BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia,

Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

tanya jawab, pemberian tugas, atau diskusi kelompok) dan kemudian siswa merespon/memberi tanggapan terhadap stimulus tersebut. Pembelajaran harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-PAIR-SHARE

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Proses tersebut sekaligus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

Ulfah Khamidah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: efektivitas, teknik, media, kompetensi, teks cerita petualangan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN 01 PANDEYAN

Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Rata-rata UN SMP/Sederajat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pendidikan merupakan suatu proses untuk memberikan pengaruh, bantuan, atau tuntunan yang diberikan kepada setiap orang ketika sejak lahir pada umumnya. Dengan adanya pendidikan manusia dibentuk menjadi sosok orang yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter yang dimiliki oleh setiap manusia. Sedangkan dalam melakukan aktifitas pendidikan diperlukan adanya tenaga pendidik dan orang yang akan di didik, sehingga dalam kegiatan tersebut dapat mengarah kedalam tujuan dari pendidikan nasional. Dengan adanya dasar tujuan pendidikan nasional maka akan terwujudlah suatu pendidikan yang optimal, seperti halnya yang tertuang pada UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis, serta dapat bertanggung jawab. Dalam dasar tujuan Pendidikan Nasional yang telah disuratkan dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 tersebut bagi setiap unit atau organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam melakukan kegiatannya mengacu pada tujuan pendidikan nasional, maka pendidikan nasional ditentukan oleh pemerintah bersama dewan perwakilan rakyat dengan memperhatikan masukan dari rakyat. Sedangkan untuk lebih mudahnya dalam pencapaian tujuan dari setiap unit pendidikan dari tujuan pendidikan nasional, maka terdapat pula tujuan 1

2 institutional. Tujuan dari institutional ini sesuai dengan jenjang dan tingkat pendidikannya, diantaranya yaitu tujuan dari pendidikan Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sampai dari tujuan Pendidikan Perguran Tinggi. Semua tujuan akan dituangkan dalam kurikulum masing-masing pendidikan yang bersangkutan. Sesuai dengan UU RI pasal 13 tujuan dari Pendidikan Sekolah Dasar adalah sebagai berikut: Pendidikan Dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. Dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru tidaklah semudah yang dibayangkan, asal mengajar tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu. Setiap kegiatan belajar mengajar diperlukan beberapa penggunaan metode untuk memperlancar proses pembelajaran, dan sekaligus sebagai alat bantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Penggunaan metode yang tepat dapat memperlancar guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dikehendaki, sehingga guru hendaknya selalu menggunakan metode-metode yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Demikian halnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas 3, mengungkapkan bahwasanya saat ini mata pelajaran Bahasa Indonesia sering sekali diabaikan dan dianggap tidak terlalu penting dibandingkan mata pelajaran yang lainnya, hal ini dibuktikan dengan banyak sekali siswa yang tidak bisa berbahasa Indonesia

3 dengan baik. Padahal, mata pelajaran Bahasa Indonesia sangatlah penting untuk diajarkan pada anak sejak awal. Pembelajaran Bahasa Indonesia ada empat aspek yang perlu dipelajari diantaranya adalah membaca, berbicara, mendengarkan, dan menulis. Diantara aspek tesebut yang paling sulit dilakukan pada siswa yaitu pada aspek menulis, karena banyak kosa kata dan cara penulisan yang kurang dikuasai oleh siswa. Sedangkan ketika pembelajaran banyak guru yang mengalami kesulitan untuk membiasakan anak belajar dalam menulis. Penyebabnya adalah metode pengajaran yang masih belum menggunakan metode dan media, sehingga menimbulkan kejenuhan ketika proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, guru SD belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Belum banyak dari mereka yang bisa memberikan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Sehingga siswa merasa kesulitan dalam menulis (mengarang), hal yang paling terlihat adalah ketika dilakukan observasi mengenai hasil karangan siswa yaitu terlihat banyaknya kesalahan siswa dalam penulisan karangan tersebut. Adapun kesalahan-kesalahan yang telah dialami oleh siswa yaitu (1) Siswa tidak dapat menggunakan tanda baca dengan tepat baik itu penempatan titik (.) ataupun tanda koma (,), (2) Siswa tidak bisa menggunakan kalimat secara efektif, (3) Siswa tidak mampu menuangkan gagasan dalam karangan. Terlihat dari hasil KKM yang tidak dapat dicapai oleh para siswa mencapai 82,3% yaitu 14 orang dari seluruh siswa kelas 3 SDN Suruhwadang 03 yang berjumlah 17 siswa yaitu yang terdiri dari 6 perempuan dan 11 laki-laki. Dengan rincian siswa yang tidak dapat menggunakan tanda baca dengan tepat sebanyak 17,6% atau sebanyak 3 siswa. Siswa yang tidak bisa menggunakan kalimat secara efektif mencapai 35,2%

