TINJAUAN TERHADAP SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

PENERAPAN SISTEM CLOSE ACCES PADA LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN POLITEKNIK PERTANIAN UNAND PAYAKUMBUH

PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

BAB II PELAYANAN SIRKULASI

PENGARUH LAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN JURUSAN PGSD FIP UNP BUKITTINGGI

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN TERHADAP MINAT KUNJUNGAN SISWA SMP N 1 BATANG ANAI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

TINJAUAN TERHADAP SARANA DAN PRASARANA SERTA TATA RUANG DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB II KAJIAN TEORITIS

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyususn tugas akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Pelayanan Sumber Informasi di Perpustakaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SUMATERA BARAT

PROBLEMATIKA TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP N 3 PADANG PANJANG

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PELAYAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN Oleh: Listariono

OTOMASI PERPUSTAKAAN: Alasan Otomasi dan Kontribusi Bagi Perpustakaan Oleh : Sri Wahyuni Pustakawan STMIK AKAKOM Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

PENGADAAN KOLEKSI BAHAN PUSTAKA DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Indri Viollita 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

Layanan Sirkulasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna di Perpustakaan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN)

PELAKSANAAN PENDIDIKAN PEMAKAI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI MAHASISWA FIP ANGKATAN 2011 TERHADAP PELAYANAN PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS NEGERI PADANG

DESAIN KATALOG ONLINE DALAM KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SMA NEGERI 6 PADANG

Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI (KAPD) KOTA PADANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN STMIK INDONESIA PADANG

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG

PEMANFAATAN ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOG (OPAC) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT

TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

BAB III PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III PELAKSANAAN MAGANG DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SLB WACANA ASIH PADANG

PELAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN IPB. Oleh: Ir. Rita Komalasari

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAKAN VANDALISME DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

FAKTOR PEMINJAMAN TIDAK SAH (UNAUTHORIZED BORROWING) BAHAN PUSTAKA OLEH PEMUSTAKA DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Prosedur Pelayanan Sirkulasi Menggunakan Program Libsys ( Library

TINJAUAN TERHADAP KEBERADAAN BAHAN PUSTAKA DI RAK DAN DI DALAM DATABASE DIGILIB PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KEBERADAAN LAYANAN REMAJA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA REMAJA DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

PERANCANGAN DATABASE PEMINJAMAN DAN PENGEMBALIAN BUKU DI PERPUSTAKAAN SMKN 1 PADANG PANJANG BERBASIS MICROSOFT ACCESS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EFEKTIVITAS KEGIATAN STORYTELLING BAHAN PUSTAKA UNTUK MENINGKATKAN PENGUNJUNG ANAK USIA DINI DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB MAHASISWA KURANG MEMANFAATKAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB II DESKRIPSI TEMPAT MAGANG. Awal berdirinya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Kusuma

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan adalah suatu tempat yang berisi bermacam-macam koleksi dan

PENGELOLAAN LAYANAN PERPUSTAKAAN. Erma Awalien Rochmah IAIN Tulungagung, Jl. Mayor Sujadi No. 46, Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEMANFAATAN KOLEKSI UMUM OLEH PEMUSTAKA DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP, DAN DOKUMENTASI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Suci Indah Yaseva 1, Ardoni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan, karena perpustakaan menyediakan berbagai sumber informasi,

MAKALAH KEILMUAN STUDI PERPUSTAKAAN OPAC (ONLINE PUBLIC ACCES CATALOG) Disusun Oleh : LILIES RESTHININGSIH D

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

1. Perkembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi

LAYANAN PENGELOLA PERPUSTAKAAN DALAM MELAYANI PEMUSTAKA DISABILITAS DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) KOTA BATUSANGKAR

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut Kamus

BAB II KAJIAN TEORITIS

SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN PENGADILAN TINGGI PADANG

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SMK TAMANSISWA PADANG

BAB II LANDASAN TEORI

Pendahuluan. kata kunci: pemanfaatan sms, pengembalian koleksi, keterlambatan

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

TATA RUANG ARSIP DI KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG PANJANG

Evaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI MASYARAKAT DI KANTOR ARSIP PERPUSTAKAAN DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA TINGKAT KUNJUNGAN DI PERPUSTAKAAN DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA PADANG

