Magister Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 2. Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 3

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 2 Nomor 2, Juni 2014

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS KUNYIT (Curcuma Domestica Val.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI MINKOWSKI DISTANCE FAMILY

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA KAYU BERDASARKAN TEKSTUR MENGGUNAKAN GRAY LEVEL COOCURRENCE MATRIX (GLCM) DENGAN KLASIFIKASI JARAK EUCLIDEAN

APLIKASI PENGENALAN CITRA RAMBU LALU LINTAS BERBENTUK LINGKARAN MENGGUNAKAN METODE JARAK CITY-BLOCK

SISTEM PENGENALAN BUNGA BERBASIS PENGOLAHAN CITRA DAN PENGKLASIFIKASI JARAK

APLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN MENTIMUN BERDASARKAN TEKSTUR KULIT BUAH MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI CIRI STATISTIK

SISTEM KLASIFIKASI JENIS BERAS MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS CABAI (Capsicum Annum L.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI CITY BLOCK DISTANCE

ABSTRAK. Kata kunci : CBIR, GLCM, Histogram, Kuantisasi, Euclidean distance, Normalisasi. v Universitas Kristen Maranatha

KLASIFIKASI POLA BATIK DENGAN DETEKSI TEPI (LAPLACIAN DAN ROBERT) BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

Identifikasi Jenis Buah Jeruk Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Berdasarkan Tekstur Kulit

DETEKSI KERUSAKAN JALUR PCB (PRINTED CIRCUIT BOARD) MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

KLASIFIKASI POLA UKIR KAYU JEPARA BERDASARKAN DETEKSI TEPI BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN

PENGENALAN POLA PENDETEKSI HURUF VOKAL MNGGUNAKAN METODE K-MEANS

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

IDENTIFIKASI NOMOR POLISI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN SELF ORGANIZING MAPS (SOMS)

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

IDENTIFIKASI TEKSTUR PERMUKAAN KACANG TANAH (KACANG BROL) MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BERDASARKAN WARNA RGB DENGAN K-MEANS CLUSTERING

IMPLEMENTASI EKSTRAKSI CIRI STATISTIK UNTUK IDENTIFIKASI KEMATANGAN BUAH BERDASARKAN TEKSTUR KULIT BUAH SKRIPSI

Ekstraksi Ciri Citra Batik Berdasarkan Tekstur Menggunakan Metode Gray Level Co Occurrence Matrix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

IDENTIFIKASI WAJAH SESEORANG BERDASARKAN CITRA BIBIR MENGGUNAKAN METODE EIGEN FUZZY SET ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

PENGENALAN GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI JARAK EUCLIDEAN TERNORMALISASI SKRIPSI FUJI FRILLA KURNIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Klasifikasi Mutu Telur Berdasarkan Kebersihan Kerabang Telur Menggunakan K-Nearest Neighbor

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN DETEKSI TEPI PREWITT DAN ROBERTS PADA UANG KERTAS DAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

KLASIFIKASI KUALITAS BUAH STROBERI SEGAR BERDASARKAN PENGUKURAN ATRIBUT KECACATAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

Identifikasi Gender Melalui Suara Dengan Metode Statistik Ciri Orde Pertama

IMPLEMENTASI PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS(PCA) DAN IMPROVED BACKPROPAGATION

SISTEM IDENTIFIKASI POSISI PELAT NOMOR KENDARAAN SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN HOUGH TRANSFORM

Dedi Argya Nugroho Effendi 1,Erna Zuni Astuti 2 1,2

Identifikasi Jenis Buah Apel Menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Ekstraksi Fitur Histogram

PERANCANGAN APLIKASI TEMU KEMBALI CITRA BUAH BERDASARKAN BENTUK DAN WARNA MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

JURNAL ANALISA PENGENALAN CITRA WAJAH MENGGUNAKAN BENTUK HIDUNG DENGAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR...

Indarto 1, Murinto 2, I. PENDAHULUAN. Kampus III UAD Jl.Dr.Soepomo, Janturan, Yogyakarta

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

DETEKSI PENYAKIT KULIT MENGUNAKAN FILTER 2D GABOR WAVELET DAN JARINGAN SARAF TIRUAN RADIAL BASIS FUNCTION

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengurangi adanya false positive dan false negative. False positive dalam hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Identifikasi Tanaman Buah Berdasarkan Fitur Bentuk, Warna dan Tekstur Daun Berbasis Pengolahan Citra dan Learning Vector Quantization(LVQ)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

Deteksi Kemiripan Citra Tanaman Anggrek Menggunakan Metode Support Vector Machine (SVM) Kernel Linear

Melya Rizka Maulani 1, Mulyadi 2, Sila Abdullah Syakri 3. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Metode Penelitian

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1980

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan Transformasi Gabor Wavelet dan Jarak Minskowski

Identifikasi Tandatangan Digital Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

UCAPAN TERIMAKASIH. Denpasar, Agustus Penulis

Atthariq 1, Mai Amini 2

IDENTIFIKASI RAMBU-RAMBU LALU LINTAS MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

IDENTIFIKASI KEASLIAN MATA UANG RUPIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (K-NN)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PENGENALAN BARCODE BUKU DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

Perancangan Perangkat Lunak untuk Ekstraksi Ciri dan Klasifikasi Pola Batik

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 578

Identifikasi Kematangan Mentimun Berdasarkan Tekstur Kulit Buah dengan Fuzzy C-Mean

IDENTIFIKASI CITRA BILANGAN DESIMAL 0-9 BERBASIS LEARNING VECTOR QUANTIZATION SECARA REAL TIME

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN METODA GABOR WAVELET-KERNEL FISHER ANALYSIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL UNTUK MENGKLASIFIKASI GOLONGAN KENDARAAN DENGAN METODE PARAMETER DASAR GEOMETRIK

APLIKASI PENGENALAN DAUN UBI JALAR UNTUK JENIS UBI JALAR UNGU, MERAH, PUTIH DAN KUNING MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

PERBANDINGAN KINERJA EKSTRAKSI FITUR TINGKAT RENDAH MENGGUNAKAN METODE

LAPORAN SKRIPSI PERBANDINGAN DETEKSI TEPI (PREWITT DAN SOBEL) PADA CITRA DAUN TEMBAKAU BERDASARKAN PERBAIKAN KUALITAS CITRA

Pengenalan Warna Kulit Untuk Klasifikasi Ras Manusia Andy Putra P. Zebua /

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Transkripsi:

Sistem Identifikasi Jamur Menggunakan Metode Ekstraksi Ciri Statistik Orde 1 dan Klasifikasi Jarak Mushroom Identification System Using the 1st Order Statistic Characteristic Extraction and Distance Classification Method Sapriani Gustina 1, Abdul Fadlil 2, Rusydi Umar 3 1 Magister Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 2 Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta 3 Program Studi Teknik Informatika, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta e-mail: 1 saprianigustinamti@gmail.com, 2 fadlil@mti.uad.ac.id, 3 rusydi_umar@rocketmail.com Abstrak Sistem pengenalan identifikasi jamur berbasis komputer merupakan suatu proses memasukkan informasi berupa citra jamur ke dalam sebuah komputer. Selanjutnya komputer akan menerjemahkan serta mengidentifikasi jenis jamur tersebut. Pada penelitian ini telah dilakukan perancangan sistem identifikasi jamur dengan memanfaatkan kamera untuk akuisisi data pada citra jamur. Langkah yang dilakukan yaitu pemrosesan awal, ekstraksi ciri dan pengklasifikasan. Pengembangan sistem tahap pertama yang dilakukan adalah tahap penentuan pola standar referensi dan tahap kedua yaitu pengujian. Data yang digunakan sebagai standar referensi sebanyak 3 sampel jamur dari 5 jenis jamur yang akan diteliti yaitu Jamur Kancing, Jamur Kuping, Jamur Merang, Jamur Lingzhi Kerang dan Jamur Tiram Merah. Sedangkan untuk pengujian unjuk kerja sistem menggunakan 27 sampel untuk masing- masing jenis jamur. Pengujian unjuk kerja sistem dilakukan menggunakan metode klasifikasi jarak. Hasil pengujian untuk sistem identifikasi citra jamur menunjukkan tingkat akurasi yang tinggi sebesar 82% dengan metode ekstraksi ciri Statistik Orde 1 dan metode klasifikasi jarak. Kata kunci Identifikasi Jamur, Klasifikasi Jarak, Statistik Orde 1. Abstract The recognition system of computer-based mushrooms identification is a process of inserting information in the form of mushrooms image into a computer. Furthermore, the computer will translate and identify the type of these mushrooms. In this research, the design of mushroom identification system using camera for data acquisition on mushroom image. The steps taken are initial processing, feature extraction and classification. The development of the first stage of the system is stage of determining the reference standard pattern and the second stage is testing. The data used as reference standard consists of 3 samples that taken from 5 types of mushrooms, these mushrooms are Kancing mushroom, Kuping mushroom, Merang mushroom, Lingzhi Kerang mushroom and Tiram Merah mushroom. While for system performance testing, samples that used are 27 samples for each type of mushrooms. System performance test is done using distance classification method. The results for the mushroom image identification system showed a high level of accuracy of 82% with the extraction methods of Orde 1 and Distance Classification. Keywords--Identification of Mushrooms, Distance Classification, 1st Order Statistic. 1. PENDAHULUAN Kemajuan dan aplikasi pengenalan pola telah mencakup dalam berbagai bidang, salah satunya adalah industri pertanian. Industri pengolahan hasil pertanian dan perkebunan berkembang sangat pesat. Kegiatan pasca panen erat kaitannya dengan mutu produk yang 378

dihasilkan, yang pada akhirnya menentukan pula harga jual yang dapat diterima oleh petani. Studi awal tentang pengenalan/identifikasi jamur dilakukan oleh peneliti [1]. Pengenalan pola merupakan suatu hal yang mudah dilakukan oleh manusia, namun tidak demikian bagi sebuah mesin atau komputer. Seseorang dapat dengan mudah mengenali jenis jamur berdasarkan bentuk atau warna. Namun, tidak demikian bagi sebuah mesin atau komputer yang belum dilengkapi dengan sistem yang cerdas. Sehingga adanya kemiripan dan perbedaan antara jenis jamur dapat menjadi ide untuk dikembangkan menjadi sebuah penelitian baru [2][3]. Ekstraksi ciri bertujuan untuk menajamkan perbedaan-perbedaan pola sehingga akan sangat memudahkan dalam pemisahan kategori klas pada proses klasifikasi. Metode identifikasi citra jamur sangat beragam, salah satunya proses identifikasi citra jamur dengan ekstraksi ciri Statistik orde 1. Ekstraksi ciri Statistik orde 1 merupakan metode pengambilan ciri yang didasarkan pada karakteristik histogram citra. Histogram menunjukkan probabilitas kemunculan nilai derajat keabuan piksel pada suatu citra. Dari nilai-nilai pada histogram yang dihasilkan, dapat dihitung beberapa parameter ciri Statistik orde 1, antara lain adalah mean (rata-rata), skewness, standar deviasi, kurtosis dan entropy [4]. Metode pendukung yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode Klasifikasi Jarak yang dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah Euclidean, City Block, Minknowski, Manhattan, Chebyshev, Sorensen, Gower, Kulczynski, Intersection, Wave Hedges, Inner Product, Harmonic Mean, Cosine, Jaccard, Dice, One Minus Correlation Coefficient dan lain-lain. Adapun pada penelitian ini, jenis jamur yang akan diidentifikasi adalah sebanyak 5 jenis yaitu jamur Kancing, Jamur Merang, Jamur Kuping, Jamur Tiram Putih, dan Jamur Lingzhi Kerang[5][6][7][8][9][10]. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Perancangan Sistem Sistem yang dirancang dapat dinyatakan dalam blok diagram Gambar 1, berikut ini : Citra Jamur Pemprosesan Awal Ekstraksi Ciri Klasifikasi Jarak Hasil Identifikasi Jenis Jamur StatistikOrde 1 1.Euclidean 2.Manhattan 3.One Minus Corelation 4.Minkowski 1.Jamur Kancing 2.Jamur Kuping 3.Jamur Merang 4.Jamur Lingzhi Kerang 5.Jamur Tiram Merah Gambar 1. Sistem Identifikasi Jamur Blok diagram diatas terdiri dari beberapa modul, yaitu : 1. Akuisisi Data Modul ini berfungsi untuk menangkap citra jamur menggunakan kamera. Datadata citra yang telah ditangkap disimpan dalam file dengan format *.jpg dan dibagi menjadi 2 bagian yaitu data yang digunakan untuk data standar referensi sebanyak 3 gambar dan data yang digunakan untuk pengujian sebanyak 27 gambar [3]. 379

