Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6, Juni 2017: ISSN: Ahsanul Falah Annas Setya *), Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

THE EFFECT OF THE KINDS OF FERTILIZER AND WEED CONTROL TIME ON GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays saccharata)

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.)

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

PENGARUH WAKTU PENGENDALIAN GULMA DAN DOSIS PEMUPUKAN NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)

Upaya Peningkatan Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max) Melalui Aplikasi Mulsa Daun Jati Dan Pupuk Organik Cair.

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN NU-CLEAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STRAWBERRY

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

PENGARUH BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK DAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Pemberian Kotoran Kambing Terhadap Sifat Tanah. Tabel 4.1. Karakteristik Tanah Awal Penelitian

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

EFFECT OF BULBS STORAGE TIME AND BALANCING DOSAGE OF FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF SHALLOTS (Allium ascalonicum) 1)

PENGARUH PUPUK HIJAU Crotalaria mucronata DAN C. juncea PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merril)

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

0 (N 0 ) 12,34a 0,35 (N 1 ) 13,17a 0,525 0,7 (N 2 ) (N 3 )

PENGARUH DUA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativa L.) YANG DI TANAM PADA MEDIA GAMBUT DAN TANAH MINERAL

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

PENGARUH JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK NPK PADA HASIL TANAMAN KRISAN (Chrysanthemum sp.)

PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP TINGGI TA NAMAN DAN BERAT SEGAR PER RUMPUN RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum purpureum cv. mott)

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

Pengaruh Campuran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kubis Bunga (Brassica oleracea L.)

RESPON TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) TERHADAP APLIKASI PUPUK YANG BERBEDA

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

KAJIAN PENAMBAHAN PUPUK KANDANG KAMBING DAN KERAPATAN TANAMAN YANG BERBEDA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang dialami oleh setiap

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.)

PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik dalam Budidaya Bawang Putih Varietas Lumbu Hijau

UTILIZATION OF THERMAL UNIT FOR DETERMINING HARVEST TIME OF THE KAILAN (Brassica oleracea L. var. alboglabra) ON DIFFERENT ROW SPACES AND VARIETY

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

KAJIAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI LAHAN DAN POLYBAG DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

PENGARUH APLIKASI BIOURIN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

PENGARUH DOSIS BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA VARIETAS PADI. The Effect of Bokashi Dosages on Growth and Yield of Three Varieties of Rice

PENGARUH VARIETAS KACANG TANAH DAN WAKTU TANAM JAGUNG MANIS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA SISTEM TUMPANGSARI

PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD

PENGARUH JARAK TANAM DAN FREKUENSI PENYIANGAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum)

PENGARUH TUMPANGSARI SELADA DAN SAWI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA KULTIVAR GLADIOL (Gladiolus hybridus L.)

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

Jurnal Cendekia Vol 13 No 3 Sept 2015 ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

I. PENDAHULUAN. Tanaman hias merupakan salah satu produk hortikultura yang saat ini mulai

PENGARUH PUPUK NPK DAN KOMPOS KOTORAN KELINCI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN WORTEL (Daucus carota L.)

PENGARUH MACAM PUPUK KANDANG PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL LIMA VARIETAS KENTANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

Volume 11 Nomor 2 September 2014

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

RESPONS TANAMAN TOMAT TERHADAP PEMBERIAN PUPUK BOKASHI DAN PENGATURAN JARAK TANAM

Irmawaty Harun , Zulzain Ilahude, Fauzan Zakaria, Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

Transkripsi:

Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6, Juni 2017: 939 946 ISSN: 2527-8452 939 KAJIAN PENGGUNAAN BEBERAPA MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNGA KOL(Brassica Oleraceea L.) PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA THE STUDY TO USE VARIOUS MANURE ON GROWTH AND YIELD OF CAULIFLOWER (BRASSICA OLERACEEA L.) AT DIFFERENT SPACING Ahsanul Falah Annas Setya *), Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Jln. Veteran, Malang 66514, Indonesia *) Email: ahsanulfalah@gmail.com ABSTRAK Bunga kol (Brassica oleraceea L.) merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Akan tetapi tanaman bunga kol masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas. Rendahnya produktivitas di Indonesia dikarenakan oleh, luasan panen yang fluktuatif dan penggunaan pupuk anorganik jangka panjang tanpa diimbangi pupuk organik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan ingin mempelajari pengaruh pemberian berbagai macam pupuk kandang dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol (Brassica oleraceea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada bulan Mei - Agustus 2015. Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor yaitu jarak tanam (J) dan pupuk kandang (P) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah: Jarak Tanam, J1 : 40 cm X 40 cm dan J2 : 30 cm X 30 cm. Faktor kedua adalah : macam pupuk kandang, P0: Tanpa pupuk kandang, P1: Pupuk Kandang Sapi, P2 : Pupuk Kandang Kambing dan P3 : Pupuk Kandang Ayam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan jarak tanam dan macam pupuk kandang pada luas daun berumur 10 HST saja. Hasil terbaik terdapat pada pupuk kandang ayam. Kata kunci: Bunga Kol, Jarak Tanam dan Pupuk Kandang. ABSTRACT Cauliflower (Brassica oleraceea L.) is a vegetable that has commercial value and the prospects are quite good. But cauliflower plants still require a serious handling, especially in terms of increased yield and quality. Low productivity in Indonesia because of, fluctuating crop area and the longterm use of inorganic fertilizers without balanced organic fertilizer. Thus the purpose of this study is to want to study the effect of various kinds of manure and different spacing on the growth and yield of cauliflower (Brassica oleraceea L.). This research has been conducted in Pandanrejo Village, Bumiaji, Batu, East Java. This study was conducted in May - August 2015.Using split plot design (RPT), which consists of two factors, namely planting distance (J) and manure (P) with three replications. Mean plot is : different spacing, J1 : 40 cm X 40 cm and J2 :30 cm X 30 cm. Sub plot is: manure, P0 : without manure, P1 : cow manure, P2 : goat manure and P3 : chicken manure. The result showed that there was significant interaction between different spacing and manure on leaf area age 10 DAP. Best result on chicken manure. Keywords: Cauliflower, Different Spacing and Manure. PENDAHULUAN

940 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017, hlm. 939 946 Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani. Wilayah Indonesia yang luas, sangat mendukung dalam mengembangkan dunia pertanian, keadaan alam Indonesia memungkinkan dapat dilakukan budidaya berbagai jenis sayuran, yang salah satunya adalah bunga kol. Bunga kol (Brassica oleraceea L.) merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Masyarakat Indonesia mengenal sayuran kubis bunga sebagai bunga kol, kembang kol, atau dalam bahasa asing disebut cauliflower. Bagian yang dikonsumsi dari sayuran ini adalah masa bunganya (curd). Masa bunga kol umumnya berwarna putih bersih atau putih kekuningkuningan (Rukmana, 1994 dan Cahyono, 2001). Akan tetapi tanaman bunga kol masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil. Dalam tiga tahun terakhir produksi bunga kol di Indonesia mengalami pasang surut, yang mana pada tahun 2012 produksi bunga kol 135.837 ton, selanjutnya meningkat menjadi 151.288 ton pada tahun 2013 dan kembali menurun menjadi 136.514 ton pada tahun 2014, (BPS, 2015). Hal tersebut dikarenakan luasan panen mengalami fluktuatif, pada tahun 2012 luas panen bunga kol 11.776 ha, kemudian meningkat menjadi 12.422 ha pada tahun 2013, dan kembail menurun menjadi 11.303 ha pada tahun 2014, (BPS, 2015). Selain itu penggunaan pupuk anorganik dalam jangka waktu yang panjang tanpa diimbangi pupuk organik. Terkait masalah tersebut, untuk meningkatkan produksi tanaman bunga kol dapat diupayakan dengan pengaturan jarak tanam dan memberikan suplai hara yang cukup melalui pemupukan berimbang. Jarak tanam yang rapat akan menambah jumlah tanaman lebih banyak, menurut Dad Resiworo, (1992) jarak tanam yang rapat dapat meningkatkan daya saing tanaman terhadap gulma karena tajuk tanaman menghambat pancaran cahaya ke permukaan lahan sehingga pertumbuhan gulma menjadi terhambat, disamping juga laju evaporasi dapat ditekan. Sedangkan menurut Silaban (1994), adanya kecenderungan penurunan hasil disebabkan populasi yang tinggi, meningkatnya persaingan antara tanaman itu sendiri dalam memperoleh hara, air dan cahaya matahari. Selain memperhatikan jarak tanam, pemenuhan unsur hara merupakan salah satu cara yang dapat menunjang pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol yang optimal. Pupuk kandang sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. Pupuk kandang merupakan pupuk organik yang dapat digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah (Kartikawati et al.,2011). BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Ketinggian tempat pada lokasi penelitian 700 1000 mdpl dan memiliki suhu harian 15 o C 25 o C. Pada bulan Mei hingga Agustus 2015. Penelitian ini merupakan percobaan sederhana yang menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 8 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan. Penempatan perlakuan dalam setiap kelompok dilakukan secara acak. Faktor 1 adalah perbedaan jarak tanam dengan 2 taraf, yaitu J1 : 40 cm X 40 cm dan J2 : 30 cm X 30 cm. Faktor 2 adalah macam pupuk kandang dengan 4 taraf, yaitu P0 : Tanpa pupuk kandang, P1 : pupuk kandang sapi, P2 : pupuk kandang kambing dan P3 : pupuk kandang ayam. Sehingga didapatkan 8 kombinasi perlakuan, yaitu J1P0 : Jarak tanam 40 cm X 40 cm dan Tanpa pupuk kandang, J1P1 : Jarak tanam 40 cm X 40 cm dan pupuk kandang sapi, J1P2 : Jarak tanam 40 cm X 40 cm dan pupuk kandang kambing, J1P3 : Jarak tanam 40 cm X 40 cm dan pupuk kandang ayam, J2P0 : Jarak tanam 30 cm X 30 cm dan tanpa pupuk kandang, J2P1 : Jarak tanam 30 cm X 30 cm dan pupuk kandang sapi, J2P2 : Jarak tanam 30 cm X 30 cm dan pupuk kandang kambing, J2P3 : Jarak tanam 30 cm X 30 cm dan pupuk kandang ayam, Variabel pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,

