BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu bangsa atau negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu proses pengembangan individu dan kepribadian seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan berperan sangat penting dalam kelangsungan hidup suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peran penting dalam membentuk karakter suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wadah untuk menghasilkan generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan optimal sesuai dengan potensi pribadinya sehingga menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan menuntut tersedianya sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang mempunyai tantangan besar dibidang pembangunan mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bertujuan untuk membentuk karakter dan kecakapan hidup. Nasional (UU No. 20/2003) Bab II Pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu Negara tidak terlepas dari sistem pendidikan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, dibutuhkan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu komponen penting dalam pendidikan adalah guru. Guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan oleh Mulyasa (2010) bahwa, pembangunan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, maka menjadi. pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Namun demikian, pemerintah

adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa pendidikan telah menjadi satu pranata kehidupan sosial yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam upaya meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban bangsa yang bermartabat. Hal ini ditegaskan dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi jembatan untuk mengarungi abad millenium ini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan, Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. lambatnya pembangunan bangsa sangat tergantung pada pendidikan. Oleh karena. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ghea Anggraini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah dunia menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Gurulah yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dan tuntutan baru dalam masyarakat. Perubahan tersebut. terlebih jika dunia kerja tersebut bersifat global.

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, keluarga maupun bangsa. Mengingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan. Oleh sebab itu pendidikan harusnya mendapatkan perhatian khusus. Pihak pengelola pendidikan selalu berusaha menggali atau memperoleh peningkatan hasil belajar siswa dengan mengoptimalkan sumber -sumber daya pendidikan yang tersedia. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 telah dijelaskan fungsi dan tujuan pendidikan yang berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu institusi pendidikan nasional memiliki peran yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang kejuruan. 1

2 SMK sebagai salah satu sekolah kejuruan terus berusaha dan semakin ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidangnya masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut maka dibutuhkan pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SMK yang sesuai dengan kurikulum dan mengaitkan materi yang diajarkan guru dengan penerapan yang tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya. SMK Negeri 2 Medan merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan yang berkewajiban untuk menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan, keterampilan serta ahli dalam bidang keteknikan. Untuk mencapai itu semua SMK Negeri 2 Medan selalu melakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan dalam berbagai faktor baik itu berupa peningkatan, pengembangan, penyediaan dan lain sebagainya. Hal ini dapat kita lihat dari Visi dan Misi serta Tujuan dari SMK Negeri 2 Medan sebagai berikut : Visi : Terwujudnya SMK Negeri 2 Medan sebagai pencipta sumber daya manusia (SDM) yang berkepribadian dan beraklak mulia, profesional dan kompeten pada bidang teknologi yang mampu bersaing di era globalisasi. Misi : Meningkatkan mutu tamatan yang memiliki kompetensi berstandar Nasional dan atau Internasional melalui : 1. Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan kependidikan yang memenuhi dan kompotens.

3 2. Mengambangkan kurikulum dan bahan ajar yang relevan dengan tuntutan dunia usaha/industri 3. Menghasilkan kualitas lulusan yang berkepribadian dan beraklak mulia, trampil dalam bidangnya 4. Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang nyaman memenuhi standar kualitas. 5. Meningkatkan kerjasama antara duniausaha/industri dan lembaga yang terkait dalam bentuk praktek kerja industri dan penyaluran tamatan. 6. Meningkatkan kerjasama harmonis dengan orang tua siswa dan masyarakat 7. Mengembangkan dan implementasi manajemen mutu mengacu pada iso 9001:2008 Tujuan Sekolah 1. Penambahan dan peningkatan kualitas sarana belajar untuk memenuhi standar sekolah Nasional dan Internasional 2. Meningkatkan pemehaman terhadap kurikulum nasional oleh segenap warga sekolah 3. Penyediaan dan penyusunan materi, bahan ajar untuk menunjang tuntutan dunia usaha/industri dalam pembelajaran. 4. Mengembangkan sistem pendidikan untuk menghasilkan tamatan yang kompeten dan pedulu lingkungan hidup 5. Mengembanagkan kurikulum berkarakter dan berbudaya lingkungan secara terintegrasi

