PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN TARIKAN PERGERAKAN TOSERBA DI KOTA JOMBANG

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

EKIVALENSI MOBIL PENUMPANG PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN JALAN SAM RATULANGI JALAN BABE PALAR MANADO

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR

EVALUASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR DI KAMPUS POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

ANALISA DAMPAK PEMBANGUNAN HOTEL IBIS MANADO TERHADAP LALU LINTAS DI JALAN PIERE TENDEAN MANADO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang

Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Doddy Cahyadi Saputra D y = 0,4371x + 496, PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6 PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

STUDI ANALISA MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA MALANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan

ANALISA A KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL DI KAWASAN RUNGKUT INDUSTRI SURABAYA

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA PABRIK DI KELURAHAN PURWOSUMAN, SIDOHARJO, SRAGEN, JAWA TENGAH (261T)

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bagan alir untuk penulisan tugas akhir ini terdiri dari : Mulai. Studi Pustaka. Idintifikasi Masalah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Penelitian Suriani (2015), Pusat kegiatan Pendidikan sebagai salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJIAN LAJUR KHUSUS SEPEDA MOTOR PADA JALAN JEND. AHMAD YANI PONTIANAK

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA

ANALISIS MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Data Hotel Malioboro. yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan. B. Data Geometri Jalan

MODEL KEBUTUHAN PARKIR PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MALANG: STUDI KASUS PLASA DIENG, PLASA GAJAHMADA, DAN MALANG PLASA

ANALISIS PRODUKSI PERJALANAN DARI KAWASAN PEMUKIMAN

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

TUGAS AKHIR ANALISIS MODEL BANGKITAN TARIKAN KENDARAAN PADA SEKOLAH SWASTA DI ZONA PINGGIRAN KOTA DI KOTA MAKASSAR

BAB 1 PENDAHULUAN. kian meningkat dalam aktivitas sehari-harinya. Pertumbuhan sektor politik,

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA KINERJA JARINGAN JALAN DALAM KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mulai PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

JURNAL TUGAS AKHIR. Oleh : EVI JAYANTI D

STUDI ARUS JENUH PADA PERSIMPANGAN BERSINYAL JALAN ACEH JALAN BANDA BANDUNG

MODEL TARIKAN PERGERAKAN PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) (260T)

KINERJA RUAS JALAN KORIDOR JALAN TJILIK RIWUT AKIBAT TATA GUNA LAHAN DI SEKITAR KORIDOR BERDASARKAN KONTRIBUSI VOLUME LALU LINTAS

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Dalam meningkatkan kemajuan pembangunan di suatu negara sangat

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Lokasi rumah sakit Royal. Rencana Royal. PT. Katrolin. Bank Central Asia. Jl. Rungkut. Industri I

MODEL BANGKITAN PERGERAKAN ZONA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

Jurnal Sipil Statik Vol.2 No.1, Januari 2014 (29-36) ISSN:

Kata kunci : Kinerja ruas jalan, Derajat kejenuhan, On street parking

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitasnya, dan semua manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

PERMODELAN BANGKITAN TARIKAN PADA TATA GUNA LAHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SWASTA DI PALEMBANG

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

BAB II TINJAUAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PENYEMPITAN JALUR JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN DR.DJUNJUNAN BANDUNG

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

ANALISIS TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan (demand) yaitu dengan. menggunakan metode empat tahap (four stage method).

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

Volume 2 Nomor 2, Desember 2013 ISSN KAJIAN BANGKITAN LALU LINTAS DAMPAK PEMBANGUNAN CIREBON SUPER BLOCK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERJALANAN (Studi Kasus Pada Tata Guna Lahan Rumah Sakit Umum di Klaten) ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

EVALUASI KINERJA JALAN DAN TARIKAN PERGERAKAN KENDARAAN PADA PASAR MODERN LAMBARO

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan yang terjadi antara dua tempat yaitu tempat di mana

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Kajian Kapasitas Jalan dan Derajat Kejenuhan Lalu-Lintas di Jalan Ahmad Yani Surabaya

UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI MELALUI PENYEDIAAN ASRAMA MAHASISWA STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA

Mulai. Studi pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Survei pendahuluan. Pelaksanaan survei dan pengumpulan data Rekapitulasi data

BAB I PENDAHULUAN. penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang meningkatkan tuntutan lalu lintas (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

PERHITUNGAN DAYA TAMPUNG KAWASAN PARKIR BANK SUMSEL BABEL JAKABARING DI KOTA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

PENGARUH PEMBANGUNAN PALANGKARAYA MALL (PALMA) TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI BUNDARAN BESAR PALANGKARAYA

BAB I PENDAHULUAN. Mobil Penumpang (emp) adalah faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai tipe

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN BERDASARKAN LUAS LANTAI DI GEDUNG PUSAT PERDAGANGAN GROSIR DI KOTA SURABAYA

Transkripsi:

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA UNIVERSITAS AL MUSLIM BIREUEN Hamzani 1), Mukhlis 2) Juli 3) 1), 2) Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh, 3) Alumni Teknik Sipil email: 1) hamzani.hasbi@gmail.com 3) julis_n76@yahoo.co.id Abstrak Sebagai salah satu area tata guna lahan, pusat kegiatan pendidikan mempunyai intensitas yang cukup tinggi dalam menarik pergerakan, Universitas Almuslim (Unimus) sebagai pusat pendidikan yang berada di kota Matang Glumpangdua Kabupaten Bireuen memberi pengaruh besar terhadap arus pergerakan manusia dan menimbulkan tarikan perjalanan yang berimplikasi pada peningkatan volume lalu lintas. Untuk itu diperlukan kajian mengenai besarnya tarikan perjalanan yang ditimbulkan oleh pusat pendidikan tersebut. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis angkutan dan memodelkan tarikan perjalanan menuju pusat pendidikan. Data primer diperoleh melalui survey tarikan perjalanan, sedangkan data sekunder diperoleh dari administrasi pusat pendidikan berupa data variabel indepeden yaitu luas total lahan, luas lantai aktivitas, luas areal parkir, jumlah mahasiswa, dan jumlah karyawan dan dosen. Hasil analisis penggunaan jenis angkutan menuju Unimus menunjukkan 97,41% menggunakan jenis angkutan sepeda motor, 1,92% mobil, dan 0,67 becak. Dari hasil analisis regresi diperoleh persamaan untuk tarikan perjalanan 1 hari yaitu Y1 = 451,28 + 0,07.X4 (R 2 = 0,960), untuk satu jam puncak pagi Y2 = 43,96 + 0,02.X4 (R 2 = 1,000), dan untuk satu jam puncak siang/sore Y3 = 67,15 + 0,08.X4 (R 2 = 0,887) dimana ketiga persamaan tersebut dipengaruhi oleh variabel independen X4 (jumlah mahasiswa). Kata Kunci: tarikan perjalanan, bangkitan perjalanan, pusat pendidikan 1. Pendahuluan Pusat kegiatan pendidikan mempunyai intensitas yang cukup tinggi dalam menarik pergerakan, tata guna lahan pada pusat pendidikan ini menimbulkan interaksi bagi pergerakan arus perjalanan baik dengan tujuan pendidikan maupun untuk tujuan bekerja. Besar tarikan perjalanan tersebut bergantung pada berbagai variabel yang mempengaruhinya sehingga untuk memperkirakan besar tarikan pergerakan tersebut perlu dimodelkan terlebih dahulu variabel-variabel yang akan diteliti. Salah satu tarikan pergerakan yang cukup besar seiring dengan perkembangannya sebagai pusat kegiatan pendidikan adalah tarikan perjalanan menuju Universitas Almuslim. Unimus sebagai pusat pendidikan yang berada di kota Matang Glumpangdua Kabupaten Bireuen memberi pengaruh besar terhadap arus pergerakan manusia, mengingat jumlah mahasiswa yang dimiliki oleh lembaga ini mencapai 14.360 mahasiswa pada tahun akademik 2011/2012. Dengan demikian jumlah perjalanan disetiap hari perkuliahan menuju kampus terus meningkat dan menimbulkan permasalahan lalu lintas pada jaringan jalan disekitarnya, sehingga pada tahap awal perlu dilakukan studi atau evaluasi untuk mengetahui besarnya tarikan perjalanan menuju pusat pendidikan tersebut. 60