941 Setya, dkk, Kajian Penggunaan Beberapa diameter bunga per tanaman dan bobot segar bunga per petak. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% dan apabila terdapat pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNJ taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian dengan menggunakan perlakuan perbedaan jarak tanam dan pemberian beberapa macam pupuk kandang (Tabel 1 sampai dengan 6 ) menunjukkan bahwa terdapat interaksi pada luas daun saja. Interaksi terjadi antara kedua faktor perlakuan jarak tanam dan beberapa macam pupuk kandang, karena kedua faktor yang diuji cobakan dapat melengkapi satu sama lain. Subtitusi yang terjadi yaitu kedua perlakuan dapat saling mendukung fungsinya satu sama lain, serta dapat menggantikan fungsinya satu sama lain. Faktor pertama perbedaan jarak tanam. Faktor kedua adalah beberapa macam pupuk kandang. Kedua faktor tersebut sama sama mempunyai fungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman yaitu bunga kol. Interaksi antara penggunaan jarak tanam 40 cm x 40 cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm terhadap empat perlakuan pupuk kandang pada luas daun umur pengamatan 10 HST (Tabel 1) hal ini diduga karena tanaman masih berumur 10 HST atau masih muda yang mana pada umur tersebut daun tanaman masih kecil dan tidak saling menaungi, sehingga proses penyerapan sinar matahari bisa penuh. Penyerapan sinar matahari yang penuh maka proses fotosintesis juga berjalan lebih cepat dan mengakibatkan pertumbuhan yang cepat pula termasuk luas daun. Salisbury & Ross (1992) menyatakan bahwa luas daun tanaman merupakan suatu faktor yang menentukan jumlah energi matahari yang dapat diserap oleh daun dan akan menentukan besarnya fotosintat yang dihasilkan. Pemberian pupuk kandang sebagai bahan organik penyedia unsur hara dan mengatur jarak tanam sedemikian rupa sehingga cahaya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin maka akan diperoleh hasil fotosintesis yang semakin besar, dan pada luas daun umur 20 HST (Tabel 2) terdapat beda nyata hal ini diduga karena tanaman masih berumur 20 HST atau masih muda yang mana pada umur tersebut daun tanaman masih kecil dan tidak saling menaungi, sehingga proses penyerapan sinar matahari bisa penuh. Penyerapan sinar matahari yang penuh maka proses fotosintesis juga berjalan lebih cepat dan mengakibatkan pertumbuhan yang cepat pula termasuk luas daun. Salisbury & Ross (1992) menyatakan bahwa luas daun tanaman merupakan suatu faktor yang menentukan jumlah energi matahari yang dapat diserap oleh daun dan akan menentukan besarnya fotosintat yang dihasilkan. Pemberian pupuk kandang sebagai bahan organik penyedia unsur hara dan mengatur jarak tanam sedemikian rupa sehingga cahaya dapat dimanfaatkan seefisien mungkin maka akan diperoleh hasil fotosintesis yang semakin besar. Sedangkan pada anak petak (pupuk kandang) berbeda nyata pada luas daun di semua umur pengamatan (Tabel 2). Hasil dari empat perlakuan pupuk kandang tersebut, pupuk kandang ayam merupakan pupuk kandang dengan luas daun yang paling tinggi. Hal ini diduga karena pupuk kandang ayam memiliki tekstur yang halus dan mudah terdekomposisi dengan cepat sehingga tanaman mudah dan cepat untuk menyerap unsur hara. Hal ini sesuai dengan pernyataan Widowati (2004), bahwa lamanya proses dekomposisi pada pupuk kandang dipengaruhi tekstur pupuk itu sendiri. Tekstur yang berbentuk seperti butiran-butiran dan padat agak sukar pecah secara fisik sehingga lambat terdekomposis dan ketersedian unsur hara tidak dapat diserap tanaman sehingga menyebabkan lamanya pertumbuhan pada tanaman. Sedangkan pada pada tinggi tanaman (Tabel 3) dihasilkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara penggunaan jarak tanam 40 cm x 40 cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm terhadap empat perlakuan pupuk kandang. Pada (Tabel 3) dapat dijelaskan bahwa pada petak utama (Jarak tanam 40cm x 40 cm

