BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain untuk memberikan informasi dan bahkan dapat merubah sikap,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. telepon, bahkan sekarang beralih ke internet atau media sosial.

BAB I PENDAHULUAN. 2005, Hlm, 28

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Pensyarah: Ustazah Nek Mah Bte Batri Master in Islamic Studies Calon PhD- Fiqh Sains & Teknologi Calon PhD -Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. satu-satunya Tuhan yaitu Allah SWT bukan kepada selain-nya. Dakwah Islam

BAB I PENDAHULUAN. harus disiarkan kepada seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW pernah

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

RANCANGAN KONTRAK PERKULIAHAN

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam merupakan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

Bimbingan Konseling Islam pada Perilaku Menyimpang

BAB I PENDAHULUAN. agar manusia secara individual menjadi manusia yang berakhlakul karimah,

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian ilmu dalwah? B. Bagaimana hubungan ilmu dakwah dengan ilmu lain?

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya pendidikan di negara itu. Pendidikan dalam pengertiannya yaitu:

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembinaan kepada anak didik lebih menekankan pada pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.

bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan memiliki jenjang struktural yang jelas, memiliki tujuan dan prinsip-prinsip

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

1 Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islamiyah, (Jakarta: Hidakarya Agung, 1980), hal. 127.

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan dan komunikan sebagai penerima pesan, melalui media

BAB I PENDAHULUAN. direnungkan, dan dijadikan sebagai dasar hukum. Al-Qur an juga. yang dikehendaki oleh Allah SWT dalam menurunkannya.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan lingkungan non formal atau masyarakat. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. sedang bentuk kata kerja atau fi ilnya adalah da a yad u yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan Islam sekarang ini telah dikenal luas di belahan dunia

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. dari ajaran agama Islam, diwahyukan Allah melalui malaikat Jibril kepada nabi

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi antara dua pihak dan upaya mempengaruhi pihak lain. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. oleh kualitas sumber daya manusianya. Untuk meningkatkan kualitas manusianya

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan dakwah merupakan suatu amanah yang diembankan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima 1. Informasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS.

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan ajaran agama dalam kehidupan. Al-Qur an menegaskan kepada

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dalam prestasi didunia kerja. emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan. melalui media dakwah, baik ke dalam maupun ke luar lingkungan umat

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB I PENDAHULUAN. logis, dan sikap kemandirian dalam diri peserta didik. Proses pendidikan,

DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS TV

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

DAFTAR TERJEMAH BAHASA ASING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan kita sebagai mahkluk hidup, berinteraksi merupakan kegiatan yang begitu melekat dalam identitas sebagai manusia sosial. Setiap manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan komunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan pokok manusia. Kita menyadari bahwa salah satu fungsi pokok dan hakiki dari komunikasi adalah menghubungkan manusia satu dengan yang lain. komunikasi itu sedndiri merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seorang kepada orang lain untuk memberikan informasi dan bahkan dapat merubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang melalui media tertentu baik langsung secara lisan, maupun tak langsung. Media Komunikasi berasal dari dua kata yakni media dan komunikasi, yang masing-masing mempunyai arti tertentu. Media adalah peralatan atau perantara serta komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan seseorang atau beberapa orang dengan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Dengan berdasarkan dua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa media komunikasi adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mempermudah penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain, untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Media komunikasi mempunyai peranan dan pengaruh dalam perubahan masyarakat. Dalam dunia ilmu komunikasi banyak macam ragam kajian yang dapat kita lihat. Sejauh banyak kajian baru dalam pengembangan ilmu komunikasi, seperti Komunikasi Politik, Komunikasi Budaya, Komunikasi Organisasi, Komunikasi 1

Internasional, salah satunya komunikasi dakwah. Komunikasi Dakwah bisa dikatakan merupakan kajian baru dalam dunia ilmu komunikasi. Selain itu, Komunikasi Dakwah juga merupakan kajian yang khusus berkaitan dengan komunitas atau masyarakat beragama khususnya islam (kaum muslim), karena mengingat terminologi da wah sendiri hanyalah milik Islam. Kajian komunikasi dakwah baru muncul seiring dengan baru munculnya kesadaran di kalangan praktisi dakwah tentang pentingnya sentuhan dan pendalaman ilmu komunikasi untuk pengembangan dakwah sebagai ilmu dan teknik. Komunikasi dakwah dapat dipahami sebagai komunikasi yang melibatkan pesan-pesan dakwah dan aktor-aktor dakwah, atau berkaitan dengan ajaran Islam dan pengamalannya dalam berbagai aspek kehidupan. Dakwah merupakan kewajiban individual umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut agama dakwah. Artinya, agama yang harus disebarkan kepada seluruh umat manusia. Seperti halnya yang diisyaratkan dalam ayat Al-Quran. دل دل عى ده ع د عى عى ا عى ع ا كة عى ع ا ك ب ل ب ى ل عن دح ب كةىلاب عل ج ة ل لب عح لب ك عح ع ل د كلب لن ع ل د كة د عها ملح "Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik.. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya dan Dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk." (QS. an-nahl:125). Proses komunikasi dakwah berlangsung sebagaimana proses komunikasi pada umumnya, mulai dari komunikator (da i/subjek dakwah) hingga pada feedback atau respon oleh komunikan (mad u/objek dakwah). Aktivitas dakwah dimulai dari adanya seorang komunikator (sender, pengirim pesan, da i). Dalam perspektif Islam, setiap Muslim adalah komunikator dakwah karena dakwah 2

