BAB I PENDAHULUAN. untuk siswa sekolah menengan atas (SMA) bentuk kenakalan remaja sangatlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Meningkatnya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, namun cenderung rasa penasaran itu berdampak negatif bagi remaja,

BAB I PENDAHULUAN. atau kesulitan lainnya dan sampai kepada kematian tahun). Data ini menyatakan bahwa penduduk dunia menggunakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan, dapat dilihat pada akhir akhir ini telah timbul akibat negatif

BAB I PENDAHULUAN. kelompok umur tahun dengan total jiwa, jenis kelamin

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

BAB I PENDAHULUAN. anak usia setingkat sekolah dasar. Sehingga potensi yang dimiliki dapat digali

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa

BAB I PENDAHULUAN. bermanfaat bagi pengobatan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tidak. rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

BAB I PENDAHULUAN. pasar narkoba terbesar di level Asean. Menurut United Nation Office on Drugs and

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

BAB I PENDAHULUAN. psikis, maupun secara social (Sudarsono, 2004). Inilah yang disebut sebagai

Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan faktor utama dalam membangun suatu bangsa. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Pada tahap pendidikan anak usia sekolah dasar, siswa akan cenderung

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Penyesuaian diri merupakan salah satu persyaratan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan

efek stupor atau bingung yang lama dalam keadaan yang masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan (Fransiska, 2012).

I. PENDAHULUAN. 1998, dimana banyak terjadi peristiwa penggunaan atau pemakaian barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. yang sangat mengkhawatirkan. Terutama pada remaja-remaja saat ini yang makin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

BAB I PENDAHULUAN. generasi baik secara kualitas maupun kuantitas. sesuatu yang mengarah pada aktivitas positif dalam pencapaian suatu prestasi.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai pelengkap dari pelajaran fisika. Di sekolah, rata-rata siswa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Siswa sebagai generasi penerus bangsa dituntut untuk bisa mandiri,

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Serta kini telah diterapkan kurikulum baru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kenakalan remaja lainnya yang menyebabkan terhambatnya kreatifitas siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. ditunjukkan dengan semakin bervariasinya metode pembelajaran. Salah satu. metode pembelajaran interaktif berbasis multimedia.

PROGRAM SEKOLAH DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI SMAN 13 DAN SMAN 7 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan merupakan kegiatan yang kompleks meliputi

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka menciptakan pendidikan yang berkualitas tinggi sehingga. seiring dengan perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pendahuluan dalam babi secara garis besar memuat penjelasan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya mampu menciptakan individu yang berkualitas dan

I. PENDAHULUAN. Permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (narkotika,

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Hal tersebut diamanatkan dalam Pasal 27 Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu pendekatan untuk meningkatkan kemauan (willingness) dan. meningkatkan kesehatannya (Notoatdmodjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan narkoba ataupun dalam penyalahgunaanya merupakan masalah. perkembangan tingkat peradaban umat manusia serta mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG

PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN BAHAYA NARKOBA PADA SISWA KELAS VIII-E MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar mutu dari seorang pendidik. Pendidikan yang bermutu terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Della Alvialli Suwanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan lingkungan sosial dewasa ini ditandai dengan penekanan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. yakni tingginya angka korupsi, semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialisasi, transisi agama, transisi hubungan keluarga dan transisi moralitas.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peredaran gelap narkotika di Indonesia menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. mengkhawatirkan dengan dampak buruk ekonomi dan sosial yang semakin besar

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam setiap informasi sangat mendukung sistem pengambilan keputusan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa dewasa awal adalah suatu masa dimana individu telah

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi pada masa sekarang tidak bisa lepas dari komputer, komputer

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) informasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran yang dilakukan saat ini biasanya sangat membosankan dan

BNN Berdayakan Mahasiswa menjadi Penggiat Antinarkoba

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.

