BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan terutama di negera - negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perkembangan pendidikan,terutama di negara-negara yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. masalah smpai masalah tersebut dapat di pecahkan dengan baik. Untuk dapat. bermutu tinggi dan mampu berkompetensi secara global.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman belajar melalui proses pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara negara

BAB I PENDAHULUAN. dasar, teknik dan strategi pemain olahraga, internalisasi nilai nilai (sportifitas,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan keseluruhan yang melibatkan aktivitas jasmani serta pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditunjukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan jasmani dan rohani pelakunya. Melalui pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lembaga formal dalam sistem pendidikan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan, pelatihan, pembinaan, pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama dinegara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangkitan motivasi dan dilakukan pada setiap jenjang pendidika formal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesegaran jasmani erat kaitannya dengan kesehatan yang dimiliki oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu gerakan senam lantai yang diajarkan pada tingkat sekolah

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat.pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. pada tuntutan jaman sekarang yang mengutamakan skill. Salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penddikan merupakan suatu proses pembentukan pribadi, yang mana

BAB I PENDAHULUAN. perbedaan diantara siswa dan tujuan yang ingin dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan tujuan pendidikan itu berisikan pengembangan aspek pribadi

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bangsa indonesia yang berkualitas. keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian dan definisi Pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktifitas yang bertujuan mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB 1 PENDAHULUAN. keterampilan social, penalaran dan tindakan moral melalui aktifitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia, melalui pendidikanlah suatu upaya mencetak sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gymnastics yang artinya: untuk menerangkan bermacam-macam gerak. yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang.

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai pemerdayaan, merupakan proses kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan jasmani. Kegiatan diarahkan dan dilaksanakan sedemikian rupa, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah pendidikan formal mempunyai tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sesuai dengan aktivitas yang di tekuni dan dilakukan seorang anak. Penguasaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah KTSP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan (UUD 1945). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK, dituntut sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing secara

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. baru agar pendidikan di Indonesia bisa berkembang dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk. memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. dan olahraga perlu terus dilakukan untuk itu pembentukan sikap dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang telah maju. Tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai suatu bangsa biasanya di pakai sebagai tolak ukur kemajuan bangsa ini, khususnya teknologi irformasi sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam aspek kehidupan manusia. Dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi informasi tersebut, bangsa Indonesia perlu memiliki warga yang bermutu atau berkualitas tinggi. Perlu diketahui bahwa kualitas seseorang akan terlihat jelas dalam bentuk kemampuan dan kepribadian sewaktu orang tersebut harus berhadapan dengan tantangan atau harus mengatasi suatu masalah sampai masalah tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Agar Indonesia memiliki cukup warga yang berkualitas tinggi diperlukan sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan mampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan keterampilan yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemajuan bekerja sama yang efektif. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia. Karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan olahraga perlu terus dilakukan untuk pembentukan sikap dan pembangkitan motivasi dan dilakukan pada setiap jenjang pendidikan formal.

Pemendiknas No. 20 Tahun 2003 menjelaskan Standar Nasional Pendidikan sebagai berikut: 1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolahan,pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. 2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan. 3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan. 4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintahan. Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di sekolah, menuntut guru dan siswa untuk bersikap aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan manfaatnya dalam lingkungan masyarakatnya dalam lingkungan sosial masyarakat. Sikap aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subjek pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama pembelajaran.

Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif dari siswa tidaklah mudah, fakta yang terjadi adalah guru dianggap sumber belajar yang paling besar. Proses pembelajaran yang terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru. Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Sikap anak didik yang pasif tersebut ternyata tidak hanya terjadi pada mata pelajaran tertentu saja tetapi pada semua mata pelajaran termaksuk mata pelajaran penjas. Sebenarnya banyak cara yang dilakukan dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan bantuan metode. Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi mengajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tinggi rendahnya hasil belajar pendidikan jasmani bergantung pada proses pembelajaran yang dihadapi oleh siswa. Dalam pembelajaran penjas guru harus menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikannya. Cara penyampaian pelajaran sering disebut dengan metode pembelajaran yang merupakan faktor penting serta harus diperhatikan oleh seorang guru. Cara penyampaian pelajaran dengan cara satu arah akan membingungkan siswa karena siswa akan menjadi pasif (bersifat menerima saja) tentang apa yang akan dipelajarinya, sehingga proses belajar penjas menjadi cenderung membosankan bagi siswa. Variasi mengajar merupakan cara guru berinteraksi dengan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Variasi pengajaran memberikan andil yang sangat besar dalam kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan Variasi pengajaran yang tepat dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar dan mengajar yang efektif dan efisien, dan diharapkan mencapai tujuan sesuai

dengan yang ditetapkan. Penggunaan Variasi yang tepat sesuai dengan kondisi dan suasana kelas serta dengan melakukan variasi pembelajaran akan meningkatkan motivasi belajar mengajar, Permainan bola kasti salah satu permainan yang didalamnya terdapat unsurunsur pendidikan keseluruhan dan melibatkan aktifitas jasmani serta pembinaan pengembangan mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang. Untuk mendapatikan itu semua, perlu dilakukan interaksi dan proses pembelajaran yang sesuai dengan sasaran pendidikan. Dalam pembelajaran permainan bola kasti mencakup unsur gerak dasar yang dikoordinasikan kedalam setiap gerakan.gerakan-gerakan yang ada dalam permainan bola kasti pada dasarnya merupakan gerak-gerak dasar dalam kehidupan manusia sehari-hari.dalam permainan bola kasti gerakan yang dominan adalah gerakan, menangkap, melempar, memukul, berlari serta menghindar.semua gerakan-gerakan tersebut dikoordinasikan dalam permainan bola kasti. Tujuan permainan ini disamping mendapatkan kesenangan juga terdapat unsur kesehatan fisik dan kerja sama antar individu dengan kelompok. Melempar, menangkap dan memukul merupakan gerakan yang paling dominan sekali dalam pelaksanaan permainan kasti, dimana gerakan ini merupakan gerakan permulaan pada permainan kasti.karena apabila gerakan menangkap, melempar dan memukul ini dapat dilakukan dengan baik, maka kegiatan permainan ini sangat menyenangkan dan memberikan kepuasan dalam pelaksanaan permainan.