4 atau 6 siswa dan siswa tidak mampu menuangkan gagasan sebanyak 29,4% atau sebanyak 5 siswa, dengan parameter siswa dikatakan tuntas, jika nilai minimal siswa mencapai 75. Berdasarkan kajian terhadap karangan narasi siswa kelas 3 SD Suruhwadang 03 diketahui: pada umumnya anak kurang dapat mengelola gagasan secara runtut atau sistematis, serta tidak dapat menggunakan kalimat secara efektif dan siswa tidak dapat menggunakan tanda baca secara tepat. Sedangkan yang selama ini siswa jarang menulis dengan kata-kata mereka sendiri, mereka hanya menyalin tulisan dari buku tulis ataupun buku paket. Hal tersebut berakibat pada rendahnya penguasaan kosakata untuk mengungkapkan gagasan pada saat mengarang. Pada aspek ejaan siswa juga mengalami kelemahan-kelemahan yang lainnya seperti halnya kesalahan yang sering muncul adalah penggunaan huruf kapital yang tidak sesuai dengan EYD. Rendahnya kemampuan menulis karangan tersebut merupakan masalah yang bisa diangkat untuk dapat mencari solusi yang tepat. Karena, sesuai dengan tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, guru yang menyampaikan pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran berlangsung. Maka dari itu guru harus cepat tanggap terhadap permasalahan yang sedang dihadapi oleh siswanya. Sesuai dengan kenyataan yang ada di sekolah SDN Suruhwadang 03 yang ada di Blitar yaitu, siswa kurang begitu bisa mengungkapkan ide pikiran ketika diberi tugas untuk mengarang, dan sikap guru yang acuh tak acuh membuat siswanya

5 semakin mampu dalam mengarang sesuai kaidah yang benar yaitu kalimat yang runtut dan ide pokok paragraf yang jelas. Adanya permasalahan di atas, maka harus dilakukan perubahan untuk melakukan pemecahan masalah, dengan adanya inovasi pembelajaran yang baru maka guru dapat menerapkan metode Think-Pair-Share dengan perpaduan penggunaan media gambar berseri untuk memudahkan siswa menuangkan ide pikirannya dalam menulis karangan. Metode Think-Pair-Share ini dikembangkan oleh Frank Lyman dan Spencer Kagan. Teknik ini memberikan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. Keunggulan dan teknik ini adalah optimalisasi partisisipasi siswa, yaitu memberi kesempatan delapan kali lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain (Isjoni, 2009:112). Sedangkan media gambar berseri sebagai salah satu alat media untuk pengajaran menulis karangan narasi yang dianggap tepat dan mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh media ini tidak besar sehingga gambar-gambar yang diberikan pada siswa dapat bervariasi. Dengan adanya variasi gambar, siswa tidak akan jenuh dan tertarik untuk belajar. Pada umumnya siswa kelas rendah sangat tertarik dengan penggunaan media gambar yang bervariasi, dan dengan penggunaan gambar berseri siswa dapat belajar berpikir logis mengenai hubungan sebab akibat, kaitan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain yang mengikutinya. Penelitian ini relevan dengan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Hayatun Nufus mahasiswa PGSD yaitu dengan judul penelitian Implementasi Model Pembelajaran TPS Pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan hasil

6 Belajar Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau Malang. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 2 siklus pengambilan data dengan jumlah siswa terdapat 29 siswa, pengambilan data pada siklus 1 terdapat 66% siswa yang tidak tuntas atau sebanyak 19 siswa dan 34% siswa yang tuntas atau sebanyak 10 siswa. Dengan demikian perolehan data dari hasil siklus pertama belum mencapai kriteria yang diharapkan, sehingga peneliti tersebut melakukan siklus 2 dengan hasil 86% siswa tuntas atau sebanyak 25 siswa dan 14% siswa tidak tuntas atau sebanyak 4 siswa. Berdasarkan kajian di atas, pada penelitian ini akan dilakukan penggunaan metode serupa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dengan judul penelitian Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Metode Think Pair and Share Pada Siswa Kelas 3 SDN Suruhwadang 03 Blitar pada Tahun ajaran 2012/2013. Metode TPS ini sangat bermanfaat untuk membangkitkan keaktifan siswa, sehingga dapat membantu siswa yang pasif utuk dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran. B. FOKUS MASALAH Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas 3 yang ada di SDN 03 Suruhwadang telah terdapat permasalahan yang telah dihadapi, adapun masalah tersebut yaitu: 1. Siswa tidak dapat menggunakan tanda baca dengan tepat dalam karangan narasi. 2. Siswa tidak mampu mengarang secara efektif yaitu dengan runtut dan jelas. 3. Siswa tidak dapat menuangkan gagasan dalam suatu karangan.