942 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017, hlm. 939 946 Tabel 1 Rerata Interaksi Luas Daun Akibat Pupuk Kandang dan Jarak Tanam pada Umur Pengamatan 10 HST Jarak Tanam Tanpa Pupuk Kandang Luas Daun (cm 2 /tan -1 ) Pupuk Kandang Pupuk Pupuk Kandang Kandang Sapi Kambing Pupuk Kandang Ayam 40 cm X 40 cm 22,29 a 23,13 a 27,83 b 29,25 b 30 cm X 30 cm 25,92 b 29,04 b 29,67 b 35,21 c BNJ 5 % 3,09 Keterangan : Bilangan yang didampingi huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNJ 5%; HST= hari setelah tanam. Tabel 2 Rerata Luas Daun Akibat Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Setiap Umur Pengamatan Luas Daun (cm 2 /tan -1 ) 20 HST 30 HST 40 HST 50 HST 40cm x 40cm 84,50 b 163,91 196,52 222,20 30cm x 30cm 80,20 a 165,14 197,03 215,08 BNJ 5% 3,15 tn tn tn KK 0,27 0,88 0,68 0,78 Tanpa Pupuk 74,02 a 147,83 a 184,96 a 203,56 a Sapi 81,21 a 161,40 b 192,08 a 215,06 ab Kambing 79,08 a 160,40 b 192,81 a 216,13 b Ayam 95,08 b 188,46 c 217,25 b 239,81 c BNJ 5% 7,39 11,74 8,48 11,73 KK 0,66 0,52 0,31 0,39 dan 30 cm x 30 cm) tidak berbeda nyata pada tinggi tanaman disetiap umur pengamatan. Hal ini diduga karena tanaman tetap dapat melakukan proses metabolisme dengan baik walaupun pada jarak tanam yang lebar dan rapat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Pertumbuhan tinggi tanaman dipengaruhi oleh sifat genetik dan kemampuan tanaman dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Kondisi lingkungan tempat penelitian memenuhi syarat yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik, sehingga kondisi lingkungan tidak berpengaruh dengan bibit yang ditanam. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genotip dan lingkungan, pada keadaan ini lingkungan sama, sehingga yang berpengaruh adalah faktor genotipnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gardner (1991) yang menyatakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh genotip dan lingkungan. Sedangkan pada anak petak (pupuk kandang) memberikan pengaruh yang nyata pada tinggi tanaman umur pengamatan 20,30,40 HST (Tabel 3). Diketahui dari empat perlakuan pupuk kandang tersebut, pupuk kandang ayam merupakan pupuk kandang dengan tinggi tanaman yang paling tinggi. Hal tersebut diduga karena pupuk kandang ayam memiliki tekstur yang halus dan mudah terdekomposisi dengan cepat sehingga tanaman mudah dan cepat untuk menyerap unsur hara. Sesuai dengan