PERMASALAHAN SEPUTAR LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI Oleh : Bambang Hermanto 1 ABSTRAK

KEGIATAN LAYANAN RUANG BACA ANAK DI UPT PERPUSTAKAAN PROKLAMATOR BUNG HATTA BUKITTINGGI

Transkripsi:

TINJAUAN TERHADAP SISTEM LAYANAN SIRKULASI DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG Yurdanis 1, Delman 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: yurdanis04@yahoo.co.id Abstract According to analysis carried out through observation and interviews show that: (1)Office of Archives, Library and Documentation services the city of Padang in applying open systems or open accses not run according to proper service which allows users to search for library services directly to its line of book shelf library. However, upon return visitor instantly put on the shelf book, (2) the constraints faced by the Office of Archives, Library and Documentation of Padang is still a lack of socialization or disciplinary rules as guidance literature. In addition,the existing infrastructure in the Office of Archives, Library and Documentation of Padang is still not adequate as the lack of computers and inadequate space, causing less users feel comfortable in the Office of Archives, Library and Documentation Padang. Keywords: open access; library service A. Pendahuluan Layanan sirkulasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang menyeluruh baik dalam pekerjaan peminjaman, pengembalian, perpanjangan koleksi, penagihan denda, pemberian surat bebas pustaka dan lain-lain yang dibutuhkan oleh pengguna.kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dalam pengelolaan layanan sirkulasi menggunakan sistem layanan terbuka. Sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan pengguna masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang diinginkan dari jajaran koleksi perpustakaan.jadi, dengan sistem layanan terbuka pada layanan srkulasi pengguna perpustakaan dapat mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan atau menanyakan langsung keberadaan informasi tersebut kepada pustakawan. Tugas pokok dari layanan sirkulasi ini adalah melayani seluruh pemustaka yang datang keperpustakaan tersebut, Agar tugas pokok layanan sirkulasi tersebut berjalan dengan lancar maka, tujuan layanan sirkulai menurut Lasa (1995:2) adalah: a) Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal mungkin. b) Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dimana 1 Mahasiswa penulis makalah Prodi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, wisuda periode September 2012 2 Pembimbing, Dosen FBS Universitas Negeri Padang 274

Tinjauan Terhadap Sistem Layanan Sirkulasi Yurdanis, Delman alamatnya serta kapan koleksi itu harus kembali. Dengan demikian apabiala koleksi itu diperlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam atau dinantikan pada waktu pengembalian. c) Terjaminnya pengembalian pinjaman dalam waktu yang jelas. d) Data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi. e) Apabila terjadi pelanggaran akan segera diketahui. 1. Syarat layanan sirkulasi Layanan sirkulasi merupakan ujung tombak perpustakaan karena layanan sirkulasi merupakan layanan yang yang berhubungan langsung dengan pemustaka. Menurut Lasa (1995:2) agar tujuan layanan sirkulasi dapat tercapai, maka perlu diperhatikan syarat-syarat dalam sirkulasi yaitu: a) pencatatan kegiatan itu dapat dilakukan secara teratur, sebab keteraturan ini akan sangat membantu kelancaran tugas-tugas kepustakawanan; b) prosedur yang dianut sederhana, mudah diikuti dan tidak banyak menimbulkan masalah; c) pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, sebab peminjam akan lebih senang apabila dapat segera dilayani dalam waktu yang singkat; d) keamanan koleksi dapat dijaga dengan baik, sebab buku dan bahan pustaka lain berisi rekaman hasil pemikiran manusia yang harus dijaga kelestarian dan keamanannya. 2. Sistem Layanan Sirkulasi Sistem layanan sirkulasi menunjang tertibnya layanan pada pemakai ketika melakukan pelayanan. Dengan adanya sistem ini, pengguna perpustakaan akan mengetahui peraturan dan tata tertib yang berlaku pada suatu perpustakaan. Sistem tersebut merupakan suatu cara yang digunakan dalam suatu perpustakaan dalam rangka mengoptimalkan pelayanan perpustakaan. Sistem yang digunakan diperpustakaan pada umumnya dikenal dengan istilah layanan terbuka dan sistem layanan tertutup.menurut Lasa (1995:4) sistem layanan sirkulasi terdiri dari: a. Sistem layanan terbuka atau open accses Sistem layanan terbuka atau open accses adalah suatu cara pinjam yang memungkinkan pengguna untuk masuk keruang koleksi untuk memilih, mengambil sendiri koleksi yang diinginkan. Oleh sebab itu, mereka harus mengenal sistem pengelompokan buku yang dianut oleh perpustakaan itu, tanpa mengerti sistem ini mereka akan berputar-putar mengelilingi rak-rak buku hanya untuk menemukan satu judul misalnya.ada beberapa keuntungan dan kerugian apabila perpustakaan menggunakan sistem layanan terbuka ini yaitu. Keuntungan sistem layanan terbuka adalah: (1) kartu-kartu katalog tidak segera rusak, karena sedikit yang menggunakannya, pada umumnya mereka langsung menuju ke rak buku untuk memilih sendiri;(2) menghemat tenaga, sebab dalam sistem ini petugas tidak perlu mengambilkan, pustakawan hanya mencatat dan kemudian mengembalikan buku-buku yang telah dibaca di tempat maupun yang dikembalikan hari itu;(3) judul-judul yang diketahui dan dibaca lebih banyak;(4) akan segera diketahui judul buku yang sedang dipinjam, nama dan alamat peminjam; (5) apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari, maka saat itu pula dia dapat memilih judul lain yang relevan;(6) kecil sekali kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam. 275