7 Adanya permasalahan tersebut maka dari peneliti menawarkan solusi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengarang khususnya karangan narasi. Adapun solusi dari permasalahan tersebut yaitu: 1. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan tanda baca secara tepat dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode TPS, yang dibantu dengan alat pedoman EYD. Dimana siswa saling koreksi atas karangan yang sudah dibuat dengan menggunakan alat pedoman EYD, sehingga siswa dapat saling mengetahui dan memperbaiki tingkat kesalahannya dengan bimbingan guru. 2. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam merangkai kalimat secara efektif dengan susunan kalimat yang runtut dan jelas, dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode TPS dengan media gambar berseri. 3. Untuk mempermudah siswa menuangkan gagasan dalam mengarang, dapat menggunakan metode Think-Pair-Share (TPS). Dalam metode tersebut siswa diajak untuk dapat saling memberi masukan, sehingga dalam pemberian tugasnya, siswa dapat berpasang-pasangan untuk saling bertukar pikiran. C. RUMUSAN MASALAH Merujuk pada uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahannya yaitu: 1. Bagaimana penggunaan metode Think-Pair-Share (TPS) dengan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas 3 SDN Suruhwadang 03 Blitar.

8 2. Bagaimana hasil penggunaan metode Think-Pair-Share dengan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas 3 SDN Suruhwadang 03 Blitar. D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1. Mendiskripsikan penggunaan metode Think Pair and Share dengan media gambar berseri pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 SDN Suruhwadang 03 Blitar. 2. Menjelaskan hasil penggunaan metode Think Pair and Share dengan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 SDN Suruhwadang 03 Blitar. E. MANFAAT PENELITIAN Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung, adapun manfaat dari penelitian tersebut adalah: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pengembangan penggunaan metode Thik Pair and Share pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD.

9 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1. Dengan penerapan metode TPS (Think Pair and Share) dengan bantuan media gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan siswa SD akan lebih bermakna dan lebih optimal. 2. Dengan diterapkankannya media gambar berseri pada pembelajaran menulis karangan, siswa SD akan dilatih dan dibiasakan berpikir logis mengenai hubungan sebab-akibat. 3. Siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Bagi Guru 1. Meningkatkan kinerja guru karena dengan media gambar berseri dapat mengefektifkan waktu pembelajaran. 2. Media gambar berseri sebagai sarana bagi guru untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran menulis. 3. Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa. c. Bagi Sekolah 1. Menjadi refrensi bagi sekolah yang sedang dilakukan penelitian. 2. Sebagai motivasi dalam perbaikan mutu yang ada disekolah yang bersangkutan.

10 F. BATASAN ISTILAH 1. Keterampilan Keterampilan merupakan suatu kegiatan yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat berguna bagi diri sendiri atau orang lain. 2. Menulis Menulis adalah Menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang (UMM PRESS). 3. Karangan Karangan adalah Hasil coretan atau tulisan yang menggambarkan suatu ide yang ditulis secara runtut. 4. Narasi Menurut Sujanto Narasi adalah jenis paparan yang biasa digunakan oleh para penulis untuk menceritakan tentang rangkaian kejadian atau peristiwa yang berkembang melalui waktu yang disusun secara kronologis (Sakri, 1988:114). 5. Menulis Karangan Narasi Menulis karangan narasi yaitu, menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan atau menceritakan suatu peristiwa yang berkembang melalui waktu, sehingga rangkaian peristiwa tersebut dapat dirasakan bagi para pembacanya. 6. Mata Pelajaran Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi karangan sederhana narasi dengan Stadar Kompetensi: mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan puisi, dan dengan Kompetensi Dasar: menulis

11 karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik. 7. Metode Metode adalah Suatu cara atau pola perbuatan yang operasional dan termasuk dalam perencanaan kegiatan dalam strategi pengajaran (Isjoni, 2009:107). 8. Metode TPS (Think Pair and Share) Metode TPS adalah Pembelajaran yang diarahkan secara berpasang-pasangan untuk saling bertukar pikiran dan bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru (Isjoni, 2009:112). 9. Siswa Siswa adalah salah satu komponen yang ada di dalam sekolah, sesuai dengan yang tetera dalam UU RI No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, pasal 60 ayat 1 yaitu menyatakan Setiap anak berhak untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya. Dengan demikian, anak wajib memperoleh pendidikan untuk mengembangkan kepribadian dan perkembangannya, sesuai dengan karakter yang dimiliki anak (UUD, 2000:56) 10. Sekolah Dasar Sesuai dengan UU RI No. 2 Tahun 1989, Pasal 13 menyebutkan bahwa Pendidikan Dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah (UUD, 2000:145).

12 Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlakukan dalam masyarakat, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan dasar pada prinsipnya merupakan pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi perkembangan kehidupan, baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Karena itu, setiap warga negara berhak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dasar (Fuad, 2008:22). Sedangkan menurut Sikun, (Soedomo, 2008:76) Pendidikan Dasar adalah Pendidikan yang berfungsi memberikan bekal dasar pembangunan kehidupan, baik untuk pribadi maupun masyarakat. Selain dapat berfungsi untuk mempersiapkan pelajar mengikuti pendidikan yang selanjutnya. Dari berbagai pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwasannya Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan pertama bagi anak dalam mengembangkan kepribadiannya baik sikap, pengetahuan, dan kemampuannya, untuk dapat hidup dalam masyarakat dan mempersiapkan dalam memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan yang selanjutnya.