PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1. PERMASALAHAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB IV TINJAUAN KRITIS DARI PERSPEKTIF PEDAGOGI PEMBEBASAN PAULO FREIRE TERHADAP MODEL PENYULUHAN AGAMA KRISTEN

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Teori Sosial. (Apa Kontribusinya Terhadap Pemahaman Olahraga di Masyarakat)

Pemberdayaan KEKUASAAN (POWER)

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara. Hal ini terjadi karena mahasiswa adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

* Terdapat dua teori besar dalam ilmu social yang. 1. Teori struktural fungsionalisme, dan 2. Teori struktural konflik

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

KONTRUKSI SOSIAL DARI TEORI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL. Oleh : Dr. Purwowibowo, M.Si

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

BAB IV KESIMPULAN. Kebijakan pemerintahan Francisco..., Fadhil Patra Dwi Gumala, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB VI PENUTUP. Analisis Percakapan Online atas Diskusi Politik Online tentang pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB V. Penutup. pengaruh kapitalisme guna mewujudkan revolusi sosialis di Indonesia, berangkat dari

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

SURAT KEPERCAYAAN GELANGGANG SENIMAN MERDEKA INDONESIA

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB 6 PENUTUP. Berebut kebenaran..., Abdil Mughis M, FISIP UI., Universitas Indonesia 118

I. PENDAHULUAN. pemerintahannya juga mengalami banyak kemajuan. Salah satunya mengenai. demokrasi yang menjadi idaman dari masyarakat Indonesia.

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

TUJUAN NEGARA. Sesuai dengan tujuan bersama yang disepakati Tujuan negara sesuai dengan ideologi yang digunakan dalam negara

BAB I PENDAHULUAN. dari tulisan-tulisan ilmiah. Tidak juga harus masuk ke dalam masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah. Salah satu

BAB VII PENUTUP. Universitas Indonesia. Pembubaran partai..., Muchamad Ali Safa at, FH UI., 2009.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pengertian Paradigma. Paradigma I Normal Sc. Anomalies Crisis Revol Paradigma II

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang etimologi demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

BAB IV PEMUDA DAN SOSIALISASI

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

Manifesto Aidit dalam Peranan Koperasi Dewasa Ini

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB V KESIMPULAN. Pertama, mengenai tingkat kehidupan manusia dari masa pra sejarah sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara kita Indonesia sejak dua tahun belakangan ini banyak dihembusi oleh

Sosialisme Indonesia

KEPERCAYAAN VERSUS PENGETAHUAN

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

BAB II KAJIAN KONSEP CIVIL SOCIETY

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

Strategi Gerakan untuk Kepentingan Perempuan Surya Tjandra Unika Atma Jaya Jakarta, 10 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang telah dilakukan

Perbandingan PRA dengan RRA dan PAR

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat mengembangkan segala pola

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki. Namun banyak pula yang beranggapan bahwa politik tidak hanya

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. Secara Etimologis, istilah Kebijakan (policy) berasal bahasa Yunani,

BAB 5 PENUTUP. Utopia.com..., Raditya Margi Saputro, FIB UI, Universitas Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menyangkut tentang cita-cita hidup manusia. Sehubungan dengan itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Juanda, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PENDIDIKAN HAK ASASI MANUSIA. Oleh. Abas Yusuf. (IP, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Kata kunci: Sikap, persuasi, model pendidikan HAM.

Transkripsi:

PENDIDIKAN DAN PEMBEBASAN DALAM PANDANGAN PAULO FREIRE

Pandangan Freire tentang Netralitas Kelompok Netralitas yang memiliki ideologi yang sama Netralitas gereja yang berkaitan dengan sejarah dan politik Mendekati elite politik dan melawan massa Melayani kepentingan Penguasa tetap Mendukung kaum tertindas Praksis yang membius diri

Metode pembelajaran yang berkaitan dengan kesadaran manusia Kesadaran manusia tidak akan berubah hanya dengan pelajaran, khotbah dan kuliah, tetapi kesadaran akan dirubah oleh tindakan manusia didunia. Kesadaran tidak langsung merubah kenyataan hidup manusia akan tetapi berlangsung secara bertahap

KONSENTISIASI MENYEMBUHKAN KESADARAN MANUSIA TANPA MENGUBAH STRUKTUR SOSIAL MENCIPTAKAN DUNIA YANG PENUH KEDAMAIAN DAN HARMONI ANTARA KAUM TERTINDAS DENGAN PENINDAS

KONSIENTISIASI HARUS MERUPAKAN USAHA KRITIS YAITU MENGHASILKAN PARTISIPASI POLITIK (MEMBEBASKAN KAUM TERTINDAS)

