BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang kemampuan menjelaskan penguasaan konsep ketentuan puasa Ramadhan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian bersifat deskriptif yaitu terkait dari urutan-urutan kegiatan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. atau jawaban atau masalah yang diteliti.1. (PTK). Dalam bahasa Inggris, PTK disebut dengan Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencermati dan mengetahui kegiatan belajar peserta didik di dalam kelas

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka melakukan perbaikan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK) atau classroom action research, yang merupakan suatu upaya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. harus memahami terlebih dahulu arti dari penelitian tindakan. Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau PTK (classroom action research). Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (classroom action research). Berbagai definisi diketengahkan oleh pakar

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. SQ3R (Survey Question Read Recite Review), yang merupakan suatu variasi

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan secara bersama- sama dikelas. 1. pembelajaran tersebut dilakukan. 2

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Kelas V MI Tarbiyatut Tholabah ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) dan istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Actions

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

Transkripsi:

31 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menggunakan PTK (Penelitian Tindakan kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu agar dapat meningkatkan pembelajaran di kelas. 20 Banyak model yang dapat kita gunakan sebagai pedoman dalam merancang dan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Adapun manfaat dari model adalah sebagai berikut : 1) Model dapat menjelaskan beberapa aspek perilaku dan interaksi manusia. 2) Model dapat mengintegrasikan seluruh pengetahuan hasil observasi dan penelitian. 3) Model dapat menyederhanakan suatu proses yang bersifat kompleks. 4) Model dapat digunakan sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan. Adapun model penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh peneliti yaitu model penelitian tindakan kelas Kurt Lewin. Kurt Lewin menjelaskan bahwa ada 4 hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan yakni perencanaan, Apabila digambarkan proses penelitian tindakan digambarkan pada bagan dibawah ini : 20 Masnur Muslich, Melaksanakan PTK itu Mudah, (Malang: Bumi Aksara, 2009), hlm. 9. 31

32 Gambar 3.1 : siklus PTK model Kurt Lewin 21 REFLEKSI (Reflecting) PENGAMATAN AN(Observing (Observing) ) PENGAMATAN AN(Observing (Observing) ) TINDAKAN (Acting) REFLEKSI (Reflecting) PERENCANAAN (Planning) PERENCANAAN AN (Planning) (Planning) SIKLUS II II SIKLUS I TINDAKAN (Acting) TERUS- MENERUS 21 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta, Prestasi Pustakaraya, 2011), 30.

33 Sebelum melakukan PTK, peneliti melakukan observasi awal untuk melakukan identifikasi masalah. Setelah judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasi PTK di rumuskan dilanjutkan dengan langkah-langkah berikut yang sesuai dengan model Kurt Lewin 22 : 1. Menyusun perencanaan (Planning) Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan dikelas,mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. a. Mengidentifikasi masalah tentang proses belajar siswa. b. Melakukan wawancara terhadap guru bidang studi Bahasa Indonesia. c. Data yang telah diidentifikasi, dianalisis berdasarkan hasil wawancara dan disimpulkan. d. Merencanakan tindakan yang lebih tepat berdasarkan asal penyebab masalah-masalah itu dengan menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan instrument penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi terhadap guru dan siswa, catatan lapangan. 2. Melaksanakan tindakan (Acting). Melakukan tindakan tindakan yang telah dirumuskan dalam RPP, dalam situasi yang actual, yang meliputi kegiatan awal, inti dan penutup. Dalam pelakasanaan tindakan, peneliti melakukan kolaborasi dengan guru bidang 22 Husniyatus salamah dan Abd. Kadir, et.al, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2009), Paket 5-13.

34 studi bahasa indonesia. Pelaku tindakan adalah peneliti sedangkan guru bidang studi Bahasa Indonesia sebagai observer. 3. Melaksanakan pengamatan (Observing) Pada tahap ini observer melakukan pengamatan terhadap proses tindakan kelas, situasi kelas, dan aktivitas belajar siswa di kelas dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disiapkan. Peneliti juga mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Datadata pada saat observasi, dikumpulkan dan disanalisis secara menyeluruh. 4. Melakukan refleksi (Reflecting) Mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai. 23 B. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di MI Badrussalam Surabaya yang berlokasi di Jalan Pradah Kali Kendal Surabaya. Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas 2A Semester Genap tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa, terdiri dari 11 siswa anak perempuan dan 16 siswa anak laki-laki. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, subjek penelitian memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda. 23 Ulber Silalahi. Metode Penelitian Social. (Bandung: Anggota Ikapi, 2010) hal: 12