943 Setya, dkk, Kajian Penggunaan Beberapa pernyataan Widowati (2004), bahwa lamanya proses dekomposisi pada pupuk kandang dipengaruhi tekstur pupuk itu sendiri. Tekstur yang berbentuk seperti butiran-butiran dan padat agak sukar pecah secara fisik sehingga lambat terdekomposis dan ketersedian unsur hara tidak dapat diserap tanaman sehingga menyebabkan lamanya pertumbuhan pada tanaman. Selain itu pupuk kandang ayam lebih tinggi kandungan unsur nitrogennya dibanding pupuk kandang sapi dan kambing (Lampiran 8). Sesuai dengan (Buckhman and Brady, 1982 dalam Wuryaningsih, 1994) Senyawa nitrogen akan merangsang pertumbuhan vegetatif yaitu menambah tinggi tanaman. Pada jumlah daun (Tabel 4) dihasilkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara penggunaan jarak tanam 40 cm x 40 cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm terhadap empat perlakuan pupuk kandang. Pada tabel 4 dapat dijelaskan bahwa petak utama (Jarak tanam 40 cm x 40 cm dan 30 cm x 30 cm) tidak terdapat adanya pengaruh yang nyata pada jumlah daun disetiap umur pengamatan. Hal ini diduga karena tanaman tetap dapat melakukan proses metabolisme dengan baik walaupun dengan jarak tanam yang berbeda, sehingga mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Penambahan jumlah daun dipengaruhi oleh sifat genetik dan kemampuan tanaman dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Kondisi lingkungan tempat penelitian memenuhi syarat yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik, sehingga kondisi lingkungan tidak berpengaruh dengan bibit yang ditanam. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh faktor genotip dan lingkungan, pada keadaan ini lingkungan sama, sehingga yang berpengaruh adalah faktor genotipnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gardner (1991) yang menyatakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh genotip dan lingkungan. Sedangkan pada anak petak (pupuk kandang) memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah daun umur pengamatan 20,30,40 HST (Tabel 4). Diketahui dari empat perlakuan pupuk kandang tersebut, pupuk kandang ayam merupakan pupuk kandang dengan jumlah daun yang paling tinggi. Hal tersebut diduga karena pupuk kandang ayam memiliki tekstur yang halus dan mudah terdekomposisi dengan cepat sehingga tanaman mudah dan cepat untuk menyerap unsur hara. Sesuai dengan pernyataan Widowati (2004), bahwa lamanya proses dekomposisi pada pupuk kandang dipengaruhi tekstur pupuk itu sendiri. Tekstur yang berbentuk seperti butiranbutiran dan padat agak sukar pecah secara fisik sehingga lambat terdekomposis dan ketersedian unsur hara tidak dapat diserap tanaman sehingga menyebabkan lamanya pertumbuhan pada tanaman. Pada diameter bunga (Tabel 5), dari hasil analisis ragam tidak ada interaksi yang nyata antara penggunaan jarak tanam 40 cm x 40 cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm terhadap empat perlakuan pupuk kandang. Pada tabel 5 dapat dijelaskan bahwa petak utama (Jarak tanam 40cm x 40 cm dan 30 cm x 30 cm) tidak terdapat adanya pengaruh yang nyata pada diameter bunga. Hal ini diduga karena tanaman tetap dapat melakukan proses metabolisme dengan baik walaupun dengan jarak tanam yang berbeda selain itu sifat genetik dan kemampuan tanaman dalam beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya. Kondisi lingkungan tempat penelitian memenuhi syarat yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dengan baik, sehingga kondisi lingkungan tidak berpengaruh dengan bibit yang ditanam. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gardner (1991) yang menyatakan pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh genotip dan lingkungan. Selain itu diameter bunga dipengaruhi oleh jenis varietas itu sendiri, sesuai pendapat Pracaya (2000) Diameter bunga pada bunga kol dapat mencapai lebih dari 20 cm dan memiliki berat antara 0,5 kg 1,3 kg tergantung varietas dan kecocokan tempat tanam (Pracaya, 2000). Sedangkan pada anak petak (pupuk kandang) memberikan pengaruh yang nyata pada jumlah daun umur pengamatan 20,30,40 HST (Tabel 5). Diketahui dari empat perlakuan pupuk kandang tersebut, pupuk kandang ayam merupakan pupuk kandang dengan jumlah