Pandangan Tentang Pendidikan yang membebaskan bukan Bukan hanya sekedar menggunakan alat-alat Canggih atau media Sebagai sebuah Praksis sosial Pendidikan berupaya Memberi Bantuan kepada Manusia untuk Membebaskan diri dari Penindasan yang Mencekik mereka

Teologi pembebasan Teologi pembebasan dilakukan melalui kaum revolusioner yang secara terus menerus berusaha menentang penindasan, eksploitasi dan kesewenang-wenangan demi kemerdekaan dan kebebasan kaum tertindas

PERANAN GEREJA PERANAN KAUM ELIT MENENTUKAN PENDIDIKAN DAN TIDAK BOLEH BERTENTANGAN DENGAN KAUM ELIT PERANAN GEREJA MEMBERIKAN PENDIDIKAN YANG BERBEDA BERGANTUNG PADA SEKTE

MODERNISASI GEREJA MASYARAKAT YANG TERLINDAS BANGKIT DAN MENGIKUTI INDUSTRIALISASI MODERNISASI GEREJA ADANYA MEDIA MASSA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYEBAR LUASKAN AGAMA ADANYA KONSEP, TUJUAN MODEL YANG PENERAPANNYA HARUS SESUAI DENGAN KEBIJAKAN POLITIK

GEREJA PROFETIK GEREJA PROFETIK INI MEMANDANG REVOLUSI SEBAGAI ALAT PEMBEBASAN KAUM TERTINDAS DAN KUDETA MILITER SEBAGAI KONTRA GERAKAN YANG REAKSIONER

BAB 11 TEOLOGI PEMBEBASANNYA JAMES CONE JAMES CONE MELIHAT BAHWA TERDAPAT DUA TEOLOGI YANG DIANJURKANNYA DI AMERIKA SERIKAT. TEOLOGI TERSEBUT ADALAH : 1. BLACK TEOLOGY 2. BLACK POWER

DIPERUNTUKKAN BAGI MEREKA YANG DILARANG BERBICARA CIRI PROFETIK DARI DUA TEOLOGI MEMILIKI PERJUANGAN YANG DILAKUKAN SECARA REVOLUSIONER

BLACK, POWER TEOLOGY = WHITE TEOLOGY YAITU MENDUKUNG AKSI POLITIK, NAMUN BUKAN BERARTI MENYIMPANG, MEMPERTAHANKAN KELOMPOK YANG DOMINAN. WHITE TEOLOGY DEKAT DENGAN USAHA MENDAMAIKAN PIHAK YANG KONFLIK DAN MEMPERJUANGKAN TATANAN SOSIAL

BAB 12 PERCAKAPAN IDAC (Institute of Cultural Action) dengan PAULO FREIRE

IDAC : Tuduhan idealisme berpangkal pada program konsientisiasi yang tidak menyeluruh menyelesaikan masalah, bagaimana dengan hal itu? Freire : itu kelemahan saya, sehingga banyak pengkritik menolak kesadaran manusia. Meskipun begitu saya tetap melihat konsientisasi harus tetap ada.

IDAC : dituduh sebagai orang idealis dan reformis? Freire: pendidikan dan politik saya kritis, jika ada pertanyaan yang menyudutkan maka saya akan menjawabnya secara praksis dan berusaha merefleksi pemikiran saya

IDAC : bagaimana pandangan anda terhadap kegagalan objektivisme dan penyimpangan subjektivis yang menyebabkan perdebatan politik? Freire : kesadaran merupakan cara memahami dimana didalamnya terdapat hubungan antara subjektivitas dan objektivitas

IDAC : Apakah anda yakin bahwa orang akan menjadi sadar akan situasi yang disebut sebagai konteks teoritis seperti lingkaran budaya? Freire : kesadaran itu muncul dalam konteks yang nyata dan tumbuh melalui pengalaman. Adanya lingkaran budaya harus menemukan cara yang setiap kondisi lokal memiliki ciri tersendiri.

IDAC : Apakah menurut anda ilmu politik itu tidak berguna karena perubahan ilmu yang keliru? Freire : ilmuwan tidak boleh membawa kabur kebenaran, karena kebenaran didapat melalui usaha yang ilmiah.

IDAC : Jika saya menganggap massa hanya berada dalam konteks nyata tanpa mendorong mereka untuk bersifat kritis terhadap konteks itu, akankah mereka disalahkan? Freire : menurut saya tetap kaum yang tertindas akan senantiasa berlaku kritis, jika mereka terlalu lama dikuasai oleh kaum penindas

IDAC : apakah sikap kritis selalu dilakukan partai yang revolusioner? Freire : saya melihat bahwa partai yang revolusioner memiliki hubungan timbal balik dengan kaum tertindas yaitu mereka mentransfer kesadaran dengan cara pedagogis

IDAC : benarkah bahwa dengan adanya peran pedagogis kepada partai revolusioner membawa bahaya manipulasi massa? Freire : memang ada. akan tetapi partai revolusioner selalu berusaha menumbuhkan kesadaran sebagai salah satu tugasnya yang paling penting.