merupakan kewajiban individual setiap Muslim. Komunikator dakwah memilih dan memilah ide berupa materi dakwah (encoding) lalu diolah menjadi pesan dakwah (message). Pesan itu disampaikan dengan sarana (media) yang tersedia untuk diterima komunikan (receiver, penerima pesan, objek dakwah). Komunikan menerjemahkan atau memahami simbol-simbol pesan dakwah itu (decoding) lalu memberi umpan balik (feedback) atau meresponnya, misalnya berupa pemahaman dan pengamalan pesan dakwah yang diterimanya 1. Pesan atau materi dakwah adalah seluruh ajaran Islam (syari at Islam). Artinya, pesan dakwah adalah informasi keislaman yang menunjukkan sekaligus mendorong objek dakwah menuju syariat Islam. Secara garis besarnya, ajaran Islam meliputi ajaran tentang sistem credo (tata keimanan atau tata keyakinan), sistem ritus (tata peribadatan), dan sistem norma (tata kidah atau tata aturan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain dan hubungan manusia dengan alam lain), yang diklasifikasikan dalam ajaran tentang: Akidah/Iman, Syari'at/Islam, dan Akhlak/Ihsan. Perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Malang selain sebagai salah satu lembaga yang menyelengarakan pendidikan juga mendedikasikan sebagai lembaga dakwah. Artinya penyelengaraan pendidikan yang memuat materi tentang keislaman mulai dari materi pengembangan kepribadian pada semester I, aqidah dan ibadah pada semester II, materi kemuhammadiyahan pada semester V, dan ditutup dengan materi akhlak dan mu amalah pada semester VI. Semua materi tersebut dikemas menjadi sebuah media dakwah dalam bentuk program pendidikan yang disebut Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). 1 Moh Ali Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta, Prenada Media, 2004, hlm. 75. 3

Bagi mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Malang yang menempuh jenjang DI sampai dengan jenjang SI wajib mengikuti seluruh program pendidikan AIK, tidak terkecuali Mahasiswa non Muslim. Untuk mahasiswa non muslim diberikan kelas pada tingkatan dasar yang disebut kelas Mubtadi in. Tetapi didalam kelas ini tidak hanya Mahasiswa non Muslim saja. Bagi mahasiswa muslim yang belum bisa membaca Al Qur an dan kurang tentang pengetahuan keislamannya juga termasuk dalam kelas Mubtadi in. Menurut Kabag. AIK Ir. Muhtadawati dalam wawancaranya bersama peneliti, dalam proses pelaksanaan program AIK di kelas Mubtadi in yang memiliki peserta Mahasiswa Muslim dan non Muslim didalamnya, harusnya menerima materi secara berbeda. Bagi Mahasiswa non Muslim seharusnya diberikan informasi keislam dalam lingkup ilmu pengetahuan saja, tidak harus disamakan dengan mahasiswa yang memang mengimani islam sebagai sebuah keyakinan. Menurut beliau Mahasiswa Muslim bisa saja mendapatkan pengajaran dalam bentuk metode doktrin untuk memperkuat keimanannya pada agamanya yaitu islam tersebut. Dalam kondisi ini terkadang beberapa pengajar tidak bisa membedakan cara penyampaian pesan atau materi mereka secara seimbang. Menurut beberapa pendapat dari para mahasiswa yang termasuk didalam kelas Mubtadi n menyatakan bahwa Mahasiswa non Muslim kerap diwajibkan mempraktikan ilmu keislaman pada materi-materi yang berhubungan dengan ibadah. Seperti pada saat mendapatkan materi tentang membaca Al Qur an, Mahasiswa non Muslim pun juga disuruh untuk belajar membaca ayat-ayat suci tersebut. Mahasiswi non muslim dibeberapa kelas juga di wajibkan mengunakan jilbab. Hal seperti ini sudah 4

