PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

agar menjadi manusia yang beriman, cakap, aktif, kreatif dan menjadi warga negara yang demokratis serta

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL ARIAS SETTING KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI KELAS V SD

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN TIPE TAI DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN 2 KRANDEGAN TAHUN 2015/2016

PENERAPAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GADUNGREJO

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

Kata kunci: Talking Stick, Handout, IPS

hidup; e) membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan ilmu IPS sesuai dengan

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Kata Kunci: Model Tari Bambu, Media Kartu, Hasil Belajar PKn.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNINGTIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN BANYUURIP TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS PEMBELAJARAN IPA TENTANG CAHAYA PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Keywords: Pair Check, concrete media, fraction

PENDAHULUAN Pembelajaran sangat berperan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila proses

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015 Umi Muslikhatun 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer, Kebumen E-mail: umiilika@gmail.com Abstract: Application of Group Investigation Method with Concrete Media in Improving Natural Science in 5 th Grade Students of Elementary School. The objectives of the research are: to describe the steps of model Group Investigation type using media concrete, to improve Natural Science learning, and to describe its problems and solutions. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR) conducted in three cycles. Each cycle consisted of planning, implementation, observation, and reflection. Subjects of this research were 20 fifth grade students of SDN 3 Dorowati. The results of the research show that the application of Group Investigation method using concrete media that implemented with appropriate procedure can improve Natural Science learning for the five grade students. Keywords: Group Investigation, concrete media, Natural Science Abstrak: Penerapan Metode Group Investigation dengan Media Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode Group Investigation dengan media konkret, meningkatkan pembelajaran IPA, dan mendeskripsikan kendala serta solusinya. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif dengan tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V SDN 3 Dorowati dengan jumlah 20 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan media konkret yang dilaksanakan sesuai langkah yang tepat dapat meningkatkan pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD. Kata Kunci: Group Investigation, media konkret, pembelajaran IPA. PENDAHULUAN Pendidikan memiliki peranan penting dalam mengembangkan aspek fisik, intelektual, religius, moral, sosial, emosi, pengetahuan, dan pengalaman peserta didik. Pendidikan memberikan bekal kepada seseorang melalui pengetahuan umum dan khusus sehingga kemampuan intelektualnya dapat berkembang optimal (Suharjo, 2006: 1). Menurut Webster s (Iskandar, 2001: 2), Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan-bantuan dan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsipprinsip, teori-teori, dan hipotesishipotesis. Dalam IPA terkandung nilainilai sebagai berikut: (a) nilai praktis, (b) nilai intelektual, (c) nilai sosialbudaya-ekonomi-politik, (d) nilai kependidikan dan (e) nilai keagamaan (Trianto, 2011: 139-140). 502

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 502 506 503 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru kelas V SD Negeri 3 Dorowati, diketahui bahwa banyak siswa yang masih mengalami kesulitan belajar, terutama tentang pemahaman konsep dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Hal ini dikarenakan pembelajaran yang dilaksanakan sering kali hanya menekankan pada teori dan konsep-konsep tanpa menerapkan dalam kehidupan seharihari yang merupakan komponen dalam melatih pemecahan masalah. Siswa harus menghafalkan banyak materi yang ada. Tidak heran jika siswa merasa kesulitan. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan belum optimal, dengan hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) mata pelajaran IPA banyak yang belum memenuhi KKM. Persentase ketuntasan 25%. Berdasarkan kondisi tersebut ternyata proses dan hasil belajar yang belum optimal selain disebabkan oleh siswa, juga disebabkan oleh guru yang kurang variatif dalam pemilihan model pembelajaran. Alternatif yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah pembelajaran menggunakan model kooperatif. Menurut Isjoni (2011: 23) pembelajaran kooperatif adalah suatu model untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Berdasarkan kondisi serta alternatif yang dipaparkan, peneliti bermaksud menggunakan metode Group Investigation. Hal ini karena siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan memungkinkan siswa untuk belajar mandiri. Menurut Sharan dan Sharan (1992), model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan perencanaan pengaturan kelas yang umum dimana para siswa bekerja dalam kelompok kecil menggunakan pertanyaan kooperatif, diskusi kelompok, perencanaan dan proyek kooperatif. Suprijono (2009: 93) menjelaskan langkah-langkah metode Group Investigation sebagai berikut: (1) pembagian kelompok, (2) guru dan peserta didik memilih topik-topik tertentu, (3) peserta didik dan guru menentukan metode penelitian untuk memecahkan masalah, (4) setiap kelompok bekerja berdasarkan metode investigasi yang telah dirumuskan, (5) presentasi hasil oleh masing-masing kelompok, (6) evaluasi. Menurut Anitah, dkk. (2009: 6.28) media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa (direct experience). Menurut Suharjo (2006: 110), benda nyata dapat digolongkan menjadi dua yaitu objek (semua benda yang masih dalam keadaan asli, seperti di mana ia hidup/ berada) dan benda/barang contoh (sebagian dari benda asli yang digunakan sebagai contoh). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa langkahlangkah penggunaan metode Group Investigation dengan media konkret pada penelitian ini sebagai berikut: (1) guru menjelaskan materi dan memberikan topik permasalahan, (2) pembentukan kelompok siswa oleh guru secara heterogen, (3) siswa menyeleksi topik permasalahan yang diberikan guru, (4) siswa merencanakan penelitian berdasarkan topik yang dipilih, (5) siswa melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah dibuat, (6) siswa menganalisis dan menyintesis hasil penelitian, (7) siswa mempresentasikan hasil penelitian, dan (8) pemberian evaluasi oleh guru.

504 Penerapan Metode Group Investigation dengan Media Konkret Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah dengan media konkret? (2) bagaimanakah peningkatan pem-belajaran IPA? (3) Apa kendala dan solusinya? Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan langkah-langkah metode konkret, (2) mendeskripsikan peningkatan pembelajaran IPA, (3) mengidentifikasi kendala dan solusi penerapan metode. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Dorowati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 3 Dorowati. yang berjumlah 20 siswa dengan rincian 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Alat pengumpulan data yaitu instrumen tes yang berupa soal evaluasi yang dikerjakan secara tertulis dan instrumen non tes yakni lembar observasi dan pedoman wawancara. Sugiyono (2013) berpendapat tiga langkah pengolahan data kualitatif yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru kelas V SDN 3 Dorowati. Observer dalam penelitian ini adalah peneliti dan dua orang teman sejawat. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif yang dilaksanakan melalui empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. (Arikunto, 2010:137). Tindakan dilaksanakan dalam tiga siklus dan tiap siklus terdiri dari dua pertemuan. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan metode Group Investigation dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran IPA dilaksanakan melalui delapan tahap, yaitu: (1) guru menjelaskan materi dan memberikan topik permasalahan, (2) pembentukan kelompok siswa oleh guru secara hetero-gen, (3) siswa menyeleksi topik permasalahan yang diberikan oleh guru, (4) siswa merencanakan penelitian berdasarkan topik yang dipilih, (5) siswa melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah dibuat, (6) siswa menganalisis dan menyintesis hasil penelitian, (7) siswa menyajikan presentasi hasil penelitian, dan (8) pemberian evaluasi oleh guru. Data hasil observasi terhadap kinerja guru dan respon siswa yang dilakukan oleh ketiga observer tentang dengan media konkret dalam pembelajaran IPA pada siklus I, II, dan III adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus I, II, III Siklus Persentase Hasil Observasi Guru Siswa Siklus I 75,70% 75,70% Siklus II 82,30% 82,30% Siklus III 87,50% 87,85% Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa kinerja guru dan respon siswa dalam penerapan metode Group Investigation dengan media konkret dalam peningkatan pembelajaran IPA mengalami peningkatan pada tiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan persentase hasil observasi guru pada siklus I mencapai 75,70% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,30% dan mengalami peningkatan pada siklus III menjadi 87,50%. Adapun hasil observasi terhadap respon siswa pada siklus I mencapai 75,70%, siklus II menjadi 82,30% dan mengalami peningkatan pada siklus III menjadi 87,50%. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa kinerja guru dan respon siswa sangat baik. Persentase ketuntasan pembelajaran IPA yang meliputi proses dan

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 5.1, hlm. 502 506 505 hasil belajar pada siklus I, II dan III dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Perbandingan Hasil tes Tertulis Siklus I, II, III Siklus Ketuntasan Hasil Belajar Tuntas BelumTuntas Siklus I 72,50% 27,50% Siklus II 82,50% 17,50% Siklus III 92,50% 7,50% Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa hasil persentase ketuntasan pembelajaran IPA pada siklus I 72,50%, siklusii 82,50%, dan siklus III mencapai 92,50%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase ketuntasan pembelajaran IPA mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan tentang penerapan metode konkret dalam peningkatan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 3 Dorowati tahun ajaran 2014/2015 dapat disimpulkan bahwa: (1) Penerapan metode konkret dalam peningkatan pembelajaran IPA dilaksanakan melalui delapan tahap, yaitu: (a) guru menjelaskan materi dan memberikan topik permasalahan, (b) pembentukan kelompok siswa oleh guru secara heterogen, (c) siswa menyeleksi topik permasalahan yang diberikan oleh guru, (d) siswa merencanakan penelitian berdasarkan topik yang dipilih, (e) siswa melaksanakan penelitian berdasarkan rencana yang telah dibuat, (f) siswa menganalisis dan menyintesis hasil penelitian, (g) siswa menyajikan presentasi hasil penelitian, dan (h) pemberian evaluasi oleh guru. Persentase ketuntasan pada siklus I adalah 72,50%, pada siklus II meningkat menjadi 82,50%, dan pada siklus III menjadi 92,50%. Dengan demikian terbukti bahwa penerapan metode Group Investi-gation dengan media konkret dapat meningkatkan pembelajaran IPA siswa kelas V SDN 3 Dorowati tahun ajaran 2014/2015. Peneliti memberikan beberapa saran agar kualitas pembelajaran meningkat, yaitu (1) bagi sekolah, dengan media konkret dapat dijadikan sebagai alternatif dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, (2) bagi guru dengan media konkret dihrapkan dapat mendorong guru agar menggunakan model pembelajaran yang bervariasi, (3) bagi siswa, hendaknya memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, dan (4) bagi peneliti, peneliti dapat menerapkan metode ini pada mata pelajaran lain dan jenjang kelas yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Iskandar, S.M. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana. Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar, Teori dan Praktek. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Jaya. Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

506 Penerapan Metode Group Investigation dengan Media Konkret Anitah, S. (2009). Teknologi Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.