BAB I PENDAHULUAN. ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan informasi yang sangat cepat serta mempermudah. individu dalam berkomunikasi satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. dengan Internet dalam segala bidang seperti e-banking, e-commerce, e-government,eeducation

Gambar 1.1 Gambar spoiler media sosial ask.fm Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. banyak situs di dalamnya termasuk situs jejaring social. Mendengar kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk komunikasi yang dilakukan manusia terdiri dari berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini berbagai masalah tengah melingkupi dunia pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

BAB I PENDAHULUAN. Internet memberikan banyak manfaat bagi penggunanya, meskipun

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini sering terjadi dalam berbagai aspek kehidupan di masyarakat, baik itu

H, 2016 HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DAN KONTROL DIRI DENGAN PERILAKU BULLYING

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, banyak siswa yang melakukan bullying kepada siswa lainnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. rokok tembakau ataupun yang telah beralih ke rokok elektrik, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa informasi seperti sekarang, perkembangan dunia komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

I. PENDAHULUAN. sosial (misalnya, Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dll) yang. Tingkat akses internet didominasi oleh situs-situs jejaring

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. siswa atau murid di lingkungan sekolahnya. Masalah yang sering muncul

BAB I PENDAHULUAN. besar dan seakan akan dunia adalah sebuah kampung kecil yang telah

2016 HUBUNGAN ANTARA CYBERBULLYING DENGAN STRATEGI REGULASI EMOSI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Maraknya kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada anak-anak usia sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang diharapkan siswa setelah melaksanakan pengalaman belajar (Sadirman,

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi (information technology) dan komunikasi mulai berkembang

Pendahuluan. Bab I. A. Latar Belakang. Kebutuhan manusia akan komunikasi dan informasi pada zaman modern ini

BAB I PENDAHULUAN. kasus kekerasan di kalangan remaja. Kekerasan antar teman sebaya atau yang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, interaksi dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak pernah terlepas dari suatu proses komunikasi. Sejarah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. menyimpang. Namun kini di beberapa Negara seperti Amerika, banyak yang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya. Salah satu dampak negatif dari era globalisasi adalah munculnya gaya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Teknologi yang berkembang pesat saat ini

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

oleh perdagangan secara konvensional. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Penelitian

Hubungan Terpaan Iklan Berniaga.com di Media Massa dan Intensitas Komunikasi Word Of Mouth dengan Minat Bertransaksi

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

2015 HUBUNGAN KETERAMPILAN SOSIAL D ENGAN INTENSITAS PENGGUNAAN TWITTER PAD A REMAJA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai pengguna internet urutan keenam di dunia menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. masyarakarat Indonesia. Terlebih kamera aksi ini banyak dimiliki oleh kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. internet yang Anda pakai untuk mengirim dan menjelajahi interenet,

BAB I PENDAHULUAN Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

Laporan Dwi Bulanan V 2015

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat membawa kemajuan bagi bangsa pada waktu yang akan

BAB I PENDAHULUAN. semua kalangan masyartakat. Perkembangan pengguna internet serta adanya

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan seseorang dalam bermasyarakat tidak lepas dari interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan hukum akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku agresi, terutama di kota-kota besar khususnya Jakarta. Fenomena agresi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. canggih ini membutuhkan sarana atau media untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

PENGARUH TERPAAN PEMBERITAAN KEKERASAN PELAJAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PELAJAR. : Herlina Kurniawati : D2C006040

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan dan keinginan yang dikehendaki manusia. Hingga manusia pun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan komunikasi non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan. melalui isyarat, simbol, tanpa menggunakan kata-kata.

Laporan Hasil Penelitian. PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL DI KALANGAN ANAK-ANAK DAN REMAJA DI INDONESIA Ringkasan Eksekutif

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak terpikirkan untuk kenal seperti orang yang berada di negara lain. Ajang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari manusia tentunya tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun kenakalan anak selalu terjadi. Apabila dicermati

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aksesifitas penggunaan teknologi yang semakin inovatif mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang sangat efektif bagi umat manusia di dunia. Pengguna internet dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan komunikasi massa kian pesat dan kompleks, serta menjadi bagian penting dalam sejarah perkembangan manusia. Pemanfaatan teknologi informasi memang bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi banyak keuntungan dan manfaat yang kita dapatkan, diantaranya teknologi informasi dapat mempermudah manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari serta meningkatkan kualitas hidupnya. Tetapi di sisi lain tidak sedikit kerugian dalam bentuk hal-hal negatif yang tak terduga maupun tak secara sadar kita rasakan ketika menggunakan teknologi informasi ini (Flourensia, 2012: 22). Pada akhirnya, seiring dengan kebutuhan manusia akan informasi yang dapat dikatakan sudah menjadi kebutuhan pokok dan harus terpenuhi. Bahkan manusia akan melakukan segala cara hanya agar mendapatkan suatu informasi tertentu. Dapat ditegaskan pula bahwa media massa adalah alat utama dalam komunikasi massa dan media massa dapat mempengaruhi bahkan membentuk perilaku atau sifat manusia. Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat sudah bisa dijadikan sebagai alat yang tidak akan terpisahkan dari komunikasi manusia. Perkembangan teknologi media pada akhirnya akan menyebabkan munculnya beragam penggunaan bahasa yang disesuaikan dengan media yang digunakan. Teknologi informasi melalui media menjadi babak baru tata dunia dan perkembangan komunikasi manusia. Secara ringkas, dapat dibuatkan urutan revolusi komunikasi yang dapat dimulai dari tahap pralisan, lisan, tulisan, cetakan, media massa, 1

