Pengaruh Variasi HA-TCP (Hydroxy Apatit-Tricalcium Pospat) Terhadap Biokomposit (HA:TCP)-Gelatin-CMC Sebagai Injectable Bone Subtitute (IBS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karies gigi (Wahyukundari, et al., 2009). Berdasarkan hasil riset dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi laka lantas MABES Polri tercatat ada 61,616 kasus kecelakaan lalu lintas di

BAB I PENDAHULUAN. biomaterial logam, keramik, polimer dan komposit. kekurangan. Polimer mempunyai kekuatan mekanik yang sangat rendah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pencangkokan tulang. Tulang merupakan jaringan kedua terbanyak. tahun dilakukan diseluruh dunia (Greenwald, 2002).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN VARIASI KOMPOSISI DAN PENGARUHNYA TERHADAP POROSITAS, KEKERASAN, MIKROSTRUKTUR, DAN KONDUKTIVITAS LISTRIKNYA

1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Fabrikasi Tri Kalsium Fosfat Menggunakan Wheat Particles sebagai Agen Pembentuk Pori

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang terjadi akibat kerusakan serat kolagen ligamentum periodontal dan diikuti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. prosedur yang kompleks dengan kemungkinan resiko terhadap pasien

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi implan tulang merupakan pendekatan yang baik (Yildirim, 2004).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode freeze drying kemudian dilakukan variasi waktu perendaman SBF yaitu 0

I. PENDAHULUAN. bidang kesehatan bahan ini biasa diimplankan di dalam tubuh manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN WHEAT PARTICLES DAN WAKTU SINTERING PADA FABRIKASI TRICALCIUM PHOSPATE DENGAN METODE STARCH CONSOLIDATION

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sedang dikembangkan saat ini adalah komposit kolagen hidroksiapatit.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan bahan rehabilitasi. cukup besar, sehingga berbagai upaya dikembangkan untuk mencari

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

I. PENDAHULUAN. fosfat dan kalsium hidroksida (Narasaruju and Phebe, 1996) dan biasa dikenal

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi sel darah. Karena peranannya ini, kerusakan tulang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sintesis Nano-Komposit Hidroksiapatit/Kitosan (nha/cs)

Pengaruh Sintering dan Penambahan Senyawa Karbonat pada Sintesis Senyawa Kalsium Fosfat

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan informasi dari dalam Laurencin and Nair,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memunculkan penemuan

BAB I PENDAHULUAN. (penyakit pada tulang dan jaringan otot) yang tidak menular dan menjadi penyebab

SINTESIS HIDROKSIAPATIT BERPORI DENGAN POROGEN KITOSAN DAN KARAKTERISASINYA

Keywords: Blood cockle shell, characterization, hydroxyapatite, hydrothermal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Tanpa tulang tubuh tidak bisa berdiri tegak. Sel tulang alami pada tubuh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa dari hasil studi dari Depkes dan beberapa yayasan swasta di Indonesia pada tahun didapatkan data:

Sintesa dan Studi XRD serta Densitas Serbuk Hidroksiapatit dari Gipsum Alam Cikalong dengan 0,5 Molar Diamonium Hidrogen Fosfat

BAB I PENDAHULUAN. Dokter gigi sering mengalami kesulitan dalam merestorasi gigi pasca

PENGARUH KONSENTRASI Ca 2+ DAN (PO4) 3- PADA PEMBENTUKAN HIDROKSIAPATIT DI DALAM MATRIKS SELULOSA BAKTERIAL

I. PENDAHULUAN. tulang dan gigi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sel-sel yang akan

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

ANALISA KUAT TEKAN DAN KEKERASAN MATERIAL BIOKOMPOSIT HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI/SHELLAC/TAPIOKA

TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi Hidroksiapatit Berpori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengaruh variasi..., Agung Prasetyo, FT UI, 2010.

SINTESIS DAN KARAKTERISASI β-tricalcium PHOSPHATE DARI CANGKANG TELUR AYAM DENGAN VARIASI SUHU SINTERING

Pengaruh Waktu Sintering terhadap Sifat Mekanik Tricalcium Phosphate (TCP) Berpori yang Dibuat dengan Metode Protein Foaming-Starch Consolidation

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan. masyarakat dunia, khususnya negara berkembang.

PROSES SINTESA DAN PENGUJIAN XRD HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN BEJANA TEKAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PENGUJIAN SEM DAN EDX HIDROKSIAPATIT DARI GIPSUM ALAM CIKALONG DENGAN 0

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

Biomimetik pada bahan kedokteran gigi

Proses Sintesa dan Pengujian XRD. dengan Proses Terbuka

STUDI XRD PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DENGAN CARA HIDROTERMAL STOIKIOMETRI DAN SINTERING 1400 C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menyebabkan hilangnya perlekatan epitel gingiva, hilangnya tulang alveolar, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Bank Jaringan Rumah Sakit dr. Soetomo

PROSES SINTESA HIDROKSIAPATIT DARI CUTTLEFISH LAUT JAWA (KENDAL) DENGAN BEJANA TEKAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT HIDROKSIAPATIT DARI TULANG IKAN LAMURU (Sardilnella Longiceps)-KITOSAN SEBAGAI BONE FILLER

Potensi Kerang Ranga sebagai Sumber Kalsium dalam Sintesis Biomaterial Substitusi Tulang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jaringan tulang merupakan salah satu jaringan yang paling sering digunakan

PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN DAN LAJU PEMANASAN SINTERING PADA PEMBUATAN TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI DENGAN MENGGUNAKAN METODE STARCH-CONSOLIDATION

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sekitar delapan juta orang mengalami kejadian patah tulang dengan jenis patah

SINTESIS SENYAWA KALSIUM FOSFAT DENGAN TEKNIK PRESIPITASI SINGLE DROP

ABSTRAK. Identitas penyusun : Vania Christiani Wiryadi Nama Pembimbing : Angela Evelyna, drg., M.Kes. Prof. Dr. Ir. Bambang Sunendar P., M. Eng.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Ikan alu-alu (Sphyraena barracuda) (

PENGARUH VARIABEL KOMPAKSI TERHADAP MODULUS ELASTISITAS KOMPOSIT Al/SiC p DENGAN PERMUKAAN PARTIKEL SiC TERLAPISI ZnO

Sintesis Komposit TiO 2 /Karbon Aktif Berbasis Bambu Betung (Dendrocalamus asper) dengan Menggunakan Metode Solid State Reaction

PEMBUATAN SCAFFOLD TRIKALSIUM FOSFAT BERPORI MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-CONSOLIDATION DENGAN VARIASI WAKTU DAN TEMPERATUR PENGERINGAN

BAB I PENDAHULUAN. organik dan anorganik terutama garam-garam kalsium seperti kalsium fosfat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. telah tanggal. Selama lebih dari 35 tahun dental implantology telah terbukti

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan kamera yang dihubungkan dengan komputer.

PEMBUATAN KERAMIK BETA ALUMINA (Na 2 O - Al 2 O 3 ) DENGAN ADITIF MgO DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIS SERTA STRUKTUR KRISTALNYA.

VARIASI KOMPOSISI NANO HIDROKSIAPATIT PADA POLY (1,8-OCTANEDIOL-CO-CITRATE) (POC) SEBAGAI BIODEGRADABLE BONE SCREW

BAB III METODE PENELITIAN. Teknologi Universitas Airlangga, Laboratorium Kimia Fisik-Analitik Fakultas

Proses Sintesa dan Pengujian X-Ray Diffraction (XRD) Hidroksiapatit dari Bulk Gipsum Alam Cikalong dengan Bejana Tekan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui dan menjelaskan karakteristik suatu komposit beton-polimer agar dapat

BAB II TEORI DASAR. 1. Hydroxyapatite

PEMBUATAN KERAMIK BERPORI BERBAHAN BAKU TRICALCIUM PHOSPHATE DENGAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tulang adalah jaringan ikat yang keras dan dinamis (Kalfas, 2001; Filho

PENGARUH SUHU PEMANASAN BAHAN TULANG TIRUAN TERHADAP KUAT TEKAN. Hasanuddin. Abstrak

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMBUATAN MICROCARRIER BERBAHAN BAKU HIDROKSIAPATIT MENGGUNAKAN METODE PROTEIN FOAMING-STARCH CONSOLIDATION

PENENTUAN KUALITAS PAVING BLOCK BERDASARKAN SIFAT FISIS VARIASI CAMPURAN PASIR DAN SEMEN. Yon Fajri, Riad Syech, Sugianto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sintesis Hidroksiapatit Berbahan Dasar Tulang Sapi dengan Metode. Pretipitasi sebagai Kandidat Pengganti Graft Berdasarkan Compressive Strength