2016 PENGARUH MULTIMED IA INTERAKTIF BERBASIS ALGOD OO LESSON PLANS TERHAD AP PENGUASAAN KONSEP ALAT-ALAT OPTIK

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perubahan besar sebuah negara. Ujung tombak sebuah negara ditentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sintia Dewi,2013

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

KONSELING SEKOLAH: LANDASAN DAN ISU-ISU KONTEMPORER

Gedung Rehabilitasi Narkoba Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan hal ini sudah terjadi sejak dulu. Kenakalan remaja, seperti sebuah

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, akan tetapi teknologi informasi serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi (Iptek) yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang untuk mencapai tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, pesatnya kemajuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilihat atau dirasakan sebelumnya (Meliono, 2007). Budiningsih (2005) juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di Kabupaten Gorontalo, tepatnya jalan Raya Limboto No 10,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia kini semakin lama semakin maju oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. interaktif tentang bacaan dan gerakan sholat dengan versi dekstop dan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak orang dan terus menerus dibicarakan dan dipublikasikan. Bahkan,

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dalam pemilihan karir. Dengan adanya masalahmasalah

I. PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal, yang masih

PENGEMBANGAN VIDEO MULTIMEDIA UNTUK MENDUKUNG REMIDIAL MAHASISWA MATA KULIAH CAD

BAB I PENDAHULUAN. Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya) semakin marak terdengar dari usia

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat memprihatinkan. Bahkan jumlah kasus. narkotika selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

ARTIKEL. Oleh: SILVIA WAHYUNI MONIKA ARYUSDI NPM:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kenakalan remaja dewasa ini dirasakan semakin meresahkan. Khususnya untuk siswa sekolah menengan atas (SMA) bentuk kenakalan remaja sangatlah beragam, dan yang paling meresahkan sekarang ini adalah penyalahgunaan narkoba. Mengutip data di Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus penyalahgunaan narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SMA hingga tahun 2011dengan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba adalah 2,2% setara dengan 4,2 juta remaja dari total penduduk Indonesia dengan rentang usia antara 10-40 tahun dan angka tersebut diprediksi terus merangkak naik bisa sampai level 2,8% atau sekitar 5,1 juta remaja pada tahun 2015. Sedikitnya 15 ribu remaja setiap tahunnya meninggal karena narkoba. Indonesia terbukti menjadi surga bagi pedagang narkoba, dengan jumlah populasi penduduk yang sangat besar menjadi pasar potensial. Manurut Sumargiyono (AKBP BNN 2013) ketika diwawancarai oleh salah satu surat kabar mengungkapkan bahwa kasus seputar narkoba di provinsi Jawa Tengah dari Januari hingga April 2013, kategori pengguna narkoba berpendidikan SMA berjumlah 310 anak, sementara usia 30 tahun ke atas jumlahnya 82 orang, dari kasus penyalahgunaan narkoba tersebut, penyalahgunaan narkotika jenis ganja yang paling populer. Dari kutipan data tersebut tentu saja hal ini membuat khawatir semua pihak baik itu keluarga, masyarakat hingga pemerintah. Upaya pemberantasan narkoba pun 1

sudah sering dilakukan, namun tidak menutup kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja secara keseluruhan. Menurut Sudarsono (2012), hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba adalah pencegahan berbasis sekolah (school Based Prevention), dirasa lebih mudah dilaksanakan karena sekolah lebih berstruktur, sehingga dapat diadakan pengawasan meskipun dilaksanakan secara komperhensif dan terpadu. Dalam melaksanakan pendidikan pencegahan disekolah, dalam kurikulum ataupun kegiatan ekstrakuriluler yang menyangkut upaya meningkatkan kualitas hidup secara bertahap disisipkan pengetahuan atau pelajaran yang bertujuan untuk mensosialisasikan jenis dan bahaya narkoba, dan hal ini adalah menjadi salah satu tugas bimbingan dan konseling dengan memberikan layanan bimbingan yaitu layanan informasi. Permasalahan yang ditemui oleh penulis melalui pra penelitian di SMA N 1 Bojong KAB Tegal, kegiatan pemberian pelayanan bimbingan selama ini biasa dilakukan dengan memberikan informasi dengan metode ceramah, dan memanfaatkan media-media yang dapat digunakan seperti poster, spanduk, papan bimbingan atau media 2 dimensi lainya. Sementara itu terdapat beberapa kendala yang dialami oleh guru pembimbing dalam memberikan pelayanan BK di SMA N 1 Bojong KAB Tegal Yaitu, (1) presentase guru pembimbing yang belum ideal yaitu 1 guru pembimbingn mengayomi 200 peserta didik, sehingga pemberian layanan BK kepada siswa dirasa membutuhkan waktu yang lama. (2) tidak tersedianya jam BK di sekolah, guru 2

pembimbing memanfaatkan jam kosong untuk memberikan pelayanan BK. (3) terbatasnya fasilitas seperti LCD proyektor yang hanya ada diruangan multi media, dengan adanya hambatan tersebut timbul suatu permasalahan yaitu guru pembimbing kekurangan waktu untuk melayani peserta didik secara optimal. Berdasarkan kondisi yang terjadi di lapangan tersebut tentu menjadi pertimbangan bahwa memberikan layanan BK secara tidak langsung menjadi sangat diperlukan untuk menyiasati permasalahan tersebut. Saat ini banyak sekali media yang berkembang di masyarakat. Menurut Maroebeni (2002) CD interaktif telah lama digunakan sebagai media pembelajaran, atau media pemberian informasi yang didesain khusus agar dapat digunakan secara individual, dengan menegaskan sebuah format multimedia dengan sentuhan aplikasi interaktif dengan tujuan mempermudah penggunaan dan mencegah terjadinya kebosanan ketika sedang mengoperasikan CD tersebut. Menurut Syamsu (2002) mengingat semakin tinggi angka kebutuhan masyarakat terutama peserta didik terhadap komputer, dapat membantu pembimbing untuk memberikan media pelayanan bimbingan yang memandirikan. Mengutip dari standar kompetensi konselor, terutama kompetensi untuk mengembangkan alat dan media bimbingan, seorang konselor sekolah diharapkan berperan dalam mengembangkan alat media dan bahan yang diperlukan untuk layanan BK pada bidang Prib-sos, pendidikan dan karier yang belum cukup tersedia di sekolah. Dengan adanya 3

kenyataan terbut, maka salah satu alternatif media yang dapat diberikan kepada siswa adalah CD Interaktif. Dengan adanya potensi dan permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, maka penulis mencoba untuk mengembangkan media CD interaktif layanan informasi mengenai narkoba yang dapat digunakan untuk memberikan layanan informasi secara tidak langsung bagi siswa SMA, terutama Siswa SMA N 1 Bojong KAB Tegal. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permikiran di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu: Bagaimana cara mengembangkan model layanan informasi dengan menggunakan CD Interaktif Layanan Informasi Tentang Narkoba 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah mengembangakan model layanan informasi dengan menggunakan CD Interaktif Tentang Narkoba. 1.4 Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan memberikan maanfaat secara teoritis maupun praktis, yakni: 1.4.1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian dapat menjadi sumbangan pengetahuan dalam bimbingan dan konseling mengenai pengembangan model layanan informasi dengan CD intraktif tentang narkoba. 4

1.4.2. Manfaat Praktis a. Dihasilkan CD interaktif BK layanan informasi tentang narkoba yang dapat dijadikan variasi dalam pemberian layanan BK. b. Peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan gambaran tentang jenis narkoba. 1.5 Batasan Masalah Dalam pembahasan penelitian ini, permasalahan dibatasi pada beberapa hal, yaitu sebagai berikut : a. Aplikasi dibuat untuk memberikan informasi kepada siswa atau sebagai sarana memberikan layanan informasi untuk guru BK. b. Aplikasi berisi tentang informasi tentang Pengertian Narkoba, Jenis-Jenis Narkoba, Dan Bahaya Narkoba. c. Mengingat begitu banyaknya jenis narkoba yang ada sekarang ini, isi materipun dibatasi hanya seputar jenis narkoba yang sering disalahgunakan d. Aplikasi dibangun dengan menggunakan software Macromedia Flash 8 e. Aplikasi hanya sekedar memberikan informasi. (tidak menyediakan game) 1.6 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, berisi tentang landasan teori yang melandasi yaitu berisi tentang Layanan Informasi, CD Interaktif, dan Narkoba. 5

Bab III Prosedur Penelitian, berisi tentang langkah penelitian dan metode penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang desain produk, hasil pengujian produk dan pembahasan produk. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran. 6