diuraikan, diantaranya : 1. Panel surya yang digunakan hanya satu, jadi pengukuran dilaksanaan tidak bersamaan. Dengan maksud satu hari untuk statis dan hari berikutnya untuk. Asumsi hanya ada satu sumber cahaya (matahari) saat panel surya bekerja.

3. Pelaksanaan pengambilan data di gedung Politeknik TEDC lantai 5 (atap dari lantai 4) 4. Pelaksanaan penelitian tidak saat mendung dan juga tidak saat hujan. 1.3.Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : A.Mengetahui perbedaan tegangan yang dihasilkan panel surya ketika dipasang secara stasis dan dengan terhadap sinar matahari. B.Mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengisi aki ketika dipasang secara stasis dan dengan terhadap sinar matahari C.Mengetahui perbedaan daya yang dihasilkan panel surya ketika dipasang secara stasis dan dengan terhadap sinar matahari. 1.4.Hipotesa Dengan system, maka panel surya akan bergerak mengarah ke arah intensitas cahaya terbesar, sehingga akan bisa menghasilkan output yang dibandingkan jika panel surya tersebut statis..metodologi Penelitian.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di gedung Politeknik TEDC Bandung lantai paling atas yaitu lantai 5 (atap dari lantai 4) pada bulan Agustus 017.. Alat dan Bahan Peralatan dan komponen elektronika yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Komputer pribadi b. Solar Tracking System c. Modul Sel Surya d. Voltmeter e. Amperemeter f. Resistor g. Project Board.3Cara Kerja Alat Kondisi awal ini adalah tracking tetapi dapat diatur menjadi statis sebagai pembanding. A.Pada kondisi awal sensor mendeteksi sinar matahari diteruskan ke kontrol dari sinilah didapat perbandingan intesitas cahaya yang diterima sensor. Dari nilai intensitas cahaya sensor itu digunakan untuk menentukan gerak arah putaran motor yang di pasang pada panel surya sehingga mampu tracking terhadap sinar matahari. B.Panel surya menghasilkan tegangan DC, tegangan yang dihasilkan panel surya itu di teruskan ke Accu dengan bantuan solar charger, data tegangan yang dihasilkan solar 3

18 18.1 18. 18.3 18.4 18.5 18.6 18.7 18.8 18.9 ARUS (A) cell disimpan pada logger. Selain disimpan pada logger tegangan juga akan ditampilkan pada display yaitu LCD. C.Tegangan dari baterai selain sebagai sumber tegangan DC juga digunakan sebagai sumber tegangan inverter dimana tegengan DC itu di konversi menjadi tegangan AC. D.Selama pengisian baterai, output tidak dapat digunakan. Jadi yang digunakan adalah ketika baterai sudah terisi dengan penuh barulah outputnya dapat digunakan baik itu DC maupun AC. 3.Hasil Penelitian Hasil Pengujian Karakteristik Arus- Tegangan (I-V) Pada Panel Surya Hasil Pengujian Karakteristik panel surya dapat ditampilkan dalam hubungan arus terhadap tegangan seperti gambar 3.1 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0. Ada beberapa kondisi pengaturan yaitu: a.sistem solar (solar tracking system) ini, bisa digunakan atau bisa 0.1 0 TEGANGAN (V) diberi beban ketika baterai sudah terisi penuh b.baterai terisi jika panel surya mendapat tegangan minimal 14v. c.ketika sinar matahari tersedia dan pembacaan tegangan baterai pada kondisi penuh maka energi yang dihasilkan panel surya tidak akan masuk baterai. d.ketika sinar matahari tersedia dan pembacaan tegangan baterai belum penuh maka energi listrik yang dihasilkan panel surya akan melakukan isi ulang pada baterai. e.ketika sinar matahari tidak tersedia dan pembacaan tegangan baterai penuh maka beban akan memperoleh listrik yang bersumber dari baterai. Gambar 3.1 Grafik arus - tegangan hasil pengujian karakteristik panel surya Dari gambar 3.1 dapat dilihat karakteristik sel surya, yaitu semakin besar nilai tegangan maka arus yang mengalir semakin kecil. Karakteristik tersebut berbeda dengan sumber tegangan (voltage source) maupun sumber arus (current source). Sumber tegangan yang ideal akan memberikan tegangan yang konstan ketika diberikan beban yang bervariasi dan sumber arus yang ideal akan memberikan arus yang konstan ketika diberikan beban yang bervariasi. Dengan demikian sel surya tidak bisa disebut 4

