LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BATAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 33 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

SALINAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 25 TAHUN 2004 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINGPING

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

NOMOR : 10 TAHUN 2009

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 32 TAHUN 2012 BERITA DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 NOMOR 32 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

PERATURAN DAERAH : 9 TAHUN 1990 LUBUK LINGGAU

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 25 Tahun 2014 Seri E Nomor 22 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G POLA TARIF BLUD RSUD PROF.DR.M.A HANAFIAH SM BATUSANGKAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN SWASTA DIBIDANG MEDIK DAN PENUNJANG MEDIK

BUPATI BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Perda kab. Belitung No. 13 Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 15 Tahun 2007 Seri : B Nomor 06

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 04 Tahun : 2008 Seri : C

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG BESARNYA BIAYA JASA SARANA DAN BIAYA JASA PELAYANAN PADA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT

PERATURAN BUPATI BERAU

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 66 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 25

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

W A L I K O T A M A T A R A M PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2014

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 23 TAHUN 2009

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 3 TAHUN 2014 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 33 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

NOMOR : 27 TAHUN 2008

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 14 TAHUN 2010

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 05 TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BINTAN, Menimbang: a. bahwa dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan semakin meningkatnya kebutuhan biaya untuk keperluan pelayanan kesehatan dewasa ini sejalan dengan pesatnya pembangunan dan adanya resesi ekonomi, maka perlu diadakan penyesuaian tarif pelayanan kesehatan pada puskesmas Daerah Kabupaten Bintan; b. bahwa ada beberapa ketentuan dalam Perda Kabupaten Bintan Nomor 5 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar pada Puskesmas perlu disesuaikan dengan peraturan yang berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b perlu diatur dan ditetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 5 tahun 2002 tentang Retribusi pelayanan Kesehatan Dasar pada Puskesmas. Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otomon Kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25 ); 2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2063); 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495 ); 4. Undang-undang...

2 4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah ( Lembaran Negara 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685 ), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048 ); 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237 ); 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); 7. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pembendaharaan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); 8. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389 ); 9. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 10. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422 ); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1965 tentang Apotik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 44 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3164 ) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1980 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3104 ); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2000 tentang Retribusi Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139 ); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578 ); 14. Peraturan Pemerintah...

3 14. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perubahan Nama Kabupaten kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4905 ); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian urusan Pemerintah antara Pemerintahan Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737 ); 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pokok-pokok pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau ( Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2004 Nomor 4 Seri E Nomor 3 ); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 5 Tahun 2002 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Puskesmas ( Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2002 Nomor 6 Seri C Nomor 3 ); 19. Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Kepulauan Riau ( Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2005 Nomor 12 Seri D Nomor 5 ); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BINTAN Dan BUPATI BINTAN MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA PUSKESMAS. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2002 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan Dasar Pada Puskesmas ( Lembaran Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Tahun 2002 Nomor 6 Seri C Nomor 3 ), diubah sebagai 1. Ketentuan BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Angka 1, 2, 3, 4, 9,10, 12 dan 26 diubah dan Angka 7 dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai Pasal 1...

4 Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bintan; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bintan; 3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Bintan; 4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan; 5. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan fungsional milik dan dikelola oleh Pemerintah Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan dasar secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat; 6. Puskesmas dengan Tempat tidur ( Puskesmas TT ) adalah Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong pasien gawat darurat baik berupa tindakan operasi terbatas maupun asuhan keperawatan sementara dengan kapasitas lebih kurang 10 ( sepuluh ) tempat tidur ; 7. Dihapus 8. Puskesmas Pembantu ( Pustu ) adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang berperan membantu tugas Puskesmas; 9. Kepala Puskesmas adalah Pimpinan Puskesmas di wilayah Kabupaten Bintan; 10. Wilayah kerja Puskesmas ditentukan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bintan dengan Surat Keputusan; 11. Tarif adalah penetapan biaya penyelenggaraaan kegiatan pelayanan medis dan non medis yang dibebankan kepada seseorang atau badan hukum sebagai imbalan jasa pelayanan yang diterimanya; 12. Pola tarif adalah pedoman dasar pengaturan tarif yang seragam yang ditetapkan dengan indeks biaya yang berlaku di Kabupaten bintan dan selanjutnya disebut indeks tarif pelayanan kesehatan di Puskesmas; 13. Obat adalah barang farmasi berupa sediaan yang dapat disuntik, dioleskan, dihisap atau diminumkan yang dikonsums secara langsung oleh Pasien dalam proses pengobatannya; 14. Pengobatan adalah usaha penyembuhan atau pengurangan gejala sakit yang dilakukan oleh tenaga medis dan atau tenaga paramedis yang ditunjuk; 15. Rawat Jalan adalah pelayanan terhadap orang pada puskesmas untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal diruang rawat inap; 16. Rawat Inap...

