bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Biaya operasional terendah adalah dialami oleh PT. Centrin Online Tbk (CENT), dan tertinggi di alami oleh Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Kriteria Sampel Nama Provinsi

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. estimasi yang terbaik, terlebih dahulu data sekunder tersebut harus dilakukan

Transkripsi:

57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi 20.0. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent) adalah Pertumbuhan Ekonomi (Y) sedangkan variabel bebas (independent) adalah tenaga kerja (X 1 ) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) (X 2 ). Selanjutnya sesuai dengan tahap penelitian yang penulis lakukan setelah membangun hipotesis dan menawarkan model ekonometrika untuk menguji hipotesa, maka tahapan berikutnya adalah sebagai berikut: A. Gambaran Umum dan Hasil Analisis Deskriptif 1. Gambaran Umum Aceh terletak di ujung Utara Pulau Sumatera dan merupakan Provinsi paling barat di Indonesia. Pada tahun 2012 hingga saat ini Provinsi Aceh terdiri dari 18 Kabupaten dan 5 kota, terdiri dari 289 kecamatan, 778 mukim dan 6.493 gampong atau desa. 1 Pada tahun 2015 jumlah penduduk Aceh tercatat 5,002 juta jiwa. 2 Provinsi Aceh mempunyai beragam kekayaan sumberdaya alam antara lain minyak dan gas bumi, pertanian, industri, perkebunan, perikanan darat dan laut, pertambangan umum yang memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan rencana tata ruang Wilayah Aceh. 1 www.acehprov.go.id Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Bab II Gambaran Umum. Diakses tanggal 11 Juni 2017 Jam 8,00 AM 2 Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, Aceh Dalam Angka 2016, h.41 57

58 2. Penyajian Data 2.1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Berikut ini dapat dilihat Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Tahun 2004-2015 No. Tahun Laju Pertumbuhan Ekonomi ( % ) 1 2004-9,63 2 2005-10,12 3 2006 1,56 4 2007-2,35 5 2008-5,24 6 2009-5,51 7 2010 1,29 8 2011 3,28 9 2012 3,85 10 2013 2,61 11 2014 1,55 12 2015-0,72 Sumber: BPS Provinsi Aceh Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dilihat bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh dari tahun 2004-2015 mengalami perubahan yang berfluktuasi. Dimana laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh terendah terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar -10,11 %, dan tertinggi pada tahun 2012 yaitu sebesar 3,85 %. Berikut ini dapat dilihat Perkembangan Tenaga Kerja Provinsi Aceh pada tabel 4.2 di bawah ini:

59 2.2. Perkembangan Tenaga Kerja Provinsi Aceh No. Tabel 4.2 Perkembangan Tenaga Kerja Provinsi Aceh Tahun 2004-2015 Tahun Tenaga Kerja (Jiwa) 1 2004 1.481.992 2 2005 1.541.973 3 2006 1.538.494 4 2007 1.570.761 5 2008 1.621.998 6 2009 1.732.561 7 2010 1.776.254 8 2011 1.852.473 9 2012 1.798.547 10 2013 1.824.586 11 2014 1.931.823 12 2015 1.966.018 Sumber: BPS Provinsi Aceh Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat bahwa perkembangan tenaga kerja di Provinsi Aceh pada tahun 2004-2015 mengalami fluktuasi. Dimana terendah terjadi pada tahun 2004 yaitu berjumlah 1.481.992 jiwa, dan tertinggi pada tahun 2015 Yaitu bejumlah 1.966.018 jiwa.

60 2.3. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Tabel 4.3 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Aceh Tahun 2004-2015 No. Tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Ribu Rupiah) 1 2004 143.999.631 2 2005 262.119.988 3 2006 476.909.834 4 2007 587.487.310 5 2008 716.290.965 6 2009 735.205.789 7 2010 811.176.206 8 2011 802.840.174 9 2012 901.720.376 10 2013 1.325.435.091 11 2014 1.731.130.840 12 2015 1.985.835.617 Sumber: BPS Provinsi Aceh Berdasarkan Tabel 1.3 diatas terlihat bahwa perkembangan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Aceh pada tahun 2004-2015 mengalami kenaikan yang sangat signifikan setiap tahunnya. Dimana terendah pada tahun 2004 Pendapatan Asli Daerah Aceh sebesar Rp. 143.999.631.000, PAD tertinggi sebesar pada tahun 2015 Rp. 1.985.835.617.000 2.4. Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan Ekonomi, sedangkan variabel independennya adalah dari tenaga keraja, pendapatan asli daerah. Analisis statistik deskriptif yang akan dibahas meliputi jumlah data (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi untuk masing-masing

61 Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Variabel Penelitian Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pertumbuhan Ekonomi 12-10,12 3,85-1,6192 4,92159 Tenaga Kerja 12 1481992,00 1966018,00 1719790,0000 164188,10719 PAD 12 143999631,00 1985835617,00 873345985,0833 553962829,06653 Valid N (listwise) 12 Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan tabel 4.4. output Descriptive Statistics, menunjukkan jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 12 data (tahun 2004-2015), sehingga pembahasan deskriptif statistik dimulai tahun 2004 hingga 2015. Data berasal dari lembaga negara yang terlibat dalam penyusunan asumsi dasar ekonomi makro. Lembaga tersebut adalah Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik. Dari tabel di atas diketahui bahwa variabel pertumbuhan ekonomi dengan jumlah data (N) 12 memiliki nilai rata-rata atau mean sebesar -1,6192% dengan nilai minimal -10,12% dan maksimal 3,85%. Hal ini menunjukkan bahwa rata- rata pertumbuhan ekonomi sebesar -1,6192% setiap tahunnya. Sedangkan untuk standar deviasinya sebesar 4,92159. Standar deviasi sendiri digunakan untuk mengukur penyimpang nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai rata-ratanya (nilai resiko). Pada variabel tenaga kerja dengan jumlah data (N) 12 memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 1719790,0000 Jiwa. Dengan nilai minimal 1481992,00 Jiwa dan maksimal 1966018,00 Jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah tenaga kerja sebanyak 1719790,0000 Jiwa setiap Tahunnya. Untuk standar deviasinya sebesar 164188,10719.

62 Sedangkan pada PAD dengan jumlah data (N) 12 memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 873345985,0833 Rupiah. dengan nilai minimal 143999631,00 Rupiah dan maksimal 1985835617,00 Rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata PAD sebesar 873345985,0833 Rupiah setiap tahunnya. Sedangkan untuk standar deviasinya sebesar 553962829,06653. B. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji nilai residual yang telah distandarisasikan pada model regresi berdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data dari sebuah grafik. 3 Uji normalitas yang paling sederhana adalah membuat grafik distribusi frekuensi atas sektor yang ada. Mengingat kesederhanaan tersebut, maka pengujian kenormalan data sangat tergantung pada kemampuan mata dalam mencermati plotingdata. 4 Pengujian ini dilakukan dengan melihat grafik P-Plot diketahui melalui titik-titik dalam grafik yang menyebar disekitar atau mendekati garis diagonal atau garis P-Plotnya. Seperti gambar di bawah ini: 3 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis,(Jakarta: PT Raja Grafindo, 2014),h.181. 4 Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya, (Jakarta: Kencana, 2004), h.272

63 Gambar 4.1 Plot Normalitas Residual Data Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan gambar 4.1 normality plot di atas, terlihat bahwa sebaran data mengikuti garis diagonal, hal ini menandakan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal yang sama juga terlihat pada gambar 4.2 Histogram Standardized Residual dibawah ini. Dimana gambar membentuk kurva lonceng yang menandakan bahwa sebaran data pada model penelitian ini terdistribusi secara normal.

64 Gambar 4.2 Histogram Standardized Residual Sumber: Output SPSS versi.20 Hasil uji normalitas data juga didukung oleh hasil uji kolmogorov smirnov. Hasil yang diperoleh adalah nilai kolmogorov smirnov sebesar 0,472 dan angka signifikan sebesar 0,979 yang lebih besar dari 0,05. Artinya persamaan residual data terdistribusi secara normal telah terpenuhi. Seperti terdapat didalam tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Uji Kolmogorov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 12 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 3,67360814 Most Extreme Differences Absolute,136 Positive,136 Negative -,130 Kolmogorov-Smirnov Z,472 Asymp. Sig. (2-tailed),979 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Output SPSS versi.20

65 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antar variabel independen. Jika antar variabel independen terjadi multikolinearitas sempurna, maka koefisien regresi variabel independen tidak dapat ditentukan dan nilai standard error menjadi tak terhingga. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tollerance dan VIF (Variance Inflation factor). Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas jika mempunyai nilai Tolerence dibawah 1 dan VIF dibawah 10, yang mengindikasikan bahwa korelasi antar variabel bebas relatif kecil. Untuk melihat hasil uji multikol dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) 1 Tenaga Kerja,186 5,380 PAD,186 5,380 a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat dilihat bahwa semua nilai tolerance dari masing-masing variabel dibawah 1, dimana untuk variabel Tenaga Kerja dan variabel PAD sama sebesar 0.186. sedangkan nilai VIF masing-masing variabel dibawah angka 10. Dimana untuk variabel Tenaga Kerja dan variabel PAD yaitu sebesar 5.380. Maka dapat disimpulkan

66 bahwa tidak terjadi gangguan multikolinearitas dalam model penelitian ini. Dengan demikian asumsi klasik multikolinearitas terpenuhi. 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan antara data yang ada pada variabelvariabel penelitian. Dalam mendeteksi autokorelasi, salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksinya yaitu dengan menggunakan uji Durbin- Watson (DW-Tes). Adapun kriteria DW dapat diaplikasikan pada tabel 4.7 di bawah ini: Tabel 4.7 Nilai DW dan Dasar Pengambilan Keputusan DW < dl tolak H 0, korelasi serial positif Dl < DW < du, hasil tidak dapat ditentukan Du < DW < 4-du terima H 0, tidak ada korelasi positif atau negatif 4-du < DW < 4-dl, hasil tidak dapat ditentukan DW < 4-dl tolak H 0, korelasi serial negatif Sumber: Nachrowi Djalal (2008) Untuk menguji Autokolerasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Dengan Durbin Watson Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,665 a,443,319 4,06133 1,718 a. Predictors: (Constant), PAD, Tenaga Kerja b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan tabel 4.8 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,718. Sementara nilai d u adalah sebesar 1.3314 dan d L adalah 0.9708. Hasil ini diperoleh dari jumlah data (N) sebanyak 12 dan K

67 (jumlah variabel bebas sebanyak 2), dengan melihat tabel Darbin Watson. Sedangkan nilai 4-d u adalah sebesar 2,6686 dan nilai 4-d L adalah 3,0292. Hasil yang diperoleh adalah DW < 4-d L (1,718< 3,018) yaitu berada pada daerah hasil korelasi serial negatif. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda disebut heteroskedastisitas, apabila tetap maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk mengetahui suatu model heteroskedastisitas atau homoskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut.suatu model penelitian dikatakan bebas gangguan heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja. penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar lagi, dan penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Untuk melihat ada atau tidaknya heterokedastisitas pada model penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

68 Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan gambar 4.3 di atas, terlihat bahwa titik data menyebar diatas dan dibawah atau sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja dan tidak membentuk pola tertentu, dengan demikian asumsi heteroskedastisitas dapat terpenuhi. C. Hasil Analisis Uji Statistik 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui sampai seberapa besar presentase variasi variabel terikat pada model dapat diterangkan oleh variabel bebas.

69 Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Tabel 4.9 Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1,665 a,443,319 4,06133 1,718 a. Predictors: (Constant), PAD, Tenaga Kerja b. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan hasil tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,319 atau 31,9% Hal ini berarti Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh dapat diterangkan oleh tenaga kerja dan PAD 31,9% dan sisanya 68,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. 2. Hasil Uji F Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas (independen) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (dependen).dimana pada uji F terdapat kriteria uji hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: a) Jika signifikan < 0,05 maka H 0 ditolak dan H a diterima b) Jika signifikan > 0,05 maka H 0 diterima dan H a ditolak

70 Atau dengan cara melihat F tabel a) Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima b) Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak Tabel 4.10 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 117,993 2 58,997 3,577,072 b 1 Residual 148,449 9 16,494 Total 266,443 11 a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi b. Predictors: (Constant), PAD, Tenaga Kerja Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan tabel 4.10 di atas, hasil yang diperoleh nilai F hitung adalah 3,577 dengan nilai Signifikansi 0,072 yang jauh lebih besar dari 0,05 (taraf nyata 5%). Untuk mempermudah penulis menemukan F tabel dengan melihat tabel F dengan rumus (Fα.V1.V2) dimana α adalah tingkat kesalahan, V1 adalah jumlah variabel independen dan V2 adalah derajat kebebasan atau degree of freedom (df) sehingga diperoleh dari pengurangan data dengan V1 atau n-v1-1 (12-2-1) = 9 maka didapatkan F tabel sebesar 3,89 Perbandingannya adalah : F hitung < F tabel 3,577 < 3,89 Sedangkan hipotesis dalam pengujian signifikansi koefisien antara variabel tenaga kerja dan PAD terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh adalah sebagai berikut:

71 H o : β = 0, {Tenada kerja dan PAD secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh} H a : β = 0, {Tenaga kerja dan PAD secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh} Dapat disimpulkan bahwa: Karena F hitung lebih besar dari F tabel, maka secara statistik maka H o diterima dan H a ditolak dengan nilai sig. 0,072 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja dan PAD secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Perumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh. 3. Uji t Uji t ini dilakukan untuk membuktikan pengaruh variabel bebas terhadap vriabel terikat secara parsial (individu). Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan untuk melihat keberartian dari masing-masing variabel secara terpisah (parsial) terhadap variabel tidak bebas. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari derajat kepercayaan maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen secara nyata dan konsisten. Menurut kriteria pengujian: H 0 ditolak apabila t hitung > t tabel H 0 diterima apabila t hitung < t tabel Untuk menghitung nilai t hitung dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

72 Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. (Constant) -45,270 25,810-1,754,113 1 Tenaga Kerja 2,652E-005,000,885 1,533,160 PAD -2,249E-009,000 -,253 -,439,671 a. Dependent Variable: Pertumbuhan Ekonomi Sumber: Output SPSS versi.20 Berdasarkan hasil output SPSS pada tabel 4.11 di atas, dapat dilihat bahwa variabel Tenaga kerja (X 1 ) memiliki nilai t hitung sebesar 1,533. Maka untuk mendapatkan t tabel dapat dicari dengan rumus (df) n-k-1 untuk mempermudah penulis dalam menemukan nilai t tabel penulis melakukan pengujian dua sisi dengan tingkat kepercayaan 95% dengan derajad kebebasan dimana α = 5% maka didapatkan (df) n-k-1 = (12-2-1) = 9. Maka didapatkan nilai t tabel sebesar 1.83311 maka: t hitung < t tabel 1,533 < 1.83311 Sedangkan hipotesis dalam pengujian signifikansi koefisien antara variabel tenaga kerja (X 1 ) dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh (Y) adalah sebagai berikut: H o : β = 0, {Tenada kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh}

73 H a : β = 0, { Tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh } Dapat disimpulkan bahwa: H 0 diterima dan H a ditolak, dengan nilai sig 0.160 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh. Sedangkan pada variabel PAD (X 2 ) memiliki nilai t hitung sebesar - 0,439 dengan nilai t tabel sebesar 1.83311 maka: t hitung < t tabel -0.439 < 1.83311 Sedangkan hipotesis dalam pengujian signifikansi koefisien antara variabel PAD (X 2 ) dengan Pertumbuhan Ekonomi (Y) adalah sebagai berikut: H o : β = 0, {PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh} H a : β = 0, {PAD berpengaruh signifikan terhadap terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh } Dapat disimpulkan bahwa: H 0 diterima dan Ha ditolak, dengan nilai sig 0.671 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh. Dengan melihat hasil dari tabel 4.11 di atas, maka persamaan regresi berganda pada model penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + е

74 Pertumbuhan ekonomi = -45,270 + 2,652E-005 (X 1 ) -2,249E-009 (X 2 ) Std Error = (25,810) (0,000) (0,000) t = (-1,754) (1,533) (-0,439) Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Terlihat nilai konstanta yang diperoleh adalah sebesar -45,270, artinya jika variabel tenaga kerja (X 1 ) dan PAD (X 2 ) diasumsikan tetap nol (0), maka nilai pertumbuhan ekonomi (Y) akan turun sebesar sebesar -45,270%. 2) Nilai koefisien regresi yang diperoleh untuk variabel tenaga kerja (X 1 ) adalah sebesar 2,652E-005 atau sebesar 0,00002652. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya tenaga kerja sebesar 1 jiwa maka pertumbuhan ekonomi provinsi Aceh meningkat sebesar 0,00002652%. 3) Nilai koefisien regresi yang diperoleh untuk variabel PAD (X 2 ) adalah sebesar -2,249E-009 atau sebesar -0,000000002249. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya peningkatan PAD sebesar Rp 1000 akan diikuti oleh penurunan ekonomi provinsi Aceh sebesar - 0,000000002249% D. Pembahasan 1. Tenaga kerja Terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh Berdasarkan hasil analisis data di atas menunjukkan pengaruh variabel tenaga kerja dilihat dari nilai koefisien regresi yang diperoleh untuk variabel tenaga kerja (X 1 ) adalah sebesar 2,65E-05 Hal ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel tenaga kerja (X 1 ) sebesar 1 Jiwa, maka

75 pertumbuhan ekonomi akan turun sebesar 0,00002652%. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya tenaga kerja maka pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh naik sebesar 0,00002652%. 2. Pengaruh PAD Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh. Pengaruh variabel PAD dapat dilihat dari nilai koefisien regresi yang diperoleh untuk PAD (X 2 ) adalah sebesar sebesar -2,25E-09 atau sebesar - 0,000000002249. Dari angka tersebut dapat diketahui bahwa dengan adanya Peningkatan PAD akan diikuti oleh penurunan pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh sebesar -0,000000002249%. 3. Pengaruh tenaga kerja dan PAD terhadap pertumbuhan Ekonomi Provinsi Aceh Berdasarkan hasil uji F maka didapat secara bersama-sama variabel bebas tenaga kerja (X 1 ) dan PAD (X 2 ) dapat disimpulkan bahwa antara tenaga kerja dan PAD secara serentak atau secara bersama-sama tidak berpengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. Dimana hasil uji hipotesis, uji F menunjukkan bahwa F hitung sebesar 3,577 lebih kecil dari F tabel sebesar 3,89, maka secara statistik maka H o diterima dan H a ditolak dengan nilai sig. 0,072 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja dan PAD secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh. Sedangkan nilai dari Adjusted R Square sebesar 0,319 atau 31,9%. Hal ini berarti variasi pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh dapat diterangkan oleh variasi dari

76 tenaga kerja dan PAD sebesar 31,9% dan sisanya 68,1% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini. 4. Faktor Lain a) Faktor penyebab tenaga kerja dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi adalah : Dampak dari krisis ekonomi global dan musibah bencana alam di Provinsi Aceh yang terjadi selama periode studi mengakibatkan terganggunya perekonomian provinsi Aceh, dan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) bencana alam gempa bumi dan tsunami di akhir tahun 2004 yang melanda Aceh mengakibatkan pertumbuhan ekonomi di Aceh mengalami penurunan yang cukup tajam bahkan negatif. 2) Dampak krisis ekonomi global terhadap perekonomian Aceh dapat dilihat dari menurunnya pertumbuhan ekonomi regional dan nasional pada tahun 2009. b) Porsi belanja pegawai ditingkat kabupaten di tahun 2005 sebesar 49 persen meningkat sebesar 59 persen di tahun 2010 dan terus meninkat menjadi 61 persen di tahun 2012 dan merupakan tertinggi ke 2 secara nasional. Besarnya porsi belanja pegawai di kabupaten/kota di satu sisi erat kaitannya dengan jumlah dan ukuran lembaga serta aparatur daerah, di sisi lain juga disebabkan tingginya alokasi belanja gaji guru karena secara umum kelebihan jumlah guru terjadi di hampir semua kabupaten/kota di Aceh. Sedikitnya dana tersedia untuk belanja barang

77 dan jasa akan mempengaruhi kecepatan dan kualitas pembangunan daerah. 5 c) Perekonomian Aceh masih sangat bergantung pada minyak dan gas. Mengingat besarnya kontribusi migas terhadap perekonomian Aceh maka berkurangnya cadangan migas yang diikuti dengan menurunnya aktivitas industri terkait telah menjadi suatu tantangan besar bagi perekonomian Aceh. Menurunnya kinerja sektor industri pengolahan pada dasarnya diakibatkan menurunnya produksi LNG sebagai bahan baku utama. Pada tahun 2004 sektor pertambangan mengalami penurunan sebesar -24.06 persen sehingga perekonomian Aceh turun sebesar -9,63 persen. Pada tahun 2005 dua sektor mengalami penurunan yaitu sektor pertambangan cukup tajam dimana sektor pertambangan sebesar -22,62 persren dan bangunan menurun sebesar -16,14 persen sehingga pertumbuhan ekonomi turun sebesar -10,12 persen. di tahun 2007 mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -2,35 persen. Hal ini juga disebabkan oleh penurunan sektor pertambangan dan migas hingga -22,56 persen. Pada tahun 2008 pertumbuhan ekonomi sebesar -5,25 persen dimana pertambangan menurun sebesar -27,31 persen dan sektor industri pengolahan menurun sebesar -7,73 persen. Pada tahun 2009 pertumbuhan sektor pertambangan dan pengglian serta sektor industri pengolahan minyak dan gas masing-masing sebesar -49,29 persen dan sebesar -6,06 persen dan menyebabkan perkonomian turun sebesar -5,51 persen. Di 5 Analisis Belanja Publik aceh 2012 h.3

78 tahun 2015 migas juga turun sebesar 27,49 persen dan pertumbuhan ekopnomi aceh turun sebesar -0,72 persen.