944 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017, hlm. 939 946 Tabel 3 Rerata Tinggi Tanaman Akibat Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Setiap Umur Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) 10 HST 20 HST 30 HST 40 HST 50 HST 40cm x 40cm 11,14 16,49 20,21 23,38 28,35 30cm x 30cm 10,83 17,10 20,16 22,76 54,13 BNJ 5% tn tn tn tn tn KK 1,65 0,45 1,55 1,40 19,86 Tanpa Pupuk 11,45 17,71 a 20,15 ab 22,60 a 27,35 Sapi 10,09 15,44 ab 19,37 a 22,69 a 27,20 Kambing 9,86 14,69 ab 18,02 a 20,58 a 25,71 Ayam 12,54 19,35 b 23,19 b 26,40 b 84,71 BNJ 5% tn 4,44 3,82 3,47 tn KK 4,33 5,10 3,39 2,49 3,36 Tabel 4 Rerata Jumlah Daun Akibat Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Setiap Umur Pengamatan Jumlah Daun (Helai) 10 HST 20 HST 30 HST 40 HST 50 HST 40cm x 40cm 7,21 9 10,88 12,71 14,19 30cm x 30 cm 7,10 8,63 10,46 12,44 14,04 BNJ 5% tn tn tn tn tn KK 1,17 1,07 0,93 0,91 0,76 Tanpa Pupuk 6,29 8,63 a 10,00 a 11,42 a 12,71 a Sapi 7,25 8,50 a 10,21 a 12,13 a 13,46 a Kambing 6,96 8,25 a 10,08 a 11,96 a 13,54 a Ayam 8,13 9,88 b 12,38 b 14,79 b 16,75 b BNJ 5% tn 4,44 3,82 3,47 tn KK 1,06 0,96 0,73 0,69 0,77 daun yang paling tinggi. Hal tersebut diduga karena pupuk kandang ayam memiliki tekstur yang halus dan mudah terdekomposisi dengan cepat sehingga tanaman mudah dan cepat untuk menyerap unsur hara. Sesuai dengan pernyataan Widowati (2004), bahwa lamanya proses dekomposisi pada pupuk kandang dipengaruhi tekstur pupuk itu sendiri. Tekstur yang berbentuk seperti butiranbutiran dan padat agak sukar pecah secara fisik sehingga lambat terdekomposis dan ketersedian unsur hara tidak dapat diserap tanaman sehingga menyebabkan lamanya pertumbuhan pada tanaman. Pada bobot segar bunga per tanaman (Tabel 6), dari hasil analisis ragam tidak ada interaksi yang nyata antara penggunaan jarak tanam 40 cm x 40 cm dan jarak tanam 30 cm x 30 cm terhadap empat perlakuan pupuk kandang. Pada tabel 6 dapat dijelaskan bahwa petak utama (Jarak tanam 40cm x 40 cm dan 30 cm x 30 cm) tidak terdapat adanya pengaruh yang nyata pada bobot segar bunga per tanaman. Hal ini diduga karena komponen hasil pada umumnya lebih dipengaruhi oleh faktor genetik yang ada pada varietas tersebut seperti halnya jenis dan kualitas bibit serta faktor lingkungan seperti halnya