hingga media elektronik (Nasution, 2016: iv). Berbagai macam aspek kehidupan manusia, seperti komunikasi maupun interaksi juga mengalami perubahan yang tak terduga sebelumnya. Terlepas dari tujuan dan manfaat apa yang disematkan dalam perangkat tersebut, teknologi telah memberikan akses pada seseorang untuk menjadi bagian dari network society tanpa adanya batasan-batasan demografis, budaya, sosial, dan lainnya (Nasrullah, 2015: x-xi). Disadari atau tidak, revolusi dari teknologi dan media baru (new media) memberikan berbagai dampak yang dapat dikatakan mengepung segala aspek kehidupan manusia atau penggunanya. Kemudian muncul Internet dan World Wide Web yang juga dipandang sebagai salah satu penemuan yang sangat berharga. Dampak dari Internet tersebut akhirnya semua industri media mengalami perubahan besar dalam cara berstruktur dan melakukan bisnis, sifat konten, dan bagaimana berinteraksi dan menanggapi khalayak (Baran, S.J., 2011: 45). Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna Internet di Indonesia meningkat drastis setiap tahunnya. Saat ini ada 88.1 juta pengguna Internet di Indonesia yang artinya ada sekitar 34.9% warga negara Indonesia sudah dapat mengakses Internet. Sebanyak 49% pengguna Internet di Indonesia berkisar antara usia 18 hingga 25 tahun dan sebanyak 87.4% menggunakan Internet untuk mengakses media sosial. Dari data diatas bisa disimpulkan bahwa mayoritas pengguna media sosial merupakan remaja hingga dewasa awal. Pada masa tersebut, peran teman sebaya merupakan aspek yang penting didalam kehidupan remaja (http://www.apjii.or.id, 23 September 2016 pukul 21.31). 2

Kemunculan media sosial ini membuat pengaruh yang cukup besar terhadap gaya hidup masyarakat baik dalam ekonomi, sosial bahkan budaya, tentu saja ada pengaruh positif maupun negatif. Maraknya dan membludaknya pengguna sosial media di kalangan remaja, akhir-akhir ini muncul anggapan jika semakin aktif seorang remaja di media sosial maka mereka semakin dianggap keren dan gaul dan jika seorang mahasiswa tidak mempunyai media sosial maka dianggap orang yang kuno. Pada akhirnya anggapan ini akan membentuk kesan krisis pengakuan atas eksistensi diri. Sosial media bahkan mampu mengubah masyarakat menjadi lebih konsumtif. Akan tetapi sebenarnya secara teknik, media sosial juga menuntun agar penggunanya mengubah gaya hidup menjadi lebih cerdas dan mampu menggunakan teknologi-teknologi terbaru sehingga kita dapat mengejar ketertinggalan kita mengenai teknologi dari negara lain (Nasution, 2016: 75-76). Perkembangan internet dan media sosial ini juga sering kali disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab seperti maraknya penipuan yang dilakukan di berbagai media sosial menimbulkan berbagai macam bentuk kriminalitas. Seperti penipuan berkedok onlineshop, pemberitaan hoax, hackers atau peretas situs, dan hatters atau oknum yang suka menjelek-jelekan seseorang atau public figure yang sering dikenal juga sebagai cyberbullying. Contoh cyberbullying yang paling banyak digunakan adalah melalui media sosial, termasuk diantaranya adalah Twitter, Facebook, dan Ask.fm. Dengan menggiatnya dan meningkatnya penggunaan Internet dan media sosial, semua orang bisa ditindas di semua lokasi, setiap saat, termasuk di antaranya kelompok minoritas. 3

Media sosial Ask.fm kini dinilai sebagai platform cyberbullying masa kini. Meskipun bullying juga sering terjadi pada media sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter, Ask.fm pun memiliki tingkat bullying lebih tinggi dibandingkan kedua media sosial tersebut. Ask.fm adalah media sosial yang memiliki fitur berbeda dengan Facebook dan Twiitter, yaitu Ask Anonymously. Yang artinya seseorang dapat mengajukan pertanyaan untuk si pemilik akun sebanyak 300 karakter tanpa harus mencantumkan nama atau identitas (ID) miliknya. Fitur hide name inilah yang memungkinkan penanya menutupi indentitasnya tanpa jejak dan dapat bertanya bahkan mem-bully sesukan hati tanpa takut ditemukan oleh si korban atau pemilik akun yang ditanya (http://www.suarakita.org/, 29 September 2016 pukul 23.09) Menurut survei global yang dilakukan oleh Latitude News, Indonesia merupakan negara dengan kasus bullying tertinggi kedua di dunia setelah Jepang. Kasus bullying di Indonesia ternyata mengalahkan kasus bullying di Amerika Serikat yang menempati posisi ketiga. Ironisnya, kasus bullying di Indoensia lebih banyak dilakukan melalui jejaring sosial. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan, kasus bullying menduduki peringkat teratas pengaduan masyarakat. Dari tahun 2011 hingga Agustus 2014, KPAI mencatat ada 369 pengaduan terkait masalah tersebut. Jumlah itu sekitar 25% dari total pengaduan di bidang pendidikan sebanyak 1.480 kasus. Bullying yang disebut KPAI sebagai bentuk kekerasan di sekolah, mengalahkan tawuran pelajar, diskriminasi pendidikan, ataupun pungutan liar (http://www.kpai.go.id, 30 September 2016 pukul 01.15). 4

Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Mahasiswa masih bisa dikatakan remaja karena masih berada pada kisaran usia 18-25 tahun. Mahasiswa juga sangat rentan terkena dampak atau pengaruh dari terpaan media sosial, salah satunya cyberbullying. Mereka pasti tidak akan terlepas dari yang namanya internet, terutama sosial media. Menurut Juvonen (2008) dalam penelitian yang dilakukan oleh Alam Akbar (2015) mengungkapkan bahwa perkembangan penggunaan teknologi komunikasi khususnya pada remaja, dunia maya menjadi wadah baru yang beresiko bagi aksi kekerasan. Tidak seperti manusia dewasa pada umumnya yang sudah bisa mem-filter hal baik dan buruk dari internet, remaja justru sebaliknya. Hubungan remaja dengan teman sebayanya menjadi sebuah indikator bagaimana kompetensi sosialnya. Karena itulah mereka jarang melakukan tindakan-tindakan yang merugikan orang lain, sedangkan pelaku bullying diyakini memiliki kompetensi sosial yang rendah karena perilaku mereka. Namun masih ada korelasi antara cyberbullying dengan orang yang memiliki kompetensi sosial yang cukup. Ini menandakan bahwa masih ada faktor lain yang menyebabkan seseorang melakukan cyberbullying. Faktor-faktor yang dapat menjadi pertimbangan pelaku melakukan cyberbullying adalah motivasi, kepribadian, dan pergaulan sosial. Dalam kasus cyberbullying pada Ask.fm, komunikator berlaku sebagai pelaku cyberbullying dan komunikan berlaku sebagai korban cyberbullying. Pesan dalam kasus cyberbullying merupakan cara interaksi antara kedua belah pihak. Teks 5

dalam sosial media Ask.fm dapat dikirim melalui tanya-jawab, biasanya pelaku akan menggunakan fitur anonim agar si korban tidak mengetahui identitasnya dan pelaku dapat leluasa melontarkan hinaan atau ejekan pada korban. Pesan inilah yang menjadi dapat dikategorikan sebagai perilaku cyberbullying di Ask.fm. Pesan menjadi medium utama dalam mengirimkan serangan verbal antara pelaku kepada korban. Komunikator atau pelaku pun punya cara sendiri dalam pengemasan pesan-pesan yang akan disampaikan, begitu juga dengan komunikan atau korban. Sehingga membentuk kategori yang berbeda satu sama lain. Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti tertarik dan ingin mengetahui hal-hal mengenai kasus cyberbullying di media sosial, khususnya Ask.fm. Maka peneliti menarik judul Cyberbullying Pada Media Sosial Analisis Isi Tentang Aktivitas Cyberbullying pada Ask.fm Awkarin Periode Januari 2016. Penelitian ini difokuskan pada teks mendalam, maksudnya peneliti akan menganalisis isi pesan bullying dalam Ask.fm untuk Awkarin periode Januari 2016 yang disampaikan pelaku pada korban lalu dimasukkan kedalam kategori pesan cyberbullying. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, peneliti menemukan rumusan masalah dalam penelitian yaitu: 1. Apa sajakah aktivitas cyberbullying yang dilakukan pada media sosial Ask.fm Awkarin periode Januari 2016? 6

C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui berbagai macam aktivitas cyberbullying yang dilakukan pada media sosial Ask.fm Awkarin periode Januari 2016. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, wawasan, kontribusi dan pengembangan yang luas kepada mahasiswa terhadap terjadinya tindak cyberbullying di Indonesia, khususnya yang marak terjadi pada remaja terutama para pengguna media sosial Ask.fm dan dapat berguna bagi perkembangan ilmu komunikasi terutama dalam memahami perkembangan komunikasi massa. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan ataupun bermanfaat bagi para pengamat dan peneliti lain agar lebih memperhatikan kasus-kasus yang berkaitan dengan cyberbullying serta memberi informasi kepada mahasiswa dan mahasiswi sebagai sumbangan pemikiran dan sebagai bahan pertimbangan dalam mengatasi permasalahan yang peneliti kemukakan. b. Sebagai bahan referensi atau rujukan pustaka untuk melengkapi penelitian berikutnya maupun merangsang bagi penelitian-penelitian lain yang relevan. 7