BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir setelah masa dewasa, dimana pada masa ini seseorang akan mengalami penurunan kemampuan akal dan fisik sehingga tidak dapat melakukan aktivitasnya lagi. Usia lanjut adalah suatu kejadian yang akan dialami oleh semua orang yang dikaruniai umur panjang dan tidak bisa dihindari oleh siapapun. Pada usia lanjut seseorang akan mengalami kemunduran pada organ tubuhnya karena kemampuan jaringan untuk mengganti fungsi normalnya sudah menghilang sehingga akan rentan terkena berbagai macam penyakit. Penyakit yang erat hubungannya dengan lansia salah satunya adalah gangguan sirkulasi darah atau kardiovaskuler (Azizah, 2011). Komponen komponen yang ada pada sistem kardiovaskuler adalah jantung dan vaskularisasinya. Pada orang yang telah lanjut usia terjadi perubahan pada jantung berupa : kekuatan otot jantung melemah, elastisitas pembuluh darah berkurang serta kemampuan memompa dari jantung bekerja lebih keras sehingga terjadi hipertensi (Maryam dkk, 2011). Penyakit yang sering dialami lansia di Indonesia menurut Kemenkes RI (2013) yakni hipertensi dengan presentase mencapai 25,8% dengan terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2013). 1
2 Penyakit hipertensi dapat mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat (James dkk., 2014). Hipertensi menyebabkan kematian pada 45% penderita penyakit jantung dan 51% kematian pada penderita penyakit stroke pada tahun 2008 (WHO, 2013). Selain itu, hipertensi merupakan penyebab kematian nomer 3 setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7 % dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes RI, 2012). Seiring dengan peningkatan kasus hipertensi dan komplikasi yang dapat terjadi, maka banyak masalah kesehatan yang dihadapi oleh lansia sehingga perlu menjaga pola hidup sehat dengan cara berolahraga. Olahraga sangat berperan penting dalam pengobatan tekanan darah tinggi, manfaat dari olahraga adalah untuk melancarkan sirkulasi darah, mendorong jantung bekerja maksimal, menguatkan otot otot, meningkatkan kesegaran jasmani serta mengurangi stress. Salah satu olahraga yang efektif untuk menurunkan tekanan darah serta meningkatkan daya tahan, kekuatan, kelentukan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh yaitu senam ( Peter, 2012). Senam sangat cocok untuk para lansia karena dapat bermanfaat untuk mengambat proses degeneratif atau proses penuaan dan sangat dianjurkan pada lansia yang memasuki usia pralansia (45 tahun ) dan usia lansia (65 tahun keatas) (Widianti & Proverawati 2010). Saat ini banyak kenal jenis senam yang diikuti oleh para lansia, akan tetapi informasi informasi tentang jenis senam yang efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia masih kurang. Menurut hasil penelitian yang sudah ada, terdapat dua senam yang dapat menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
3 yaitu senam Jantung sehat dan senam lansia. Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun untuk selalu mengutamakan kemampuan jantung dan bertujuan untuk menyehatkan jantung. Olahraga ini memang khusus dibuat untuk membuat jantung sehat karena gerakannya akan memacu jantung untuk mengambil oksigen sebanyak banyaknya sehingga kebutuhan oksigen tubuh terpenuhi. Selain itu olahraga ini dapat memberikan kelenturan, kekuatan dan peningkatan kekuatan otot otot serta aman bagi para lansia. (Widianti & Proverawati, 2010) Sedangkan Senam lansia adalah suatu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik manusia. Olahraga ini sangat mudah dilakukan dan dapat diterapkan pada lansia karena memiliki gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana. Aktifitas olahraga ini akan membantu tubuh tetap bugar karena melatih tulang, membantu menghilangkan radikal bebas serta dapat mendorong kerja jantung menjadi optimal (Widianti & Proverawati, 2010). Dari uraian tersebut memberikan gambaran betapa pentingnya pelatihan aerobik seperti senam jantung sehat dengan senam lansia dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi fungsi fisiologis jantung dan pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan kebugaran lansia serta menurunkan tekanan darah pada lansia. Dari kedua senam tersebut yang mana lebih menurunkan tekanan darah sampai saat ini belum diketahui dengan jelas. Untuk itulah maka peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul Perbandingan Senam Jantung Sehat dengan Senam Lansia Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia Penderita Hipertensi Grade 1 di Desa Dauh Puri Kauh Denpasar Barat.
4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang disampaikan sebagai berikut: 1. Apakah Senam Jantung Sehat dapat menurunkan tekanan darah pada lansia Desa Dauh Puri Kauh yang mengalami hipertensi grade I? 2. Apakah Senam Lansia dapat menurunkan tekanan darah pada lansia desa Dauh Puri Kauh yang mengalami hipertensi grade I? 3. Apakah Senam Jantung Sehat lebih efektif dibandingkan dengan Senam Lansia dalam menurunkan tekanan darah lansia yang mengalami hipertensi grade I? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui efektivitas perbedaan antara senam jantung sehat dengan senam lansia terhadap penurunan tekanan darah. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk membuktikan Senam Jantung Sehat dapat menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi grade I 2. Untuk membuktikan Senam Lansia dapat menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi grade I 3. Untuk membuktikan Senam Jantung Sehat lebih efektif dibandingkan dengan Senam Lansia dalam menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi grade I
5 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Keilmuan 1. Mengetahui dan memahami tentang pentingnya olahraga seperti Senam Jantung Sehat dan Senam Lansia untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi grade I. 2. Membuktikan bagaimana pengaruh Senam Jantung Sehat dan Senam Lansia terhadap penurunan tekanan darah pada hipertensi grade I. 3. Menambah khasanah ilmu dalam dunia pendidikan pada umumnya dan fisioterapi pada khususnya. 1.4.2 Praktisi Dapat dijadikan sebagai salah satu pilihan olahraga yang dapat dilakukan dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi, secara nonfarmakologis.