BAB I PENDAHULUAN. jaringan, setelah transplantasi gigi. Meskipun ada kemungkinan bahwa prosedur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Upaya Meningkatkan Kuat Tekan Komposit Ha-Kitosan Sebagai Kandidat Aplikasi Implan Tulang Kortikal.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Studi Kualitas Diamonium Hidrogen Fosfat Brataco Dengan Pengujian XRD dan AAS

Kata kunci : Dental bridge, nanokomposit Mg-Al-Si-Zr, teknik solgel, geopolimer, alkali aktivator, cotton fiber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA Tulang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam Global Burden Disease Report, World Health Organization (WHO)

Transkripsi:

Pengaruh Variasi HA-TCP (Hydroxy Apatit-Tricalcium Pospat) Terhadap Biokomposit (HA:TCP)-Gelatin-CMC Sebagai Injectable Bone Subtitute (IBS) Gani Purwiandono a, Hera Julita b, Dita Adi Saputra c a,b Program Studi Kimia, Universitas Islam Indonesia c Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Serpong email: gani_purwiandono@uii.ac.id ABSTRACT The synthesis of biocomposite (HA:TCP) Gelatine CMC for bone filler material has been carried out. In this research, the ratio of HA and TCP was varied as follows: 70:30, 50:50 and 40:60. The decrease of HA and the increase of TCP concentration will decrease the density, increase the percentage of porosity and swelling. The best composition for the synthesis was obtained for sample B with the ratio of HA:TCP = 50:50. For sample B, the synthesized biocomposite has the density of 1.67790 gr/cm 3, porosity of 78.64%, tension of 10.14 MPa, swelling ability 46.85% and the sample mass degradation percentage of 8.1 %. The composition used for the biocomposite synthesis in this research was suitable to be applied as bone filler material which needs a dense pores and high tension. Key Words: Injectable bone subtitute, hydroxyapatite, tricalcium phospate ABSTRAK Telah dilakukan penelitian pembuatan biokompsit (HA:TCP)-Gelatin-CMC yang digunakan sebagai material bone filler. Penelitian ini menggunakan variasi pada HA dan TCP, yakni 70:30, 50:50 dan 40:60. Diperoleh penurunan komposisi HA dan peningkatan TCP akan menurunkan nilai densitas, meningkatkan persentase porositas dan pemekaran (swelling). Komposisi terbaik terdapat pada variasi sampel B dengan perbandingan HA:TCP = 50:50 yang memiliki nilai densitas 1,67790 gr/cm 3, porositas 78,64%, kuat tekan 10,14 MPa, swelling ability 46,85% dan persentase degradasi massa sampel 8,1 %. Komposisi sampel pada penelitian ini cocok untuk aplikasi tulang yang memerlukan pori rapat dengan kuat tekan yang tinggi. Kata kunci : Injectable bone subtitute, hidroksiapatit, trikalsium fosfat Pendahuluan Pada tahun 2009 osteoporosis menduduki peringkat kedua di bawah penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Menurut data Internasional Osteoporosis Foundation (IOF) lebih dari 30% wanita di seluruh dunia mengalami resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat osteoporosis, bahkan mendekati 40%, sedangkan pada pria, resikonya berada pada angka 13% (WHO, 2009). Menurut Departemen Kesehatan RI pada tahun 2009, dampak osteoporosis di Indonesia sudah dalam tingkat yang harus diwaspadai, yaitu 24