4 6. Meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengambangkan pendidikan, peningkatan kualitas tamatan dan keterserapan tamatan 7. Melaksanakan pembelajaran kewirausahaan praktis (Sumber : SMKN 2 Medan, 2016) SMK Negeri 2 Medan memiliki beberapa disiplin ilmu dalam bidang keteknikan yaitu teknik bangunan, teknik elektro dan teknik mesin. Dalam teknik mesin di SMK Negeri 2 Medan terbagi dalam beberapa program keahlian antara lain program keahlian Teknik Pemesinan, program keahlian Teknik Kendaraan Ringan, dan program keahlian Teknik Sepeda Motor. Untuk bidang pemesinan di SMK Negeri 2 Medan dikenal dengan program keahlian teknik pemesinan. Program keahlian teknik pemesinan berkewajiban untuk menciptakan lulusan yang memiliki kemampuan, keterampilan serta ahli dalam bidang pemesinan, hal ini terlihat dari visi, misi dan tujuan dari program keahlian tersebut sebagai berikut : Visi : Mewujudkan pendidikan teknik pemesinan yang mampu meningkatkan kecerdasan dan kemampuan anak bangsa dalam teknik pemesinan. Misi : 1. Memberikan dasar-dasar ilmu normatif, daptif, pendidikan yang akuntable dan transparan 2. Mengupayakan aktifitas pendidikan bermutu teknik pemesinan kerja bubut, frais, sekraft, gerinda, Computer Numerical Control (CNC) 3. Membangun watak dan semngat belajar bidang teknik pemesinan

5 4. Meningkatkan kemempuan kecerdasan, dan kemampuan anak didik. Tujuan Program keahlian teknik pemesinan 1. Menghasilkan lulusan yang kompeten, bersertifikasi serta mampu berproduksi dengan berwawasan lingkungan hidup 2. Melaksanakan pembelajaran kewirausahaan praktis 3. Menyiapkan peserta didik agar mampu mengembangkan sikap profesional, mampu beradaptasi di lingkungan kerja, gigih dalam berkompetisi, berdisiplin dan ulet. 4. Meningkatkan kepuasan masyarakat untuk memperoleh layanan pendidikan dan pelatihan kejuruan sesuai kompetensi keahlian 5. Meningkatkan kepedulian warga sekolah untuk melakukan pelestarian, pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan (Sumber : SMKN 2 Medan, 2016) Salah satu mata pelajaran produktif dalam program keahlian ini yaitu mata pelajaran teknologi mekanik merupakan sistem yang sangat penting dalam bidang pemesinan, maka dari itu peserta didik diharapkan mampu menguasai mata pelajaran ini dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil observasi penulis di SMK Negeri 2 Medan pada program keahlian teknik pemesinan bahwa penulis melihat dari tiga mata pelajaran produktif yang di ajarkan di empat kelas di kelas X mata pelajaran teknologi mekanik memiliki nilai yang paling rendah.

6 Tabel 1. Rata-rata hasil belajar siswa Rata-rata kelas Ratarata Mata Pelajaran X TP 1 X TP 2 X TP 3 X TP 4 Mekanika Teknik 79,87 75,93 76,08 76,22 77,78 Teknologi Mekanik 79,75 78,12121 76,72973 75,6 77,55 Kelistrikan Mesin dan 80,12 81,21 82,10 83,68 81,78 Konversi Energi (Sumber : SMKN 2 Medan, 2016) Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Namun kita tidak dapat hanya menyalahkan siswa karena hasil belajarnya yang kurang baik. Ada banyak faktor yang mempengaruhi mengapa hasil belajar siswa tersebut kurang baik. Karena itu, siswa seringkali harus menempuh cara yang berbeda untuk dapat memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Sebagian siswa lebih suka guru mengajar dengan cara menuliskan segalanya di papan tulis. Dengan demikian siswa dapat membaca untuk kemudian mencoba memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih suka membentuk kelompok kecil untuk mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran tersebut. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya hasil belajar siswa, termasuk di dalamnya faktor intern dan faktor ekstern. Faktor - faktor tersebut sering kali menjadi penghambat dan pendukung keberhasilan siswa. Gaya belajar merupakan faktor intern yang terdapat dalam diri siswa. Gaya belajar ada beberapa macam yaitu gaya belajar visual, auditorial, kinestetik. Penulis sering melihat seorang guru mengajar dengan menunjukkan gambar kepada siswanya, dan ada seorang guru mengajar dengan menuliskan segalanya di papan tulis.