35 Mata pelajaran yang dijadikan objek penelitian adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 2A dengan materi Membaca isi teks pendek (10-15 kalimat) yang dibaca dengan membaca lancar. C. Variabel yang Diselidiki Variabel merupakan segala sesuatu yang dijadikan objek dalam suatu penelitian. 24 Variabel-variabel yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu: 1. Variabel input : siswa kelas 2A MI Badrussalam Surabaya 2. Variabel proses yaitu pebelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode pembelajaran Metode SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik) 3. Variabel output peningkatan kemampuan membaca teks pendek D. Rencana Tindakan Penelitian ini di telah dirancang dengan menggunakan model siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu : tahap membuat rencana tindakan, melaksanakan tindakan, mengadakan pengamatan atau observasi, mengadakan refleksi. 1. Pelaksanaan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan Model penelitian dari kurt Lewin, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu dengan siklus berikutnya. 24 Sumadi Suryabrata, Metedologi Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006),25

36 Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus, pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Perencanaan b. Pelaksanaan Tindakan c. Pengamatan/Observasi d. Refleksi 1) Siklus I a) Perencanaan (1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca teks pendek (2) Menyiapkan sumber dan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran (3) Menyiapkan lembar kerja siswa. (4) Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan digunakan dalam penelitian. (5) Menyiapkan lembar evaluasi. (6) Instrumen penilaian berupa pedoman observasi dan wawancara yang digunakan untuk proses pembelajaran yang telah dilakukan. b) Tindakan Pada pertemuan ini peneliti menggunakan konsep belajar mandiri dan penggunaan media secara kelompok melalui Metode SAS (Struktural,

37 Analitik, dan Sintetik). Prosedur pelaksanaannya adalah menerapkan tindakan mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran, diantaranya : Kegiatan Pendahuluan Inti Tabel 3.2 Prosedur RPP Siklus I Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Apersepsi - Guru mengucapkan salam. - Guru bersama siswa berdoa sebelum belajar. - Guru menanyakan kabar siswa. - Guru mengecek kehadiran siswa. - Guru memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi lagu huruf ABCD secara bersama-sama. - Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 1. Siswa dapat membaca kalimat sederhana dengan lancar dan benar. 2. Siswa dapat membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat dan benar Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menunjukkan sebuah gambar cerita tetang Burung Pipit. - Guru membagikan materi kepada siswa - Guru memberi contoh cara membaca yang benar dan baik - Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengikuti membaca - Guru mengambil contoh satu kalimat untuk ditulis dipapan dan menjelaskan kepada siswa sesuai dengan metode SAS ( Struktural, Analitik, dan Sintetik) Elaborasi - Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok Alokasi Waktu 10 menit 45 menit

38 Penutup - Guru memberikan LK kepada siswa untuk dikerjakan bersama kelompok - Guru memberikan penjelasan tentang petunjuk kerja - Guru berkeliling kesetiap kelompok untuk membimbing siswa - Jika tugas sudah selesai, Guru memanggil setiap kelompok untuk maju kedepan dan membacakan hasil kerja secara individu - Setiap kelompok maju secara bergilir - Setelah kegiatan selesai, Guru memberikan penghargaan kepada siswa dengan tepuk tangan atau mengucapkan pintar semua Kegiatan Penutup - Setelah siswa melakukan latihan dan guru menganggap semua siswa sudah sudah menguasai bacaan, guru memberikan latihan mandiri (PR) dengan tujuan agar siswa meningkatkan kemampuan membacanya yang telah diajarkan oleh guru. Konfirmasi - Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini - Guru memberi kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk bertanya jika ada materi bacaan yang belum mereka pahami. - Guru memberi umpan balik tentang materi yang sudah diajarkan dengan memberikan pertayaan yang di tulis di papan, dan guru menunjuk salah satu siswa untuk membacanya. - Salam dan doa penutup. 15 menit

39 c) Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan atau merekam data mengenai proses kemampuan siswa dalam kemampuan membaca teks pendek dengan menggunakan metode SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik). d) Refleksi (1) Memeriksa instrumen penelitian dan catatan hasil observasi (2) Melakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi mutu dan waktu dari setiap macam tindakan. (3) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. (4) Evaluasi tindakan I 2) Siklus II Apabila telah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, maka guru bersama peneliti menentukan rancangan siklus berikutnya untuk menguatkan hasil. a. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan ketika melakukan penelitian, diantaranya: 1. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca teks pendek.