mencapai 19,7% dari populasi (DEPKES, 2009). Material biokeramik kalsium fosfat (CaP) telah banyak digunakan dalam bidang ortobedi sebagai material pengganti tulang. Kalsium fosfat yang paling banyak digunakan adalah hidroksiapatit (HA) dengan rumus kimia Ca5[PO4]3OH, dan trikalsium fosfat (TCP) dengan rumus kimia Ca3[PO4]2. Meskipun keduanya memiliki komposisi kimia yang sama kedua material ini memiliki perbedaan dalam sifat resorbabilitas (sifat mampu diserap) pada jaringan biologis (Victoria and Gnanam, 2012). HA dan TCP bersifat bioaktif dan osteointegratif ketika diimplan kedalam tubuh, namun HA cenderung bersifat nonresorbable dan bioinnert sementara TCP bersifat resorbable. Biokeramik yang ideal tidak hanya bioaktif tetapi harus juga bersifat bioresorbable, untuk memberi ruang tumbuhnya jaringan tulang baru. Penggabungan HA sifat bioaktifnya dan TCP sifat bioresorbable dengan komposisi tertentu lebih dapat mengontrol proses resorpsi dan substitusi biomaterial tulang (Aoki, 1991). Keseimbangan fase lebih stabil HA dan TCP lebih mudah larut, memungkinkan untuk secara bertahap mengontrol pembubaran dalam tubuh, pembibitan pembentukan tulang baru seperti melepaskan ion kalsium (Ca 2+ dan fosfat (PO4 3- ) ke dalam media biologis (Pierre, 2006). Pada penelitian material dari keramik kalsium fosfat HA/TCP dengan 80% hidroksiapatit (HA) dan 20% trikalsium fosfat (TCP), memiliki kekurangan yaitu kekuatan mekanik yang rendah (Levin, et al., 1975). Kekuatan mekanik yang rendah diperlukan material penguat (reinforced) yang memiliki sifat mekanik lebih tinggi. Beberapa peneliti telah mengembangkan suatu komposit dengan polimer untuk memperbaiki sifat mekaniknya (Kashiwazaki, et al., 2009). Bahan komposit dari polimer alam merupakan generasi biomaterial masa datang yang penting dikembangkan dalam bidang rekayasa jaringan (tissue engineering). Salah satu polimer alam yang dapat digunakan untuk memperkuat suatu komposit adalah gelatin. Gelatin adalah protein yang diperoleh dari jaringan kolagen hewan yang terdapat kulit, tulang dan jaringan ikat. Gelatin sebagai polimer yang berasal dari alam bahan biodegradable, biokompatibel dan tidak beracun. gelatin banyak digunakan sebagai pengisi ruang yang memiliki kemampuan 25

reversible dari fase sol ke gel atau sebaliknya, mengembang dalam air, membentuk film, mempengaruhi viskositas suatu bahan dan melindungi sistem koloid (Hajrawati, 2006). Perut et al., (2011), telah berhasil mengetahui bahwa adanya gelatin dalam injectable bone substitute mampu mendukung pertumbuhan sel tulang baru dan penempelannya. Sehingga pada penelitian ini, akan dilakukan sintesis komposit HA-TCP-gelatin-CMC dengan variasi komposisi pada HA/TCP. Metode yang digunakan berdasarkan dissolutionprecipitation sebagai injectable bone substitute. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui komposisi optimum HA dan TCP pada komposit HA-TCPgelatin-CMC. Metode Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Biomaterial Pusat Teknologi Material BPPT Serpong Tanggerang Selatan. Preparasi HA-TCP. Preparasi serbuk HA-TCP dilakukan dengan pencampuran secara mekanik serbuk HA Gamping (BPPT, Indonesia) dan serbuk TCP (BPPT, Indonesia). Pada penelitian ini dilakukan variasi tiga komposisi HA/TCP yang berbeda, antara lain: Sampel A adalah HA-TCP dengan perbandingan serbuk HA:TCP 70:30. Sampel B adalah HA-TCP dengan perbandingan serbuk HA:TCP 50:50. Sampel C adalah HA-TCP dengan perbandingan serbuk HA:TCP 40:60. Preparasi HA-TCP diawali dengan dengan membuat perbandingan HA-TCP dan aseton 1:2. Campuran Diaduk menggunakan magnetik stirer dengan kecepatan 600 rpm dan dimasukkan ke dalam oven dengan temperatur 50 C selama 17 jam. Pembuatan Larutan Gelatin. Larutan gelatin 10% (w/w) dibuat dengan pencampuran 4 gram serbuk gelatin, 4 gram asam sitrat dan 2 gram KH2PO4 dalam 30 gram akuades. Larutan kemudian dihomogenkan pada temperatur 40-50 C selama 45 menit. Pembuatan Larutan CMC. Larutan CMC 2% (w/w) dibuat dengan melarutkan 0,4 gram CMC dalam 19,6 gram akuades pada temperatur 80-100 C selama 60 menit. Sintesis komposit HA-TCP- Gelatin-CMC. Dilakukan pencampuran larutan gelatin 10% (w/w) dengan larutan CMC 2% (w/w) pada perbandingan 26