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri D Kerugian sistem layanan terbuka adalah: (1) memerlukan tenaga ekstra untuk mengembalikan dan membetulkan koleksi yang salah letak;(2) koleksi akan lebih cepat rusak karena sering dipegang;(3) memerlukan ruangan yang relatif lebih luas, untuk pengaturan rak agar pengguna leluasa memilih koleksi;(4) susunan koleksi di rak menjadi mudah rusak b. Sistem layanan tertutup atau closed accses. Sistem layanan tertutup atau closed accses adalah suatu cara peminjaman yang tidak memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri akan koleksi perpustakaan. Koleksi yang ingin dipinjam dapat dipilih melalui daftar atau katalog yang tersedia dan koleksinya akan diambilkan oleh petugas. Dalam sistem ini peran katalog sangat penting, disamping itu petugas harus tanggap atas koleksi yang diinginkan pengguna.mereka sering hanya menyebutkan warna dan ukuran buku tanpa mengetahui judul maupun pengarangnya. Keuntungan sitem layanan tertutup yaitu: (1) memungkinkan susunan rak dipersempit antara satu dengan lainnya, sehingga menghemat ruang untuk menyimpan koleksi;(2) susunan koleksi dirak lebih teratur dan tidak mudah rusak, karena yang mengambil dan mengembalikan adalah petugas; (3) faktor kehilangan dan kerusakan koleksi bisa diperkecil. Kerugian sistem layanan tertutup yaitu: (1) petugas banyak mengeluarkan energi untuk melayani peminjaman; (2) prosedur peminjaman tidak bisa cepat (harus menunggu giliran dilayani bila antrian panjang); (3) sejumlah koleksi tidak pernah disentuh atau dipinjam; (4) peminjam sering tidak puas apabila koleksi yang dipinjam tidak sesuai dengan yang dikehendaki. 3. Sarana dan Prasarana Temu Layanan Sirkulasi Menurut Sutarno (2003:110) sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua benda dan barang serta fasilitas yang ada diperpustakaan yang digunakan untuk menunjang terlaksananya kegiatan perpustakaan.sarana dapat berupa seluruh alat-alat yang digunakan untuk kepentingan perpustakaan.untuk memudahkan dalam pencarian buku dengan menggunakan sistem layanan sirkulasi atau layanan terbuka sarana temu kembali merupakan faktor penting dalam penelusuran koleksi.menurut Ongowarsito (2008:110) perkembangan dunia perpustakaan didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai bidang. Dari segi data dan dokumen yang disimpan diperpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog, katalog mengalami metamerfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan diperpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Menurut Supriyanto dan Muhsin (2008:14) alat penelusuran koleksi perpustakaan mengalami perkembangan sesuai dengan waktunya mulai dari tanpa menggunakan alat bantu, kemudian mucul perkembangan semi modren dengan menggunakan katalog dan perkembangan terakhir yaitu menggunakan sistem komputer dalam penelusuran. Hal itu merupakan perkembangan mutakhir dari perpustakaan yaitu dengan munculnya perpustakaan digital ataudigital libraryyang memiliki keunggulan 276