sebagai sumber tegangan maupun sumber arus. 3.1 Pengukuran Tegangan dan Arus Panel Surya Pengukuran tegangan dan arus panel surya dan tanpa bisa dilihat pada tabel berikut Tabel 3.1 Hari pertama dan kedua : Tanpa Sistem (Volt) (A) (Volt) (A) 09.00 17,55 0,5 16,6 0,58 10.00 17,85 0,49 17,5 0,56 11.00 18,18 0,4 18,03 0,47 15.00 17,8 0,54 16,45 0,54 Dilihat dari tabel 3.1 dan tabel 3. terjadi perbedaan output tegangan ataupun arus antara panel surya dan panel surya tanpa system. Tegangan yang dihasilkan panel surya system akan memiliki nilai yang dibandingkan dengan panel surya tanpa system. Nilai rata-rata keluaran panel surya selama empat hari berdasarkan pembagian waktu pagi, siang dan sore hari dapat dilihat pada tabel 3.3 table 3.5. Pagi hari dari pukul 09.00 10.00, siang hari dari pukul 11.00 13.00 dan sore hari dari pukul 14.00-15.00. 1.00 18,88 0,43 18,78 0,4 Tabel 3.3 persentasi perbedaan tegangan pagi hari : 13.00 18,57 0,48 18,1 0,46 Tanpa Persentasi perbedaan 14.00 17,65 0,51 16,9 0,53 System tegangan Keterangan 15.00 17,34 0,5 15,87 0,55 Tabel 3. Hari ketiga dan keempat : Tanpa Sistem (Volt) (A) (Volt) (A) % (Volt) (A) (Volt) (A) 09.00 17,5 0,5 16,58 0,57 5,34 10.00 17,80 0,50 17,43 0,55,08 Tabel 3.4 pesentasi perbedaan tegangan siang hari : 09.00 17,48 0,51 16,54 0,55 Tanpa Persentasi perbedaan 10.00 17,75 0,5 17,36 0,53 tegangan Keterangan 11.00 18,35 0,4 18,4 0,4 1.00 18,91 0,4 18,79 0,4 13.00 18,6 0,49 18,18 0,43 14.00 17,43 0,53 17,03 0,51 % (Volt) (A) (Volt) (A) 11.00 18,7 0,41 18,14 0,45 0,71 1.00 18,90 0,4 18,79 0,41 0,58 t 5

13.00 18,60 0,49 18,0 0,45,15 Tabel 3.6 Perhitungan Daya Harri Kesatu dan Hari Kedua b. Persentasi tegangan rata-rata siang hari (pukul 11.00-13.00) 0,71 % + 0,58% +,15 3 = 1,% c. Persentasi tegangan rata-rata sore hari (pukul 14.00-15.00) 3,8% + 6,64% = 4,96% Tanpa Sistem Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya (Volt) (A) (watt) (Volt) (A) (watt) 09.00 17,55 0,4 7,37 16,6 0,39 6,48 10.00 17,85 0,45 8,03 17,5 0,47 8,3 11.00 18,18 0,48 8,73 18,03 0,5 9,0 1.00 18,88 0,5 9,8 18,78 0,51 9,58 13.00 18,57 0,51 9,47 18,1 0,5 9,47 14.00 17,65 0,44 7,77 16,9 0,4 6,76 15.00 17,34 0,4 6,94 15,87 0,3 4,76 Daya 58,1 54,9 Tabel 3.5 pesentasi perbedaan tegangan sore hari : Panel surya dengan menghasilkan tegangan rata-rata sekitar 3,81 % pada pagi hari, 1,% pada siang hari dan 4,96% pada sore hari lebih besar dari pada panel surya tanpa 3. Pengukuran Daya Pada Panel Surya Tanpa solar Persentasi perbedaan solar tracker Tracker Tegangan keterangan (Volt) (ma) (Volt) (ma) % Tabel 3.7 Perhitungan Daya Hari Ketiga dan Hari Keempat system Tanpa 14.00 17,54 0,5 16,97 0,5 3,8 Sistem Tegangan Arus Daya Tegangan Arus Daya 15.00 17,31 0,5 16,16 0,55 6,64 (Volt) (A) (watt) (Volt) (A) (watt) 09.00 17,48 0,41 7,17 16,54 0,37 6,1 Dari data Tabel 3.3, 3.4, dan tabel 3.5 dapat dihitung besarnya persentasi tegangan antara panel surya dengan panel surya tanpa a. Persentasi tegangan rata-rata pagi hari (pukul 09.00-10.00) 5,54 % +,08% = 3,81% 10.00 17,75 0,44 7,81 17,36 0,4 7,9 11.00 18,35 0,5 9,18 18,4 0,5 9,1 1.00 18,91 0,5 9,83 18,79 0,5 9,77 13.00 18,6 0,5 9,31 18,18 0,51 9,7 14.00 17,43 0,43 7,49 17,03 0,4 7,15 15.00 17,8 0,4 7,6 16,45 0,36 5,9 Daya 58,05 54,65 Dari data Tabel 3.6 dan tabel 3.7 dapat dihitung besarnya persentasi perbedaan daya yang dihasilkan antara panel surya 6