7 Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Terdapat tiga gaya belajar seseorang yaitu visual (cenderung belajar melalui apa yang mereka lihat), auditorial (belajar melalui apa yang mereka dengar) dan kinestetik (belajar melalui gerak dan sentuhan), (DePorter & Hernacki, 2015: 110-112). Meskipun gaya belajar yang dimiliki berbeda-beda, namun tujuan yang hendak dicapai tetap sama yaitu guna mencapai tujuan pembelajaran dan mencapai hasil belajar yang diharapkan. Ada siswa yang mampu memaksimalkan gaya belajarnya, ada juga siswa yang belum mampu memaksimalkan gaya belajarnya karena mereka belum menyadari gaya belajar yang mereka miliki. Hal tersebut terbukti dari masih adanya siswa yang menyibukkan diri sewaktu guru menerangkan pelajaran. Dari permasalahan-permasalahan dan teori diatas, penulis sangat penting dan tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya belajar dengan hasil belajar mata pelajaran teknologi mekanik. Diketahui bahwa teknologi mekanik merupakan mata pelajaran pada kurikulum 2013 yang merupakan perpaduan antara beberapa mata pelajaran pada kurikulum KTSP. Mata pelajaran tersebut meliputi : (1) ilmu pengetahuan bahan, (2) menggunakan perkakas tangan, (3) kerja bangku, (4) kerja plat, (5) hand power tool, (6) hand power tool kerja bangku dan kerja plat. Oleh karena banyaknya mata pelajaran yang tergabung dalam mata pelajaran teknologi mekanik maka penulis hanya memfokuskan penelitian ini pada mata pelajaran menggunakan perkakas tangan yang nantinya diharapkan penelitian ini dapat membuktikan kebenaran dari sebuah teori dan fenomena yang ada. Adapun judul penelitian ini adalah

8 Hubungan Gaya Belajar (Visual, Auditorial dan Kinestetik) Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggunakan Perkakas Tangan Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang di uraikan di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut: 1. Upaya dan kebijaksanaan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. 2. Hasil belajar siswa rendah. 3. Faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar siswa. 4. Faktor intern yang mempengaruhi hasil belajar siswa. 5. Banyaknya guru yang tidak memperdulikan gaya belajar siswa di sekolah. 6. Banyak siswa yang tidak peduli terhadap gaya belajar yang dapat mempengaruhi hasil belajar mereka. 7. Ada tidaknya hubungan gaya belajar dengan hasil belajar siswa. C. Batasan Masalah Upaya dan kebijaksanaan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tidak akan diteliti dalam penelitian ini karena kebijakan pemerintah dan Depniknas yang selalu baru. Faktor ektern yang meliputi keluarga, masyarakat dan sekolah dan juga faktor intern yang mencakup jasmani, psikologis dan kelelahan juga tidak akan dibahas karena mempunyai ruang lingkup penelitian yang sangat luas. Juga karena keterbatasan waktu dan dana yang tersedia serta

9 mengharapkan penelitian yang akurat, maka penelitian ini hanya dibatasi pada gaya belajar dan hubungannya pada hasil belajar menggunakan perkakas tangan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan yang di teliti di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kecenderungan gaya belajar pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar visual dengan hasil belajar mata pelajaran menggunakan perkakas tangan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 4. Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar auditorial dengan hasil belajar mata pelajaran menggunakan perkakas tangan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017? 5. Apakah terdapat hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar mata pelajaran menggunakan perkakas tangan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017?

10 E. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kecenderungan gaya belajar pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat kecenderungan hasil belajar pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. 3. Untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar visual dengan hasil belajar mata pelajaran menggunakan perkakas tangan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. 4. Untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar auditorial dengan hasil belajar mata pelajaran menggunakan perkakas tangan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017. 5. Untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar mata pelajaran menggunakan perkakas tangan pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

11 F. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat di peroleh dari penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi SMK Negeri 2 Medan tentang pentingnya mengetahui dan mengarahkan gaya belajar siswa guna meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran menggunakan perkakas tangan. 2. Sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang. 3. Bahan informasi dalam upaya meningkatkan khasanah pengetahuan secara teoritis.