IDAC : Dapatkah anda menjelaskan tentang pengertian konsientisiasi? Freire : aksi kultural menuju kebebasan yang didalamnya terdapat hubungan antara objek dan subjek, dimana subjek mampu memahami kesatuan dirinya yang dialektis dan objek secara kritis

IDAC : Adnya fragmentasi antara kaum tertindas dan kaum penindas, bagaimana dengan hal itu? Freire : ketika kaum penindas mengaplikasikan dan menguatkan dirinya dalam kekuasaan, ekonomi, politik, kaum tertindas akan menjadi sadar dan akhirnya mereka bangkit dan menuntut haknya.

IDAC : sehubungan dengan partai revolusioner Dapatkah anda mensistematisasikan kritik anda terhadap bentuk aksi politik yang didasarkan pada ketidakpercayaan partisipasi kreatif dan kesadaran dalam masyarakat? Freire : salah satu masalah sulit yang dihadapi partai revolusioner adalah mempersiapkan kader militan yang secara praktik tidak bersifat revolusioner. Terkadang mereka bersikukuh dengan pendiriannya dan menganggap bahwa mereka satu-satunya guru

BAB 13 MENUJU KONSIENTISASI TANPA SEKOLAH Secara etimologis berasal dari kata Kesadaran (consciousness) Konsientisasi Pemahaman tentang Kesadaran akan dunia Seluruh kesadaran seseorang merupakan kesadaran Akan sesuatu yang diketahuinya yang akan meninggikan wawasannya

Konsientisasi tanpa sekolah????? Konsientisasi dapat diperoleh melalui pengalaman, dan hal itu memberikan sebuah keyakinan tentang pentingnya sebuah pengetahuan secara terus- menerus dan dengan konsientisasi membantu dalam bersikap kritis terhadap suatu persoalan

BAB 14 MENGKAJI ULANG PENDIDIKAN KRITIS : PERCAKAPAN MACEDO DENGAN PAULO FREIRE

PERTANYAAN DAN PERNYATAAN PAULO FREIRE TENTANG PENDIDIKAN POLITIK PENINDASAN BUTA HURUF UNTUK ORANG DEWASA HAL INI DILAKUKAN KARENA ADANYA KETIDAK ADILAN PADA ORANG DEWASA SEHINGGA MEREKA TIDAK DAPAT MEMBERIKAN SUARA POLITIK MANUSIA DAPAT BELAJAR DARI SIAPA SAJA KITA MENDAPATKAN PENGALAMAN DARI ORANGLAIN YANG SEDANG BELAJAR

ST KELUAR DARI SISTEM DAN MENENTANG STATUS QUO TETAP DIDALAM SISTEM DAN MEMPERBAIKI SISTEM PENDIDIKAN HUBUNGAN ANTARA SUBJEKTIVITAS DENGAN POLITIK PENDIDIKAN PENDIDIKAN MEMILIKI PERAN BESAR UNTUK MENCIPTAKAN KEKUASAAN

KONSEKUENSI PRAKTIK PENDIDIKAN, PEMIKIRAN KRITIS, DAN KEBUDAYAAN SEORANG GURU TIDAK HANYA MEMENUHI KEWAJIBAN MENGAJAR AKAN TETAPI BERSIKAP KRITIS TERHADAP PERSOALAN PRAKTIK PENDIDIKAN PEMIKIRAN KRITIS, BAHASA DAN KEBUDAYAAN PEMIKIRAN KRITIS DATANG KETIKA SIAP UNTUK BELAJAR, SIAP DIKRITIK BERTANYA, MERAGUKAN SESUATU PEMIKIRAN DENGAN BAHASA SEBAGAI UNGKAPAN PEMIKIRAN YANG AKTUAL UNGKAPAN PEMBICARAAN HARUS BERADAPTASI DENGAN KEADAAN BUDAYA

TEORI PENDIDIKAN YANG MEMBERIKAN PENGARUH DIBERBAGAI BIDANG PENDIDIKAN KAUM TERTINDAS LAHIR DARI PENGALAMAN HIDUP YANG DIDALAMNYA BANYAK MENGUNGKAP TENTANG DIMENSI AFEKTIF, HUMANISTIK SERTA INTUITIF DALAM PROSES PEMEROLEHAN PENGETAHUAN

Budaya yang dominan dengan masyarakat yang didominasi dan gerakan sosial Keinginan masyarakat yang berkuasa Untuk menghancurkan kekuatan Masyarakat didominasi dan berusaha Menanamkan nilai kebudayaan Pembebasan kaum perempuan Dan gerakan ekologi