Mika Ambarawati Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo Malang Jalan Citandui 46 Malang

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

ANALISIS KESULITAN SISWA SMA KELAS XI DALAM MEMPELAJARI UKURAN TENDENSI SENTRAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

IDENTIFIKASI KREATIVITAS SISWA DITINJAU DARI PERBEDAAN KEPRIBADIAN DAN KEMAMPUAN PADA MATERI BILANGAN

SILABUS. Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah : Statistika Deskriptif Kode Mata Kuliah : MKK 4233 Jumlah SKS : 2 sks

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

ISMIYATI MARFUAH S

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KESULITAN SISWA PADA MATERI TEOREMA SISA DI SMA NEGERI 1 AEK KUASAN

Yaumil Sitta Achir, Budi Usodo, Rubono Setiawan* Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, UNS, Surakarta

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK. Kata kunci : statistika deskriptif, animasi, Adobe Flash CS3. vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH FREKUENSI DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS ATAS DI SDN KEDUNGWADUK 1 SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Diajukan Oleh : Agung Setiawan Nugroho A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DIPADU READING ASSIGNMENT UNTUK MENINGKATKAN SCIENTIFIC WRITING SKILLS SISWA KELAS X MIA 4 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KAIDAH PENCACAHAN UNTUK SISWA KELAS XI MIA SMAN 7 PADANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS MASALAH

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

: AYU PERDANASARI K

Dina Aulia 1, Ayu Yarmayani 2, Silvia Fitriani 3

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV

ANALISIS KESALAHAN SISWA MENGERJAKAN SOAL MATEMATIKA DI KELAS V SDN 37 BANDA ACEH. RiniYulia, Fauzi, Awaluddin.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA MELALUI CREATIVE PROBLEM SOLVING SISWA KELAS XI-IPA1 SMA NEGERI I IMOGIRI

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Mekanika

PROFIL SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TESIS

ANALISIS KESULITAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN DI SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) HARAPAN IBU METRO

BAB III UKURAN TENGAH DAN DISPERSI

PROSES BERPIKIR SISWA QUITTER DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

HASIL ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA PADA MATERI RELASI

Keywords: Learning Interest, Basic Gastronomy Subject.

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIKKELAS VII SMPN 1 AWANGPONE

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS KESULITAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP

DESKRIPSI PROSES BERPIKIR ANALOGI MATEMATIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BUKATEJA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ)

ANALISIS KESULITAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL SISWA KELAS X SMK HARAPAN KARTASURA

*Keperluan korespondensi, HP: ,

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

WURI PRATIWI SILVIANI A

STATISTIKA EKONOMI. Fakultas Ekonomi-Akuntansi

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PPL UNY DI SMK KOTA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 2 MADIUN pada bulan April semester genap tahun ajaran

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Diajukan Oleh: INDAH SUROSOWATI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

JURNAL. Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Matematika OLEH DWI CAHYANI NIM :

PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

STATISTIKA. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ARIF HIDAYAT A

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU-PAUD SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SKRIPSI. Oleh : DANNY EKO WICAKSONO NPM:

HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA DI RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMAN 1 DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

454 Penerapan Model Pembelajaran

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

ANALISIS KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ALJABAR II

Antiremed Kelas 11 Matematika

Tabel 7-1 Rata-rata hitung hasil test mata kuliah statistik deskriptif kelompok A dan B. A B

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH I PATUK PADA POKOK BAHASAN PELUANG JURNAL SKRIPSI

Oleh: RIZKY LINAR PALUPI A

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN. Membaca sajian data dalam bentuk diagram garis, dan diagram batang.

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI RASA INGIN TAHU SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMK NEGERI 1 PURWOKERTO

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Antiremed Kelas 11 Matematika

PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Transkripsi:

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Kategori Nilai Rendah dalam Menyelesaikan Masalah Statistika Pokok Bahasan Ukuran Tendensi Sentral, Ukuran Dispersi, dan Ukuran Letak Mika Ambarawati Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo Malang Jalan Citandui 46 Malang Fitri Apriyani Pratiwi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Budi Utomo Malang Jalan Citandui 46 Malang Abstract: The aim of this research was to describe the analyzed difficulty learn student category of low value in solving the statistics problems on discussion size measure of central mainstream, size measure dispersi, and the size measure situation. This research used the descriptive research method with the qualitative explorative approach. The subjects of the research were 12 students 2013 A and 2013 B Program Study of Education Language and literature Indonesia, four students categoryof high value, four students category of medium value, andfour students category of low value. The instruments used to gather data of worksheet for problem solving and interview guidelines. The data were task-based interview on the learning material of statistics problems. They were validated by using the time triangulation and the reference fulfillment. The data were analyzed using a Miles and Huberman s concept, that was data reduction, presentation, and conclusion. The results of the research are as follows. 1) Students categoryof low value not difficulties determining concept, using formula, and calculate solving the statistics problems on discussion size measure of central mainstream. 2) Students categoryof low valuedifficulties determining concept, using formula, and calculate solving the statistics problems on discussion size measure dispersicharacteristic coefficient of variation and permanent deviasi. 3) Students categoryof low valuedifficulties determining concept, using formula, and calculate solving the statistics problems on discussion size measure situationcharacteristic kuartilconcept from data pertain. Keywords: analyzed difficulty learn, problem solving statistics, size measure of central mainstream, size measure dispersi, and the size measure situation Belajar adalah keseluruhan proses yang melibatkan aktivitas fisik-psikis untuk mendapatkan perubahan positif dalam semua aspek tingkah laku melalui sentuhan dengan lingkungan dan pengalaman (Ula, 2003). Adapun belajar adalah proses aktif yang mana proses pemberian makna dibangun dan dikembangkan berdasarkan pengalamanpengalaman (Suprihatiningrum, 2013). Selain itu, menurut Slameto (2003) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

Ambarawati, Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Kategori Nilai Rendah 31 pengamalan sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Kesulitan belajar merupakan sebagai suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun ganguan dalam belajar (Djamarah, 2002).Kesulitan atau kendala belajar yang dialami mahasiswa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa, misalnya kesehatan, bakat minat, motivasi, intelelegensi, dan sebagainya. Adapun faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar mahasiswa, misalnya dari lingkungan rumah, lingkungan sekitar kampus, dan lingkungan masyarakat (Jamal, 2014). Pembelajaran statistika umumnya berkaitan dengan konsep, rumus, dan cara penghitungan. Kesulitan penguasaan konsep berkaitan dengan penafsiran dan cara menggunakan konsep statistika. kesulitan penguasaan dengan penafsiran dan cara menggunakan rumus-rumus. Kesulitan cara penghitungan berkaitan ketelitian saat melakukan operasi dengan rumus yang telah ditentukan. Ada beberapa jenis kesalahan yang dilakukan saat menyelesaikan masalah, yaitu (1) kesalahan konsep adalah kesalahan dalam menafsirkan dan menggunakan konsep matematika, (2) kesalahan prinsip adalah kesalahan siswa dalam menafsirkan dan menggunakan rumus-rumus matematika, (3) kesalahan operasi adalah kesalahan siswa dalam menggunakan operasi dalam matematika, dan (4) kesalahan karena kecerobohan adalah kesalahan karena salah dalam perhitungan (Wiyartimi, 2010). Masalah dalam pembelajaran matematika biasanya diinterpretasikan dalam soal matematika. Suatu soal matematika disebut masalah bagi seorang siswa, jika: (1) pertanyaan yang dihadapkan dapat dimengerti oleh siswa, namun pertanyaan itu harus merupakan tantangan baginya untuk menjawabnya, dan (2) pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan prosedur rutin yang telah diketahui siswa (Hudojo, 2005). Masalah statistika dalam penelitian ini merupakan pertanyaan statistika yang cara pemecahannya tidak dapat ditemukan secara langsung, sehingga pemecahannya harus menyelidiki, membuat kaitan, dan melibatkan pengetahuan yang dimiliki untuk mendapatkan pemecahannya. Adapun dalam penelitian ini masalah statistika berupa soal statistika bersifat terbuka yang membutuhkan kemampuan melihat pola atau membuat dugaan untuk dapat memecahkannya.soal yang digunakan terbatas pada materi bahasan ukuran tendensi sentral, ukuran dispersi,dan ukuran letak. Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah mahasiswa dapat menemukan konsep yang akan digunakan untuk menemukan rumus, mengaplikasikan rumus, dan dapat menyelesaikan persoalan yang berkaitan dengan materi ukuran tendensi sentral, ukuran dispersi dan ukuran letak dengan menghitung secara teliti. Ukuran tendensi sentral merupakan ukuran yang mewakili kumpulan data tertentu dengan suatu ukuran yang mewakilinya, baik untuk populasi maupun untuk sampel.dinamakan ukuran tendensi sentral, karena ukuran itu cenderung berada di tengahtengah (setelah data diurutkan).selain ukuran tendensi terdapat pula ukuran dispersi atau ukuran penyebaran.ukuran ini dapat memberikan gambaran mengenai sebaran dari sekumpulan data. Oleh sebab itu, ukuran ini sering disebut ukuran variasi, seperti jangkauan, simpangan baku, dan variansi. Ukuran letak dari sekolompok data dipakai untuk mengetahui letak suatu nilai setelah suatu kelompok data diurutkan.ukuran letak yang dibahas adalah kuartil (Budiyono, 2009). Berdasarkan latar belakang, terdapat pertanyaan penelitian sebagai berikut:

32 Jurnal Paradigma, Volume 22, Nomor 1, Januari Juni 2016 1. Bagaimana kesulitan mahasiswa kategori rendah dalam penguasaan konsep, menggunakan rumus, dan tehnik perhitungan masalah statistika pokok bahasan ukuran tendesi sentral? 2. Bagaimana kesulitan mahasiswa kategori rendah dalam penguasaan konsep, menggunakan rumus, dan tehnik perhitungan masalah ukuran dispersi? 3. Bagaimana kesulitan mahasiswa kategori rendah dalam penguasaan konsep, menggunakan rumus, dan tehnik perhitungan masalah statistika pokok bahasan ukuran ukuran letak? METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatifeksploratif. Subjek dari penelitian ini terdiri dari 12 mahasiswa 2013 A dan 2013 B Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, 4 mahasiswa dengan kategori nilai tinggi, 4 mahasiswa dengan kategori nilai sedang, dan 4 mahasiswa dengan kategori nilai rendah. Instrumen yang digunakan adalah tes. pemecahan masalah statistika pokok bahasan ukuran tendensi setral, ukuran dispersi, dan ukuran letak.instrumen yang digunakan unuk memperoleh data adalah lembar tugas pemecahan masalah dan wawancara berbasis tugas.teknik keabsahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi waktu dan menggunakan kecukupan referensi.data yang dianalisis adalah hasil tes pemecahan masalah statistika dan hasis wawancara untuk mendeskripsikan analisis kesulitan mahasiswa dalam pemecahan masalah tersebut. Sumber data pada penelitian ini adalah siswa sebagai subjek penelitian. Teknik analisis data yang digunakan adalah konsep Miles dan Huberman, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Analisis penelitian yang dilakukan adalah analisis kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep, menggunakan rumus, dan tehnik perhitungan materi statistika.adapun indikator dalam analisis kesulitan mahasiswa kesulitan mahasiswa dalam memahami konsep, menggunakan rumus, dan tehnik perhitungan materi statistika sebagai berikut Tabel 1 Indikator dan Karakteristik Pemecahan Masalah Indikator Karakteristik 1. Kesulitan mahasiswa pada penguasaan 1.1 Mahasiswa mampu menguasai konsep konsep dalam memahami ukuran tendensi rerata hitung sentral pada populasi dan sampel. 1.2 Mahasiswa mampu menguasai konsep rerata dari distribusi frekuensi data tunggal 1.3 Mahasiswa mampu menguasai konsep rerata dari distribusi frekuensi data bergolong 1.4 Mahasiswa mampu menguasai konsep rerata geometrik dan rerata harmonik 1.5 Mahasiswa mampu menguasai konsep mean, median, dan modus pada data tunggal dan bergolong

Ambarawati, Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Kategori Nilai Rendah 33 2. Kesulitan mahasiswa pada penggunaan rumus dalam memahami ukuran tendensi sentral pada populasi dan sampel. 3. Kesalahan perhitungan dalam menyelesaikan permasalahan ukuran tendensi sentral pada populasi dan sampel. 4. Kesulitan mahasiswa pada penguasaan konsep dalam memahami ukuran dispersi pada populasi dan sampel. 5. Kesulitan mahasiswa pada penggunaan rumus dalam memahami ukuran dispersi pada populasi dan sampel. 2.1 Mahasiswa dapat menentukan rumus rerata hitung yang akan digunakan 2.2 Mahasiswa dapat menentukan rumus rerata dari distribusi frekuensi data tunggal 2.3 Mahasiswa dapat menentukan rumus distribusi frekuensi data bergolong 2.4 Mahasiswa dapat menentukan rumus geometrik dan rerata harmonik 2.5 Mahasiswa dapat menentukan rumus konsep mean, median, dan modus pada data tunggal dan bergolong 3.1 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat masalah rerata hitung 3.2 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat masalah rerata dari distribusi frekuensi data tunggal 3.3 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat masalah rerata dari distribusi frekuensi data bergolong 3.4 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat rerata geometrik dan rerata harmonik 3.5 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat mean, median, dan modus pada data tunggal dan bergolong 4.1 Mahasiswa mampu menguasai konsep jangkauan 4.2 Mahasiswa mampu menguasai konsep rerata deviasi 4.3 Mahasiswa mampu menguasai konsep variansi pada distribusi frekuensi data tunggal dan bergolong 4.4 Mahasiswa mampu menguasai konsep deviasi baku 4.5 Mahasiswa mampu menguasai konsep koefisien variasi 5.1 Mahasiswa dapat menentukan rumus jangkauan 5.2 Mahasiswa dapat menentukan rumus konsep rerata deviasi 5.3 Mahasiswa dapat menentukan rumus variansi pada distribusi frekuensi data tunggal dan bergolong 5.4 Mahasiswa dapat menentukan rumus

34 Jurnal Paradigma, Volume 22, Nomor 1, Januari Juni 2016 deviasi baku 5.5 Mahasiswa dapat menentukan rumus koefisien variasi 6. Kesalahan perhitungan dalam menyelesaikan permasalahan ukuran dispersi pada populasi dan sampel. 7. Kesulitan mahasiswa pada penguasaan konsep dalam memahami ukuran letak. 8. Kesulitan mahasiswa pada penggunaan rumus dalam memahami ukuran letak. 9. Kesalahan perhitungan dalam menyelesaikan permasalahan ukuran letak. 6.1 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat masalah jangkauan 6.2 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat rerata deviasi 6.3 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat variansi pada distribusi frekuensi data tunggal dan bergolong 6.4 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat deviasi baku 6.5 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat koefisien variasi 7.1 Mahasiswa mampu menguasai konsep kuartil data tunggal 7.2 Mahasiswa mampu menguasai konsep kuartil dari distribusi data bergolong 8.1 Mahasiswa dapat menentukan rumus kuartil data tunggal 8.2 Mahasiswa dapat menentukan rumus kuartil dari distribusi data bergolong 9.1 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat kuartil data tunggal 9.2 Mahasiswa mampu menghitung secara benar dan tepat kuartil dari distribusi data bergolong Miles dan Huberman mengemukan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification (Sugiyono, 200). HASIL Hasil analisis kemampuan subjek dalam memecahkan masalah dan hasil wawancara sebagai berikut. a. Mahasiswa kategori nilai rendah tidak mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep permasalahan ukuran tendensi sentral pada populasi dan sampel adalah 1) Mahasiswa menguasai konsep rerata hitung dengan jelas 2) Mahasiswa menguasai konsep rerata dari dari distribusi frekuensi data tunggal dengan jelas 3) Mahasiswa menguasai konsep rerata dari frekuensi data bergolong dengan jelas 4) Mahasiswa menguasai konsep rerata geometrik dan rerata harmonik dengan jelas

Ambarawati, Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Kategori Nilai Rendah 35 5) Mahasiswa menguasai konsep mean, median, dan modus pada data tunggal dan bergolong dengan jelas b. Mahasiswa kategori nilai rendah tidak mengalami kesulitan dalam menentukan rumus permasalahan ukuran tendensi sentral pada populasi dan sampel adalah 1) Mahasiswa dapat menentukan rumus rerata hitung yang akan digunakan dengan mudah 2) Mahasiswa dapat menentukan rumus rerata dari distribusi frekuensi data tunggal dengan mudah 3) Mahasiswa dapat menentukan rumus distribusi frekuensi data bergolong dengan mudah 4) Mahasiswa dapat menentukan rumus geometrik dan rerata harmonik dengan mudah 5) Mahasiswa dapat menentukan rumus konsep mean, median, dan modus pada data tunggal dan bergolong c. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menghitung permasalahan yang berkaitan ukuran tendensi sentral pada populasi dan sampel adalah 1) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat masalah rerata hitung 2) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat masalah rerata dari distribusi frekuensi data tunggal 3) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat masalah rerata dari distribusi frekuensi data bergolong 4) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat rerata geometrik dan rerata harmonik 5) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat mean, median, dan modus pada data tunggal dan bergolong d. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan menguasai konsep permasalahan ukuran dispersi pada populasi dan sampel adalah 1) Mahasiswa mampu menguasai konsep jangkauan dengan jelas 2) Mahasiswa mampu menguasai konsep rerata deviasi dengan jelas 3) Mahasiswa mampu menguasai konsep variansi pada distribusi frekuensi data tunggal dan bergolong dengan jelas 4) Mahasiswa tidak menguasai konsep deviasi baku dengan jelas 5) Mahasiswa tidak mampu menguasai konsep koefisien variansi dengan jelas e. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan menentukan rumus permasalahan ukuran dispersi pada populasi dan sampel. 1) Mahasiswa dapat menentukan rumus jangkauan dengan mudah 2) Mahasiswa dapat menentukan rumus konsep rerata deviasi dengan mudah 3) Mahasiswa dapat menentukan rumus variansi pada distribusi frekuensi data tunggal dan bergolong dengan mudah 4) Mahasiswa tidak dapat menentukan rumus deviasi baku dengan mudah 5) Mahasiswa tidak dapat menentukan rumus koefisien variasi dengan mudah f. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan menghitung permasalahan yang berkaitan ukuran dispersi pada populasi dan sampel. 1) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat masalah jangkauan 2) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat rerata deviasi 3) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat variansi pada distribusi frekuensi data tunggal dan bergolong 4) Mahasiswa tidak menghitung secara benar dan tepat deviasi baku 5) Mahasiswa tidak dapat menghitung secara benar dan tepat koefisien variasi g. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan penguasaan konsep permasalahan ukuran letak adalah

36 Jurnal Paradigma, Volume 22, Nomor 1, Januari Juni 2016 1) Mahasiswa mampu menguasai konsep kuartil data tunggal dengan jelas 2) Mahasiswa tidak mampu menguasai konsep kuartil dari distribusi data bergolong dengan jelas h. Mahasiswa tidak mengalami kesulitan dan menentukan rumus permasalahan ukuran letak adalah 1) Mahasiswa dapat menentukan rumus kuartil data tunggal dengan mudah 2) Mahasiswa tidak dapat menentukan rumus kuartil dari distribusi data bergolong dengan mudah i. Mahasiswa tidak kesulitan dalam menghitung dan ada yang mengalami kesulitan permasalahan yang berkaitan dengan ukuran letak adalah 1) Mahasiswa menghitung secara benar dan tepat kuartil data tunggal 2) Mahasiswa tidak menghitung secara benar dan tepat kuartil dari distribusi data bergolong PEMBAHASAN Berdasarkan analisis di atas, maka dapat dibahas hasil penelitian sebagai berikut. Mahasiswa dengan kategori nilai rendah tidak mengalami kesulitan dalam menguasai konsep ukuran tendensi sentral. Namun, mengalami kesulitan dalam menguasai konsep ukuran disperse pada karakteristik konsep koefisien variasi dan karakteristik konsep deviasi baku. Selain itu, mengalami kesulitan ukuran letak pada karakteristik konsep kuartil dari data bergolong. Mahasiswa dengan kategori nilai rendah tidak mengalami kesulitan dalam menemukan rumus ukuran tendensi sentral. Namun, mengalami kesulitan dalam menguasai konsep ukuran disperse pada karakteristik rumus koefisien variasi dan karakteristik rumus deviasi baku. Selain itu, mengalami kesulitan ukuran letak pada karakteristik konsep kuartil dari data bergolong. Mahasiswa dengan kategori nilai rendah tidak mengalami kesulitan dalam menghitung rumus pada permasalahan ukuran tendensi sentral. Namun, mengalami kesulitan menghitung rumus pada permasalahan ukuran disperse pada karakteristik konsep koefisien variasi dan karakteristik deviasi baku. Selain itu, mengalami kesulitan ukuran letak pada karakteristik konsep kuartil dari data bergolong. Hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ungky Pawestri, dkk (2013).Penelitian terdahulu menggunakan siswa kelas X Imersi SMA Negeri Karangpandan Karanganyar.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mahasiswa mengalami kesulitan konsep dalam beberapa karakteristik.ternyata hasil penelitian Ungky Pawestri, dkk juga berlaku pada penelitian ini, meskipun dilakukan dengan subjek, kategori, dan materi yang berbeda.selain itu, didukung dari hasil wawancara terlihat bahwa mahasiswa mengalami kesulitan konsep dalam beberapa karakteristik. Selain itu, hasil penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Fakhrul Jamal (2014).Penelitian terdahulu menggunakan siswa kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mahasiswa mengalami kesulitan menggunakan rumus dalam beberapa karakteristik.ternyata hasil penelitian Fakhrul Jamal juga berlaku pada penelitian ini, meskipun dilakukan dengan subjek, kategori, dan materi yang berbeda.selain itu, didukung dari hasil wawancara terlihat bahwa mahasiswa mengalami mengalami kesulitan menggunakan rumus dalam beberapa karakteristik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa mahasiswa mengalami kesulitan proses menghitung dalam beberapa karakteristik.

Ambarawati, Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa Kategori Nilai Rendah 37 Ternyata hasil penelitian Ungky Pawestri, dkk juga berlaku pada penelitian ini, meskipun dilakukan dengan subjek, kategori, dan materi yang berbeda.selain itu, didukung dari hasil wawancara terlihat bahwa mahasiswa mengalami kesulitan menghitung dalam beberapa karakteristik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Mahasiswa dengan kategori rendah tidak mengalami kesulitan dalam mentukan konsep, menggunakan rumus, dan menghitung permasalahan ukuran tendensi sentral. (2) Mahasiswa dengan kategori rendah mengalami kesulitan dalam mentukan konsep, menggunakan rumus, dan menghitung permasalahan ukuran dispersi pada karakteristik koefisien variasi dan deviasi baku. (3) Mahasiswa dengan kategori rendah mengalami kesulitan dalam mentukan konsep, menggunakan rumus, dan menghitung permasalahan ukuran letak pada karakteristik kuartil dari data bergolong. Adapun saran dari hasil penelitian ini adalah untuk dosen pengampu mata kuliah statistika diharapkan memberikan diktat/bahan ajar/modul pada mahasiswa untuk mempermudah proses perkuliahan. Selain itu, dosen dapat memberikan solusi akan kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam menyelesaikan masalah statistika saat menguasai konsep, menentukan rumus, dan menghitung dengan rumus tertentu. DAFTAR RUJUKAN Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Fakhrul Jamal.2014. Analisis Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Pada Materi Peluang Kelas XI IPA SMA Muhammadiyah Meulaboh Johan Pahlawan.Jurnal Pendidikan Matematika. 1 (1): 18-36. Herman Hudojo. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang. Jamil Suprihatiningrum. 2013. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Ungky Pawestri, dkk. 2013. Analisis Kesulitan Pembelajaran Matematika dengan Pengantar Bahasa Inggris Pada Materi Pokok Bentuk LOgaritma Kelas X Imersi SMA Negeri Karangpandan Karanganyar 2012/2013.Jurnal Pendidikan Matematika. 1 (1).1-7. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. S. Shoimatul Ula. 2013. Revolusi Belajar. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Wiyartimi, dkk. 2010. Diagnosa Kesulitan Belajar Matematika Siswa Pada Materi Trigonometri Rumus-rumus Segitiga Di Kelas X SMA Negeri 50 Jakarta. Jurnal Matematika, Aplikasi,dan Pembelajaran. 9 (2): 89-99.