5 16. Rawat Inap adalah pelayanan terhadap orang yang masuk ke Puskesmas Perawatan yang menempati tempat tidur untuk keperluan observasi perawatan, diagnosa dan atau pelayanan kesehatan lainnya; 17. Kamar/ruang / tempat tidur adalah tempat yang dipersiapkan untuk penderita yang harus dirawat; 18. Makan adalah makanan pasien yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan standar gizi masing-masing; 19. Jasa Kesehatan adalah pelayanan dan kemudahan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, pengobatan atau pelayanan kesehatan lainnya; 20. Tindakan medis dan terapi adalah tindakan pembedahan, tindakan pengobatan menggunakan alat dan tindakan diagnosa lainnya; 21. Penunjang diagnosis adalah pelayanan untuk menunjang / menegakkan diagnosa; 22. Bahan dan alat adalah obat, bahan kimia, alat kesehatan, bahan radiologi dan bahan lainnya untuk digunakan langsung yang habis pakai dalam rangka observasi,diagnosa, pengobatan, perawatan, rehabilitasi medis dan pelayanan kesehatan lainnya; 23. Bahan Medis Habis Pakai adalah bahan kimia, reagensia, bahan laboratorium, bahan radiolohi, dan bahan habis pakai lainnya, yang digunakan dalam rangka observasi, diagnostik, tindakan, rehabilitasi dan pelayanan kesehatan lainnya; 24. Penjamin adalah orang dan atau badan hukum sebagai penanggung jawab biaya pelayanan kesehatan dari seseorang yang menjadi tanggungannya; 25. Perawatan jenazah adalah merawat jenazah yang dilakukan oleh Puskesmas untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pemakaman; 26. Orang kurang mampu, terlantar atau miskin adalah : a. Mereka yang kurang / tidak mampu yang dibuktikan dengan keterangan dari Kepala Desa / Kelurahan yang diketahui oleh Camat atau mereka yang memiliki kartu berobat untuk orang miskin yang disahkan oleh Pemerintah; b. Mereka yang dipelihara oleh Badan Sosial / rumah yatim piatu milik Pemerintah atau swasta yang sudah disahkan olleh badan hukum; c. Bagi mereka yang tidak mampu / keluarga miskin, terlantar diwajibkan menunjukkan surat keterangan miskin, tidak mampu/orang terlantar dari Kepala Desa / Kelurahan, Kepala Panti Sosial yang diketahui Camat Daerahnya dalam waktu paling lama 3 x 24 jam. 27. PT ( Persero ) Asuransi Kesehatan Indonesia ( PT. ASKES ) yang menangani masalah pengelolaan kesehatan dari Pegawai Negeri Sipil maupun pensiun Pegawai Negeri Sipil beserta anggota keluarganya yang mendapat gaji Pemerintah, atau peserta dana sehat, JPKM ( Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat ), Jamsostek dan lain-lain melakukan kerjasama dengan Puskesmas; 28. Jasa Medis...

6 28. Jasa Medis dan Jasa Perawatan adalah pelayanan dan tindakan oleh tenaga medis dan paramedis; 29. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Bintan; 2. Ketentuan Pasal 7 ayat (5) diubah, sehingga seluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai Pasal 7 (1). Pelayanan rawat inap meliputi : a. Jasa perawatan medis; b. Sarana dan prasarana; c. Makan; (2). Dalam menentukan besarnya tarif pelayanan perawatan / kesehatan pada ayat (1) Pasal ini diperhitungkan biaya berdasarkan kelas perawatan sesuai dengan daftar tarif terlampir; (3). Jumlah hari perawatan terhitung mulai hari penderita masuk rawat inap sampai dengan penderita keluar rawat inap; (4). Biaya rawat inap tidak termasuk biaya obat-obatan untuk pasien yang bersangkutan; (5). Ruang rawat inap terdiri dari Kelas III, Kelas II,Kelas I dan Kelas Utama/VIP disediakan sesuai kemampuan Puskesmas yang bersangkutan, namun fasilitasnya mengikuti standar yang berlaku umum yang ditetapkan oleh Pemerintah; 3. Ketentuan Pasal 8 Ayat (3) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 8 berbunyi sebagai Pasal 8 (1). Pelayanan Penunjang Diagnosis meliputi : a. Pelayanan Elektromedis; b. Pelayanan Laboratrium; (2). Komponen pelayanan penunjang Diagnosis terdiri atas : a. Jasa Medis; b. Bahan / Alat; c. Sarana / Prasarana (3) Dihapus 4. Ketentuan Pasal 11 diubah, sehingga seluruhan Pasal 11 berbunyi sebagai berikut: Pasal 11...