Disinilah peran guru, yaitu memperhatikan atau mengamati kualitas dari unjuk kerja yang ditampilkan oleh peserta didik dan selanjutnya memberikan umpan balik pada peserta didik untuk perbaikan-perbaikan.umpan balik merupakan pemberian koreksi terhadap unjuk kerja yang ditampilkan oleh peserta didik.koreksi gerakan baru dapat membawa perubahan yang positif, bila peserta didik telah menguasai sedikit banyaknya keterampilan yang diajarkan minimal kemampuan koordinasi dasar. Melalui sarana tersebut, diharapkan proses pembelajaran yang efektif guna tercapainya tujuan dari materi tersebut, yakni mengajari siswa melakukan teknik gerakan melempar dan menangkap bola melalui penguatan umpan balik, agar hasil belajar siswa dapat meningkat secara signifikan. Tetapi kenyataan di lapangan menunjukan bahwa guru penjas masih kurang memiliki variasi pembelajaran, masih banyak guru penjas yang memberikan materi pelajaran dengan cara-cara atau metode konvensional yang lebih monoton dan membosankan bagi siswa. Situasi seperti ini kurang mendukung atas kemampuan siswa terutama dalam memahami suatu materi pembelajaran. Melalui pembelajaran dengan metode konvensional, siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan imajinasi dan daya fikirnya. Dari hasil wawancara peneliti dengan guru penjas kelas IV SD Negeri 101970 Sei Karang, diketahui bahwa dalam melakukan praktek melempar pada permainan Bola Kasti masih sangat rendah. Sebagian siswa masih belum mampu melakukan teknik-teknik dasar melempar. Dari 30 orang siswa yang mejadi sampel dalam penelitian ini, kebanyakan siswa tersebut masih belum menguasai

teknik-teknik Melempar hanya 9 orang 10%yang menguasai teknik. Kenyataan tersebut merupakan suatu masalah yang perlu segera diperbaiki. Menurut peneliti, guru penjas perlu memberikan perhatian atau merespon gejala ini dan tidak menganggap hal ini sebagai hal yang biasa. Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut dikuatirkan akan menurunkan prestasi belajar Penjas siswa secara umum. Perlu dicari solusi yang tepat dalam masalah ini, agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran Penjas, terutama pada materi bola kasti. Dalam hal ini salah satu alternative yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaran seperti melalui Variasi pembelajaran yang tepat. Melalui Variasi pembelajaran yang tepat, proses pembelajaran bola kasti terutama pada materi melempar diharapkan akan dapat berjalan lebih optimal. Hambatan dan rintangan yang terdapat pada proses pembelajaran selama ini dapat diatasi. Sehubungan dengan uraian diatas, ditambah dengan pentingnya peningkatan hasil belajar melempar pada teknik Bola Kasti siswa sekolah dasar melalui variasi pembelajaran yang sesuai dengan tingkatan umur dan kemampuan anak, maka peneliti tertarik untuk mengajukan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Melempar bola Pada Permainan Bola Kasti dengan Menggunakan Variasi pembelajaran Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Kurangnya penyampaian materi oleh guru, 2) kurangnya perhatian guru dalam memilih metode yang cocok pada suatu materi pembelajaran mempengaruhi hasil belajar siswa, 3) penggunaan metode yang sudah tersedia tidak efektif sehingga terjadi pemahaman yang kurang sesuai terhadap sebuah materi, 4) Bagaimanakah hasil belajar peserta didik terutama dalam pembelajaran melempar pada permainan Bola Kasti? 5) pelaksanaanvariasi pembelajaran Pada Proses Teknik Melempar bola Pada Permainan Bola Kasti Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang tahun Ajaran 2013/2014? C. Batasan Masalah Untuk menghindari interpensi yang berbeda dalam penelitian ini, maka perlu kiranya menentukan pembatasan masalah pada hal-hal pokok saja untuk mempertegas sasaran yang akan dicapai. Adapun yang menjadi pembatasan masalah yang akan diteliti adalah tehnik melempar bola kasti mendatar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang tahun Ajaran 2013/2014, D. Rumusan Masalah Apakah dengan menggunakan variasi pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola kasti Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang tahun Ajaran 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahuipeningkatkan Hasil Belajar Teknik Melempar bola Pada Permainan Bola Kasti dengan Menggunakan Variasi pembelajaran Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang tahun Ajaran 2013/2014 F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan dapat bermanfaat untuk : 1. Sebagai bahan pertimbangan untuk pihak sekolah SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang dalam menerapkan pembelajaran di sekolah dengan menggunakan gaya Variasi Pembelajaran. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani di SD Negeri 101970 Sei Karang Kecamatan Galanguntuk menerapkan sistem pembelajaran yang lebih baik nantinya. 3. Sebagai bahan informasi dan pustaka untuk para peneliti-peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian. 4. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti.