PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERUBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOMANAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

Efektivitas Massage Baby Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 3-4 Bulan Di BPS BUNDA Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Bukittinggi Tahun 2014

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB III METODE PENELITIAN

1

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain perlakuan semu (quasi experiment designs) dengan

TERAPI PIJAT OKSITOSIN MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU POST PARTUM. Sarwinanti STIKES Aisyiyah Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

IbM PENINGKATAN KESEHATAN BAYI MELALUI MASSAGE BAYI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia walaupun indikator program Millennium Development Goals (MDGs)

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

STUDI KOMPARATIF PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-6 BULAN YANG DIBERI MP-ASI DAN TANPA DIBERI MP-ASI

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Kader Posyandu Balita Melalui Praktek Pijat Bayi Menuju Balita Sehat

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Pijat Bayi Terhadap Berat Badan Bayi Di Kabupaten Sleman Dwi Suryanti 1, Murti Krismiati 2 1 Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM MELAKUKAN SADARI PADA IBU

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PENGARUH TEKNIK MARMET TERHADAP PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA SEMARANG

SUCI ARSITA SARI. R

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Umur 0-6 Bulan Di BPS Bunda Bukittinggi

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. menilai pengaruh doa dan dzikir al-ma tsurat terhadap skor depresi pasien

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

STUDI BERAT BADAN ANAK BALITA SETELAH DILAKUKAN PIJAT TUINA DI POSYANDU DUSUN KEDUNG KLINTER DESA CANGGU KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi


PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

Oleh : IKA NURAINI S

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

HUBUNGAN PIJAT BAYI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI UMUR 3-6 BULAN

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENYUSUI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN DI KELURAHAN JOYOSURAN SURAKARTA

Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN BEDSIDE TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN IBU MELAKUKAN PIJAT BAYI DI TINJAU DARI PARITAS

Journal of Health Education

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

PENGARUH HEALTH EDUCATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengobatan tradisional atau dikenal dalam bahasa asing complementary and

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI BPS SARASWATI SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN Miah Adroeni 2, Asri Hidayat 3

Transkripsi:

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 R.A. Aminah Maya 1 ; Renda Natalina Pratama 2 Program Studi DIII Kebidanan STIKes Muhammadiyah Palembang email: mayachabie@gmail.com ABSTRAK Pijat bayi mempunyai banyak manfaat diantaranya meningkatkan hubungan emosi antara orangtua dan bayi sehingga dapat menstimulus perkembangan personal sosial bayi, selain itu gerakan remasan pada pijat bayi berfungsi untuk menguatkan otot bayi sehingga dapat menstimulus perkembangan motoriknya serta meningkatkan penambahan berat badan (Roesli, 2013; Oktafia, 2010; Marta, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan pada bayi usia 3-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pembina Palembang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Desain penelitian ini menggunakan rancangan pre test dan post test control group design. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas (posyandu) Pembina Palembang. Hasil: Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata penambahan berat badan pada bayi dengan terapi pijat bayi adalah 720+ 227.40 gram, dan pada bayi tanpa terapi pijat bayi adalah 560+ 176.47 gram sehingga disimpulkan bahwa penambahan berat badan pada bayi yang diberi terapi pijat bayi lebih besar dibandingkan dengann yang tidak diterapi pijat bayi. Dari hasil uji statistik menggunakan Independent t-test, diperoleh tingkat signifikansi ρ<0,05 (ρ: 0,040), yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan pada bayi. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan pada bayi terbukti benar. Pijat bayi dapat digunakan sebagai salah satu terapi rutin yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kata Kunci : Pijat bayi, Berat badan ABSTRACT The baby s sprouting period is the golden development and critical period of someone.the government has paid attention of this thing through the midvives role that was set out in standards of midwives proffesions where the authorized to monitor and stimulate the baby s and children s sprouting. One of the sprouting baby stimulation form was baby massage. At the moment, baby massage was rarely done by parents due to lack of knowledge and facility from health workers to give education and information about this therapy. Objectives : To know The Effect Of Baby Massage To Baby s Weight Increasing On Baby Aged 3-6 Months At Pembina Health Center Palembang in 2016 Method : this study is a Quasy experiment research by using pretest and post test control group design. The location was in Puskesmas Pembina Palembang. This research used the baby massage as independent variable and baby weight increasing as dependent variable. The samples were 30 babies from population that fulfill the criteria. Data analysis used independent t-test know the effect of baby massage to the baby weight increasing. Result : from 30 respondents, 15 babies (50%) being experiment group and 15 babies (50%) being control group and the average of baby weight increasing for experiment group was 216

720+ 227.40 gram and for control group was 560+ 176.47 gram. P value = 0,040 (p < 0,05) so Ho was unacceptable and it means that there was significat effect of baby massage to baby s weight increasing on baby aged 3-6 months at pembina health center palembang in 2016. Conclutions: There there was significat effect of baby massage to baby s weight increasing on baby aged 3-6 months at pembina health center palembang in 2016. Keywords: Baby Massage, the baby s weight increasing PENDAHULUAN Masa tumbuh kembang bayi merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang yaitu pada usia 0-12 bulan. Dikatakan masa keemasan karena masa bayi berlangsung sangat singkat dan tidak dapat diulang kembali. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan membutuhkan asupan gizi serta stimulasi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembanganya 1. Pemerintah dalam hal ini telah memberikan perhatian terhadap bayi melalui peran Bidan sendiri yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Bidan menyebutkan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Salah satu bentuk stimulasi tumbuh kembang yang selama ini dilakukan yaitu pijat bayi 2. Di Indonesia pijat adalah metode penyembuhan yang sangat akrab bagi masyarakat. Pelaksanaan pijat bayi di masyarakat desa masih dipegang peranannya oleh dukun bayi. Pijat bayi dapat dilakukan pada bayi yang sakit begitu juga pada bayi yang sehat atau dilakukan sebagai rutinitas setelah bayi lahir. Belakangan ini para ahli medis mulai memperhatikan manfaat pijat bayi yang ditinjau dari bidang kedokteran 3. Pijat bayi adalah gerakan usapan lambat dan lembut pada seluruh tubuh bayi yang dimulai dari kaki, perut, dada, wajah, tangan dan punggung bayi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan. Sensasi sentuhan merupakan sensori yang paling berkembang saat lahir 4. Pijat bayi merupakan salah satu cara yang menyenangkan untuk menghilangkan ketegangan dan perasaan gelisah terutama pada bayi. Pijatan lembut akan membantu mengendurkan otot-ototnya sehingga bayi menjadi tenang dan tidurnya nyenyak. Sentuhan lembut pada bayi merupakan sarana ikatan yang indah antara bayi dan orang tuanya 5. 217

Pada saat ini, stimulasi tumbuh kembang pada bayi, misalnya melalui terapi pijat bayi sangat jarang dilakukan oleh para orangtua karena terbatasnya pengetahuan dan fasilitas dari tenaga kesehatan untuk memberikan informasi dan edukasi tentang terapi ini. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Terapi Pijat Bayi Terhadap Penambahan Berat Badan Pada Bayi usia 3-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Pembina Palembang Tahun 2016 METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode Quasy Eksperiment dengan pre test dan post test control group design. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas (posyandu) Pembina Palembang dan pemijatan dilakukan di rumah responden pada bulan April sampai Mei 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 3-6 bulan, sampel penelitian berjumlah 30 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok (kontrol dan perlakuan) di mana masing-masing kelompok berjumlah 15 orang yang dipilih menggunakan teknik pengambilan sampel Non Probability Sampling yaitu jenis teknik Purpossive Sampling. Adapun kriteria inklusi pada penelitian ini, yaitu bayi yang lahir dengan berat badan lahir normal, dalam kondisi sehat, tidak cacat, bersedia menjadi responden dan melaksanakan terapi pijat bayi sesuai dengan ketentuan. Bagi subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi, peneliti langsung meminta inform consent kepada orang tua responden dan melakukan proses pengumpulan data dengan cara pengukuran langsung kepada responden (pre test) yaitu mengukur berat badan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan timbangan bayi. Pada tahap pelaksanaan terapi pijat bayi, peneliti meminta responden pada kelompok eksperimen untuk membuat kontrak pertemuan dengan peneliti untuk memberikan komunikasi, informasi, edukasi dan demonstrasi terapi pijat melalui panduan (leaflet) terapi pijat bayi selama 30-60 menit sampai ibu bisa melakukan terapi pijat kepada bayinya dengan benar. Ibu bayi mendapatkan lembar observasi penelitian, di mana orang tua wajib mengisi lembar tersebut dan mengikuti instruksi mengenai terapi pijat yang diberikan kepada bayinya selama 15 menit dalam satu hari dan dilakukan 3x dalam 1 minggu selama 4 minggu. Pada tahap post test peneliti mengukur kembali berat badan bayi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pengukuran ini dilakukan pada kelompok eksperimen setelah ibu responden melakukan terapi 218

pijat kepada bayinya, sedangkan pada kelompok kontrol setelah 4 minggu penelitian, peneliti mengukur berat badan bayi serta memberikan edukasi dan pengajaran tentang terapi pijat bayi dengan menggunakan leaflet. HASIL PENELITIAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 30 bayi yang memenuhi kriteria inklusi di wilayah kerja Puskesmas Pembina Palembang didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi dan persentasi dari variabel independen (terapi pijat bayi) dan variabel dependen (penambahan berat badan). Data ditampilkan dalam bentuk tabel dan teks. a. Terapi Pijat Bayi Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pelaksanaan Terapi Pijat Bayi yang tidak dilakukan terapi piajt bayi sebanyak 15 orang (50%). b. Penambahan Berat Badan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penambahan Berat Badan Tidak Penambahan Pijat Pijat BB (gram) Bayi Bayi n % 300 1 2 3 10 400 2 3 5 16.67 500 1 1 2 6.67 600 1 5 6 20 700 1 2 3 10 800 4 1 5 16.67 900 3 1 4 13.33 1000 2 0 2 6.67 Jumlah 15 15 30 100 Sumber : data primer Dari tabel 2 di atas menunjukkan bahwa dari 30 responden, yang mengalami penambahan berat badan 300 gram sebanyak 3 orang (10%), 400 gram sebanyak 5 orang (16.67%), 500 gram sebanyak 2 orang (6.67%), 600 gram sebanyak 6 orang (20%), 700 gram sebanyak 3 orang (10%), 800 gram sebanyak 5 orang (16.67%), 900 gram sebanyak 4 orang (13.33%), 1000 gram sebanyak 2 orang (6,67%). Pijat Bayi n % Ya 15 50 Tidak 15 50 Jumlah 30 100 Sumber : data primer Dari tabel 1 di atas, menunjukkan bahwa dari 30 responden, yang dilakukan terapi pijat bayi sebnyak 15 orang (50%) dan 219 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (inisiasi menyusu dini) dengan variabel dependen (lama persalinan kala III). Uji statistik yang digunakan adalah Independent t-test. Dengan CI 95%, α = 0,05. Hubungan

dinyatakan bermakna apabila ρ < α (0,05). Tabel 3. Pengaruh Terapi Pijat Bayi terhadap Penambahan Berat Badan Bayi Pe (+)an BB Pijat Bayi n Mean Ya 15 720 Tida k 15 560 Sumber : data primer SD 227,4 08 176,4 73 T 2,15 3 2,15 3 P valu e 0.04 0 Dari tabel 3 di atas, rata-rata penambahan berat badan pada bayi dengan terapi pijat bayi adalah 720+ 227.40 gram, dan rata -rata penambahan berat badan pada bayi tanpa terapi pijat bayi adalah 560+ 176.47 gram. Nilai signifikan (p value) adalah 0,040 (<0,05) yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti ada perbedaan peningkatan berat badan bayi antara kelompok yang diberi perlakukan pijat bayi dan yang tidak. PEMBAHASAN Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rata-rata penambahan berat badan pada bayi dengan terapi pijat bayi adalah 720+ 227.40 gram, dan pada bayi tanpa terapi pijat bayi adalah 560+ 176.47 gram sehingga disimpulkan bahwa penambahan berat badan pada bayi yang diberi terapi pijat bayi lebih besar dibandingkan dengann yang tidak diterapi pijat bayi. Dari hasil uji statistik menggunakan Independent t-test, diperoleh tingkat signifikansi ρ<0,05 (ρ: 0,040), yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan pada bayi. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan pada bayi terbukti benar. Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yaitu pemijatan yang dilakukan oleh ibu kepada bayinya (bayi cukup bulan) setelah 15 hari kelahiran bayi, membuktikan bahwa terdapat peningkatan berat badan yang lebih besar dari pada bayi yang tidak mendapatkan pemijatan 6. Secara teori dapat dijelaskan bahwa sebagian besar sistim saraf adalah sistim otonom, salah satu diantaranya adalah persarafan pada saluran cerna. Suplai saraf parasimpatis dihantarkan dari abdomen melalui saraf vagus. Saraf vagus adalah saraf ke-10 yang mengatur fungsi organ tubuh termasuk dibagian dada dan perut. Rangsangan pada saraf vagus (saraf parasimpatis) akan merangsang lambung untuk mengeluarkan hormon gastrin. Hormon gastrin akan 220

merangsang pengeluaran insulin, asam khidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, mukus, peningkatan aliran empedu hati dan merangsang motilitas lambung. Hormon gastrin juga mempermudah relaksasi reseptif lambung (relaksasi sementara) sehingga lambung dapat menambah volumenya dengan sangat mudah tanpa peningkatan tekanan. Pengeluaran insulin akan mempermudah untuk memetabolisme glukosa. Sekresi asam hidroklorida, pepsinogen, enzim pankreas, peningkatan aliran empedu hati akan mempermudah pencernaan makanan. Saat makanan sampai pada duodenum maka akan merangsang pengeluaran cholecystokinin, hal ini akan merangsang motilitas usus. Sehingga dengan adanya peningkatan motilitas lambung dan usus akan mempermudah pencampuran, pendorongan makanan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih baik 7,8,11. Hal ini juga juga dibuktikan oleh penelitian Sunarsih 9 pada bayi 0-3 bulan, rata-rata berat badan bayi pada kelompok eksperimen sebelum dilakukan pemijatan adalah 4560 gram dan ratarata sesudah dilakukan pemijatan adalah 5350 gram yang berarti mengalami peningkatan berat badan sebesar 17,35%. Sedangkan dari beberapa penelitian tentang manfaat lain dari terapi pijat 10 kepada 20 bayi berusia di atas 6 bulan, selain meningkatkan berat badan bayi didapatkan hasil bahwa 14 bayi dengan peningkatan nafsu makan lebih dari biasa, 3 bayi dengan peningkatan nafsu makan lebih sedikit dan 3 bayi dengan nafsu makan tetap, dengan demikian pengaruh semakin sering bayi dipijat dengan frekuensi yang teratur, peningkatan nafsu makan bayi akan terus baik 10. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Dari hasil uji statistik menggunakan Independent t - test, diperoleh tingkat signifikansi ρ < 0, 05 (ρ: 0,040), yang berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan bayi. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh terapi pijat bayi terhadap penambahan berat badan terbukti benar SARAN 1. Pijat bayi dapat digunakan sebagai salah satu terapi rutin yang menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. 2. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut dengan waktu penelitian yang lebih lama, responden yang lebih banyak dan variabel yang lebih banyak sehingga dapat dibuktikan manfaat lain dari pijat bayii 221

DAFTAR PUSTAKA 1. Kementrian Kesehatan RI. 2009. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksidan intervensi dini tumbuh kembang anak di tingkat pelayanan kesehatan dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/ 2007. Standar Profesi Bidan. Jakarta: Kepmenkes RI 3. Aminarti, (2013). Pijat dan Senam untuk Bayi & Balita. Yogyakarta: Briliant Books 4. Liaw, J.J. 2000. Tactile Stimulation and Preterm Infant, (online), (http://journals.lww.com.jpnnjournal/ abstrack/2000/06000/tactilestimula tion and Preterm Infants.7.axpx, diakses 15 Febuari 2016) 5. Roesli, U. 2013. Pedoman Pijat Bayi. Edisi Revisi. Jakarta: PT Trubus Agriwidia 6. Serrano MS, Doren FM, & Wilson L. (2010). Teaching chilean mothers to massage at age 2 and 4 month s. Diperoleh tanggal 12 Juli 2014 dari http://journals.lww.com/jpnnjournal/ Abstract /2010/04000 7. Guyton, AC. (2012). Fisiologi kedokteran. Alih bahasa: Andrianto.P. Ed.3. Jakarta: EGC. 8. Guyton, AC, Hall, JE. (2006). Fisiologi kedokteran. Alih bahasa: Setiawan I, Tengadi LMAKA, Santoso A. Jakarta: EGC 9. Sunarsih, T. (2010). Pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 0-3 bulan di BPS Saraswati Sleman Yogyakarta tahun 2010. Diperoleh tanggal 7 juli 2014 dari http://ejournal.respati.ac.id 10. Fitriani, L, Nurhidayati, N. (2007). Pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan nafsu makan bayi usia diatas 6 bulan di poliklinik fisioterapi handicamp International Wedi Klaten tahun 2007. Diperoleh tanggal 7 juli 2014 dari http://journal.akbideub.ac.id/index.p hp/jkeb 11. Subakti dan Anggraini. (2008). Keajaiban Pijat Bayi & Balita. Jakarta : Wahyu Media 222