BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan. Demikian jug James dan John (2009) yang menjelaskan bahwa

Nama : Ryan Adi Putra ( )

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi keuangan perusahaan mengenai laba (earnings) yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. tingkat efektifitas dan efesiensinya, dengan demikian maka setiap rupiah dana

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan tidak hanya dituntut dalam mencari laba atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan tahunan perusahaan yang go public di Bursa Efek, merupakan media UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai alternatif untuk menghimpun dana masyarakat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar untuk menilai perusahaan secara keseluruhan. memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham (stockholders) melalui

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. modal sehingga mengakibatkan orientasi perusahaan lebih berpihak kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) semakin banyak di bahas

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat di sekitar perusahaan tersebut. mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya, yaitu : Perseroan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan saat ini juga diiringi dengan ketatnya persaingan bisnis.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2012 yang tumbuh sebesar 6,23 persen

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan pengetahuan, kemajuan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial atau biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. program-program pembangunan yang dapat dinikmati rakyat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Aktivitas perusahaan atau unit bisnis tidak bisa lepas dari lingkunganya.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi masalah menarik karena akan memenuhi harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan akan komunitas lokal yang ada disekitarnya (stakeholder).

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada saat ini membuat dunia usaha mengalami perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan merupakan bagian dari kualitas kehidupan dan tidaklah dapat disangkal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki keinginan untuk memperkuat dan memperluas

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman dan pertumbuhan jumlah penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibilty atau lebih dikenal dengan CSR adalah bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha, perusahaan membutuhkan dana yang biasanya berupa modal, modal

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi melalui pembangunan infrastruktur, aset-aset publik, dan fasilitas umum

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik perusahaan. Disamping itu, terdapat stakeholder yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya adalah untuk menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Sartono (2010) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba. Menurut Harahap (2011) menyatakan perusahaan yang berorientasi pada laba akan berusaha menggunakan sumber daya yang dimilikinya semaksimal mungkin untuk memperoleh laba demi kelangsungan hidupnya sehingga berakibat pada dampak lingkungan baik secara positif maupun secara negatif. Perusahaan selalu melakukan interaksi dengan lingkungan dalam upaya memperleh laba yang besar sebab lingkungan memberikan andil dan kontribusi untuk perusahaan. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman tujuan perusahaan mengalami pergeseran. Pertama, pandangan konvensional, yaitu menggunakan laba sebagai ukuran kinerja perusahaan. Kedua, pandangan modern, yaitu tujuan perusahaan tidak hanya mencapai laba maksimal tetapi juga kesejahteraan sosial dan lingkungannya. Memasuki tahun 1990-an, banyak perusahaan yang menyadari akan pentingnya pertanggungjawaban sosial dan memasukkan tanggung jawab sosial dalam isu strategi bisnis mereka. Pertanggungjawaban ini disebut sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) (Anas, 2015). Menurut Darwin 1

2 (2007) dalam Rahayu dkk. (2014) mendefinisikan Corporate Social Responsiibility (CSR) adalah mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholder yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum. Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini bukan lagi bersifat sukarela atau komitmen yang dilakukan perusahaan dalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaannya, melainkan bersifat wajib atau menjadi kewajiban bagi perusahaan yang bergerak di bidang SDA (Sumber Daya Alam) untuk melakukan atau menerapkannya (Rahayu dkk, 2014). Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang disahkan pada 20 Juli 2007. Pemerintah juga telah membuat suatu peraturan perpajakan dalam PMK- 02/PMK.03/2010 pasal 2 dimana besarnya biaya promosi dapat dikurangkan dari penghasilan bruto sehingga dapat mengurangi jumlah pajak pengahasilan yang dibayar perusahaan (Agustine, 2014). Hal ini merupakan insentif pajak yang diberikan pemerintah kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan praktik Corporate Social Responsibility secara konsisten. Peraturan tersebut mengharapkan perusahaan menerima timbal balik yang positif setelah menerapkan CSR (Rahayu dkk,2014). Corporate Social Responsibility (CSR) dapat digunakan sebagai alat marketing baru bagi perusahaan bila dilaksanakan berkelanjutan. Seiring meningkatnya loyalitas konsumen dalam waktu yang lama, maka penjualan