2. Pemprosesan Awal Modul ini berfungsi untuk melakukan proses penajaman data agar mudah digunakan pada proses-proses selanjutnya. Pada proses awal, data citra jamur akan dikonversi dari format data berwarna menjadi format gambar keabuan (grayscale)[3]. Proses Konversi dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini : [5] Wgrayscale = (R+G+B) 3 (1) 3. Ekstraksi Ciri Modul ini berfungsi untuk menajamkan perbedaan-perbedaan pola sehingga akan sangat memudahkan dalam pemisahan kategori khas pada proses klasifikasi, penelitian ini dengan menggunkan informasi penting dari data citra diwakili dengan nilai statistik orde 1.[10] 4. Klasifikasi Jarak Modul ini berfungsi untuk mengelompokkan hasil ekstraksi ciri sehingga diperoleh suatu identifikasi. Terdapat beberapa jenis metode klasifikasi jarak yang digunakan dalam pengenalan pola yaitu Euclidean, Manhattan, One Minus Corelation dan Minkowski. 1. Euclidean 2. Manhattan...(2) 3. One Minus Corelation...(3).(4) 4. Minkowski...(5) 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Akuisisi Data Pada dasarnya sistem identifikasi jamur dapat diuji setelah sistem tersebut dilatih terlebih dahulu. Pengujian sistem dilakukan dengan cara memasukkan citra (image) baru yang belum dikenali atau citra lain yang belum pernah dipakai pada citra pelatihan.(training). Pada sistem identifikasi jamur berbasis data (database) ini, data yang digunakan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Data citra yang akan digunakan untuk mendapatkan pola standar masing-masing jamur. 2. Data citra pengujian (testing set) yang akan digunakan untuk menguji unjuk kerja sistem dalam mengidentifikasi citra jamur.. 380

Citra yang digunakan sebagai standar tidak akan digunakan pada pengujian. Tabel 1 berikut ini adalah data citra yang akan digunakan pada sistem identifikasi jamur. Tabel 1. Sumber data citra jamur Citra Jamur Jumlah Citra Standar Pengujian Format Jamur Kancing 30 3 27 Jamur Kuping 30 3 27 Jamur Merang 30 3 27 *.jpg Jamur Lingzhi Kerang 30 3 27 Jamur Tiram Merah 30 3 27 Untuk pola standar Statistik Orde 1 dari 3 data citra yang akan digunakan seperti pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Pola Standar Statistik Orde 1 No. Nama Jamur Mean Variance Skewness Kurtosis Entropy 1. Jamur Kancing 186.118 1.54E+03 1.73103 3.185167 6.366967 2. Jamur Kuping 172.1901 5.44E+03-0.7348 1.04347 7.2167 3. Jamur Merang 192.7192 4.32E+03-1.4541 1.132233 6.6508 4. Jamur Lingzhi Kerang 177.2165 4.75E+03 0.82123-0.97983 7.005233 5. Jamur Tiram Merah 164.9358 740.8168 1.38797 4.299333 6.606567 Beberapa contoh citra yang digunakan pada penelitian ini sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2, berikut: (a). Jamur Kancing (b). Jamur Kuping (c).jamur Merang (d).jamur Lingzhi Kerang 381

(e). Jamur Tiram Merah Gambar 2. Contoh citra asli berbagi jenis jamur 3.2 Hasil Pengujian 3.2.1 Pemrosesan Awal Pada tahap pemrosesan awal dilakukan konversi dari citra true color ke dalam bentuk keabuan (grayscale). Dari citra asli pada Gambar 2 setelah melalui proses konversi didapat hasil sebagai mana ditunjukkan pada Gambar 3: (a). Jamur Kancing (b). Jamur Kuping (c).jamur Merang (d).jamur Lingzhi Kerang (e). Jamur Tiram Merah 382

Gambar 3. Citra keabuan 5 jenis jamur 3.2.2 Pengujian Sistem Identifikasi Pengujian unjuk kerja sistem merupakan proses yang penting untuk memastikan sistem dapat diaplikasikan. Dari berbagai metode klasifikasi jarak yang telah diterapkan dan berdasarkan beberapa eksperimen yang telah dilakukan, Hasilnya adalah sebagaimana dijelaskan pada Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 berikut : Tabel 3. Citra jamur metode Euclidean Euclidean Output Jamur Jamur Jamur Jamur Lingzhi Jamur Tiram Input Kancing Kuping Merang Kerang Merah Jamur Kancing 27 0 0 0 0 Jamur Kuping 0 18 0 1 8 Jamur Merang 3 0 24 0 0 Jamur Lingzhi Kerang 7 0 0 20 0 Jamur Tiram Merah 0 8 0 2 17 Akurasi (%) : 78 Dari hasil eksperimen sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 3, jika pada sistem digunakan metode klasifikasi jarak dengan jenis Euclidean, jamur Kancing yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 27 data, berdasar hasil ini dapat disimpulkan bahwa sistem mengenali semua data pada jamur Kancing. Adapun pada jamur Kuping, data yang dikenali adalah sebanyak 18 data dan terdapat 9 data yang oleh sistem dikenali sebagai jenis jamur yang lain yaitu 1 data dikenali sebagai jamur Lingzhi Kerang dan 8 data dikenali sebagai jamur Tiram Merah. Pada eksperimen jamur Merang, data yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 24 data dan terdapat 3 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kancing, saat dilakukan eksperimen pada jamur Lingzhi Kerang, sistem mengenali dikenali sebanyak 20 data, dan terdapat 7 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kancing. Pada eksperimen dengan data jamur Tiram Merah, sistem mengenali sebanyak 17 data jamur Tiram Merah dan terdapat 9 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur lain, yaitu 8 data dikenali sebagai jamur Kuping dan 2 data dikenali sebagai jamur Lingzhi Kerang. Secara keseluruhan akurasi menggunakan metode Euclidean adalah 78 %. Tabel 4. Citra jamur metode Manhattan Manhattan Output Jamur Jamur Jamur Jamur Lingzhi Jamur Tiram Input Kancing Kuping Merang Kerang Merah Jamur Kancing 23 0 4 0 0 Jamur Kuping 0 24 0 0 3 Jamur Merang 0 0 27 0 0 Jamur Lingzhi Kerang 5 0 0 22 0 Jamur Tiram Merah 0 12 0 0 15 Akurasi (%) : 82 Dari hasil eksperimen sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 4, jika pada sistem digunakan metode klasifikasi jarak dengan jenis Manhattan, jamur Kancing yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 23 data dan terdapat 4 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Merang. Adapun pada jamur Kuping, data yang dikenali adalah sebanyak 24 data dan terdapat 3 data yang oleh sistem dikenali sebagai jenis jamur Tiram Merah. Pada eksperimen jamur Merang, data yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 27 data, berdasar hasil ini dapat disimpulkan bahwa sistem mengenali semua data pada jamur Merang, saat dilakukan eksperimen pada jamur Lingzhi Kerang, sistem mengenali dikenali sebanyak 22 data, dan 383

