PROSES PERCERAIAN BAGI PNS DI PENGADILAN AGAMA DITINJAU DARI PP NO. 10 TAHUN 1983 jo PP No. 45 TAHUN 1990 (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Semarang) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Disusun Oleh : Mochammad Danu Reza 05.20.0046 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010
HALAMAN PERSETUJUAN PROSES PERCERAIAN BAGI PNS DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG DITINJAU DARI PP NO. 10 TAHUN 1983 jo PP No. 45 TAHUN 1990 (Studi Kasus di Pengadilan Agama Semarang) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Oleh : Mochamad Danu Reza 05.20.0046 Semarang, 04 Agustus 2010 Disetujui oleh : Dosen Pembimbing Skripsi (Emanuel Boeputra, S.H.,M.H.) FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010 ii
iii
ABSTRAKSI Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan unsur perpanjangan pemerintah dalam mengelola berbagai kebijakan, aturan, tatanan pemerintahan dan roda pembangunan segala bidang. Untuk itu, keberadaan PNS setidaknya dapat memberikan teladan sebagai warga negara yang baik kepada sesama rekan, atasan, bawahan, dan masyarakat, termasuk pula dalam kehidupan berkeluarga. Peran PNS sebagai contoh dan tauladan bagi masyarakat, juga menjadi dasar proses perceraian bagi PNS sedikit dipersulit. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan seorang PNS untuk kawin cerai dengan mudah begitu saja. Perceraian merupakan bentuk putusnya perkawinan antara suami istri. Perceraian membawa pengaruh yang sangat besar kepada suami istri, anak-anak, harta kekayaan, maupun masyarakat dimana mereka hidup. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, perceraian memiliki dampak yang sangat luas baik terhadap suami istri itu sendiri, terhadap anak-anak mereka maupun terhadap harta kekayaan yang mereka miliki. Dalam penjatuhan putusan cerai bagi yang beragama Islam, Pengadilan Agama memiliki peran yang sangat penting, karena Pengadilan Agama sebagai wujud Peradilan keluarga, merupakan suatu institusi yang bertugas untuk mempertahankan kehadiran keluarga ditengah-tengah modernisasi. Pengadilan Agama bertugas mendamaikan kedua belah pihak sebelum menjatuhkan putusan cerai sehingga perceraian itu tidak terjadi. Kata Kunci : Pegawai Negeri Sipil, Perceraian, Pengadilan Agama. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan Penulisan Hukum ini kupersembahkan untuk : 1. Allah SWT 2. Keluargaku tercinta Bp. Ibu Bambang Harsono yang telah memberikan dorongan dan doa. 3. Kakak-kakakku tercinta Mas Reza, Mbak Lita, terimakasih atas doa dan perhatiannya. 4. Paman M. Yacob, Eyang Soemardi yang telah memberikan dorongan kepada penulis. 5. Nova Anggraeni Setyaningsih yang tercinta yang selalu memberikan semangat, dorongan serta kasih sayang. v
KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan judul PROSES PERCERAIAN BAGI PNS DI PENGADILAN AGAMA DITINJAU DARI PP NO. 10 TAHUN 1983 jo. PP No. 45 TAHUN 1990 (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Semarang). Penulisan Hukum ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Kesarjana pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak akan menyelesaikan penulisan hukum ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Yohanes Budi Widianarko, MSc, selaku Rektor Universitas Katolik Segijapranata Semarang. 2. Bapak Valentinus Suroto, SH., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. 3. Bapak Ign. Hartyo Purwanto, SH., M.H, selaku Dosen Wali. 4. Bp. Emanuel Boeputra, SH., M.H, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan penulisan hukum ini. 5. Seluruh dosen dan staf karyawan Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata atas kerjasama dan ilmu-ilmu yang diberikan selama belajar di Fakultas Hukum Universitas Katolik Soegijapranata. vi
6. Untuk almamaterku Universitas Katolik Soegijapranata, semoga penulisan hukum ini dapat bermafaat. 7. Bapak Drs. H. M Nor Hudlrin, SH., M.H, selaku Wakil Ketua Pengadilan Agama Semarang yang telah menjadi pembimbing dalam pelaksanaan penelitian. 8. Bapak Zainal, SH, selaku Panitera Pengadilan Agama Semarang yang telah memberikan bantuan informasi dan data-data yang diperlukan dalam penulisan hukum ini. 9. Keluarga Besar Bambang Harsono atas segala dukungan yang telah diberikan baik materiil maupun spiritual. 10. Adinda Nova Anggraeni tercinta yang telah memberi bantuan, perhatian dan dorongan kepada penulis. 11. Sahabatku Audita, Yudha, Agung, Devy, Gagan, Ocky, Arbi, dan lain-lain. 12. Serta pihak-pihak yang tidak dapat tersebut satu persatu, terimakasih telah menjadi saudara, sahabat dan teman yang setia. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penulisan hukum ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penulisan ini. vii
Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih atas doa, semangat, motivasi dan dorongannya serta mengharapkan semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat secara umum bagi pembacanya dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya. Semarang, 04 Agustus 2010 Penulis Mochammad Danu Reza viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... i ii HALAMAN PENGESAHAN... iii ABSTRAKSI... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 4 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Kegunaan Penelitian... 5 E. Metode Penelitian... 5 1. Metode Pendekatan... 6 2. Spesifikasi Penelitian... 6 3. Obyek Penelitian... 7 4. Teknik Pengumpulan Data... 7 5. Metode Penyajian Data... 9 6. Metode Analisa Data... 10 F. Sistematika Penulisan... 11 ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 12 A. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan... 12 1. Perkawinan Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974... 12 2. Permasalahan yang dialami dalam Proses Mediasi di Pengadilan Agama... 30 3. Wewenang Pengadilan Agama... 32 B. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan Pegawai Negeri Sipil... 33 1. Ketentuan Perkawinan Pegawai Negeri Sipil... 33 2. Ketentuan Perceraian Pegawai Negeri Sipil... 34 C. Tinjauan Umum Tentang Putusnya Perkawinan... 37 1. Perceraian Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974... 37 2. Percerain Menurut Kompilasi Hukum Islam... 43 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 49 1. Proses Perceraian Bagi PNS Ditinjau dari PP. No. 10 Tahun 1983... 49 2. Akibat Hukum Bila Terjadi Perceraian Bagi PNS... 68 3. Hambatan-hambatan yang Dialami Pengadilan Agama Pada Saat Memproses Perceraian Bagi PNS... 75 BAB IV PENUTUP... 78 A. Kesimpulan... 78 B. Saran... 79 DAFTAR PUSTAKA... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN x