BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang lebih efektif dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas biasanya masih berfokus

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari pesert didik, digunakan guru dalam proses belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Pendidikan yang berkualitas tinggi akan membawa kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan belajar mengajar yang terjadi, guru selalu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan cara yang inovatif dan kreatif dalam mengelola kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. proses terjadinya perubahan prilaku sebagai dari pengalaman. kreatif, sehingga mampu memacu semangat belajar para siswa.

BAB I PENDAHULUAN. aktif dan interaktif, karena guru berinteraksi langsung dengan siswa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dan sejalan dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik. dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu bagian yang tidak dapat lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. bermutu adalah pelaksanaan proses pembelajaran oleh guru yang prosesional yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini banyak terjadi perubahan dan pembaharuan ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang terencana diarahkan untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif agar siswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. unsur yang terkait didalamnya saling mendukung. Dalam kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan berpikir

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. Kong, dan Indonesia berada diperingkat 69 dari 76 negara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berbicara tentang pendidikan, berarti membicarakan tentang hidup dan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam upaya pembentukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan pola dan urutan kegiatan guru dan siswa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berpikirnya dan akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal maupun pendidikan informal. jawab seperti pendidikan keluarga dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam berusaha melestarikan dan mewariskan nilai-nilai hidup. Kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. dari seluruh rakyat Indonesia, baik dari pemerhati pendidikan, birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir seseorang. Oleh karena itu pendidkan merupakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Untuk itu guru harus menata kegiatan. sesuai dengan situasi dilingkungan siswa itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat tercermin dari hasil prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemerintah, diantaranya dengan melakukan perbaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Guru besar Nanyang Technology University, Sing Kong Lee sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membenahi dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia khususnya dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat pembangunan negara yang bersangkutan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. efektif, sebab gurulah pengelola pembelajaran (learning manager) yang akan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan dari sebuah bangsa, sehingga cepat atau. sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan Merupakan suatu kebutuhan dalam proses kehidupan. Majunya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru menjadi komponen yang sangat penting untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga formal untuk mencapai semua standar proses

I. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan

BAB I PENDAHULUAN. diharuskan memiliki profesionalisme yang tinggi dalam proses belajar- mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan metode pembelajaran yang kurang. Djamarah (2013:3) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu seseorang dalam

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

BAB I PENDAHULUAN. tingkat menengah yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya yang profesional adalah aspek yang saling berkaitan. dapat meningkat sesuai dengan yang diharapkan.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sesuai dengan prinsip- prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar sehingga siswa tersebut tidak merasa bosan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan, pendidikan memegang peranan penting karena

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era indutrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pembelajaran yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Harapan Stabat masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era industrialisasi, perkembangan zaman semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. menambah sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. memecahkan permasalahan sendiri ataupun kelompok.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai salah satu sumber belajar, selalu berusaha memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan banyak cara untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah mengantar para siswa menuju

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses belajar dan mengajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

BAB I PENDAHULUAN. kualitasnya sehingga harapan dan cita-cita pendidikan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. sarana untuk pengembangan diri. Dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu aset yang dapat mendukung serta menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dari hasil belajar, guru dapat

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. proses interaksi antara guru dan siswa atau pembelajar beserta unsur-unsur yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan berperan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas karena dalam pendidikan individu diproses menjadi manusia yang memiliki sumber daya yang baik.untuk mencapai tujuan tersebut, sekolahsekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan untuk berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran agar tujuan pendidikan dapat dicapai.untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan, diperlukan pembaharuan dalam pembelajaran.pembaharuan dalam proses pembelajaran merupakan tanggung jawab guru, bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat dimengerti oleh anak didik. Guru sebagai salah satu unsur dalam proses belajar mengajar harus menguasai dan menerapkan model pembelajaran yang mutahir dikelas. hal ini menunjukkan bahwa guru memegang peranan penting dalam keberhasilan anak didiknya. Guru bukan hanya mengajar, melainkan mempunyai makna sadar dan kritis untuk mengadakan perubahan dan perbaikan dalam pembelajaran.menurut Daryanto,Raharjo(2012:1) Guru berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang hendak dicapai. Untuk mencapai hasil belajar yang bermutu seperti yang diharapkan, maka anak didik dilibatkan dalam berbagai aktivitas yang ditunjukkan dengan keaktifan 1

2 siswa saat pembelajaran berlangsung.dalam mempelajari akuntansi dibutuhkan kesabaran, kecermatan dan ketelitian.untuk itu guru harus selektif dalam memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis di SMA Nusantara Lubuk Pakam khususnya untuk mata pelajaran akuntansi terlihat bahwa hasil belajar siswa yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil belajar siswa dibawah ini: Tabel 1.1 Hasil Belajar Siswa SMA Nusantara Lubuk Pakam Kelas XII IPS 1 Jumlah siswa kelas XII IPS 1 41 orang Ratarata Nilai UH I Nilai UH II Nilai UH III (70-100) Tidak (0-69) (70-100) Tidak (0-69) (70-100) Tidak (0-69) 16 25 19 22 10 31 39,02% 60,97% 46,34% 53,65 % 24,39 % 75,60 % Hasil belajar yang rendah, disebabkan kurangnya variasi model pembelajaran yang digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan guru berperan sebagai pusat pembelajaran. Trianto (2009:5) Proses pembelajaran dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan proses berpikirnya. Kecenderungan menggunakan model pembelajaran yang konvensional mengakibatkan siswa hanya mendengar dan tidak berperan aktif

3 pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat mengakibatkan siswa menjadi cepat bosan dan menggangap bahwa pelajaran akuntansi adalah pelajaran yang tidak menarik dan sulit untuk dimengerti. Sehingga apabila ujian berlangsung siswa tidak dapat memanfaatkan waktu ujian untuk menyelesaikan keseluruhan soal ujian. Untuk mengatasi permasalahan di atas, perlu dilakukan suatu upaya dengan menerapkan model pembelajaran yang efektif dan inovatif. Pendekatan dengan model pembelajaran yang akan digunakan harus membuat siswa berperan aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator pada saat proses pembelajaran berlangsung. Ada banyak model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Ratumanan(dalam Trianto 2009:92) Problem Based Learning merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuannya sendiri tentang dunia sosial dan sekitar. Model pembelajaran Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang didasari prinsip bahwa masalah (problem) dapat dipakai sebagai dasar untuk mendapatkan ilmu baru.dengan demikian masalah (problem) yang ada dapat digunakan sebagai sarana agar siswa dapat belajar sesuatu yang menunjang pengetahuannya. Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok serta merangsang siswa untuk mempelajari

4 dan menyelesaikan suatu masalah. Selain itu model pembelajaran Problem Based Learning dapat menumbuhkan pola pikir yang kritis dan aktif. Penerapan model pembelajaran ini akan lebih efektif bila dikolaborasikan dengan model pembelajaran Group Investigation. Model pembelajaran Group Investigation ini dapat membuat siswa dapat menginvestigasi suatu masalah dan mengupayakan suatu pemecahan terhadap masalah tersebut. Dalam menerapkan kolaborasi model pembelajaran ini, siswa ditempatkan sebagai pusat dari proses pembelajaran. Dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran ini diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka masalah ini penting untuk diteliti dan penulis tertarik mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam T.P 2013/2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi identifikasi masalah penelitian ini adalah : 1. Apa penyebab rendahnya hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam? 2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam? 3. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam?

5 4. Apakah penerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam? 5. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siklus I dan siklus II pada siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam? 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: 1. Apakah penerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam T.P 2013/2014? 2. Apakah penerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam T.P 2013/2014? 3. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siklus I dan siklus II pada siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam T.P 2013/2014? 1.4 Pemecahan Masalah Salah satu penyebab kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran adalah metode pembelajaran yang konvensional seperti ceramah, tanya jawab, latihan, dan pemberian tugas rumah. Tidak ada variasi dalam mengajar ataupun

6 menggunakan model pembelajaran yang menarik. Sehingga siswa merasa bosan mengikuti proses belajar mengajar sehingga hasil belajar menjadi rendah. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan salah satu cara untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation. Istarani (2011:32) mengemukakan Problem Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut dengan berbagai masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Dengan model pembelajaran ini, peserta didik dari sejak awal sudah dihadapkan pada berbagai masalah kehidupan yang mungkin akan ditemuinya kelak pada saat mereka sudah lulus dari bangku sekolah. Model pembelajaran Problem Based Learningakan mengajak siswa untuk terlibat dalam proses belajar yang berorientasi pada permasalahan. Hal ini dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning, guru dan siswa harus menguasai permasalahan yang terjadi khususnya kepada siswa, keterampilan dan kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah adalah tujuan utama. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat mendorong siswa untuk belajar secara mandiri untuk mencari penyelesaian masalah. Pengalaman ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari hari. Dalam pelaksanaanya, model pembelajaran Problem Based Learning memiliki lima

7 tahapan pembelajaran, dimana siswa didorong untuk aktif dalam mengidentifikasi permasalahan yang diberikan, mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan masalah dan siswa akan melakukan investigasi permasalahan dengan model pembelajaran Group Investigation. Dalam model pembelajaran Group Investigation, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian guru bersama siswa memilih topik permasalahan yang dapat dikembangkan, siswa menentukan model investigasi yang mereka inginkan. Hasil dari masing-masing kelompok akan dipresentasikan didepan kelas kemudian pembelajaran diakhiri dengan proses evaluasi. Dari uraian diatas maka diharapkan dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam. 1.5 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation. 2. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation.

8 3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang signifikan siklus I dan siklus IImelalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dengan Group Investigation pada siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam T.P 2013/2014. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajarangroupinvestigation dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Nusantara Lubuk Pakam. 2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru akuntansi dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa melalui penerapan kolaborasi model pembeljaran Problem Based Learning dengan Group Investigation. 3. Sebagai referensi dan bahan masukan bagi civitas akademik untuk penelitian yang sama bagi Fakultas Ekonomi UNIMED khususnya Program Studi Akuntansi.