terdapat 5 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kancing. Pada eksperimen dengan data jamur Tiram Merah, sistem mengenali sebanyak 15 data jamur Tiram Merah dan terdapat 12 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kuping. Secara keseluruhan akurasi menggunakan metode Euclidean adalah 82 %. Tabel 5. Citra jamur metode One Minus Corelation One Minus Corelation Output Jamur Jamur Jamur Jamur Lingzhi Jamur Tiram Input Kancing Kuping Merang Kerang Merah Jamur Kancing 11 0 16 0 0 Jamur Kuping 0 18 0 0 19 Jamur Merang 6 0 21 0 0 Jamur Lingzhi Kerang 0 0 14 13 0 Jamur Tiram Merah 0 13 0 0 14 Akurasi (%) : 57 Dari hasil eksperimen sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 4, jika pada sistem digunakan metode klasifikasi jarak dengan jenis One Minus Corelation, jamur Kancing yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 11 data dan terdapat 16 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Merang, Adapun pada jamur Kuping, data yang dikenali adalah sebanyak 18 data dan terdapat1 9 data yang oleh sistem dikenali sebagai jenis jamur Tiram Merah. Pada eksperimen jamur Merang, data yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 21 data dan terdapat 6 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kancing, saat dilakukan eksperimen pada jamur Lingzhi Kerang, sistem mengenali dikenali sebanyak 13 data, dan terdapat 14 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Merang. Pada eksperimen dengan data jamur Tiram Merah, sistem mengenali sebanyak 14 data jamur Tiram Merah dan terdapat 13 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kuping. Secara keseluruhan akurasi menggunakan metode Euclidean adalah 57 %. Tabel 6. Citra jamur metode Minkowski Minkwoski Output Jamur Jamur Jamur Jamur Lingzhi Jamur Tiram Input Kancing Kuping Merang Kerang Merah Jamur Kancing 21 0 6 0 0 Jamur Kuping 0 17 10 0 0 Jamur Merang 23 0 4 0 0 Jamur Lingzhi Kerang 0 0 0 19 8 Jamur Tiram Merah 0 0 0 0 27 Akurasi (%) : 65 Dari hasil eksperimen sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 6, jika pada sistem digunakan metode klasifikasi jarak dengan jenis Minkowski., jamur Kancing yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 21 data dan terdapat 6 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Merang. Adapun pada jamur Kuping, data yang dikenali adalah sebanyak 17 data dan terdapat dan 10 data dikenali sebagai jamur Merang. Pada eksperimen jamur Merang, data yang dikenali oleh sistem adalah sebanyak 4 data dan terdapat 23 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Kancing, saat dilakukan eksperimen pada jamur Lingzhi Kerang, sistem mengenali dikenali sebanyak 19 data, dan terdapat 8 data yang dikenali oleh sistem sebagai jamur Tiram Merah. Pada eksperimen dengan data jamur Tiram Merah, sistem mengenali sebanyak 27 data, berdasar hasil ini dapat disimpulkan bahwa sistem mengenali semua data pada jamur Kancing.Secara keseluruhan akurasi menggunakan metode Euclidean adalah 65 %. 384

