BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR:180/59/KEP/ /2014 TENTANG

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BATU

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 12 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF BATU PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. Kota batu merupakan salah satu kota yang baru terbentuk pada

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

PETA SOSIAL DESA CURUG

P R O F I L DESA DANUREJO

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM. berstatus Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan ialah unit pemerintahan terkecil

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan selama KKN berlangsung, sehingga program-program yang. Dlingo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah secara geografis berada pada koordinat ' 19" BT

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

I. PENDAHULUAN. pada setiap tahunnya juga berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

ABSTRAK 1. PENGANTAR 2. METODOLOGI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan yang dilakukan di negara-negara dunia ketiga masih menitikberatkan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

II. TINJAUAN PUSTAKA Konversi Lahan Konversi lahan merupakan perubahan fungsi sebagian atau seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki sumberdaya alam

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

KEADAAN UMUM DESA PENDOWOHARJO. A. Keadaan Alam 1. Kondisi Geografis dan Batas-Batas Administrasi

MOBILITAS TENAGA KERJA DARI SEKTOR PERTANIAN KE SEKTOR PARIWISATA DI KOTA BATU (Studi di Dusun Kungkuk Desa Punten Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM KOTA CIMAHI. Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan dan Otonomi

PERANAN SEKTOR PERTANIAN KHUSUSNYA JAGUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN JENEPONTO Oleh : Muhammad Anshar

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Letak, Luas dan Batas Wilayah. dari kantor Kabupaten Wonogiri sekitar 30 km.

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. lebih dari dua pertiga penduduk Propinsi Lampung diserap oleh sektor

PASANGAN CALON WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA TANJUNGBALAI ASAHAN SUMATERA UTARA PERIODE

BAB IV HASIL PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahwa distribusi kesempatan (kemakmuran) yang tidak merata merupakan faktor

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, terutama persaingan dalam berbagai hal. Persaingan dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung Tengah Provinsi Lampung. Kecamatan ini mulai dibuka pada tahun 1954,

BAB VI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas faktor-faktor produksi, memperlancar perdagangan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

BAB II DESKRIPSI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dimana penggunaan lahan di wilayah Indonesia sebagian besar diperuntukkan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. pemerintahan Propinsi Lampung di Bandar Lampung adalah 77 km.

Profil Kecamatan Sumberpucung dan Kalipare

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM KELURAHAN LANGKAPURA. Pada abad ke 18 jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya sekitar tahun 1823

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang, Indonesia memberikan ciri-ciri negara dengan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. kerja sektor informal.tenaga kerja sektor informal merupakan tenaga kerja yang

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Kegiatan 1.2 Lokasi Kegiatan 1.3 Bidang Kegiatan 1.4 Latar Belakang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Desa ini memiliki luas

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah upaya suatu negara dalam menciptakan kesejahteraan rakyatnya. Menurut Tjiptoherijanto (2000) mobilitas penduduk merupakan bagian integral dari proses pembangunan secara keseluruhan. Mobilitas telah menjadi penyebab dan penerima dampak dari perubahan dalam struktur ekonomi dan sosial suatu daerah. Oleh sebab itu, tidak terlalu tepat untuk hanya menilai semata-mata aspek positif maupun negatif dari mobilitas penduduk terhadap pembangunan yang ada, tanpa memperhitungkan pengaruh kebaikannya. Tidak akan terjadi proses pembangunan tanpa adanya mobilitas penduduk. Tetapi juga tidak akan terjadi pengarahan penyebaran penduduk yang berarti tanpa adanya kegiatan pembangunan itu sendiri. Manning (1984) menjelaskan bahwa mobilitas pekerjaan merupakan bergantinya jenis pekerjaan, contohnya seorang buruh yang berganti pekerjaan menjadi petani. Menurut Suriastini (2006), seseorang dapat melakukan mobilitas pekerjaan atas keinginannya sendiri atau voluntary maupun terjadi secara involuntary atau tidak sukarela karena bukan keinginannya. Menurut Sigit (1989), perubahan pekerjaan atas keinginan sendiri biasanya bertujuan untuk memperbaiki kehidupan ekonomi. Pekerjaan yang baru dianggap lebih baik dari pekerjaan yang sekarang. Biasanya ini terjadi pada pekerja yang bekerja pada sektor informal yang mempunyai ikatan 1

2 kurang kuat dengan pekerjaan yang dilakukan sekarang. Umumnya pekerjaan yang dilakukan sekarang mempunyai produktivitas dan penghasilan yang rendah dan bersifat tidak tetap. Sebagian besar pekerja yang melakukan mobilitas pekerjaan dipengaruhi oleh motif ekonomi, untuk meningkatkan penghasilan, juga meningkatkan taraf hidup dan kelangsungan hidupnya. Penempatan tenaga kerja sesuai dengan bidangnya sangat perlu diperhatikan, sebagai suatu tolak ukur produktivitas dalam dunia pekerjaannya. Menurut Sumarsono (2009) pasar tenaga kerja akan membutuhkan bentuk individu yang layak untuk bekerja antara lain: Pertama, Pegawai atau karyawan umumnya mempunyai tingkat pendidikan dan keterampilan yang tinggi. Kedua, Disiplin kerja yang tinggi. Ketiga, Produktivitas kerja yang tinggi dan Keempat, Memiliki etos kerja yang tinggi. Kota Batu merupakan peningkatan kota administratif dari Kabupaten Malang, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2001 tentang pembentukan Kota Batu. Total luas wilayah Kota Batu yaitu 19.908,72 Ha atau sekitar 0,42% dari total luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Pada tahun 2012 Kota Batu terbagi menjadi 3 Kecamatan, 24 Desa atau kelurahan, 237 RW dan 1.127 RT. Ketiga Kecamatan tersebut yakni Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo, dan Kecamatan Bumiaji (Kota Batu Dalam Angka 2013). Penduduk Kota Batu pada tahun 2012 (hasil registrasi penduduk akhir tahun) sebesar 210.109 jiwa, jumlah penduduk Kota Batu dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada Tabel 1.1 berikut:

3 Tabel 1.1 Indikator Kependudukan Kota Batu Tahun 2009-2012 Uraian Tahun 2009 2010 2011 2012 Jumlah Penduduk (jiwa) 189.604 190.176 191.254 210.109 Sumber: Statistik Daerah Kota Batu 2012 (Susenas 2013) Sebagai daerah otonom termudah di Jawa Timur Kota Batu merupakan kawasan yang berpotensi mengalami pergeseran srtuktur perekonomian yang akan merubah sektor dalam penyerapan angkatan kerja, selain itu Kota Batu yang berawal dari kawasan dengan mengandalkan pertanian saat ini mulai mengalami pergeseran sektor unggulan dengan seiring dicanangkannya Kota Batu sebagai Kota Wisata (Tabel 1.2). Tabel 1.2 Presentase Pekerja Menurut Lapangan Usaha Kota Batu Tahun 2010-2011 Sektor Utama Tahun 2010 2011 Pertanian 34,85 % 7,75 % Jasa 53,16 % 68,94 % Industri 11,99 % 23,31 % Sumber: Kota Batu Dalam Angka 2012 Penetapan Kecamatan Bumiaji sebagai pengembangan kawasan agropolitan berdasarkan pada luas wilayah Kecamatan Bumiaji sebesar 12.798,42 Ha atau 64% dari total luas wilayah Kota Batu. Jumlah penduduk Kecamatan Bumiaji pada tahun 2012 sebesar 60.586 jiwa yang tersebar di 9 Desa atau Kelurahan yang ada di Kecamatan Bumiaji (Tabel 1.3).