945 Setya, dkk, Kajian Penggunaan Beberapa Tabel 5 Rerata Diameter Bunga Akibat Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Diameter bunga per tanaman (cm) 55 HST 40cm x 40cm 12,21 30cm x 30cm 12,61 BNJ 5% tn KK 1,20 Tanpa Pupuk 11,03 a Sapi 12,49 a Kambing 11,98 a Ayam 14,14 b BNJ 5% 2,00 KK 1,18 Tabel 6 Rerata Bobot Segar Bunga Akibat Pupuk Kandang dan Jarak Tanam Bobot bunga per tanaman (kg) 55 HST 40cm x 40cm 1,15 30cm x 30cm 1,28 BNJ 5% tn KK 2,74 Tanpa Pupuk 0,89 a Sapi 1,24 a Kambing 1,13 a Ayam 1,59 b BNJ 5% 0,38 KK 2,29 ketersediaan unsur hara di dalam tanah yang cukup. Hal ini di jelaskan oleh Haris (2010) bahwa bobot hasil sangat dipengaruhi oleh tersedianya unsur hara dalam tanah dan keseimbangan hara tanah akan mempengaruhi hasil tanaman. Sebaliknya jika dalam fase atau tahapan pembentukan bunga terjadi kekurangan unsur hara maka akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Bila tanaman kekurangan unsur hara yang diperlukan maka hasilnya akan menurun. Sedangkan pada anak petak (pupuk kandang) memberikan pengaruh yang nyata pada bobot segar bunga per tanaman (Tabel 6). Diketahui dari empat perlakuan pupuk kandang tersebut, pupuk kandang ayam merupakan pupuk kandang dengan jumlah daun yang paling tinggi. Hal tersebut diduga karena pupuk kandang ayam memiliki tekstur yang halus dan mudah terdekomposisi dengan cepat sehingga tanaman mudah dan cepat untuk menyerap unsur hara. Sesuai dengan pernyataan Widowati (2004), bahwa lamanya proses dekomposisi pada pupuk kandang dipengaruhi tekstur pupuk itu sendiri. Tekstur yang berbentuk seperti butiran-butiran dan padat agak sukar pecah secara fisik sehingga lambat terdekomposis dan ketersedian unsur hara tidak dapat diserap tanaman sehingga menyebabkan lamanya pertumbuhan pada tanaman.

946 Jurnal Produksi Tanaman, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017, hlm. 939 946 KESIMPULAN Penggunaan beberapa macam pupuk kandang dan perbedaan jarak tanam, terjadi interaksi pada luas daun tanaman bunga kol di umur prengamatan 10 HST.Perbedaan jarak tanam dan pupuk kandang memberikan hasil yang berbeda pada pertumbuhan dan hasil tanaman. Pupuk kandang ayam memberikan hasil yang lebih tinggi dibanding tanpa pupuk kandang, pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing. Jarak tanam 40 cm X 40 cm berpengaruh dan lebih tinggi pada parameter pertumbuhan, sedangkan jarak tanam 30 cm X 30 berpengaruh dan lebih tinggi pada hasil tanaman bunga kol. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Tanaman Kembang Kol Di Indonesia 2012-2014. http://www.bps.go.id/site/resulttab. Diakses tanggal 10 Januari 2014. Malang. Budiastuti, Mth. Sri. 2000. Penggunaan Triakontanol dan Jarak Tanam Pada Tanaman Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). (Skripsi). Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Hadid, A. dan S. Laude. 2007. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Lengkap dan Dosis Pupuk Kandang Ayam terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah. J. Agroland 14 (4) : 260-264. Mayadewi, N.N.A. 2007. Pengaruh jenis pupuk kandang dan jarak tanam terhadap pertumbuhan gulma dan hasil jagung manis. J. Agritrop, 26 (4):153-159. Mimbar,S.M. 1990. Pengaruh Jarak Tanam, Jumlah Tanaman/ rumpun, Kerapatan Populasi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Hijau Merak. J. Agrivita 13 (1):26-29. Moenandir, H. J., Widaryanto, E., Poejantoro. 1988. Periode Kritis Tanaman Kedelai karena Ada Persaingan dengan Gulma. J. Agrivita. 11 (3) 24-29. Mulyati, R.S. Tejowulan dan V.A. Octarina. 2007. Respon Tanaman Tomat Terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam Dan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Serapan N. J. Agroteksos. 17 (1) : 51-56. Tola, F. Hamzah, Dahlan, dan Kaharuddin. 2007. Pengaruh Penggunaan Dosis Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Jagung. J. Agrisistem. 3 (1) : 1-8. Wuryaningsih, S. 1994. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bunga Mawar Kultivar Cherry Brandy. J. Hortikultura. 4 (2) : 41-47 Zainal, M., A. Nugroho dan N.E. Suminarti. 2014. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merill) Pada Berbagai Tingkat Pemupukan N Dan Pupuk Kandang Ayam. J. Produksi Tanaman. 2 (6) : 484-490.