menyentuh permasalahan aqidah yang menitik beratkan pada keyakinan seseorang. Adapula yang menjumpai prilaku diskriminasi agama yang dilakukan oleh pengajar kepada para Mahasiswa non muslim. Tidak jarang pengajar menyatakan bahwa ajaran agama mereka itu menyimpang dari norma dan sebagainya yang berbeda dari ajaran agama islam 2. Padahal dalam perspektif hubungan antara umat beragama, Islam menegaskan dalam sikap Alquran terhadap orang kafir sekalipun bersikap "lakum dinukum waliyadin" buat mu agamamu, buatku agamaku. Tidakkah seharusnya pendidikan adalah sarana pengembang potensi manusiawi agar kehidupan manusia sejalan dengan fitrah dan sunnatullahnya. salah satu fungsi pendidikan adalah fungsi sosial, yaitu mengenalkan dan mengkondisikan seluruh instrument didik untuk menerima dan siap hidup dalam keberbedaan secara damai dan harmoni 3. Tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia itu terdiri dari berbagai macam ras, suku, bahasa, budaya, dan khususnya agama. Seharusnya perbedaan tidak menjadikan munculnya sikap menyalahkan karena perbedaan bukanlah sebuah rekayasa yang diinginkan oleh beberapa orang melainkan perbedaan itu sudah menjadi fitrahnya, pemberian, atau mungkin sekaligus rakhmat dari pencipta. Dengan intensitas pertemuan didalam program AIK yang terbilang rutin ini dan dengan kondisi seperti yang sudah dijabarkan peneliti, hal tersebut memungkinkan Mahasiswa non Muslim mulai mempersepsi segala stimulus pada setiap aspek tentang ajaran agama islam yang didapatkannya dalam program pendidikan AIK tersebut. Mereka bisa mempersepsikan secara positif ataupun 2 Tobroni. Relasi Kemanusiaan Dalam Keberagamaan : Mengembangkan Etika Sosial Melalui Pendidikan. Bandung. CV Karya Putra Darwati. 2012. Hlm.17. 3 Ibid. Hlm.267. 5

negatif. Saat seseorang berada pada lingkungan yang mayoritas berbeda dari dia, maka bisa saja akan membuat sisi psikologis tertekan sehingga membuatnya beradaptasi untuk memaksa diri memahami bahkan sampai pada tingkatan mengamalkan.akan tetapi tidak sedikit kasus seorang nonmuslim memilih untuk meakukan konversi agama karena dorongan yang kuat dari faktor eksternal. Mungkin selama ini kita berpikir proses seseorang memilih keagamaannya berdasarkan wahyu semata. Dalam kajian psikologi agama seseorang dapat memutuskan untuk berpindah agama melalui keterpaksaan yang berkelanjutan secara terus menerus hingga menjadi kebiasaan diluar kesadaraannya 4. Pembicaraan tentang manusia dan sistem kepercayaan yang berbeda-beda dari setiap individunya selalu menarik untuk diteliti. Pada prinsipnya manusia membutuhkan agama untuk menuntunnya mencapai kebahagiaan. Manusia memerlukan bimbingan tuhan dalam menjalani kehidupanna yang senantiasa diwarnai oleh keadaan dan ujian yang tidak menentu. Kebutuhan kita akan agama sesungguhnya sejalan dengan kecenderungan manusia sendiri yang selalu mencari kebenaran. Sama seperti yang dikatakan oleh MC Guire bahwa seseorang mempercayai sebuah sistem nilai berdasarkan agama agar dapat memberikan keabsahan dan pembenaran dalam mengatur sikapnya dalam kehidupan 5. Disinilah yang menjadi menarik bagi peneliti. Saat setiap individu telah menemukan kebenaran spiritualnya masing-masing dan kemudian harus dihadapkan dengan kebenaran-kebenaran dari keyakinan yang lain, maka hal tersebut bisa saja bertentangan dengan keyakinan yang sudah sejak lama dipahami 4 Anwar Arifin. Dakwah Kontemporer; Sebuah Study Komunikasi. Yogyakarta. Graha Ilmu. 2011. Hlm.155. 5 Ibid. Hlm.142. 6

dan dijalankan hingga pada terjadinya penolakan yang kuat dari dalam diri seseorang. Melihat fenomena tersebutlah yang menjadi modal peneliti ingin mengetahui bagaimana Mahasiswa non Muslim di Universitas Muhammadiyah Malang mempersepsikan tentang perkuliahan keislaman di dalam program AIK khususnya pada AIK II 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah penelitian yaitu : Bagaimana persepsi mahasiswa non muslim Universitas Muhammadiyah Malang tentang perkuliahan keislaman dalam program AIK II? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi tentang perkuliahan keislaman pada program AIK II yang diikuti oleh mahasiswa non muslim di Universitas Muhammadiyah Malang. 1.4. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu komunikasi di bidang dakwah, dan dapat bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya yang sejenis di bidang pendidikan dakwah. 7

2. Manfaat Praktis Penelitian ini bermanfaat sebagai masukan bagi instansi terkait (Pengelola bagian AIK Universitas Muhammadiyah Malang) dalam proses kegiatan dakwah didalam perkuliahan program AIK yang lebih efektif dan efisien. 8