Tinjauan Terhadap Sistem Layanan Sirkulasi Yurdanis, Delman dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi kedata digital dan media jaringan komputer.adapun sarana yang sering digunakan dalam penelusuran koleksi sesuai dengan perkembangannya yaitu: a. Katalog Menurut Bafadal (2008:89) dalam buku A Manual of Cataloguing Practicekatalog merupakan suatu daftar yang berisi keterangan-keterangan yang lengkap (komprehensif) dari suatu buku-buku koleksi, dokumen-dokumen, atau bahan pustaka lainnya yang dapat berfungsi sebagai alat menginformasikan buku apa saja yang terdapat pada perpustakaan tersebut. Oleh sebab itu, ada dua fungsi yang dimiliki oleh katalog; (1) katalog berfungsi sebagai alat komunikasi yang berisi bahan-bahan informasi yang akan dikomunikasikan; (2) sebagai wakil buku, fungsi ini merupakan konsekuensi lanjut dari fungsi pertama, karena memberikan keterangan lengkap tentang ciri-ciri buku tersebut. Macam-macam katalog: (1) katalog berkas, katalog berkas merupakan salah satu bentuk katalog yang bisa dibuat dari kertas manila atau kertas biasa. Katalog berkas ini terdiri dari beberapa lembar yang diikat menjadi satu secara longgar; (2) katalog buku, katalog buku merupakan salah satu bentuk katalog tercetak yang berbentuk buku. Pada katalog bentuk ini, setiap lembarannya telah tersedia kolom-kolom untuk ciri-ciri buku, seperti kolom judul, kolom pengarang, kolom kota terbit dan sebagainaya; (3) katalog kartu, katalog kartu merupakan salah satu bentuk katalog yang biasanya dibuat dari kertas manila putih yang berukuran 12,5 x 7,5 cm. Pada setiap lembar kartu katalog hanya berisi uraian satu judul buku. Di tengah-tengah bagian bawahnya diberi lubang untuk memasukkan tusuk pengaman, kartu katalog ini disusun dan disimpan di dalam kotak laci katalog.katalog kartu ini sering digunakan dalam perpustakaan, perbedaan masing-masing bentuk katalog kartu ini hanya terletak pada pengetikan dan penyusunannya. b. Komputer Dunia perpustakaan semakin hari semakin berkembang dan bergerak kedepan.perkembangan dunia perpustakaan ini didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai bidang.hingga saat ini tercatat beberapa masalah di dunia perpustakaan yang dicoba didekati dengan menggunakan teknologi informasi yaitu komputer.dalam menggunakan komputer sebagai alat penelusuran koleksi tentu mempunyai proses pengelolaan sehingga informasi yang diperoleh dalam penelusuran lebih lengkap dan komplek. Menurut Suherman (2009:63) proses pengelolaan tersebut dimulai dari: (1) proses digitalisasi merupakan proses perubahan dari dokumen tercetak menjadi dokumen elektronik sering disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Seperti dokumen mentah buku diproses dengan sebuah alat untuk menghasilkan dokumen elektronik;(2) proses penyimpanan, pada tahap ini dilakukan proses penyimpanan, termasuk didalamnya adalah pemasukkan data, editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkan subjek dari dokumen koleksi;(3) proses pengaksesan atau penelusuran, inti dari proses ini adalah bagaimana pengaksesan atau penelusuran kembali koleksi yang telah disimpan dari dokumen koleksi yang telah disimpan. Proses ini harus mengakomodasikan penelusuran secara teratur 277