gelatin:cmc = 4:1. Campuran diaduk dengan kecepatan 600 rpm selama 10 menit hingga homogen. Dilakukan penambahan serbuk HA-TCP sesuai dengan variasi komposisi yang telah ditentukan (Sampel A, B dan C), dimasukkan ke dalam alat syiringe untuk dicetak dalam pencetak komposit HA- TCP-Gelatin-CMC. Karakterisasi material komposit, karakterisasi meliputi: uji densitas dan porositas, uji swelling ability, uji degradasi, dan uji tekan. Uji Densitas dan porositas. Pengujian densitas dan porositas sampel dilakukan dengan mengukur massa sampel awal (A) setelah itu mengukur massa sampel dalam air (B) dan mengukur sampel basah (C). Nilai densitas sampel dapat didapatkan melalui persamaan: 0-d) + d, nilai porositas sampel dapat didapatkan melalui persamaan: p 100% Uji swelling ability dan degradasi. Uji pemekaran (swelling) dilakukan dengan cara merendam scalfolld dalam larutan SBF (Simulated Body Fluid). Ditimbang berat sampel scaffold mulamula (Wo). Timbang berat scaffold setelah direndam (W1). Sampel dikeringkan dalam desikator selama 24 jam, kemudian dikeluarkan dan ditimbang (W2). Selisih berat antara berat mula-mula (Wo) dan setelah direndam (W1) dinyatakan dalam %, merupakan harga tingkat penyerapan air atau tingkat pemekarannya/swelling, dinyatakan dalam persamaan. Tingkat penyerapan air (%), sedangkan tingkat kehilangan berat atau degradasi dinyatakan dalam persamaan tingkat penyusutan berat sampel (%). Tingkat penyerapan air yang tinggi menunjukkan kemampuan swelling komposit matriks yang tinggi, sedangkan tingkat penyusutan berat yang rendah menunjukkan sifat penyusutan/degradasi komposit matriks yang rendah. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan menggunakan sampel berbentuk silinder. Sampel ditempatkan pada bagian penekan mesin uji tekan. Pembahasan Telah dilakukan sintesis komposit HA-TCP-gelatin-CMC yang diaplikasikan sebagai injectable bone substitute dengan perbandingan variasi komposisi hidroksiapatit dan tri-calcium phospate 70:30 (sampel A), 50:50 (sampel B) dan 27

40:60 (sampel C). Perbandingan HA-TCP, gelatin dan CMC yang digunakan pada masing-masing sampel adalah 4:4:1. Karakterisasi yang diuji meliputi uji densitas, porositas, sweliing ability, uji kuat tekan dan uji degradasi dengan simulated Body Fluid (SBF). Uji Densitas dan porositas. Pengujian densitas dan porositas komposit HA-TCP-gelatin-CMC dengan variasi komposisi HA dan TCP dapat menurunkan densitas dan meningkatkan porositas komposit HA-TCP-gelatin-CMC yang dihasilkan sebagaimana pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji densitas dan porositas pada komposisi sampel Sampel Densitas Porositas (g/cm 3 ) A 1,72311 53,40% B 1,67790 78,64% C 1,59498 88,41% Pada Tabel 1 variasi komposisi HA:TCP menunjukkan hasil densitas yang kecil dan tidak sesuai dengan densitas tulang yang memiliki densitas 3.1 3.2 g/cm 3 (Wilman, 1996). Penelitian yang dilakukan oleh Jiang Hang (2009), menyatakan bahwa sela-sela kosong pada komposit akan dimasuki sel-sel hidup yang akan tumbuh, sehingga nantinya sampel akan mampu menyesuaikan diri dan memiliki densitas yang sama dengan tulang yang diimplannya. Porositas yang dihasilkan pada sampel A yaitu 53,40%, sampel B 78,64% dan sampel C 88,41% yang telah sesuai dengan porositas tulang cancellous yaitu 30-90%, jika porositas semakin meningkat maka sel jaringan sekitarnya mudah masuk ke dalam dan berproliferasi didalamnya dan akan meningkatkan sifat osteokonduktif dari matriks sebagai scaffold dari sel-sel sekitarnya dari resipien (Hillig et al., 2008). Matriks sampel mengandung gelatin sebagai protein tulang yang dapat membantu berkembangnya sel jaringan untuk membentuk challus, yang selanjutnya bereaksi dengan kalsium dengan bantuan osteoblas membentuk tulang baru (Wilman, 1996). Uji Swelling dan degradasi, pengujian sifat degradasi dari sampel basah, dilakukan perendaman dari sampel dalam larutan SBF. Hasil uji ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Uji swelling ability dan degradasi Sampel Swelling (%) Degradasi (%) A 30,79% 7,33 % B 46,85% 8,1 % C 55,37% 8,25% 28

Tabel 2 menunjukkan bahwa dengan variasi komposisi HA dan TCP menyebabkan densitas komposit HA-TCPgelatin-CMC menurun dan meningkatnya porositas. Meningkatnya porositas menyebabkan air/cairan akan semakin mudah untuk berdifusi ke dalam sampel sehingga pemekaran (Swelling) semakin meningkat dan sampel mudah untuk terdegradasi. Uji Tekan. Merupakan uji untuk mengetahui sifat komposit dalam pemenuhan persyaratan bahan sebagai pengisi tulang. Menurut ketentuan persyaratan bahan dapat digunakan sebagai pengganti tulang jika memiliki kuat tekan antara 2-12 MPa pada tulang canceollus dan untuk tulang cortical memiliki kuat tekan antara 30-160 Mpa (Wilman, 1996). Nilai uji tekan sampel ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Tekan Max.Stress Max.Force Max.Stroke Komposisi Sampel (MPa) (N) (mm) 1 12,35 730,52 1,57 2 14,90 848,65 1,65 A 3 13,34 757,14 1,52 1 9,77 638,21 1,71 2 10,38 598,99 1,67 B 3 10,27 686,84 1,77 1 3,31 234,09 1,46 2 4,32 293,85 2,06 C 3 3,66 259,56 1,46 Rerata Max. Stress (MPa) 13,53 10,14 3,76 Pada variasi komposisi HA dan TCP berpengaruh pada kekuatan komposit yang dihasilkan. Pada Tabel 2 diketahui adanya penurunan kekuatan komposit yang disebabkan pengurangan dan penambahan komposisi HA dan TCP. Pada sampel A mengahasilkan kekuatan sebesar 13,53 MPa, sampel B menghasilkan 10,14 MPa dan sampel C menghasilkan 3,76 MPa. Hal tersebut telah sesuai dalam range nilai kuat tekan tulang cancellous yaitu 2-12 MPa. Kesimpulan Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan: 1. Penurunan komposisi HA dan peningkatan TCP akan menurunkan nilai densitas dan meningkatkan persentase porositas yang diikuti 29

dengan meningkat pemekaran (swelling) sehingga degaradasi meningkat dan menurunnya nilai kuat tekan pada komposit yang dihasilkan. 2. Komposisi terbaik terdapat pada variasi sampel B dengan perbandingan HA:TCP = 50:50 yang memiliki nilai densitas 1,67790 gr/cm 3, nilai porositas 78,64%, kuat tekan 10,14 MPa, swelling ability 46,85% dan persentase degradasi massa sampel 8,1 %. Ucapan Terimakasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pusat Teknologi Material BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Serpong yang telah memberikan arahan dan izin dilakukannya penelitian ini dalam program (PKL) Praktek Kerja Lapangan. Pustaka Aoki, H., 1991. Science Medical Applications Of Hydroxyapatite, JAAS, Tokyo DEPKES, 2009, Waspadai osteoporosis di Indonesia. http://www.depkes.co.id/index.php. html. diperoleh tanggal 26 Maret 2016 Hajrawati, 2006, Sifat Fisik dan Kimia Gelatin Tulang Sapi dengan Perendaman Asam Klorida pada Konsentrasi dan Lama Perendaman yang Berbeda, Thesis, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Indonesia Kashiwazaki H., Yusuke K., Atsushi M., Keisuke Y., and Tadhasi I., 2009, Fabrication of porous chitosan/ hydroxyapatite nanocomposites: their mechanical and biological properties, Bio. Med. Mat. And Eng., 19, 133-140 Levin, M.P., Getter, L., and Cutright, D.E., 1975, A comparison of iliac marrow and biodegradable ceramic in periodontal defects. J. Biomed. Mater. Res. 9, 183 Perut, F., Montufar, E. B., Ciapetti, G., Santin, M., Salvage, J., Traykova, T., Planell, J. A. andginebra, M. P., 2011, Novel Soybean/ Gelatin- Based Bioactive and Injectable Hydroxyapatite Foam: Material Properties and Cell Response, Acta Biomaterialia 7 Inc Elsevier Ltd, Italia: 1780-1787 Pierre, C., 2006, Injectable calcium phosphate scaffold and bone marrow graft for bone reconstruction in irradiated areas: An experimental study in rats, Biomaterials, 27, 4566-4572 Victoria, E.C., and Gnanam, F.D., 2012, Synthesis And Characterisation Of Biphasic Calcium Phosphate, Trends. Biomater. Artif. Organ, Vol.16 (1) PP 12-14 Wilman, G., 1996, Medical Grade Hydroxyapatite. State of The Art, Bristh Ceramic Transaction, Vol. 95. No 5 WHO., 2009.Osteoporosis ancaman kesehatan penduduk dunia. http://www.who.org/program/osteopo rosis/index.html, Diakses pada tanggal 26 Maret 2016 30