Untuk nilai dari keseluruhan hasil identifikasi jamur dapat dilihat seperti tabel 7 berikut : Tabel 7. Rangkuman hasil pengujian sistem identifikasi citra jamur Metode Klasifikasi Ekstraksi Jarak ciri Akurasi (%) Euclidean 78 Manhattan Statistik 82 One Minus Corelation Coeficient Orde 1 57 Minkwoski 65 Berdasarkan hasil dari perhitungan jenis metode diatas dapat di rangkum hasil-hasil sebagai berikut, metode Klasifikasi Jarak Euclidean memberikan hasil akurasi sebesar 78 %, adapun metode Klasifikasi Jarak Manhattan menghasilkan nilai akurasi sebesar 82 %. Hasil eksperimen yang dilakukan pada metode Klasifikasi Jarak One Minus Corelation Coeficient memberikan nilai akurasi sebeasar 57 %, dan metode Klasifikasi Jarak Minkwoski menghasilkan nilai akurasi sebesar 65 %. Dari hasil ini dapat dilihat nilai akurasi tertinggi adalah dari Metode Klasifikasi Jarak Manhattan dan metode Klasifikasi Jarak Minkwoski menghasilkan nilai akurasi terendah. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Ekstraksi Ciri Statistik Orde 1 dan metode Klasifikasi Jarak yang mempunyai 4 jenis Klasifikasi yang berbeda yaitu klasifikasi Euclidean, Manhattan, One Minus Corelation dan Minkowski 2. Hasil-hasil eksperimen dari pengujian sistem menunjukkan tingkat akurasi yang terbaik 82% diperoleh dari metode klasifikasi jarak Manhattan. 3. Sistem yang dibangun ini masih dilakukan secara off-line, dengan harapan dapat dikembangkan menjadi sistem secara real-time. DAFTAR PUSTAKA [1] Kartini Sinaga, Dewi. 2014. Implementasi Learning Vector Quantization (LVQ) Dalam mengenal Pertumbuhan Jamur. Skripsi. Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer. Universitas Komputer Indonesia. [2] Yuda Permadi dan Murito.2015.Aplikasi Pengolahan Citra Untuk Identifikasi Kematangan Mentimun Berdasarkan Tekstur Kulit Buah Mentimun Menggunakan Metode Ekstraksi Ciri Statistik. Jurnal Informatika. Vol 9, No.1. UAD.Yogyakarta [3] Abdul Fadlil.2012. Sistem pengenalan citra jenis-jenis tekstil. Jurnal Spektrum Industri. Vol 10, No 1. UAD.Yogyakarta. [4] Oky Dwi Nurhayati.2015.Sistem Analisis Tekstur Secara Statistik Orde Pertama Untuk Mengenali Jenis Telur Ayam Biasa Dan Telur Ayam Omega-3. Jurnal Sistem Komputer, Vol 5, No 2. UNDIP. [5] Nur Desmia Sari, Shinta dan Abdul Fadlil.2014. Sistem Identifikasi Citra Jahe (Zingiber Officinale) Menggunakan Metode Jarak Czekanowski. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Volume 2. Nomor 2. UAD. Yogyakarta. [6] Saifudin dan Abdul Fadlil.2015.Sistem Identifikasi Citra Kayu Berdasarkan Tekstur menggunakan Gray Level Coocurrence Matrix (GLCM) dengan Klasifikasi Jarak Euclidean. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Volome 19, No.3. UAD. Yogyakarta. 385

[7] Wahyu Nugroho, Heru. 2011. Identifikasi Citra Kacang Dengan Menggunakan Metode Fungsi Jarak, Untuk Membandingkan Dua Metode Jarak Antar Metode Jarak Manhattan Dan Euclidean. Skripsi. MIPA.UAD.Yogyakarta. [8] Dian Permata Sari dan Abdul Fadlil.2014. Sistem Identifikasi Citra Rimpang Pada Tanaman Famili Zingiberaceae (Temu Temuan) Menggunakan Metode Fungsi Jarak One Minus Correlation Coefficient. Jurnal Sarjana Teknik Informatika. Vol.2. No 2. UAD. Yogyakarta. [9] Devi Puspita Sari.2012. Identifikasi Citra Kunyit Dengan Metode Klasifikasi Minkowski Distace Family. Skripsi. Teknik Informatika.UAD.Yogyakarta. [10] Abdul Fadlil.2007. Perbandingan Pengklasifikasian Fungsi Jarak dan Jaringan Syaraf Tiruan pada Sistem Pengenalan Wajah. National Seminar on Information Technology Applications (SNATI). ISSN: 1907-5022. 386