4 Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Kecamatan Bumiaji Dirinci Menurut Desa/Kelurahan Tahun 2012 No Desa/Kelurahan Jumlah (jiwa) Laki-laki Perempuan Jumlah total 1 Pandanrejo 2.974 2.995 5.969 2 Bumiaji 3.550 3.454 7.004 3 Bulukerto 3.285 3.110 6.395 4 Gunung sari 3.636 3.539 7.175 5 Punten 2.811 2.695 5.505 6 Tulungrejo 4.730 4.735 9.464 7 Sumbergondo 2.026 2.017 4.043 8 Giripurno 5.181 5.217 10.399 9 Sumber brantas 2.355 2.277 4.632 Kecamatan Bumiaji (jiwa) 60.586 Sumber: Kecamatan Bumiaji Dalam Angka 2013 Selain itu terdapat lahan pengembangan berbagai sektor meliputi sektor perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan dan lain sebagainya, memiliki komoditas unggulan serta sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian utama di sektor pertanian. Disisi lain, kegiatan pariwisata merupakan salah satu andalan kegiatan yang dapat menyumbang perkembangan perekonomian masyarakat Kecamatan Bumiaji terutama di Desa Punten. Desa Punten yang mempunyai total luas wilayah seluas 281.935 Ha ini membawahi empat dusun yakni Dusun Krajan, Gempol, Kungkuk, dan Dusun Payan yang terbagi dalam 8 RW dan 35 RT. Desa yang dihuni lebih dari 5.406 jiwa dalam 1.484 kepala keluarga ini seiring berjalannya waktu berubah menjadi desa mandiri karena didukung potensi sumberdaya manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya budaya yang menonjol terutama di Dusun Kungkuk.

5 Dusun Kungkuk merupakan sebuah dusun yang bertetangga dengan Taman Wisata Selecta yang sudah terkenal di Jawa Timur. Dusun ini berjarak 6 km dari pusat Kota Batu dan berada diperbukitan dengan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebesar 800 jiwa dengan 360 kepala keluarga yang mayoritas usia produktifnya bekerja di sektor pertanian. Akan tetapi sejak tahun 2007 Dusun Kungkuk dikembangkan menjadi kampung wisata. Hal ini akibat dari produksi buah apel Batu yang mulai menurun saat itu. Lebih berkembangnya sektor pariwisata di Dusun Kungkuk membawa dampak perubahan rona wilayah pada umumnya yang semula sebagai produsen hasil pertanian Kota Batu menjadi tempat tujuan wisata sehingga saat ini lebih diprioritaskan peningkatan pembangunan-pembangunan infrastruktur penunjang kegiatan pariwisata. Kegiatan pariwisata dianggap mampu menyerap tenaga kerja yang relatif besar dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Tidak pelak pengembangan sektor pariwisata juga menarik penduduk khususnya di Dusun Kungkuk untuk melakukan mobilitas pekerjaan ke sektor pariwisata. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana mobilitas tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor pariwisata di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

6 2. Apakah ada perbedaan pendapatan yang diperoleh para pekerja yang melakukan mobilitas tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor pariwisata di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu? C. Batasan Masalah Agar lebih terfokus pada sasaran yang ingin dicapai, maka penelitian ini membatasi masalah sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan hanya terfokus di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 2. Permasalahan yang diangkat hanya seputar bagaimana mobilitas tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor pariwisata dan perbedaan pendapatan yang diperoleh akibat mobilitas pekerjaan yang dilakukan. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui mobilitas tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor pariwisata di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 2. Untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang diperoleh para pekerja yang melakukan mobilitas pekerjaan di Dusun Kungkuk, Desa Punten, Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

7 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan: 1. Sebagai masukan pihak-pihak terkait, khususnya pemerintah Daerah Kota Batu, penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna sebagai bahan informasi dan pertimbangan didalam pengambilan keputusan yang tepat dan penentuan kebijakan akan kegiatan mobilitas tenaga kerja yang ada di masyarakat. 2. Penelitian ini sebagai kesempatan yang baik dalam mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang diterima selama perkuliahan ke dalam ilmu pengetahuan praktis di lapangan. 3. Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya yang sesuai dengan tujuan penelitian ini.