BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN. semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Kampar Kabupaten Kampar pada

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oktober pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2013/2014 di kelas X SMA. Negeri 8 Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MA Pondok Pesantren Islamic Centre Al-Hidayah

BAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif FIRE-UP,

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 SMA Negeri 1 Rambah Samo Kabupaten Rokan hulu pada bulan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini dilakukan tanggal 6 sampai dengan 20 Mei 2013 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode Snowball Drilling dalam strategi FIRE-UP, sedangkan kelas kontrol

peningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 5 Pekanbaru di kelas XI semester 2

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan model pembelajaran kooperatif Giving Question and Getting Answer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas Xb dan Xc di Pondok Pesantren

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Nonequivalent Control Group Design karena pada kenyataanya penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen akan diterapkan Model Creative Problem Solving dengan Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dikelas X SMAN 1 Sungai Apit Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan dengan menggunakan model Pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pretest dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum perlakuan kedua kelas diberikan pretest. Soal-soal yang diberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah pretest-posttest with Nonequevalent Control Grup. Kelompok Pretes Perlakuan Postes.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al-Hikmah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan model pretest

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimen semu, yang mana variabel-variabelnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi eksperimental) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mungkin dapat mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperiment. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 25 Januari tahun ajaran 2013/2014 di SMA IT Mutiara Duri yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen. Tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. akan mendapat perlakuan penggunaan model pembelajaran Inquiry, sedangkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perlakuan dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan bulan. September 2013 di MTs Islamiyah Palangka Raya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang

BAB III METODE PENELITIAN. kelas, yaitu kelas eksperimen dan kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang akan memperoleh pengajaran dengan metode resitasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen karena peneliti tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun penelitian saya ini merupakan penelitian dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN mulai dari tanggal 18 Mei sampai tanggal 8 Juni 2013 di SMP. Muhammadiyah Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Perlakuan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Desain. TABEL III.1 PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 13 Januari sampai 29 Januari 2014 di SMP N 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian. Januari s/d 24 Januari 2014 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Pekanbaru yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental-Semu ( quasi

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Al Ulum Pekanbaru pada. sampai 14 April 2014 di SMP Al Ulum Pekanabaru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

45 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapatkan perlakuan dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan kombinasi Numbered Heads Together (NHT) sedangkan kelas kontrol tidak diberikan perlakuan pembelajaran FIRE-UP dengan kombinasi Numbered Heads Together (NHT). Kedua kelas terlebih dahulu diberikan pretest, kemudian diberikan posttest setelah perlakuan dilakukan. Soal yang digunakan pada pretest dan posttest adalah sama. Selisih nilai pretest dan posttest dari kedua kelas merupakan data yang digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah perlakuan. Tabel III. 1: Rancangan penelitian pretest dan posttest 28. Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen T 1 X T 2 Kontrol T 1 - T 2 Keterangan: T 1 : Data uji homogen T 2 : Data uji hipotesis X : Perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan kombinasi Numbered Heads Together (NHT) A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di MAN 1 Pekanbaru pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 mulai 26 Agustus 2013 09 September 2013. 28 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2009, hlm. 185 45

46 B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran FIRE-UP dengan kombinasi Numbered Heads Together (NHT) untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MAN 1 Pekanbaru tahun ajaran 2013/2014. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA MAN 1 Pekanbaru yang terdiri dari 4 kelas, yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3 dan XI IPA 4. 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah 2 dari 4 kelas yang ada di kelas XI IPA MAN 1 Pekanbaru yang memiliki kemampuan homogen. Kehomogenan diperoleh dari nilai siswa pada pokok hidrokarbon. Dari hasil uji homogenitas didapatkan dua kelas yang homogen yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah seebagai berikut:

47 1. Uji homogenitas Uji homogenitas diberikan sebelum penelitian dilakukan. Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kesamaan kemampuan dasar antara dua kelas. Soal yang diujikan adalah soal-soal mengenai pokok bahasan hidrokarbon. 2. Pretest Pretest dilakukan sebelum penelitian dimulai. Nilai dari tes ini digunakan sebagai nilai pretest. Soal yang diberikan adalah soal mengenai pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik unsur. 3. Posttest Posttest dilakukan setelah penelitian selesai dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan. Nilai dari tes ini digunakan sebagai nilai posttest. Materi soal yang diberikan sama dengan soal pretest, yaitu pokok bahasan struktur atom dan sistem periodik unsur. 4. Studi dokumentasi Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis ataupun gambar 29. Peneliti secara langsung dapat mengambil bahan dokumen yang sudah ada dan memperoleh data yang dibutuhkan, contohnya daftar nama siswa, nilai ulangan siswa atau gambar situasi saat proses pembelajaran sedang berlangsung. 29 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, PT.Remaja Rosda Karya, 2005, hlm. 221

48 E. Teknik Analisis Data 1. Analisis Soal Untuk memperoleh soal-soal tes yang baik sebagai alat pengumpul untuk data penelitian, maka diadakan uji coba terhadap siswa lain yang tidak terlibat dalam sampel penelitian ini. Soal-soal yang diujicobakan kemudian dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda serta tingkat kesukaran 30. a) Validitas Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content validity). Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut. Tes hasil belajar dalam mata pelajaran dapat dikatakan telah memiliki validitas isi, apabila tes tersebut dapat menjadi wakil yang representatif/memadai bagi seluruh materi pelajaran yang telah diajarkan 31. Valid isi mencakup khususnya, hal-hal yang berkaitan dengan apakah item-item itu menggambarkan pengukuran dalam cakupan yang ingin diukur 32. Untuk memperoleh hasil tes yang valid, maka tes yang digunakan oleh peneliti dikonsultasikan lebih dulu dengan guru bidang studi kimia yang mengajar di kelas XI IPA MAN 1 Pekanbaru. hlm. 80 30 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2002, 31 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2011, hlm. 164-165 32 Sukardi, Op. Cit, hlm. 123

49 b) Reliabilitas soal Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya 33. Suatu tes dikatakan reliabel apabila beberapa kali pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama 34. Uji reliabilitas soal dalam penelitian ini menggunakan Anates, yaitu suatu program komputer yang dikembangkan oleh Drs. Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono, ST, untuk menganalisis soal yang akan digunakan sebagai instrument dalam penelitian. Kriteria reliabilitas tes : c) Tingkat Kesukaran Soal 0,50 < r 11 1,00 : Sangat tinggi 0,40 r 11 0,50 : Tinggi 0,30 r 11 0,40 : Sedang 0,20 r 11 0,30 : Rendah r 11 0,20 : Sangat rendah Tingkat kesukaran dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang menjawab benar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran ( difficulty index). Indeks kesukaran soal diklasifikasikan sebagai berikut : IK = 0,00 : Sangat sukar 0,00 < IK 0,30 : Sukar 0,30 < IK 0,70 : Sedang 0,70 < IK 1,00 : Mudah IK =1,00 : Sangat mudah 35 33 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2009, hlm. 89 34 Nana Sudjana, Op. Cit, hlm. 148 35 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm. 210

50 Perbandingan dalam menentukan proporsi pertimbangan dalam menentukan soal kategori mudah, sedang, dan sukar. Yakni jumlah soal sama untuk tiga kategori tersebut dengan perbandingan 3-4-3. Artinya 30% soal kategori mudah, 40% soal kategori sedang, dan 30% soal kategori sukar. Atau bisa juga dengan perbandingan 3-5-2. Artinya 30% soal kategori mudah, 50% kategori sedang, dan 20% kategori sukar 36. Tingkat kesukaran soal dianalisis menggunakan program komputer Anates Versi 4.0.2. d) Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa tidak pandai (berkemampuan rendah). Klasifikasi daya pembeda adalah 37 : D : 0,00-0,20 : Jelek D : 0,21-0,40 : Cukup D : 0,41-0,70 : Baik D : 0,71-1,00 : Baik Sekali D : negatif : Tidak Baik Jika daya beda bertanda positif, maka soal tersebut telah memiliki daya pembeda. Dalam artian bahwa siswa kategori pandai lebih banyak menjawab soal dengan betul, sedangkan siswa yang kurang pandai banyak yang menjawab salah. Jika daya beda bertanda nihil (nol) maka soal tersebut tidak memiliki daya pembeda sama sekali. Dalam artian bahwa siswa kategori pandai yang jawabannya betul 36 Nana Sudjana, Op. Cit, hlm. 135-136 37 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm. 218

51 atau salah sama dengan jumlah siswa yang kurang pandai. Jika daya beda bertanda negatif, maka soal tersebut telah memiliki daya pembeda. Dalam artian bahwa siswa kategori pandai lebih banyak menjawab soal dengan salah, sedangkan siswa yang kurang pandai banyak yang menjawab betul 38. Daya pembeda soal dianalisis menggunakan program komputer Anates Versi 4.0.2. 2. Analisis Data Penelitian a) Analisa data awal (Uji Homogenitas) Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Analisis data awal dimulai dengan pengujian homogenitas dengan menggunakan uji Bartlet dengan rumus 39 : χ 2 hitung = (In 10) x (B- (dk) Log S Sedangkan untuk menghitung varians gabungan digunakan rumus: Setelah varians gabungan didapatkan maka untuk menghitung harga B digunakan rumus: Setelah χ 2 hitung didapatkan maka bandingkan χ 2 hitung dengan χ 2 tabel untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k -1, dengan kriteria pengujian sebagai berikut : 38 Anas Sudijono, Op. Cit., hlm. 387-389 39 Purwanto, Statistika untuk Penelitian, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2011, hlm. 180-181

52 Jika χ 2 hitung χ 2 tabel, tidak homogen. Jika χ 2 hitung χ 2 tabel, homogen 40. Kemudian setelah dilakukan pengujian, didapatkan kelas homogen, maka peneliti mengambil 2 kelas secara acak dengan teknik random sampling sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol 41. b) Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi data, untuk mengetahui apakah sampel mempunyai kesesuaian dengan populasi. Dan juga untuk mengetahui penyebaran data antara nilai paling tinggi dengan nilai paling rendah. Data ini diperoleh dari nilai posttest yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketetapan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Pengujian normalitas harus dilakukan apabila belum ada teori yang menyatakan bahwa variabel yang diteliti adalah normal 42. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Normalitas data diuji dengan menggunakan rumus 43 : D hitung = maksimum F o (X) - S N (X) Keterangan : F o (X) : Distribusi frekuensi kumulatif teoritis 289 40 Riduwan, Dasar-Dasar Statistik, Bandung, Alfabeta, 2010, hlm. 185 41 Sukardi, Op. Cit, hlm. 58 42 Ating Somantri, Aplikasi Statistik dalam Penelitian, Bandung, Pustaka Setia, 2006, hlm. 43 Purwanto, Op. Cit, hlm. 164

53 S N (X) : Distribusi frekuensi kumulatif skor observasi Data dikatakan berdistribusi normal apabila D hitung < D tabel. c) Analisa Data Akhir (Uji Hipotesis) Rumus t-test digunakan untuk melihat perbandingan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Bila pola penelitian dilakukan terhadap 2 kelompok, yang satu merupakan kelompok eksperimen (yang dikenal perlakuan) dan kelompok kontrol (yang tidak dikenal perlakuan). Untuk mengetahui t tabel dk= N x + N y -2 44. Keterangan: M = Nilai rata-rata hasil per kelompok N = Banyaknya Subjek x = Deviasi setiap nilai x 2 dan x 1 y = Deviasi setiap nilai y 2 dari mean y 1 Pengujian: Hipotesis diterima t hitung t tabel dengan derajat nilai α= 0,05. d) Peningkatan Hasil Belajar (N-gian) Peningkatan hasil belajar dihitung dengan rumus g faktor (N-gain): g = (Rata-rata skor posttest) (Rata-rata skor pretest) Skor maks (Rata-rata skor pretest) g adalah gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua kelas, Skor maks adalah skor maksimum (ideal) dari pretes dan postes. Skor postest adalah skor postest sedangkan Skor pretest adalah skor pretest. Tinggi 44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta, 2006, hlm. 311-312

54 rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasi sebagai berikut 45 : g > 0,7 maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori tinggi. 0,3 g 0,7 maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori sedang. g < 0,3 maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori rendah. 45 Refi Yuanita, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Course Review Horay untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Di Kelas XI SMA Negeri 5 Pekanbaru, Universitas Riau, Pekanbaru, 2012, hlm. 4-5