40 2. Menyiapkan sumber dan metode pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran. 3. Menyiapkan lembar kerja siswa. 4. Menyiapkan lembar observasi dan alat pengumpul data lainnya yang akan digunakan dalam penelitian. 5. Menyiapkan lembar evaluasi. 6. Instrumen penilaian berupa pedoman observasi dan wawancara yang digunakan untuk proses pembelajaran yang telah dilakukan. b. Tindakan Tindakan dilakukan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun rincian rencana pelaksanaan pembelajarannya meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.prosedur pelaksanaan siklus II adalah menerapkan tindakan mengacu pada RPP dan skenario pembelajaran, diantaranya: Kegiatan Pendahuluan Tabel 3.3 Prosedur Siklus II Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal Apersepsi - Guru mengucapkan salam. - Guru bersama siswa berdoa sebelum belajar. - Guru menanyakan kabar siswa. - Guru mengecek kehadiran siswa. - Guru memotivasi siswa dengan mengajak bernyanyi lagu huruf ABCD secara bersama-sama. Alokasi Waktu 10 menit

41 Inti - Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. 3. Siswa dapat membaca kalimat sederhana dengan lancar dan benar. 4. Siswa dapat membaca kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat dan benar Kegiatan Inti Eksplorasi - Guru menyampaikan materi pelajaran dengan menunjukkan sebuah gambar cerita tetang Kupu-Kupu - Guru membagikan materi kepada siswa - Guru memperlihatkan gambar kepada murid, sambil bercerita sesuai dengan gambar tersebut - Guru memperlihat gambar Guru mengambil contoh satu kalimat untuk ditulis dipapan dan menjelaskan kepada siswa sesuai dengan metode SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik) Elaborasi - Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok - Guru memberikan LK kepada siswa untuk dikerjakan bersama kelompok - Guru memberikan penjelasan tentang petunjuk kerja - Guru berkeliling kesetiap kelompok untuk membimbing siswa - Jika tugas sudah selesai, perwakilan setiap kelompok maju bersama-sama untuk menunjukkan hasil kerja - Siswa kembali ke kelompok masingmasing. - Guru memanggil siswa secara individu untuk membaca materi cerita Kupukupu - Setelah kegiatan selesai, Guru memberikan penghargaan kepada siswa dengan tepuk tangan atau mengucapkan pintar semua 45 menit

42 Penutup Kegiatan Penutup - Setelah siswa melakukan latihan dan guru menganggap semua siswa sudah sudah menguasai bacaan, guru memberikan latihan mandiri (PR) dengan tujuan agar siswa meningkatkan kemampuan membacanya yang telah diajarkan oleh guru. Konfirmasi - Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran pada pertemuan hari ini - Guru memberi kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk bertanya jika ada materi bacaan yang belum mereka pahami. - Guru memberi umpan balik tentang materi yang sudah diajarkan dengan memberikan pertayaan yang di tulis di papan, dan guru menunjuk salah satu siswa untuk membacanya. - Salam dan doa penutup. 16 menit c. Pengamatan (observing) Peneliti melakukan pengamatan atau merekam data mengenai proses kemampuan siswa dalam kemampuan membaca teks pendek dengan menggunakan metode SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik). d. Refleksi Menganalisa dan mengevaluasi hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus 2. Jika hasil dari pembelajaran siklus 2 telah mencapai indikator kinerja maka tidak perlu di lakukan siklus berikutnya.

43 E. Data Cara Pengumpulannya 1. Sumber data Sumber data Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : a) Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa selama proses kegiatan belajar mengajar. b) Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan metode pembelajaran SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik) terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membaca. 2. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengambilan data yang diharapkan akurat dan objektif. a. Observasi Data yang akan diteliti adalah: 1) Situasi dan kondisi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 2) Aktivitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik). 3) Aktivitas siswa dalam proses belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca teks pendek.