dengan panel surya tanpa a. Rata - rata daya : 58,1 + 58,05 = 58,08w b. Rata - rata daya tanpa : 54,9 + 54,65 = 54,47w c. Persentasi perbedaan daya keluaran dan tanpa : 58,08 54,47 58,08 3.3 Lama pengisian baterai x 100% = 6,% Lama pengisian baterai dengan sumber panel surya dan tidak hampir sama durasi pengisiannya. Karena metode yang digunakan adalah metode PWM dengan arus yang kecil dan konstan yaitu sekitar 0,8 A dengan kapasitas baterai 4000mAh Jadi bila pengisian baterai dimulai jam 9 dengan keadaan baterai kosong, atau dengan tegangan baterai 11,7V maka baterai akan penuh terisi dengan tegangan 13,8 sekitar 5 jam kemudian yaitu jam 14.00. 4.Kesimpulan dan Saran 4.1.Kesimpulan Di sini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Karakteristik panel surya dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus panel surya untuk beragam nilai beban. Karakteristik panel surya, yaitu semakin besar nilai tegangan maka arus yang mengalir semakin kecil, begitu juga sebaliknya ketika nilai tegangannya kecil maka arus yang mengalirnya besar, karena untuk mengimbangi daya yang keluar dari panel Surya yang berkapasitas 10W.Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa, panel surya dengan menghasilkan tegangan rata-rata sekitar 3,81 % pada pagi hari, 1,% pada siang hari dan 4,96% pada sore hari lebih besar dari pada panel surya tanpa 3.Dari hasil pengujian selama empat hari diperoleh data bahwa panel surya menghasilkan persentasi daya 18,69% dibandingkan dengan yang tidak. 4.Lama pengisian baterai dengan sumber panel surya dan tidak 7

hampir sama durasi pengisiannya yaitu kurang lebih 5 jam dengan catatan kondisi cuaca pada saat perbandingan hampir sama (pada saat cerah) 4. Saran Sebaiknya penelitian juga dilakukan ketika keadaan cuaca sedang mendung agar mengetahui keluaran dari jika intensitas cahaya matahari sedikit atau terhalang awan. 5.Daftar Pustaka 1. Wikipedia. 016. Energi listrik. Https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik. diakses pada 8 Juli 017.. Alam Endah. 014. Energi terbarukan http://alamendah.org/014/09/09/8- sumber-energi-terbarukan-di-indonesia//. diakses pada 1 Agustus 017 3.Indoenergi. 01. Pengertian energi surya Http://www.indoenergi.com/01/04 / pengertian-energi-surya.html. Diakses pada Agustus 017 4.Ihsan. 013.Peningkatan Suhu Modul dan Daya Keluaran Panel Surya dengan Reflektor.Jurnal Teknosains Vol. 7. 5.Siahaan, Mujahidin, Nusyirwan, 01 Implementasi Panel Surya Yang Diterapkan Pada Daerah Terpencil Di Rumah Tinggal Di Desa Sibuntuon, Kecamatan Habinsaran : Universitas Maritim Raja Ali Haji 6.Wilman septina. 011.teknologi surya https://teknologisurya.wordpress.com/dasarteknologi-sel-surya/prinsipkerja-sel-surya 7. Energi terbarukan online, 013 (Http://energiterbarukanonline.blogspot.co.i d /013/04/komponen--listrik-tenagasurya.html). 8