PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SDN JLABAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENINGKATAN PARTISIPASI AKTIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE SCRAMBLE KALIMAT SISWA KELAS II SDN 1 SEDAYU

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN BUKU HARIAN SISWA KELAS I A SD N PLEBENGAN SIDOMULYO BANTUL TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS IV SD NEGERI MALANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD NEGERI GEMBONGAN SENTOLO KULON PROGO SKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENGGUNAAN MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN AUDIO VISUAL DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS V SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE SQ3R SISWA KELAS IV SD N KATONGAN I

Joyful Learning Journal

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT GAUN BAYI DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN KARTU KATA BERGAMBAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI SD N BALONG

Kata Kunci: karangan deskripsi, strategi menulis terbimbing, kelas IV SD.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE TEBAK KATA PADA SISWA KELAS V

PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IVA SDN DEMAKIJO 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 MAKAM TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS IV SDN MINOMARTANI 1

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SD NEGERI I NGERANGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DI KELAS III SD NEGERI KEPEK

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

Oleh. Ni Putu Aryani Utami, NIM

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 KARANGSAMBUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI DISKUSI TIPE SYNDICATE GROUP SISWA KELAS V SD NEGERI KREMBANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SD N CEPIT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONGKRIT

Pendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA FIKSI MELALUI METODE EKSPLORASI MEMBACA SISWA KELAS IV

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DEMOKRASI PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS III SDNEGERI PENDOWOHARJO SLEMAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI QUANTUM TEACHING PADA KELAS VB

MATCH THE IMPROVEMENT OF SOCIAL STUDIES LEARNING RESULT USING INDEX CARD MATCH TECHNIQUE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SINGOYUDAN

ISSN: Vol. 4, No. 1, Maret 2017

PENINGKATANKETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS IA SD

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

UPAYA MENINGKATAN PERHATIAN BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MIND MAPPING DI KELAS IV A SD MUHAMMADIYAH 14 DANUKUSUMAN SURAKARTA TAHUN 2015/2016

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PELAJARAN PKN KELAS VA SDN PUNGKURAN

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INDUKTIF PADA SISWA KELAS IV

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Eksplanasi...(Siska Azriani) 962

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN DALAM MENULIS SURAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM KELAS V SDN WINONGO BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Transkripsi:

Peningkatan Kemampuan Membaca... (Eka Ratna Suryani) 1.207 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN IMPROVEMENT OF BEGINNING READING WRITING ABILITY USING QUANTUM TEACHING MODEL Oleh: eka ratna suryani, pgsd/psd, inayrus_ekoz@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran membaca menulis permulaan dan meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan. Penelitian ini merupakan Tindakan Kelas kolaboratif menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Gembongan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah siswa kelas II yang terdiri dari 28 siswa. Objek penelitian yakni kemampuan membaca menulis permulaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, tes, dan dokumentasi. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Data kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model Quantum Teaching dalam pembelajaran membaca menulis permulaan dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca menulis permulaan dan meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya persentase aktivitas siswa (awal 34%, siklus I 67,72% siklus II 75,89%) dan meningkatnya kemampuan membaca menulis permulaan (rerata nilai awal 53,46, rerata nilai pada siklus I 69,22 dan rerata nilai siklus II 81,89). Kata kunci: membaca menulis permulaan, Quantum Teaching Abstract This research aimed to improve process of beginning reading writing, and improve beginning reading writing ability. This research was collaborative classroom action research using model of Kemmis and Mc. Taggart. This research had implemented in SD Neger Gembongan. The subjects were students of class two which were consisting of 28 students. The object was beginning reading writing ability. Techniques of collecting data did with observation, test, and documentation. Quantitative data analyzed used quantitative description. Qualitative data analyzed used qualitative description. The results of research showed that used of Quantum Teaching model within beginning reading writing learning could improved learning process of beginning reading writing and improved the beginning reading writing ability. This was evidenced by the rising of students activity (first 34%, cycle I 67,72% and cycle II 75,89%) and the rising of beginning reading writing ability (averages score, first 53,46, cycle I 69,22, and cycle II 81,89). Keywords: beginning reading writing, Quantum Teaching PENDAHULUAN Bidang bahasa sangat penting bagi perkembangan siswa untuk pembentukkan konsep dalam proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan pendapat dari Vygatsky (dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1997: 5-6) bahwa bahasa merupakan dasar bagi pembentukan konsep dan pikiran, sehingga bahasa diperlukan untuk setiap jenis kegiatan belajar. Dalam bahasa terdapat empat keetrampilan yang diperlukan peserta didik yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Yeti Mulyati (2008: 1) menyatakan bahwa membaca dan menulis diperoleh siswa setelah memasuki usia sekolah. Oleh karena itu, kedua jenis keterampilan berbahasa ini merupakan sajian pembelajaran yang utama dan pertama bagi siswa sekolah dasar di kelas awal. Kedua materi keterampilan berbahasa ini dikemas dalam satu paket pembelajaran yang dikenal dengan paket MMP (Membaca Menulis Permulaan).