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri D yaitu mengetahui judul, pengarang, penerbit, tahun terbit dan lain-lain sehingga mempermudah dalam penelusuran koleksi. Sedangkan prasarana yaitu berupa gedung yang merupakan tempat untuk melaksanakan seluruh kegiatan perpustakaan.menurut Sutarno (2003:69) luas gedung atau ruangan perpustakaan harus memadai, mulai dari ruang koleksi bahan pustaka, ruang layanan, ruang kerja pengolahan dan administrasi agar semua pekerjaan akan dapat terlaksana dengan baik Berdasarkan pengamatan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang menunjukkan bahwa sistem layanan sirkulasi dengan menggunakan sistem terbuka belum berjalan dengan semestinya, hal ini terlihat dari koleksi yang diambil oleh pemustaka setelah digunakan seharusnya diletakkan diatas meja baca yang telah disediakan, tapi kenyataannya pemustaka langsung meletakkan buku kerak-rak sehingga menyebabkan susunan buku pada rak menjadi tidak teratur dan kemungkinan buku dapat hilang dan rusak.selain itu, dalam penelusuran koleksi masih menggunakan katalog kartu sebagai alat penelusur koleksi dan pengguna masih malas memanfaatkan katalog tersebut karena membutuhkan waktu yang lama, sementara belum menggunakan komputer sebagai alat untukpenelusuransehingga dalam pencarian buku kerak mengalami hambatan. Berdasarkan uraian diatas, tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan sistem layanan sirkulasi di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dan kendala yang dihadapi dalam layanan sirkulasidi Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang. B. Metode Penelitian Penulisan makalah tugas akhir ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Taylor dan Bogdan dalam Supriyanto (2008:5) Metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti melalui wawancara, untuk mendapatkan data yang cocok dan efisien maka dilakukan kajian sebagai berikut. (1) Interview yaitu melalui wawancara dengan pegawai atau staf dan pengunjung yaitu mahasiswa IAIN Imam Bonjol yang datang ke Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang. (2) Observasi yaitu mengadakan pengamatan langsung pada layanan sirkulasi di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang. C. Pembahasan 1. Sistem Layanan Sirkulasi di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang Kantor Arsip, perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dalam layanannya menerapkan sistem terbuka atau open access. Sitem layanan terbuka atau open accessadalah layanan yang memungkinkan pengguna jasa perpustakaan untuk mengakses langsung buku yang dibutuhkannya pada jajaran rak penempatan buku perpustakaan.adanya kesempatan pengguna untuk memilih dan mengambil buku ke jajaran rak, sering menimbulkan permasalahan bagi pustakawan, yakni ketidak teraturan letak buku dijajaran rak.buku yang sudah diambil pada rak dikembalikan oleh pengguna ke rak secara tidak tepat, sehingga 278

Tinjauan Terhadap Sistem Layanan Sirkulasi Yurdanis, Delman buku tidak lagi menurut tempat yang seharusnya, dan pustakawan harus menata kembali letak buku agar buku tersebut berada pada tempat yang telah ditentukan. Seharusnya buku yang telah dibaca atau digunakan oleh pemustaka diletakkan pada meja baca atau tempat yang telah disediakan agar susunan buku pada rak tetap berada pada klasifikasi yang telah ditetapkan, hal ini bertujuan agar pemustaka lain tidak sulit untuk menemukannya kembali. Penerapan sistem pelayanan terbuka juga diperlukan sarana yang lengkap untuk memudahkan peredaran buku buku perpustakaan, salah satu sarana tersebut adalah sistem komputer yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam penelusuran koleksi. Akan tetapi, Kantor Arsip, Perpustakaan, dan dokumentasi Kota Padang belum menggunakan komputer sebagai alat untuk penelusuran koleksi sehingga dalam pencarian buku ke rak mengalami hambatan. Seharusnya Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dalam penelusuran sudah menggunakan teknologi informasi atau sistem komputer karena sesuai dengan kemajuan dan perkembangannya sistem komputer akan mampu mempercepat dan mempermudah suatu pekerjaan dengan baik, baik itu bagi pemustaka maupun bagi pustakawan sendiri. Perkembangan dunia perpustakaan didukung oleh perkembangan teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai bidang, baik segi data dan dokumen yang disimpan diperpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog, katalog mengalami metamerfosa menjadi katalog elektronik yang lebih mudah dan cepat dalam pencarian kembali koleksi yang disimpan diperpustakaan. Koleksi perpustakaan juga mulai dialihmediakan ke bentuk elektronik yang lebih tidak memakan tempat dan mudah ditemukan kembali. Layanan sirkulasi pada Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang ada dua proses yaitu: a. Peminjaman Kegiatan layanan peminjaman merupakan kegiatan pokok dalam layanan sirkulasi yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung, setiap perpustakaan perlu menyediakan layanan peminjaman koleksi untuk dapat dibawa pulang atau difotokopi oleh pengunjung, karena tidak semua pengunjung senang dan nyaman memanfaatkan koleksi di dalam ruang perpustakaan. Sistem peminjaman yang dilakukan oleh Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang lebih mengarah pada sistem newark. Sistem newarkmerupakan sistem peminjaman meggunakan kartu anggota, lembar tanggal kembali, kartu buku dan kantong buku. Kartu anggota berisi keterangan mengenai nomor, nama, tempat atau tanggal lahir, pekerjaan, alamat, berlaku sampai dan ditempelkan foto anggota yang bersangkutan yang berukuran 2x3 cm. Untuk mencatat koleksi yang dipinjam oleh anggota, petugas menggunakan lembaran tanggal kembali yang berisi keterangan mengenai nomor anggota, tanggal kembali dan paraf pemimpin. Kemudian lembaran ini diletakkan dalam kantong buku yang diletakkan pada bagian belakang buku. Langkah-langkah peminjaman bahan pustaka di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang yaitu: 279

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri D 1. Peminjam mencari langsung buku yang akan dipinjam ke rak, setelah menemukan buku yang dibutuhkan peminjam menyerahkan buku yang akan dipinjam kepada pustakawan pelayanan sirkulasi 2. Pustakawan akan menerima buku yang akan dipinjam dan pustakawan akan mengecek pada data sirkulasi dan mencari kartu anggota dan menuliskan nomor anggota, tanggal kembali di slip peminjaman kemudian kartu buku dislipkan ke kartu anggota dan kartu anggota disusun menurut abjad nama 3. Pustakawan menyerahkan buku kepada pemustaka 4. Pustakawan mengisi statistik harian dan statistik pengunjung atau peminjam b. Pengembalian Pengembalian merupakan pelayanan sirkulasi berupa kegiatan pencatatan bukti peminjaman telah mengembalikan bahan pustaka yang dipinjam. Langkahlangkah dalam pengembalian bahan pustaka Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang yaitu: 1. Pemustaka menyerahkan buku yang telah dipinjam kepada pustakawan sirkulasi 2. Pustakawan mengecek pada slip buku nama peminjam dan tanggal kembali 3. Pustakawan memproses pengembalian ke buku besar pengembalian 4. Bila terjadi keterlambatan pustakawan akan menegur dan tidak dikenakan denda karena Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang tidak memungut denda 5. Petugas mengembalikan kartu anggota kepada peminjam Dapat diketahui layanan sirkulasi di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dengan menggunakan sistem terbuka atau open accses belum berjalan dengan baik. Hal ini dapat terlihat pada pengembalian buku yang telah digunakan oleh pemustaka diletakkan langsung pada rak buku, seharusnya buku yang telah digunakan oleh pemustaka diletakkan diatas meja baca atau tempat yang telah disediakan agar susunan buku pada rak tetap berada pada klasifikasi yang telah ditetapkan dengan tujuan agar pemustaka lain tidak sulituntuk menemukannya kembali serta sarana dan prasarana yang yang belum memadai. 2. Kendala yang Dihadapi Dalam Layanan Sirkulasi di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dan Pemecahannya Berdasarkan observasi dan wawancara kendala yang dihadapi Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang adalah: a. Kurangnya sosialisasi tentang peraturan atau pendidikan pemakai perpustakaan Peraturan perpustakaan adalah peraturan tertulis yang dibuat sebagai pedoman bagi pengguna dalam menggunakan perpustakaan dan pustakawan yang melayani.sosialisasi atau pendidikan pemakai dapat berupa pengenalan tentang seluk-beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, jenis layanan seta tata tertib perpustakaan.hal ini dapat dilakukan melalui bimbingan pustaka, pemberian brosur kepada pemustaka, pemberian informasi melalui spanduk, pamflet dan lain-lain yang dapat memberikan informasi kepada pemustaka dan berfungsi 280