3 perusahaan akan semakin baik, dan pada akhirnya dengan pelaksanaan CSR diharapkan tingkat profitabilitas dan citra perusahaan juga meningkat (Rahayu dkk, 2014). Disamping hal diatas ada faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan, seperti ukuran perusahaan dan leverage. Menurut Riyanto (2001) ukuran besar kecilnya perusahaan dilihat dari nilai equity, nilai penjualan atau nilai aktiva. Sehingga ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran perusahaan dianggap mampu mempengaruhi profitabiltas (return), karena semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal (Suryamis dan Oetomo, 2014). Ulum (2009) dalam Suryamis dan Oetomo, (2014) mengemukakan bahwa semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak mengungkapkan informasi di dalam laporan tahunannya yang bersifat informasi keuangan maupun non-keuangan dan mandatory maupun voluntary. Perusahaan memiliki potensi untuk berkembang sesuai dengan jumlah asset yang dimilikinya (Weston dan Copeland, 1997 dalam Sunarto dan Budi, 2009). Nilai asset yang dimiliki bersumber dari modal dan hutang perusahaan tersebut. Sehingga semakin besar jumlah asset yang dimiliki seharusnya memiliki nilai modal yang besar atau memiliki hutang yang besar pula. Sumber pendanaan dari hutang dapat dilihat dari nilai leveragenya. Menurut Kamaludin & Indriani (2012:98) dalam Widiyanti dan Elfina (2015) leverage

4 keuangan (financial leverage) adalah penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham. Konsep leverage sangat penting untuk menunjukkan analisis keuangan dalam melihat trade off antara resiko dan tingkat keuntungan dari berbagai sudut keputusan yang terbaik Hal ini merupakan tugas manajer keuangan agar dapat membuat perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan. Seperti yang telah di singgung bahwa hutang menimbulkan leverage keuangan sehingga perusahaan dapat beroperasi, berinvestasi, dan mengembangkan usahanya (Suryamis dan Oetomo, 2014). Tetapi leverage keuangan juga akan menimbulkan resiko bagi perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat leverage keuangan yang tinggi dapat berakibat adanya kesulitan keuangan (financial distress) untuk dapat menyelesaikan kewajiban hutangnya (Putri H dkk, 2015). Sehingga leverage keuangan memiliki dampak baik dan buruk bagi perusahaan,dapat menyebabkan perusahaan menjadi berkembang lebih baik (kinerja baik), akan tetapi juga dapat mengakibatkan kemunduran bagi perusahaan (kinerja buruk) bahkan dapat berakibat pada kondisi kepailitan atau bangkrut (Suryamis dan Oetomo, 2014).. Perusahaaan perlu melakukan evaluasi atas nilai leverage dengan selalu menganalisis aspek keuntungan yang diperoleh dari setiap pertambahan nilai leveragenya. Tingkat keuntungan tersebut dapat dilihat berdasarkan analisis perofitabilitas (Kasmir, 2008). Profitabilitas adalah salah satu ukuran keberhasilan manajemen perusahaan (Widiyanti dan Elfina, 2015). Menurut

5 Harahap (2011) profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber daya yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas dianalisis dengan menggunakan Return On Assets (ROA). Menurut Sudana (2011) Return on Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan kemampuan suatu perusahaan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham (Sartono, 2010). Kesuksesan perusahaan dapat dilihat dari penggunaan aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki aset dengan jumlah yang besar disebut sebagai perusahaan besar. Hal ini berarti bahwa ukuran perusahaan juga menentukan besarnya profit yang akan diperoleh perusahaan perusahaan dimana semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula profit yang akan diperoleh perusahaan (Putri H dkk, 2015). Adanya leverage dalam struktur modal sebuah perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut menghimpun pendanaan dari luar perusahaan dengan harapan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan (Suryamis dan Oetomo, 2014). Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi pasti akan melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan kelangsungan hidup perusahaan dan menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap karyawan, lingkungan dan masyarakat disekitar perusahaan serta perilaku etis dan tanggung jawab didalam pengambilan

6 keputusan (Rahayu dkk, 2014). Berdasarkan penjelasan di atas, profitabilitas mempunyai arti penting dalam kegiatan usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan perusahaan tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang. Sehingga setiap perusahaan akan selalu berusaha meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitasnya, maka kelangsungan kegiatan usaha perusahaan tersebut akan terus terjamin (Hidayat dan Wahyuati, 2015) Penelitian yang dilakukan oleh Iskandar (2016) menunjukkan bina lingkungan berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA perusahaan, kemitraan berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA, dan kesejahteraan karyawan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Rahayu dkk. (2014) membuktikan bahwa pengungkapan CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Sendy (2015) menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan secara statik terhadap tingkat laba perusahaan pada beberapa perusahaan yang terdaftar di BEI. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarto dan Budi(2009) menunjukkan bahwa variabel leverage dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Penelitian Nurfitriana (2012) menunjukkan bahwa ketiga variabel yaitu ukuran perusahaan, aktivitas dan leverage mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap profitabilitas. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian mengenai Debt to Asset Ratio yang dilakukan oleh Putri H dkk. (2015) dan Herdiani dkk. (2013) menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh signifikan negatif terhadap

7 profitabilitas. Penelitian Afrinda (2014) dan Widiyanti dan Elfina (2015) menunjukkan bahwa Debt to Asset Ratio berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Penelitian ini mencoba untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel terhadap profitabilitas perusahaan. Sehinnga perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang harus diambil untuk kelangsungan usaha. Berbeda dari beberapa penelitian terdahulu seperti yang dilakukan oleh Sendy (2015), Rahayu dkk. (2014), Iskandar (2016) hanya menggunakan satu variabel independen berupa CSR yang memberikan kontribusi terhadap profitabilitas dan menggunakan waktu pengamatan ratarata 3 tahun. Sedangkan dalam penelitian ini menambahkan variabel independennya atau menggunakan variabel lain yang dapat dikuantitatifkan dan potensial memberikan kontribusi terhadap ROA. Berdasarkan latar belakang diatas, serta untuk membuktikan bahwa CSR, ukuran perusahaan dan laverege berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan dimana dari berbagai penelitian terdahulu tersebut menunjukkan hasil yang berbeda-beda, maka peneliti mengambil judul : Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), Ukuran Perusahaan (Size), dan Leverage Terhadap Profitabilitas Di Perusahaan LQ-45 Periode 2014-2015

8 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas? 2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas? 3. Bagaimana pengaruh leverage terhadap profitabilitas? 4. Bagaimana pengaruh CSR, ukuran perusahaan dan leverage terhadap profitabilitas? 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap profitabilitas perusahaan LQ-45 periode 2014-2015. b. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan LQ-45 periode 2014-2015. c. Pengaruh leverage terhadap profitabilitas perusahaan LQ-45 periode 2014-2015 d. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan dan leverage terhadap profitabilitas perusahaan LQ-45 periode 2014-2015

9 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat/kegunaan antara lain : a. Bagi universitas Hasil penelitian diharapkan dapat memerikan manfaat yang berguna sebagai bahan bacaan di perpustakaan dan sebagai referensi mahasiswa. b. Bagi perusahaan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. c. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang penelitian ini terutama mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh corporate social responsibility, ukuran perusahaan dan leverage terhadap profitabilitas perusahaan. d. Bagi peneliti yang akan datang Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dalam bidang profitabilitas, laporan keuangan, penelitian selanjutnya, serta diharapkan mampu untuk menambah pengetahuan.