BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini batik menjadi suatu hasil budaya yang penting dan banyak dibicarakan, karena batik secara resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dengan dimasukkannya batik ke dalam daftar representatif sebagai budaya tak-benda warisan manusia (representative list of the intingible cultural heritage of humanity) dalam sidang ke-4 komite antar pemerintah (fourth session of the intergovernmental commitee) tentang warisan budaya tak benda pada tahun 2009 di Abu Dhabi. http://www.indonesiamedia.com/2012/10/03/2-oktober-1999-batik-diakui-unescosebagai-warisan-budaya-dunia/ (Di akses 2 Juli 2014). Salah satu bentuk apresiasi pemerintah terhadap pengakuan batik sebagai warisan asli budaya Indonesia oleh UNESCO, pemerintah menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengenakan batik satu hari dalam seminggu sebagai bentuk pelestarian terhadap budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Himbauan pemerintah berdampak pada meningkatnya minat masyarakat terhadap batik, sehingga dapat dimanfaatkan para pelaku usaha untuk menghasilkan produk batik yang lebih modern. Batik memiliki keunikan yang dapat diaplikasikan pada motif-motif dan juga warna-warna yang dihasilkan yang memiliki makna filosofi. Seni membatik dapat diaplikasikan pada benda pakai atau benda hias hasil dari buah pemikiran seseorang yang akan membuka usaha untuk mendapatkan suatu keuntungan. Upaya yang dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk batik yang kreatif dan inovatif diperlukan suatu keahlian dan pengetahuan bidang batik yang dapat dipelajari pada lembaga pendidikan formal salah satunya dijurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pada kurikulum UPI tahun 2006 Kria tekstil dan batik termasuk kedalam kelompok Mata Kuliah Sundari Tri Palupi, 2014 Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil Dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
2 Bidang Studi (MKBS), mata kuliah ini wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Pendidikan Seni Rupa jenjang pendidikan S1. Pengetahuan yang digunakan untuk membuka usaha batik berupa pengetahuan mengenai eksplorasi desain motif batik dapat dipelajari pada mata kuliah Kria Tekstil dan Batik III, hal tersebut sesuai dengan deskripsi mata kuliah yang tercantum dalam silabus (2013:1) : Mata kuliah Kria Tekstil dan Batik III ini merupakan lanjutan dan pendalaman dari mata kuliah Kria Tekstil dan Batik II. Mata kuliah ini mengarahkan mahasiswa untuk lebih mengeksplorasi/mengolah bahan tekstil pilihannya hingga mendapatkan tekstur rabaan baru yang inovatif. Tampilan kain secara visual dapat lebih estetis. Dengan mengutamakan pengolahan yang dapat diaplikasikan pada sebuah produk kria seperti: produk interior, fesyen, dan benda pakai atau benda hias lainnya. Deskripsi mata kuliah yang dirumuskan dengan jelas dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan proses pembelajaran, proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila indikator yang tercantum dalam silabus telah tercapai secara keseluruhan oleh mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa. Indikator yang tercantum sesuai silabus perkuliahan Kria Tekstil dan Batik III meliputi konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, serta teknik pembuatan batik. Indikator yang mampu dicapai oleh mahasiswa dapat disebut sebagai hasil belajar. hasil belajar Kria Tekstil dan Batik dapat dilihat pada perubahan tingkah laku berkenaan dengan pengetahuan mengenai membuat desain motif batik, sikap, dan terampil membuat batik, hal tersebut sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2009:22) : Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditujukan dalam bentuk seperti pengetahuan, pemahaman, sikap, tingkah laku, keterampilan kecakapan, dan kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek lain yang ada pada individu. Hasil belajar Kria Tekstil dan Batik yang dapat dipelajari sesuai dengan indikator yang tercantum dalam silabus meliputi konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik dan penguasaan keterampilan teknik pembuatan batik yang diharapkan dapat
3 memberikan tentang penguasaan dan pengetahuan manfaat sebagai bekal mahasiswa untuk siap membuka usaha batik. Kesiapan yang diharapkan dimiliki oleh mahasiswa berupa kesiapan untuk memberi respon terhadap suatu tantangan yang akan dihadapinya, sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (2003:113) bahwa Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan untuk membuka Usaha Batik diharapkan dapat dimiliki oleh mahasiswa setelah memperoleh pengetahuan sikap dan keterampilan sebagai hasil belajar Kria Tekstil dan Batik. Membuka usaha batik merupakan kegiatan yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan ekonomi dengan menjual produk-produk yang dihasilkan dari proses membatik. Seseorang yang mempunyai kesiapan untuk membuka usaha batik harus memiliki pengetahuan, kreativitas dan keterampilan mengenai konsep dasar batik, pengembangan desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik serta teknik pembuatan batik. Uraian di atas dijadikan titik tolak oleh penulis untuk melakukan penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa di jurusan FPBS UPI. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi dalam penelitian manfaat hasil belajar kria tekstil dan batik sebagai kesiapan membuka usaha batik meliputi: 1. Kria Tekstil dan Batik merupakan Mata Kuliah Bidang Studi (MKBS) yang memaparkan teori dasar bidang kriya tekstil dan batik seperti eksplorasi desain motif batik. Indikator mata kuliah kria tekstil dan batik mencakup konsep dasar batik unsur dan prinsip desain, desain motif batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik serta teknik pembuatan batik. 2. Hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku mahasiswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar
4 ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan bertambahnya pengetahuan mengenai pembuatan eksplorasi desain motif batik, serta meningkatnya keterampilan kecakapan dan kemampuan daya reaksi yang terdapat pada mahasiswa. 3. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. 4. Membuka usaha batik adalah mendirikan dan mengelola usaha di bidang batik yang menjual produk-produk berupa benda pakai dan benda hias yang bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan. Kesiapan tersebut meliputi kematangan, kecerdasan, keterampilan dan motivasi untuk membuka usaha di bidang batik Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI Angkatan Tahun 2011? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. Secara lebih terperinci tujuan masalah yang hendak dicapai sesuai permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari indikator pemahaman konsep dasar Batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 2. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator desain motif batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 3. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator pengenalan alat dan bahan pembuatan batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik. 4. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik ditinjau dari Indikator teknik pembuatan batik sebagai kesiapan Membuka Usaha Batik.
5 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, yaitu : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan tentang kria tekstil dan batik sebagai bahan informasi yang faktual mengenai pengetahuan Batik sebagai modal awal membuka usaha batik sehingga dapat menumbuhkan jiwa entrepreneurship. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian serta penulisan karya ilmiah khususnya mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penulisan dalam penelitian ini secara sistematis dan terperinci terdiri dari lima bab yaitu Bab I Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, berisi mengenai tinjauan mata kuliah Kria Tekstil dan Batik yang meliputi konsep dasar batik, pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, proses pembatikan, dan eksplorasi bentuk dan motif batik, konsep kesiapan, usaha batik, dan pertanyaan penelitian. Bab III Metode Penelitian, berisi mengenai lokasi penelitian populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, alat pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data, dan prosedur penelitian. Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan, berisi mengenai pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisisi temuan. Bab V Kesimpulan, berisikan mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.