BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia dapat dibedakan dengan makhluk-makhluk lainnya yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pembaharuan pemikiran Islam di Indonesia, kemudian pembaharuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an/hadits, Akidah dan Akhlak, Fikih/Ibadah dan Sejarah

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena itu merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2000, hlm 38 2 Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesioanalisme

BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia; ajaran itu dirumuskan berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 ditegaskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap dunia pendidikan dan pembentukan sumber daya manusia

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama keberhasilan Pembangunan Nasional. Semakin tinggi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor penting yang secara langsung memberikan kontribusi

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dididik, dilatih dan diarahkan agar menjadi manusia yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran, tetapi bukan berarti masalah ini telah usai karena masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. baik di dunia maupun di Akhirat. Islam mendorong umatnya untuk berilmu dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan manfaatnya menurut para pengelola pendidikan membuat suatu

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia dapat dibedakan dengan makhluk-makhluk lainnya yang menempati alam semesta ini. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sangat membutuhkan pendidikan, pendidikan tidak akan terjadi dengan sendirinya tanpa usaha yang dilakukan manusia. Oleh sebab itu manusia merupakan makhluk yang harus dididik dan dapat mendidik. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Agama Islam juga mengajarkan ummatnya untuk belajar dari masa lalu, dalam Al-Qur an Surat Yusuf 12 ayat 111 : Allah Berfirman: Artinya: ( يو سؤ : )111 Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. 2 1 Undang undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,Bab II,Pasal 3. 2 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, Bandung, Penerbit Diponegoro, 2006) h. 248 1

2 Pada ayat di atas, Allah SWT menyebutkan bahwasanya berita para Rasul beserta ummatnya, dan bagaimana Allah menyelamatkan orang-orang beriman, serta menghancurkan orang-orang kafir, terdapat sebuah pelajaran berharga bagi orang-orang yang menggunakan akalnya. Dengan kata lain pada kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal. 3 Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, di antaranya mendirikan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Salah satu lembaga pendidikan formal yaitu Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS). Dan (MIS) juga merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang ikut serta dalam mengembangkan potensi peserta didik khususnya dalam pendidikan Islam. Keberadaan (MIS) sebagai lembaga pendidikan yang masih mempertahankan sistem pendidikan tradisionalnya maupun yang sudah mengalami perubahan memiliki pengaruh besar dalam kehidupan masyarakat. Dari waktu ke waktu (MIS) tumbuh dan berkembang tidak saja kuantitasnya tapi juga kualitasnya, apalagi dengan inovasi yang dilakukan oleh (MIS) yaitu menambah pelajaran umum dalam pendidikannya. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan 116. 3 Syikh Asy-Syan Qthi. Tafsir Adhwa ul Bayan, (Jakarta Selatan: Pustaka Azzam.2007) h.

3 pendidikan tinggi, dan dilaksanakan berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. 4 Madrasah di Indonesia baru popular setelah awal abad keduapuluh. Kehadiran madrasah sebagai lembaga pendidikan memulai proses pertumbuhannya atas dasar semangat pembaharuan di kalangan umat Islam. Latar belakang kelahiran madrasah itu bertumpu pada dua faktor penting. Pertama, pendidikan Islam tradisional dianggap kurang sistematik dan kurang memberikan kemampuan pragmatis yang memadai. Dan kedua, laju perkembangan sekolah-sekolah ala Belanda di kalangan masyarakat cendrung meluas dan membawakan watak sekularisme sehingga harus di imbangi dengan sistem pendidikan Islam yang memiliki model dan organisasi yang lebih teratur dan terencana. 5 Pertumbuhan Madrasah sekaligus menunjukan adanya pola respon umat Islam yang lebih progresif, tidak semata-mata defensif terhadap perkembangan pendidikan islam. Dengan berbagai variasi, sesuai dengan basis pendukungnya, madrasah tumbuh diberbagai lokasi dalam jumlah yang dari waktu ke waktu semangkin banyak dan berkembang. 6 menemukan. Berdasarkan Hasil observasi pada tanggal 11 Februari 2017 penulis Pada Tahun pelajaran baru tahun 2017 Madrasah Swasta Tunggang sudah memiliki stuktur bangunan yang terdiri dan difasilitasi dengan 4 Undang undang RI 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab II pasal 3. 5 Ramayulis. Sejarah pendidikan islam, ( Jakarta: kalam mulia, 2008), h. 22 6 Ibid.

4 ruang shalat, lapangan olah raga, ruang UKS,, luas tanah madrasah 6841 2 m, luas bangunan madrasah 2195 m 2 dan luas pagar permanen 1 unit dan 12 ruangan belajar siswa dengan jumlah guru pengajar 20 orang dengan 2 (dua) staf Tata Usaha, guru pengajar dengan lulusan S1 berjumlah 13 orang, S2 dua orang, D1 dua orang dan D3 tiga orang dengan jumlah siswa 341 orangdan penjaga,. 7 Jadi dari hasil observasi di atas Madrasah merupakan bukanlah suatu lembaga yang baru lagi bagi masyarakat.madrasah telah dikenal sejak Zaman Kolonial, malah sumbangan pemikirannya tidak sedikit dalam mengantarkan bangsa Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan, demikian pula pada era kemerdekaan, Madrasah-madrasah yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara telah memberikan konstribusinya di dalam usaha mencerdaskan kemerdekaan bangsa. Salah satunya adalah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang yang didirikan pada tahun 1969, Madrasah ini pernah vakum pada tahun 1985, sehingga jumlah siswa dari tahun ke tahun semakin menurun dan berkurang secara dratis yang mengakibatkan pemberhentian proses pembelajaran atau belajar mengajar. Pada tahun 1990 MIS Tunggang di aktifkan kembali di bawah pimpinan buya Muhammad Wizar dengan keluarnya SK Menteri No 65 tahun 1990 tentang pendirian Madrasah tersebut. 8 Setelah terbitnya SK ini, Madrasah ini mulai bangkit kembali hingga pergantian jabatan Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tunggang. 7 Aminah, Observasi, 11 Februari 2017 8 Muhammad Nur, Observasi, 14 Februari 2017

5 Pada akhir tahun 2002 ketika Drs. Wirdalis menjadi kepala Sekolah Madrasah ini mengalami kemajuan dengan jumlah murid 341 Orang dan peningkatan dibidang Sarana. 9 Berdasarkan latar belakang di atas, timbul pertanyaan bagaimana Dinamika Lembaga Pendidikan Islam Madrasah Ibtidaiyah Swasta sejak berdiri tahun 1969 sampai 2017? Untuk menjawabnya perlu dilakukan penelitian yang lebih dalam yang hasilnya akan ditulis dalam bentuk skripsi dengan judul: Dinamika Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko (1969-2017). B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut: a. Batasan Waktu (Temporal). Batasan temporal dari penelitian ini adalah tahun 1969-2017. Tahun 1969 merupakan awal berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang. Sedangkan tahun 2017 merupakan batas dari penelitian ini. b. Batasan Tempat (Spasial), penelitian ini dilakukan di desa tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko. Karena di sinilah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang ini. 9. Aminah Wawancara Observasi. 23 Februari 2017

6 c. Batasan Tematis (Tema), adapun tema yang penulis teliti adalah Dinamika Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana Periodesasi Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang dari tahun 1969-2017? b. Bagaimana sejarah berdiri Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Tunggang? c. Dinamika yang mempengaruhi perkembangan Madrasah Ibtidaiyah Swasta Desa Tunggang? C. Tujuan dan Kegunaan Peneltian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran umum MIS Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko. b. Untuk mengetahui sejarah berdiri Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko c. Untuk mengetahui dinamika yang mempengaruhi perkembangan Madrasah Intidaiyah Swasta Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko 2. Kegunaan Penelitian

7 a. Sebagai referensi untuk meningkatkan mutu dalam melaksanakan belajar mengajar agama Islam dan meningkatkan fasilitas, manajemen, serta administrasinya. b. Sebagai bahan masukan bagi pihakmadrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan Kualitas serta Kuantitas Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang. c. Untuk menambah dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis tentang Madrasah Ibtidaiyah Swasta Tunggang. D. Penjelasan Judul Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan pemahaman makna, maka penulis menjelaskan istialh-istilah yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu: Dinamika : Gerak atau kekuatan yang dimiliki sekumpulan orang dalam masyarakat, yang dapat menimbulkan perubahan dalam tata hidup yang bersangkutan. Dalam proposal ini istilah dinamika dipahami sebagai perjalanan madrasah intidaiyah swasta tunggang selaku lembaga pendidikan Islam. 10 Madrasah : Berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah tempat belajar, madrasah dalam bahasa Indonesia adalah sekolah lebih dikhususkan lagi sekolah-sekolah agama Islam. 11 Yang 10 Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam Di Asia Tenggara. Jakarta: rineka cipta 2009. Hal 206. 11 Harun Nasution. Madrasah, Ensikolopedi Islam. ( Jakarta:CV Anda Utama. 1993). Hal: 34.

8 dimaksud dengan Madrasah dalam penelitian ini adalah suatu lembaga yang mengajarkan ilmu-ilmu ke Islaman. MIS Tunggang : Salah satu nama sekolah yang terdapat di desa tunggang di Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko. Jadi yang dimaksud dengan judul Skripsi ini adalah penelusuran tentang Dinamika Madrasah Ibtidaiyah Swasta di Desa Tunggang Kecamatan Pondok Suguh Kabupaten Mukomuko dari tahun 1969 sampai pada tahun 2017. E. Sistematika Penulisan Untuk lebih terarah dan teraturnya pembahasan ini, maka dalam sistematika penulisan ini penulis membagi ke dalam beberapa bab. BAB I : adalah bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan. BAB II : adalah landasan teoristis yang terdiri dari pendidikan islam (pengertian pendidikan islam, tujuan pendidikan islam), lembaga pendidikan Islam (pengertian lembaga pendidikan islam, jenis-jenis lembaga pendidikan islam) madrasah (pengertian madrasah, tujuan dan manfaat). BAB III : adalah metodologi penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, metodologi penelitian (heoristik, kritik sumber, sintesis dan penulisan sejarah).