1.208 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 13 Tahun ke-5 2016 Saat peneliti melakukan kegiatan observasi di SD Negeri Gembongan kelas II pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2015, peneliti menemukan permasalahan terkait dengan pembelajaran membaca menulis permulaan. Guru menyuruh para siswa membaca tulisan yang terdapat di buku teks tersebut secara bergantian. Dari kegiatan membaca tersebut, diketahui sebagian besar siswa membaca belum lancar dan masih terbata-bata menuju kata selanjutnya. Lebih dari empat belas siswa membaca dengan suara kurang lantang. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan bacaan tersebut. Siswa mulai menuliskan jawaban di buku tulis masing-masing siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru. Sebagian besar siswa menuliskan kata mangga kurang tepat, empat belas siswa menulis manga. Terdapat juga siswa yang menuliskan mangga tetapi sulit untuk dibaca, karena huruf g kurang jelas penulisannya. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menuliskan kata mangga tetapi kurang rapi dan naik turun letaknya. Dari hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis permulaan siswa masih rendah. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama proses pembelajaran, para siswa terlihat tidak bersemangat mengikuti pembelajaran, banyak siswa yang mengeluh karena tugas yang diberikan banyak. Ketika guru memberikan tugas untuk menuliskan cerita yang telah dibaca di buku masing-masing siswa, hanya sebagian kecil yang mengerjakan tepat pada waktunya, lebih dari empat belas siswa terlambat dalam mengumpulkan tugas menulis cerita. Tiga siswa putra tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Untuk lebih memperjelas permasalahan yang ada di kelas, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas II SD N Gembongan. Hasil wawancara dengan guru kelas II SD N Gembongan menyebutkan bahwa mata pelajaran yang paling sulit diajarkan pada siswa adalah mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menempati peringkat terendah dari beberapa mata pelajaran yang ada dengan ditunjukkan hasil Ulangan Tengah Semester Siswa (UTS) siswa dimana nilai rerata mata pelajaran Bahasa Indonesia 49,96, Pendidikan Agama 82,71, PKn 80,82, Matematika 78,5, IPA 77,32, IPS 71,25, Bahasa Jawa 71,25, SBK 79,5, Bahasa Inggris 77,75. Dari mata pelajaran Bahasa Indonesia, nilai kemampuan membaca menulis siswa rendah dibandingkan dengan nilai kemampuan berbicara dan menyimak. Rerata nilai siswa dari dua aspek kemampuan membaca 58,5, menulis 55,96, menyimak 77,64, berbicara 81,5 dengan interval nilai dari 1-100. Guru kelas II mengatakan bahwa sekitar 15 siswa masih belum lancar dalam membaca. Berdasarkan hasil observasi di kelas dan wawancara dengan guru kelas II SD N Gembongan tentang permasalahan membaca menulis permulaan, perlu adanya solusi dalam mengatasi beberapa masalah tersebut. Dari berbagai model yang dapat digunakan, salah satu cara untuk mengatasi permasalahan di atas dengan menggunakan model Quantum Teaching. Model Quantum Teaching memiliki keunggulan menciptakan suasana belajar yang sesuai dengan perkembangan siswa dan menyenangkan, hal ini sejalan dengan pendapat

Peningkatan Kemampuan Membaca... (Eka Ratna Suryani) 1.209 Bobbi De Porter, Mark R, dan Sarah S.N (2001: 3) Quantum Teaching merupakan penggubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya, menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teaching dengan langkah-langkah pembelajaran meliputi : (1) penumbuhan minat (tumbuhkan), (2) pemberian pengalaman umum (alami), (3) penamaan atau penyajian materi (namai), (4) demonstrasi tentang pemerolehan pengetahuan oleh siswa (demonstrasikan), (5) pengulangan yang dilakukan oleh siswa (ulangi), (6) perayaan atas usaha siswa (rayakan). Model ini didukung dengan metode SAS. Metode SAS dinilai cocok untuk pengajaran membaca menulis permulaan karena metode ini sesuai dengan tahap perkembanga bahasa siswa. Selain menggunkan metode pembelajaran, pelaksanaan model Quantum Teaching juga didukung dengan menggunkan media pembelajaran. Untuk mendukung penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dengan metode SAS, maka digunakan media gambar, kartu kata dan kartu kalimat sehingga siswa terangsang untuk lebih cepat membaca menulis. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan secara kolaboratif. Artinya, peneliti tidak melakukan penelitian sendiri, namun berkolaborasi atau bekerjasama dengan guru kelas. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri Gembongan yang berjumlah 28, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas II SD Negeri Gembongan, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 pada bulan Januari- Maret 2016. Desain Penelitian Desain penelitian menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam peneltian ini yaitu kisi-kisi penilaian kemampuan membaca menulis permulaan siswa dan kisi- kisi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Kisi-kisi penilaian kemampuan membaca menulis permulaan siswa didasarkan pada modifikasi dari pendapat Sabarti Akhadiah MK, dkk., Yeti Mulyati, Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. Kisi-kisi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan didasarkan aspek pengembangan sikap sebagai kelebihan dari model Quantum Teaching pada pembelajaran membaca menulis permulaan menurut Aris Shoimin.

1.210 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 13 Tahun ke-5 2016 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini ada 2 jenis data yang terkumpul, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Dalam penelitian ini data dianalisis dengan mencari rerata (mean). Rumus untuk menghitung nilai rerata adalah sebagai berikut: Me = dengan Me X N X N = Mean (nilai rata-rata) = jumlah semua skor siswa = jumlah siswa Selanjutnya, data kualitatif dianalisis dengan deskriptif kualitatif. Aktivitas dalam analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian dat dan kesimpulan/verifikasi. Kriteria Keberhasilan Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil jika terjadi perubahan yang ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan serta adanya peningkatan proses pembelajaran membaca menulis permulaan. Kriteria keberhasilan kemampuan membaca menulis permulaan didasarkan pada kisi-kisi penilaian membaca permulaan siswa berdasarkan modifikasi dari pendapat Sabarti Akhadiah MK, dkk., Yeti Mulyati, Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai rerata skor siswa dalam membaca menulis permulaan minimal 70 (kategori baik). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Adapun hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut. Tabel 1. Perbandingan Kemampuan Membaca Menulis Permulaan Siswa pada Pra Tindakan dan Siklus I Tindakan Skor Kategori Kondisi Awal 53,46 Kurang Siklus I 69,22 Cukup Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai kemampuan membaca permulaan siswa antara pra tindakan dan siklus I mengalami peningkatan. Kriteria keberhasilan dapat tercapai apabila nilai rerata kemampuan membaca menulis permulaan mencapai skor minimal 70 (kategori baik). Namun pada siklus I nilai rerata siswa kelas II baru mencapai skor 69,22 (kategori cukup). Pada siklus I, sebagian besar siswa masih kesulitan dalam membaca dan menulis suku- suku tertutup. Pada siklus II, kemampuan membaca menulis permulaan siswa mengalami peningkatan dari siklus I. Berikut ini perbandingan skor antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Tabel 2. Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Permulaan Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Tindakan Skor Kategori Kondisi Awal 53,46 Kurang Siklus I 69,22 Cukup Siklus II 81,98 Baik Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa pada siklus II nilai kemampuan membaca menulis permulaan siswa sudah memenuhi kriteria keberhasilan yaitu nilai rerata kemampuan membaca menulis siswa mencapai skor 81,98 (kategori baik). Pada siklus II,

Peningkatan Kemampuan Membaca... (Eka Ratna Suryani) 1.211 sebagian besar siswa sudah dapat membaca menulis dengan lancar tanpa bantuan dari guru. Berikut ini data hasil pengamatan tentang aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan pada pra tindakan, siklus I dan siklus II. Tabel 3. Perbandingan Skor Aktivitas Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II Tindakan Presentase Kategori (%) Kondisi Awal 34 Rendah Siklus I 67,72 Tinggi Siklus II 75,89 Sangat Tinggi siswa dalam Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas proses pembelajaran membaca permulaan mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Pada siklus I, sebagian besar siswa kurang aktif selama proses pembelajaran membaca menulis permulaan dan belum berani menyampaikan pertanyaan tentang hal yang belum jelas. Pada siklus II, sebagian besar siswa aktif selama proses pembelajaran membaca menulis permulaan. Penggunaan model Quantum Teaching dalam pembelajaran membaca menulis permulaan memberikan pengaruh positif sehingga terdapat peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan siswa dan peningkatan aktivitas belajar siswa kelas II SD Negeri Gembongan. Kemampuan siswa dalam membaca menulis permulaan mengalami peningkatan dengan digunakannya model Quantum Teaching. Peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan sebesar 28,52 (kondisi awal rata-rata 53,46 meningkat menjadi 81,98). Pada kondisi awal, nilai rata- rata kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II baru masuk kategori kurang. Beberapa penyebabnya adalah sebagian besar siswa masih memiliki motivasi dan minat yang rendah terhadap pembelajaran membaca menulis permulaan, suasana pembelajaran kurang menyenangkan dan kurang kondusif, serta belum digunakannya model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran membaca menulis permulaan. Setelah dilakukan tindakan siklus I, kemampuan membaca menulis permulaan siswa mengalami peningkatan sebesar 15,76 (kondisi awal rata-rata 53,46 meningkat menjadi 69,22). Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan tersebut adalah faktor psikologis siswa (motivasi dan minat) dan faktor eksternal (proses pembelajaran yang menyenangkan). Selain itu, dalam proses pembelajaran membaca menulis permulaan menggunakan langkah- langkah pembelajaran Quantum Teaching menjadikan proses pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan, salah satunya siswa diberikan apresiasi berupa reward dalam bentuk pujian atau tepuk tangan, sehingga siswa menjadi termotivasi dalam pembelajaran membaca menulis. Meskipun pada siklus I terdapat peningkatan kemampuan membaca menulis permulaan pada siswa, namun masih ada beberapa permasalahan yaitu diantaranya, sebagian besar siswa membaca dengan intonasi yang kurang tepat, beberapa siswa masih mengeja kata per kata dalam membaca; masih ada siswa yang kesulitan dalam membaca suku-

1.212 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 13 Tahun ke-5 2016 suku tertutup; beberapa siswa masih terbata-bata dalam membaca. Penyebab permasalahan tersebut diantaranya karena penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran membaca permulaan masih kurang tepat dan bimbingan membaca menulis permulaan terhadap siswa masih kurang. Pada siklus II, kemampuan membaca permulaan siswa mengalami peningkatan sebesar 12,76 (rata-rata di siklus I 69,22 meningkat menjadi 81,98). Pada siklus II pembelajaran membaca menulis permulaan, sebagian besar siswa kelas II sudah dapat membaca menulis dengan benar sesuai dengan kriteria dalam penilaian membaca menulis permulaan. Hal ini karena pada siklus II penggunaan model Quantum Teaching diperbaiki langkah-langkah pembelajaran, bimbingan membaca menulis permulaan oleh guru terhadap siswa lebih ditingkatkan serta siswa lebih dimotivasi lagi dengan diberi reward berupa sticker prestasi. Setelah dilakukan tindakan siklus II, kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II sudah masuk kategori baik. Pada proses pembelajaran membaca menulis permulaan aktivitas belajar siswa kelas II SD Negeri Gembongan mengalami peningkatan dari kondisi awal. Pada kondisi awal aktivitas siswa termasuk dalam kategori kurang dengan persentase 34%. Selanjutnya, pada siklus I presentase aktivitas siswa meningkat dengan kategori tinggi dengan persentase sebesar 67,72%. Pada siklus II ini aktivitas belajar siswa semakin meningkat jika dibandingkan pada siklus I. Pada siklus II ini siswa sangat aktif bahkan mereka berebut ingin ke depan kelas jika guru memberikan tugas membaca di depan kelas. Selain itu siswa memiliki inisiatif sendiri ketika guru bertanya hampir semua siswa mengangkat jarinya. Padahal pertanyaan yang diberikan oleh guru belum selesai. Pada siklus II dapat dideskripsikan hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kategori sangat tinggi dengan persentase sebesar 75,89%. Penggunaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada siswa kelas II SD N Gembongan. Hal ini dapat dilihat dari persentase keaktifan belajar siswa yang meningkat setiap siklusnya. Pada siklus I tingkat keaktifan siswa sudah menujukkan dalam kategori tinggi. Oleh karena itu dalam pelaksanaan tindakan siklus II diberikan perubahan tindakan lagi yang diharapkan dapat menambah tingkat keaktifan siswa. Pada tindakan siklus II diberikan reward/penghargaan berupa sticker prestasi. Pembelajaran membaca menulis permulaan dengan menggunakan model Quantum Teaching yang dimodifikasi dengan pemberian reward/penghargaan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Proses pembelajaran membaca menulis permulaan menggunakan model Quantum Teaching meliputi: (1) siswa melakukan permainan tebak gambar (tumbuhkan), (2) siswa mengamati cara membaca menulis dari guru (alami), (3) siswa membaca menulis (namai), (4) berdikusi dan mempresentasikan hasil LKS (demonstrasikan), (5) siswa membaca menulis teks pendek 10-15 kalimat (ulangi), (6)

Peningkatan Kemampuan Membaca... (Eka Ratna Suryani) 1.213 pemberian reward (rayakan). Penggunaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan proses pembelajaran membaca menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Gembongan, terbukti terdapat peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan (persentase aktivitas siswa pada kondisi awal 34%, pada siklus I 67,72% dan pada siklus II 75,89%). Di samping itu, penggunaan model Quantum Teaching dapat meningkatkan kemampuan membaca menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Gembongan, terbukti nilai rerata kondisi awal siswa 53,46 atau kategori kurang, pada siklus I 69,22 atau kategori cukup, dan pada siklus II 81,98 atau kategori baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan sebagaimana dikemukakan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut. Siswa kelas II perlu membaca menulis secara berulang-ulang, supaya kemampuan membaca menulis siswa meningkat. Selanjutnya, guru kelas II perlu menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching yang bervariasi untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Di samping itu, kepala sekolah perlu mendukung proses pembelajaran dengan mengadakan pelatihan/diklat tentang model pembelajaran kepada guru. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang- ruang Kelas. Bandung: Kaifa Mizan Pustaka. Yeti Mulyati. (2008). Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan. Bandung: UPI. DAFTAR PUSTAKA Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. (1996/1997). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Depdikbud. De Porter, Bobbi, Mark R, dan Sarah S.N. (2001).