Tinjauan Terhadap Sistem Layanan Sirkulasi Yurdanis, Delman sebagai sarana untuk menjamin ketertiban dan kelancaran kegiatan pelayanan perpustakaan. Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dalam sosialisasi atau bimbingan tentang peraturan perpustakaan masih kurang maksimal, hal ini dapat terlihat pada pemustaka yang langsung meletakkan buku kerak sehingga menyebabkan susunan buku pada rak menjadi tidak teratur dan kemungkinan buku dapat hilang dan rusak. Sebaiknya peraturan yang telah dibuat oleh pihak perpustakaan disosialisasikan kepada pemustaka di waktu awal pendaftaran menjadi anggota seperti hak dan kewajiban sebagai anggota, waktu pelayanan, tata tertib dalam layanan, sanksi pelanggaran, jenis layanan dan ketentuannya sehingga layanan sirkulasi di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang dapat berjalan dengan lancar. b. Kurangnya sarana dan prasarana Sarana dan prasarana adalah salah satu hal yang menjadi pendukung suatu perpustakaan agar dapat memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat. Kantor Arsip Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang merupakan perpustakaan yang berada dibawah naungan pemerintah Kota Padang yang seharusnya dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan pengelolaan perpustakaan seperti komputer. Komputer yang ada pada Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang khususnya pada perpustakaan ada dua buah komputer, namun komputer ini hanya digunakan untuk kegiatan administrasi perpustakaan dan belum digunakan untuk kepentingan perpustakaan seperti dalam penelusuran koleksi. Penelusuran koleksi Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang masih menggunakan katalog kartu sebagai alat penelusuran dan belum menggunakan sistem komputer, dalam pemanfaatan katalog kartu ini pemustaka masih banyak yang belum memanfaatkannya karena mereka beranggapan dengan menggunakan katalog kartu ini dapat memakan waktu yang cukup lama dalam pencarian koleksi. Penyebab Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang belum menggunakan sarana komputer sebagai alat penelusuran adalah karena masih keterbatasan dana. Dana yang diperoleh Kantor Arsip, Perpustakaan,kota Padang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sebaiknya Pemerintah Kota Padang lebih memperhatikan dan meningkatkan anggaran untuk pengembangan Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang guna mewujudkan kecerdasan masyarakat Kota Padang melalaui Perpustakaan. D. Simpulan dan Saran Layanan sirkulasi Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokmentasi Kota Padang menggunakan sistem terbuka atau open accses belum berjalan menurut semestinya dimana layanan ini memungkinkan pengguna jasa perpustakaan untuk mencari langsung pada jajaran rak, namun pada saat pengembalian pemustaka langsung meletakkan dirak sehingga menyebabkan buku salah tempat, rusak,dan hilang. Kendala yang dihadapi Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang yaitu masih kurangnya sosialisasi tentang peraturan atau tata tertib seperti bimbingan pustaka di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota 281

Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri D Padang. Hal ini terlihat dari masih banyak pemustaka yang meletakkan buku pada sembarang rak sehingga menyebabkan susunan buku salah tempat, rusak dan kemungkinan dapat hilang. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada di Kantor Arsip, Perpustakaan, dan Dokumentasi Kota Padang masih belum memadai. Hal ini terlihat dalam penelusuran koleksi masih menggunakan kartu katalog sebagai alat penelusuran dan belum menggunakan sistem komputer. Catatan: artikel ini disusun berdasarkan makalah tugas akhir penulis dengan pembimbing Drs. Delman, M.Hum. Daftar Rujukan Bafadal, Ibrahim. 2008. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Lasa H. S. 1995. Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Ongowarsito, Henkie. 2008. Teknologi Informasi untuk Perpustakaan: Digital Library Sebagai Solusi Keterbatasan Informasi. Jakarta: Universitas Bina Nusantara. http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/search.html?act=tampil&id=10216&id diakses 30 April 2012 Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sinaga, Dian. 2011. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana. Soeatminah.1992. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius. Supriyanto, Wahyu dan Muhsin Ahmad.2008. Teknologi Informasi Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius. Suherman. 2009. Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah. Bandung: MQS Publishing. Suyanto, Bagong dan Sutinah.2007.Metode penelitian sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana Yusuf, M Pawit dan Suhendar Yahya.2007. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana. 282