Pokok-Pokok Materi Pengaturan PBI NO.15/8/PBI/2013 tentang TRANSAKSI LINDUNG NILAI KEPADA BANK BANK INDONESIA OKTOBER 2013
LATAR BELAKANG Pasar valas domestik dalam tahap berkembang yang ditandai dengan kondisi excess demand valas yang relatif persistent, terbatasnya instrumen/jenis transaksi dan adanya segmentasi pasar. Hal ini berpengaruh bagi kerentanan nilai tukar rupiah terhadap gejolak yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Instrumen pasar valas domestik masih didominasi oleh transaksi spot, dengan market share rata-rata mencapai 73%, diikuti transaksi swap sebesar 21%. 2
TUJUAN Mengurangi ketergantungan pelaku ekonomi (nasabah bank) terhadap transaksi di cash market (spot) dalam memenuhi kebutuhan valas. Mendorong pengembangan transaksi lindung nilai yang terkait dengan kegiatan ekonomi di Indonesia. Memperkuat pengelolaan risiko (risk management) bank dan pelaku ekonomi. Mendukung terciptanya pasar valas domestik yang lebih berkembang, likuid, dan efisien sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan BI dalam mencapai dan memelihara stabilitas nilai tukar rupiah. 3
POKOK MATERI PENGATURAN No Materi Pengaturan 1 Obyek pengaturan Nasabah dapat melakukan Transaksi Lindung Nilai kepada Bank Nasabah meliputi perorangan yang memiliki kewarganegaraan Indonesia atau Badan usaha selain Bank yang berbadan hukum Indonesia, berdomisili di Indonesia, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 2 Ruang Lingkup Transaksi Lindung Nilai mencakup jenis transaksi derivatif valas terhadap rupiah yang standar (plain vanilla) antara lain dalam bentuk transaksi forward dan swap 3 Underlying Underlying Transaksi Lindung Nilai Beli berupa kegiatan ekonomi yang meliputi antara lain: pembayaran utang dalam valuta asing, kegiatan ekspor impor, dan kegiatan investasi. 4 Dokumen Transaksi Lindung Nilai Beli wajib didukung dokumen underlying ekonomi yang dapat dipertanggungjawabkan. 5 Nilai Nominal Nilai nominal Transaksi Lindung Nilai Beli paling banyak sebesar nilai nominal underlying kegiatan ekonomi yang tercantum dalam dokumen kegiatan pendukung. 4
POKOK MATERI PENGATURAN No Materi Pengaturan 6 Jangka Waktu Transaksi Jangka waktu Transaksi Lindung Nilai Beli paling lama sama dengan jangka waktu underlying kegiatan ekonomi yang tercantum dalam dokumen kegiatan pendukung. 7 Penyelesaian Transaksi Mengacu pada PBI No. 10/37/PBI/2008 yang mengatur tentang Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah dimana penyelesaian (setelmen) Transaksi Lindung Nilai wajib disertai pemindahan dana pokok secara penuh. Terdapat pengecualian bahwa penyelesaian secara netting diperbolehkan untuk: 1) transaksi yang mengalami force majeure; atau 2) perpanjangan Transaksi Lindung Nilai dari beberapa kegiatan ekonomi. Perubahan ini dilakukan dengan mencabut pasal 4 ayat 2 huruf b pada PBI 10/37/PBI/2008 dan memindahkan substansi nya ke dalam PBI Lindung nilai. 5
POKOK MATERI PENGATURAN No Materi Pengaturan 8 Perlakuan Perlakuan akuntansi terhadap Transaksi Lindung Nilai tunduk Akuntansi pada Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku dan dapat menerapkan hedge accounting. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari Transaksi Lindung Nilai yang memenuhi kriteria akuntansi Lindung Nilai (hedge accounting) sebagaimana diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku, merupakan pendapatan atau biaya dalam rangka Lindung Nilai. 9 Pelaporan Dilakukan melalui Laporan Harian Bank Umum (LHBU) Transaksi 10 Sanksi Mengacu kepada ketentuan Bank Indonesia tentang: 1. Pembelian Valuta Asing terhadap Rupiah kepada Bank (PBI No. 10/28/PBI/2008) 2. Transaksi Valuta Asing terhadap Rupiah (PBI No. 10/37/PBI/2008; PBI No. 11/14/PBI/2009) 3. Transaksi Derivatif (PBI No. 7/31/PBI/2005; PBI No. 10/38/PBI/2008) 4. Manajemen Risiko Bank Umum dan Bank Umum Syariah (PBI No. 11/25/PBI/2009 ; PBI No. 13/23/PBI/2011) 5. Laporan Harian Bank Umum (PBI No. 13/8/PBI/2011) 6