7 Pasal 11 (1). Pelayanan lain-lain meliputi : a. Visum et repertum : - korban hidup - korban mati b. Pemeriksaan Kesehatan : Pemeriksaan umum dan untuk pelajar, surat keterangan diagnosis : tarifnya seperti daftar terlampir; c. General Check up : tarifnya seperti daftar terlampir : d. Pemakaian kendaraan ambulance, tarifnya disesuaikan dengan jarak tempuh dan pemakaian tenaga paramedis pendamping. (2). Biaya visum et repertum meliputi biaya bahan dan alat serta jasa medik, tarifnya seperti daftar terlampir; (3). Penetapan tarif untuk pemeriksaan kesehatan umum dan surat keterangan diagnosis ditetapkan sesuai dengan rawat jalan tingkat II. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan pelajar ditetapkan sesuai indeks rawat jalan seperti daftar tarif terlampir; (4). General Check Up : Pemeriksaan fisik secara menyeluruh ditunjang dengan pemeriksaan laboratrium klinik lengkap serta pemeriksaan radio diagnosis; (5). Untuk menentukan tarif general check Up sebagaimana dimaksud ayat (4 ) Pasal ini adalah penjumlahan tarif masing-masing pemeriksaan rawat jalan dengan pemeriksaan laboratrium klinik lengkap serta radio diagnosis sesuai dengan daftar tarif terlampir; (6). Pemakaian kendaraan ambulance dipergunakan untuk operasional pelayanan pasien; (7). Biaya pemakaian kendaraan ambulance ditetapkan seperti daftar terlampir; 5. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga seluruhan Pasal 12 berbunyi sebagai Pasal 12 Besarnya jumlah biaya pelayanan kesehatan dihitung berdasarkan indeks biaya tarif setiap pelayanan kesehatan yang diperoleh pasien sebagaimana terlampir yang merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari Peraturan Daerah ini. 6. Ketentuan Pasal 13 ayat (1) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 13 berbunyi sebagai Pasal 13 (1). Dihapus (2). Tarif pelayanan bagi orang asing ditetapkan 200 % ( dua ratus persen ) dari kelas VIP atau Utama; (3). Pelayanan diluar jam kerja dan tindakan medis yang sifatnya cito, tarifnya ditambah 25% ( dua puluh lima persen ) untuk semua kelas. 7. Ketentuan...

8 7. Ketentuan Pasal 15 diubah, sehingga keseluruhan Pasal 15 berbunyi sebagai Pasal 15 Retribusi pelayanan dasar Puskesmas sebagaimana dimasud dalam Pasal 11, 12 dan 13 merupakan penerimaan daerah seluruhnya disetor ke Kas Daerah. 8. Ketentuan Pasal 16 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 16 berbunyi sebagai Pasal 16 Pimpinan Puskesmas diberikan wewenang membebaskan sebagian atau seluruh biaya pelayanan Puskesmas berdasarkan Peraturan Daerah ini; 9. Ketentuan Pasal 17 ayat (1) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 17 berbunyi sebagai Pasal 17 (1). Barang siapa yang melanggar ketentuan-ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 Peraturan Daerah ini diancam dengan hukuman kurungan paling lama 6 ( enam ) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,- ( Lima puluh juta rupiah ); (2). Tindakan pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran. 10. Ketentuan Pasal 19 ayat (1) diubah dan ayat (2) dan ayat ( 3 ) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 19 berbunyi sebagai Pasal 19 (1). Puskesmas dapat disesuaikan minimal 2 ( dua ) tahun sekali bilamana harga barang, obat dan jasa tidak sesuai lagi sehingga dapat menekan subsidi Pemerintah Daerah, namun tetap memperhatikan aspek sosial masyarakat. Usulan penyesuaian tarif diajukan oleh Kepala Dinas kepada Bupati dengan Surat Keputusan. (2). Dihapus (3). Dihapus; (4). Tarif pelayanan kesehatan yang tidak tertera pada Peraturan Daerah ini, akan ditentukan oleh bupati dengan surat Keputusan atas usul Kepala Dinas. 11. Ketentuan Pasal 20 ayat (2) dihapus, sehingga keseluruhan Pasal 20 berbunyi sebagai Pasal 20 (1) Ketentuan tarif pelayanan medis bagi peserta PT.Persero Askes Indonesia dan anggotanya, Asuransi tenaga kerja dan JPKM disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku atau kesepakatan kerjasama kedua belah pihak. (2) Dihapus Pasal II...

9 Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bintan. Ditetapkan di Kijang pada tanggal 11 Pebruari 2009 BUPATI BINTAN ANSAR AHMAD, SE, MM Diundangkan di Kijang pada tanggal 11 Pebruari 2009 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BINTAN M. AMIN MUCHTAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2009 NOMOR 2