URGENSI MONITORING DAN EVALUASI dalam PELAKSANAAN DAN PENCAPAIAN SDGs Djonet Santoso Universitas Bengkulu November 2017
Prolog 1
2 Komitmen Indonesia dalam pelaksanaan SDGs Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDGs adalah pembangunan yang menjaga: peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat kualitas lingkungan hidup pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola Komitmen: 1. Indonesia berkomitmen melaksanakan SDGs untuk transformasi peradaban global yang lebih adil, damai, sejahtera, setara dan berkelanjutan 2. Komitmen tersebut diwujudkan dengan Perpres Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 3. SDGs sejalan dengan Nawacita yang diterjemahkan ke dalam RPJMN 2015-2019 4. Presiden menegaskan bahwa pencapaian SDGs sekaligus menjadi tolok ukur tercapainya agenda pembangunan nasional
3 SDGs menyempurnakan MDGs 1. Lebih komprehensif, melibatkan seluruh negara dengan tujuan universal 2. Memperluas sumber pendanaan (pemerintah, swasta, dan sumber lain) 3. Menekankan pada hak azazi manusia dalam penanggulangan kemiskinan 4. Prinsip: inklusif - no one left behind (terutama kelompok rentan) 5. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan: Pemerintah, OMS dan Media, Filantropi dan Bisnis, serta Pakar dan Akademisi 6. Zero Goals, menargetkan untuk menuntaskan seluruh indikator 7. Cara pelaksanaan (means of implementation)
Pemetaan Goal, Target, dan Indikator SDGs SDGs 17 Goals, 169 Target, 241 Indikator 4 Pilar Pembangunan Sosial Pilar Pembangunan Ekonomi Pilar Pembangunan Lingkungan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata Kelola 7 target, 12 indikator 5 target, 6 indikator 8 target, 11 indikator 12 target, 23 indikator 8 target, 14 indikator 12 target, 17 indikator 10 target, 15 indikator 13 target, 26 indikator 8 target, 12 indikator 11 target, 13 indikator 10 target, 11 indikator 10 target, 11 indikator 5 target, 7 indikator 9 target, 16 indikator 19 target, 25 indikator 10 target, 10 indikator 12 target, 14 indikator
5 Strategi pelaksanaan SDGs Landasan Hukum: Perpres SGDs Permen & Kepmen PPN/Ketua Bappenas Regulasi tingkat daerah Pedoman Teknis: Metadata Indikator Penyusunan Rencana Aksi Monitoring dan Evaluasi Prinsip SDGs: Universal komprehensif dan berpusat pada manusia Integration terintegrasi pada semuadimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan No one left behind melibatkan semua pemangku kepentingan, memberikan manfaat bagi semua terutama yang rentan Dukungan Pelaksanaan: Kelembagaan Pengarusutamaan Peta Jalan, Rencana Aksi Nasional, Rencana Aksi Daerah Inovasi Data SIM Inovasi Pendanaan Strategi Komuikasi Monitoring dan Evaluasi
6 Dokumen Perencanaan dan Pelaksanaan SDGs 1 tahun setelah Perpres berlaku 6 bulan setelah Perpres berlaku 12 bulan setelah Perpres berlaku Dokumen Rencana Strategis Pencapaian SDGs 2017-2030 Peta jalan SDGs Dokumen Rencana Pencapaian SDGs tingkat nasional RAN SDGs Dokumen Rencana Pencapaian SDGs tingkat daerah RAD SDGs
7 Tantangan Pelaksanaan 1. Memastikan penerapan prinsip inklusif dan no one left behind 2. Memastikan ketersediaan database yang komprehensif dan terintegrasi 3. Integrasi program seluruh pemangku kepentingan secara setara 4. Menyelaraskan Rencana Aksi ke dalam agenda pembangunan 5. Menyelaraskan prioritas pemerintah dan non-pemerintah 6. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan memiliki jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia
8 Prinsip kemitraan dan Platform Partisipasi Pemerintah dan Parlemen: 1. Penetapan indikator dalam setiap target/sasaran 2. Pengembangan kebijakan, regulasi, dan penyelarasan program/kegiatan 3. Penyiapan data dan informasi yang digunakan 4. Sosialisasi/diseminasi, komunikasi, dan advokasi 5. Pendanaan 6. Monev dan Pelaporan Filantropi dan Bisnis: 1. Advokasi kepada Pelaku Usaha 2. Fasilitasi program/kegiatan kepada Pelaku Usaha 3. Peningkatan kapasitas 4. Dukungan pendanaan Prinsip Kemitraan: Trust building Equal partnership Participation Accountable Mutual benefits Akademisi dan Pakar: 1. Peningkatan kapasitas 2. Policy research 3. Pemantauan dan evaluasi OMS dan Media: 1. Diseminasi dan advokasi kepada masyarakat 2. Fasilitasi program/kegiatan di lapangan 3. Membangun pemahaman publik 4. Monitoring pelaksanaan
9 Prinsip Monitoring dan Evaluasi Inklusif Pemerintah dan Parlemen: Monev dan Pelaporan Nasional - Lokal Trust building Equal partnership Participation Accountable Mutual benefits Akademisi dan Pakar: Pemantauan dan evaluasi PTN - PTS Filantropi dan Bisnis: Monitoring dan evaluasi Melalui Asosiasi Filantropi dan Bisnis OMS dan Media: Monitoring pelaksanaan Nasional Lokal Komunitas minoritas
Lesson Learned Alat Monev MDGs 10 PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMANTAUAN YANG BERPIHAK PADA MASYARAKAT MISKIN (P3BM) P3BM adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah (dalam hal ini Bappenas) untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dalam menyusun perencanaan, pengalokasian anggaran serta pemantauan yang lebih fokus pada penyelesaian masalah kemiskinan multidimensi dengan menggunakan indikator MDGs.Tujuan akhirnya adalah percepatan pencapaian target-target MDGs. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tahun 2008 di 11 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan, Jawa Tengah dan NTT dengan dukungan ADB dan pada tahun 2009-2010 di 18 kabupaten/kota di Provinsi NTB, NTT dan Sulawesi Tenggara dengan dukungan UNDP.
Lesson Learned Alat Monev MDGs PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMANTAUAN YANG BERPIHAK PADA MASYARAKAT MISKIN (P3BM) 11 Score Card MDGs Memiliki kejelasan indikator, target dan batas waktu. Memiliki formula yang jelas dan kuantitatif dalam menyusun score cards. Kondisi pencapaian indikator dapat dijadikan sebagai isu untuk menentukan prioritas kebijakan, program dan alokasi anggaran.
INDIKATOR PROV BENGKULU REJANG BENGKULU BENGKULU KOTA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU SELATAN LEBONG UTARA TENGAH BENGKULU Tahun 2.1.a. 2.1.b. 2.1.x. 2.1.y. 102.92 50.04 121.85 81.89 94.25 63.58 112.65 95.60 112.86 19.74 145.47 57.31 75.72 27.07 87.50 66.22 98.66 73.58 116.47 106.91 261.30 59.62 290.26 69.04 97.27 74.11 104.46 100.89 104.21 21.71 104.21 64.60 45.32 64.67 89.26 111.26 285.25 84.06 342.61 115.85 97.59 73.89 114.03 101.01 2014 2014 2014 2014 89.72 79.57 110.44 101.52 86.48 85.77 106.61 110.92 88.06 78.56 105.17 98.50 99.41 86.41 124.95 112.39 87.62 66.18 105.64 85.17 91.04 65.38 108.92 82.40 88.15 70.72 111.27 90.23 89.98 88.26 107.02 112.47 89.59 68.22 108.61 87.09 92.44 73.83 112.40 93.17 84.63 99.49 108.55 126.64 2013 2013 2013 2013 2.1.z. 94.08 93.85 84.16 69.83 101.62 150.69 97.74 85.08 64.68 191.40 99.28 2014 2.2. 2.2.z. 0.26 0.38 0.24 0.37 0.44 0.11 0.21 0.07 0.29 1.08 0.00 2014 99.33 100.00 100.00 100.00 100.00 99.36 99.73 100.00 100.00 99.65 100.00 2013 2.3. 99.09 99.57 100.00 98.24 98.93 99.45 99.67 99.59 100.00 99.05 99.30 2012 98.45 98.45 99.06 97.40 99.55 98.69 98.91 98.59 99.66 98.80 100.00 2011 2.a. 2014 2.b. 2014 2.c. 2014 2.d. 89.90 98.53 255.13 45.03 96.54 96.89 100.38 97.07 100.00 63.06 100.02 2014 2.e. 94.67 99.46 80.25 102.84 96.63 110.08 97.12 100.00 100.00 60.16 94.38 2014 2.f. 0.22 0.27 0.15 0.42 0.37 0.00 0.21 0.08 0.16 0.86 0.00 2014 2.g. 0.26 0.48 0.32 0.02 0.47 0.39 0.16 0.02 0.25 1.14 0.00 2014 2.h. 152.14 98.87 138.05 268.00 109.83 97.65 96.19 328.61 97.72 532.92 108.89 2014 2.i. 109.21 102.72 110.59 216.00 87.79 50.78 83.00 92.43 60.84 21.12 124.56 2014 3.1.a. 103.75 95.88 106.16 148.04 102.55 102.66 97.17 100.68 2.87 1846.39 97.20 2014 3.1.b. 108.31 93.15 127.85 135.68 114.79 96.96 104.98 128.77 128.69 145.99 93.46 2014 3.1.c. 116.95 164.40 84.59 132.38 143.36 86.03 144.02 124.08 299.56 123.48 95.18 2014 99.94 100.00 100.00 100.00 100.00 101.23 99.40 100.00 100.00 100.70 100.00 2013 3.1.x. 99.65 100.87 100.00 99.29 101.95 101.03 99.31 99.12 100.00 99.27 100.83 2012 100.96 101.57 100.60 104.01 100.94 100.05 102.13 102.58 99.25 98.81 100.00 2011 44.80 38.59 38.62 38.18 36.91 41.00 37.32 43.30 30.77 39.53 2013 3.2. 48.61 37.38 43.05 36.13 36.47 40.12 34.42 32.51 23.81 36.12 2012 41.02 37.78 38.27 25.55 33.27 46.45 39.86 31.79 23.45 43.76 2011 3.3. 22.22 8.00 20.00 8.57 8.00 10.00 0.00 20.00 16.00 4.55 26.67 2013 15.56 4.00 14.29 2014 3.a. 3.b. 3.c. 0.00 2014 3.d. 53.84 2014 12
13 INDIKATOR PROV BENGKULU Keterangan: BENGKULU SELATAN REJANG LEBONG BENGKULU UTARA KAUR SELUMA MUKOMUKO LEBONG KEPAHIANG BENGKULU TENGAH KOTA BENGKULU 6.h. 7.1.x. 7.5.x. 77.19 67.65 99.77 67.14 76.77 82.23 66.04 100.00 99.96 100.00 2012 21.68 31.69 28.87 34.06 39.92 26.10 42.43 36.74 29.72 19.11 72.49 2013 7.8. 26.40 32.68 28.62 27.82 30.37 28.26 42.43 39.56 22.65 17.37 78.16 2012 26.85 28.46 31.30 24.84 31.95 24.70 41.22 46.61 33.34 17.19 67.96 2011 33.69 48.92 9.35 25.16 16.42 27.43 31.06 25.69 25.16 15.34 86.81 2013 7.9. 41.64 42.53 14.35 41.84 31.47 24.30 51.93 26.06 37.16 35.73 80.45 2012 39.22 47.55 17.71 29.76 32.99 27.50 43.61 16.84 36.69 26.02 82.38 2011 17.30 12.39 10.46 12.59 13.37 13.59 14.92 17.03 18.17 13.99 8.63 2013 7.10. 12.13 10.81 7.79 10.52 13.03 14.61 13.14 14.25 15.98 18.20 6.58 2012 17.06 12.83 12.98 17.23 17.79 12.72 11.98 35.99 19.56 19.75 14.15 2011 7.a. 7.b. 7.c. 17.98 1.67 44.96 79.68 25.12 30.68 62.83 4.39 61.61 35.17 1.59 2012 7.d. 38.42 0.00 17.55 63.71 0.00 3.08 0.00 2012 7.e. 7.f. 7.g. 7.h. 7.i. Tahun
Lesson Learned 14 PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMANTAUAN YANG BERPIHAK PADA MASYARAKAT MISKIN (P3BM) Kelemahan-kelemahan Aspek substantive: data terpilah belum tersedia di semua goals sehingga agenda perencanaan dan penentuan tujuan program cenderung tidak akurat Aspek teknis: minim/kadaluwarsa data, keterbatasan komputer, keterbatasan SDM termasuk masalah mutasi pegawai Aspek perencanaan dan penganggaran: belum bisa diterapkan dalam Proses Musrenbang sejak dari tingkat desa/kelurahan, keterbatasan anggaran Aspek politis: akses data tertutup, komitmen pimpinan daerah masih rendah, politik anggaran
Lesson Learned PERENCANAAN, PENGANGGARAN DAN PEMANTAUAN YANG BERPIHAK PADA MASYARAKAT MISKIN (P3BM) 15 Kelemahan-kelemahan Alat analisis P3BM tidak sampai pada membongkar persoalan mendasar terkait dengan tiga keterlambatan pola kerja pemerintahan daerah yang menjadi sumber persoalan efektivitas layanan pemerintah daerah, yaitu: (i) lambat dalam pengambilan keputusan karena kompleksitas motif dan interes politik; (ii) lambat dalam mobilitas; (iii) lambat melakukan tindakan penanganan segera dan terobosan karena batasan-batasan aturan pada level nasional. Keterlibatan pemerintah propinsi sangat minim dan belum diletakkan dalam kerangka pembagian urusan provinsi dan kabupaten/kota. Data SIM adalah data kuantitatif, sangat eksklusif, diperlukan data kualitatif untuk menjamin proses monev yang inklusif Keterlibatan perguruan tinggi cenderung individual, bukan institusional, khususnya PT di daerah
16 Concluding Remark Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan salah satu kegiatan penentu keberlanjutan Program dan Kegiatan Pencapaian SDGs Kegiatan monitoring dan evaluasi merupakan salah satu penentu keberhasilan seluruh Program dan Kegiatan Pencapaian SDGs secara setara, efektif, efisien, dan ekonomis Proses monev harus inklusif, melibatkan semua pihak memadukan penjelasan data kuantitatif dan kualitatif Monev mencari jawaban untuk 6 pertanyaan: 1. Strategi dan arah: Apakah kita sudah melakukan secara benar? 2. Manajemen dan tata kelola: Apakah kita telah menerapkan rencana secara efektif? 3. Output: Apakah keluaran sudah sesuai? 4. Serapan: Apakah orang mampu mengakses dan berbagi kesejahteraan? 5. Outcome: Efek/perubahan apa yang telah terjadi setelah kegiatan dilakukan? 6. Context: Bagaimana perubahan politik, ekonomi, iklim sosial dan organisasi mempengaruhi rencana dan hasil yang diharapkan?
Terimakasih 17