44 b. Wawancara Wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan jawabannya pun diterima secara lisan pula. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan (Interviewee) yang memberikan jawaban pertanyaan itu. Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai dengan seeorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadan sesuatu.peneliti melakukan wawancara dengan siswa untuk menilai sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang telah diajarkan. c. Non Tes Teknik non tes pada umumnya memegang peranan penting dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap dan ranah keterampilan. Dengan teknik non tes maka penelitian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dapat dilakukan dengan pengamatan secara sistematis. 25 25 Mulyasa, E. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.),95

45 F. Analisis Data Data yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap siklus kegiatan, sedangkan data kuantitatif berupa hasil belajar yang didapat oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi membaca teks pendek dengan menggunakan metode SAS (Struktural, Analitik, dan Sintetik). Dibawah ini akan dijelaskan tentang teknik penilaian yang digunakan dalam menilai peningkatan kemampuan membaca siswa. Tabel 3.4 Kriteria penilaian unjuk kerja No Aspek Kriteria Skor Keterangan 1. Kelancaran dalam Membaca 2. Ketepatan dalam pelafalan (huruf, suku kata, dan kata) Dapat membaca dengan lancar dengan sempurna Tepat dalam melafalkan setiap huruf, suku kata, dan kata sesuai dengan isi bacaan 3 Sangat baik: Sangat lancar dalam membaca. 2 Baik: Lancar dalam membaca tetapi masih ada satu atau dua huruf, suku kata, atau kata yang diulang dalam membaca. 1 Kurang: Tersendat-sendat dalam membaca dan terdapat banyak pengulangan 3 Sangat baik: Tidak terdapat kesalahan dalam pelafalan 2 Baik: Terdapat satu sampai dua bagian yang salah dalam pelafalan 1 Kurang: Terdapat lebih dari tiga bagian salah dalam pelafalan.

46 3. Ketepatan dalam intonasi 4. Kejelasan suara Terdapat tekanan dan irama dalam membaca Suara jelas dan lantang serta dapat didengar oleh semua siswa Skor maksimal 12 3 Sangat baik: Terdapat variasi irama dan tekanan yang sesuai 2 Baik: Terdapat variasi tetapi masih terdapat sedikit penggunaan tekanan cukup tepat 1 Kurang: Irama dan tekanan monoton. 3 Sangat baik: Dapat dijangkau oleh semua pendengar dari awal sampai akhir. 2 Baik: Dapat dijangkau oleh sebagian pendengar namun masih kurang maksimal. 1 Kurang: Suara lemah dan tidak jelas Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas Tingkat Keberhasilan Nilai Rata-Rata Kelas Kriteria 81 100 Sangat baik 61 80 Baik 41 60 Sedang 21-40 Tidak baik 20 Sangat tidak baik 1. Penilaian ketuntasan belajar Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, seorang siswa dikatakan mencapai ketuntasan atau berhasil apabila telah mencapai taraf nilai 75. Sedangkan, untuk nilai kelas dapat dikatakan tuntas belajar apabila siswa di

47 dalam kelas tersebut terdapat 75% siswa yang telah mencapai nilai lebih dari sama dengan 75. Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Keberhasilan Kelas Tingkat Keberhasilan (%) Kriteria 81%-100% Sangat tinggi 61%-80% Tinggi 41%-60% Sedang 21%-40% Rendah 20% Sangat rendah Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: Teknik Penskoran Persentase = Jumlah siswa yang tuntas belajar jumlah siswa x 100 % G. Indikator Kinerja Indikator kerja adalah tolak ukur keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan maupun memperbaiki proses belajar mengajar dikelas. Berikut ini adalah indikator kinerja yang ditetapkan peneliti untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian, yaitu : 1. Jika nilai rata-rata kelas 75 2. Lebih dari 75% jumlah siswa telah mencapai KKM 75.

48 H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan bekerjasama dengan guru kelas 2A MI Badrussalam Surabaya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Guru kelas Nama Jabatan Tugas : Amanah, S.Pd.I : Guru Kelas 2A MI Badrussalam Surabaya : Bertanggung jawab mengamati pelaksanaan penelitian, terlibat dalam perencanaan, pelaksana kegiatan pembelajaran, observasi, dan merefleksi pada tiap-tiap siklus. Peneliti Nama Nim Jabatan Tugas : Herlin Ismawati : D77212081 : Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya : Menyusun perencanaan pembelajaran, menyusun instrumen penelitian, membuat lembar observasi, menyebarkan dan menilai instrumen penilaian siswa, pelaksana kegiatan pembelajaran, observasi, menilai hasil tugas dan evaluasi akhir materi, melakukan diskusi dengan guru kolaborator, dan menyusun laporan hasil penelitian.