DAFTAR PUSTAKA Abdulgani, I.K. 1981. Beberapa Ciri Populasi Kambing di Desa Ciburuy dan Desa Cigombong serta Kegunaannya Bagi Peningkatan Produktivitas. Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Anggorodi, R. 1984. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia, Jakarta. Astuti, M. 1985. Efek Lokasi Petani Peternak dan Besar Kelompok Ternak yang Dimiliki terhadap Variabilitas Domba di Daerah Istimewa Yokyakarta. Atabany, A. 2001. Studi Kasus Produktivitas Kambing PE dan Kambing Saanen Pada Peternakan Kambing Perah Barokah dan PT. Taurus Dairy Farm Tesis. Program Pasca Sarjana. IPB, Bogor. Blakely. J, dan D. H. Bade. 1998. Ilmu Peternakan. Edisi ke-6. Terjemahan B. Srigandono, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Campbell, J. R. dan J. F. Lasley. 1985. The Science of Animals that Serve Humanity 3 Ed, McGraw-Hill Book Company, New york. Devendra, C dan M. Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Penerbit ITB Bandung, Bandung. Djanah, D. 1983. Beternak Kambing. CV. Jayaguna, Jakarta. Dirjen Peternakan. 1983. Kegiatan Inseminasi Buatan di Indonesia. Direktorat Bina Produksi Peternakan, Ditjen Peternakan, Jakarta. Ensminger, M. E. J. E.Oldfield and W. W Heinemann 1990. Feeds and Nutrition Second Edition. The Ensminger Publishing Company. Calfornia. USA. Esmay ML. 1982. Principles Of Animal Environment. The AVI Publishing Company, INC. Westport. Connecticut. Hardjosubroto,W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. (https://id-id.facebook.com/nutrisipakanhewanternak/posts). Diakses 14 Juli 2014, jam 22.10 WIB. (http://petunjukpraktisbudidaya.blogspot.com). Diakses 3 Agustus 2014, jam 19.30 WIB. (http://www.susukambingbubuk.com/page/3/). Diakses 3 Agustus 2014, jam 20.15 WIB. 29
Jennes, R. 1980. Composition and characteristic of goat milk: Review 1968-1979. J. Dairy Sci. 63:1605-1630. Kartadisastra, H. R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius, Yogyakarta Kostaman, T. Dan I. K. Sutama, 2005. Pertumbuhan kambing anak hasil persilangan antara Kambing Boer dengan Peranakan Etawah pada periode prasapih. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner. Vol. 10 No. 2 hal:6-11. Lasley, G.C. 1978. Genetic in Animal. Redwood Burn Limite, Trowbridge and Eshes, Butterworths, London Lu, C.D. 2002. Boer goat production: Progress and perspective. Vice Chancellor of Academic Affairs, University if Hawai'i Hilo, Hawai. http://www.uhh.hawaii.edu/uhh/vcaa/. Tanggal akses 25 Agustus 2012 Mahmalia, F. 2004. Penampilan reproduksi kambing induk: Boer, Kacang dan Kacang yang disilang-kan dengan pejantan Boer. Semi-nar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2007: 485-490 Mc Dowell, R.E. 1972. Improvement of Livestock Production in Warm Climates. W. H Freeman and Company, San Fransisco. Medianto. D. 2009. Pertumbuhan Prasapih Cempe Kambing Bligon di desa joton Dan Gondangan Kecamatan Jogonalan, Klaten Skripsi Sarjana Perternakan. Universitas Gadjah mada Yogyakarta. Mulyono, S. 1998. Pembibitan Ternak Kambing dan Domba. Penebar Swadaya Jakarta. Mulyono. 2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium PT. Aksara. Jakarta. Mulyono, S. dan B. Sarwono. 2008. Penggemukan Kambing Potong. Penebar Swadaya, Jakarta. Murtidjo, B.A. 1993. Kambing sebagai Ternak Potong dan Perah. Kanisius, Yogyakarta. Nadeem, M. A., A. Ali., A. Azim., and A.G. Khan. 1993. Effect of Feeding Broiler Litter on Growth and Nutrient Utilization by Barbari Goat. AJAS. Vol6 (No.1) : 73-77. Toilehere. 1981 Nasich, M. 2011. Produktivitas Kambing Hasil Persilangan Antara Pejantan Boer Dengan Induk Lokal (PE) Periode Pra Sapih. Jurnal Ternak Tropika. Vol 12 (1) : 56-52. 30
Ngadiyono, N., P. Basuki, dan G. Murdjito. 1984. Beberapa Data Performans Ternak Kambing Yang Dipelihara Secara Tradisional dipedesaan sejak Lahir sampai dengan umur disapih. Proceeding, Pertemuan Ilmiah Penelitian Ruminansia Kecil, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor. Pamungkas, F.A., F. Mahmilia dan S. Elieser. 2008. Perbandingan Karakteristik Semen Kambing Boer dengan Kacang. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 11 12 Nopember 2008. Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm. 367 370. Rahmat,D.2009.PemanfaatanVariasi Sheep Mithocondrial-DNA Pada Village Breeding Center-Vbc UntukPengembanganBibitDombaPrianganBetina (Maternal Lineages) Di Pedesaan.UniversitasPadjajaran. Rivai, M, 1991, Produksi Susu dan Daging di Daerah Tropis, Universitas Andalas, Padang. Setiadi, B. 1994. Repitabilitas kinerja produktivitas induk kambing Peranakan Etawah pada kondisi stasiun pembibitan dan pedesaan. Proc. PertemuanIlmiah Hasil PenelitianPeternakan Lahan Kering. Sub Balai Penelitian Ternak Grati. hal.: 366-372. Setiadi, B. 1987. Study karakteristik ternak kambing Peranakan Ettawa. Thesis, Program Pasca sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Steel. R.G.D dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika : Suatu Pendekatan Biometrik. Diterjemahkan B. Sumantri.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sodiq. 2001.Small Ruminant Production System Under Prural Area And Improving Weang Weight. Scientific Publication Unseod Purwokerto. 27(3): 41-52. Sodiq, A dan Sadewo. 2008. Reproductive performance and preweaning mortality of Peranakan Etawa goat under production system of goat farming group in Gumelar Banyumas. Animal production. Mei 2008 vol 10 no 2:67-72 Sodiq, A dan Abidin, Zainal. 2008. Kambing Peranakan Ettawa; Penghasil Susu Berkhasiat Obat. Agromedia Pustaka, Depok. Sodiq, A. 2012. Non genetic factors affecting pre-weaning weight and growth rate of Etawah grade goats. Media Peternakan. April 2012: 21-27. Susiloini,T. E. M. E. 2007. Budi Daya 22 Ternak Potensial. Cetakan 1. Penebar Swadaya, Jakarta. 31
Sulastri. 2001. Estimasi Nilai Ripitabilitas dan MPPA (Most Probabble Producing Ability) Induk Kambing Peranakan Etawah di Unit Pelaksana Teknis Ternak Singosari, Malang, Jawa Timur. JurnalIlmiah Sains Teks. Volume VIII, No. 4, September 2001. Universitas Semarang. Semarang. Setiawan,T dan A. Tanius.2003. Berternak Kambing Perah Peanakan Etawa Edisi 1. Penebar Swadaya, Jakarta. Sugeng B., 1995. Beternak Domba. Penebar Swadaya, Jakarta. Sarwono, B. 2006. Pengemukan Kambing Potong. Penerbit Penebar Swadaya Jakarta. Sumoprastowo, C. D. A, 1980. Beternak Kambing yang Berhasil. Bharata Karya Aksara, Jakarta. Sutama, I.K. 16M. Budiarsa, H. Setiayanto A. Priyanti. 1995. Produktive and Reprduktive Performances of young Ettawah-Cross does. Jurnal ilmu Ternak dan Veteriner.1(2) : 81-85. Sutama, I.K. 2007. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produktivitas Kambing Melalui Inovasi Teknologi Reproduksi http://peternakan.litbang.deptan.go.id Sutama, I.K. 2011.Kambing Peranakan Ettawah Sumber Daya Penuh Berkah. SinarTani Agroindustri. Balai Penelitian Ternak Ciawi Bogor. Hal : 7-8 Sarwiyono, D. Surjowardojo dan T. E. Susilurini. 1990. Manajemen Produksi Ternak Perah. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang. Soetarno,T. 2000. Budidaya ternak perah. Universitas Terbuka, Jakarta. Toelihere, M.R. 1981. Fisiologi Reproduksi Pada Ternak. Angkasa, Bandung. Wodzika MT, Djajanegara. A, Gardiner. S, Wiradarya. TR, and Mastika. IM. 1993. Produksi Ruminansia Kecil pada Lingkungan Tropis. Terjemahan. Universitas Sebelas Maret Press. Surakarta. Indonesia. Williamson, G. dan W.J.A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Www. Kambing Etawa. Org/menentukan-umur-kambing-etawa. Html. Diakses 3 Agustus 2014, jam 21.00 WIB.