Studi mengenai tarikan perjalan menuju pusat pendidikan di kota Matangglumpang Dua untuk mengetahui tingkat keterkaitan antara variabelvariabel independen yang ditinjau terhadap tarikan perjalanan serta model tarikan perjalanan menuju pusat pendidikan tersebut. Apabila besarnya tarikan perjalanan menuju pusat pendidikan di kota ini dapat diketahui, maka diharapkan model tarikan ini dapat dijadikan masukan dalam upaya penataan transportasi kedepan, seperti penataan kebutuhan ruang parkir serta penataan arus lalu lintas menuju pusat pendidikan yang semakin berkembang tersebut. Selain dari itu studi ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis angkutan yang menuju pusat pendidikan di Universitas Almuslim dan memodelkan tarikan perjalanannya. 2. Tinjauan Kepustakaan Transportasi adalah kebutuhan turunan (derived demand), artinya seseorang tidak melakukan perjalanan kecuali akibat adanya kebutuhan untuk melakukan aktivitas di tempat yang berbeda dengan tempat berada yang bersangkutan. Upaya berpindah tempat dilakukan mengingat di tempat asal aktivitas yang dimaksudkan tidak dapat dijalankan dengan demikian jelaslah transportasi bukanlah tujuan, tetapi alat untuk mencapai tujuan. Menurut Tamin (2000), tarikan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalu lintas. Bangkitan lalu lintas ini mencakup lalulintas yang menginggalkan suatu lokasi, sedangkan lalulintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi. Bangkitan dan tarikan pergerakan terlihat secara diagram pada Gambar 1 (Wells, 1975). i Pergerakan meninggalkan zona i d Pergerakan menuju zona i Gambar 1 Bangkitan dan tarikan perjalanan Sumber: Tamin (2000) Kendaraan yang memasuki area Universitas Almuslim umumnya adalah kendaraan jenis sepeda motor, mobil, dan becak. Semua jenis kendaraan tersebut dikonversikan menjadi satuan mobil penumpang (smp) yaitu dengan mengalikan jumlah kendaraan dengan ekivalensi mobil penumpang (emp). Ekivalensi untuk sepeda motor adalah 0,40, mobil adalah 1,00, dan becak adalah 0,40. Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan linear anatara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Korelasi antara variabel tersebut dapat dinyatakan dengan suatu koefisien korelasi (R). Koefesien korelasi mempunyai persamaan sebagai berikut: 61

r xy = koefesien korelasi atara x dan y n = banyak data (1) Koefisien determinasi (R 2 ) dibaca: R square digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Persamaannya: (2) R 2 = Koefesien determinasi Y= Nilai pengamatan Y * = Nilai Y yang ditaksir dengan model regresi Y ~ = Nilai rata rata pengamatan Pendekatan yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, sebagian besar persamaan regresi telah dikembangkan dengan menggunakan paket program analisis regresi SPSS (Statistical Package for Social Science) 16.0 for windows dengan metode ( stepwise). Program ini memungkinkan adanya analisis untuk menguji sejumlah besar peubah yang potensial. Pemodel kemudian akan memilih persamaan yang paling baik menggunakan kriteria statistik tertentu. Persamaannya: Y = a + b. X.. (3) Y = peubah dependen X = peubah independen a = konstanta regresi b = koefesien regresi 3. Metode Penelitian Sebelum melakukan analisis data maka terlebih dahulu dilakukan survey pada lokasi studi yaitu: survey primer dalam penelitian ini merupakan survey tarikan perjalanan ( trip attraction survey). Jenis survey primer yang dilakukan untuk mengumpulkan data tarikan dari suatu tata guna lahan tertentu adalah dengan survey pencacahan lalu lintas. Survey pencacahan lalu lintas merupakan suatu pencacahan kendaraan menurut jenisnya. Umumnya di kawasan Universitas Almuslim yang terlihat cukup signifikan adalah kendaraan jenis sepeda motor (SM), mobil (M), dan becak (B). Survey tarikan perjalanan dilaksanakan pada hari kerja selama 11 jam yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB dengan periode waktu pencacahan adalah 15 menit, lokasi pencacahan ditetapkan pada pintu masuk lokasi yang bersangkutan. 62

Survey sekunder yang dilakukan untuk mengumpulkan data kawasan dari suatu tata guna lahan tertentu, survey sekunder dilakukan dengan mendatangi lokasi dan melakukan pendataan dengan pihak pengelola Universitas, prosedur pelaksanaan survey ini dilakukan oleh 1 orang surveyor dengan surat pengantar yang ditujukan kepada pimpinan Universitas. Tujuan dilaksanakan survey ini adalah untuk memperoleh data berupa: luas total lahan penelitian (m 2 ), luas lantai aktivitas (m 2 ), luas areal parkir (m 2 ), jumlah mahasiswa (orang), dan jumlah karyawan dan dosen (orang). Data yang diperoleh kemudian dianalisis meliputi analisis komposisi jenis kendaraan yang dipergunakan dan analisis regresi linear. Adapun variabel dependen (Y) dan variabel independen (X) yang dikaji adalah sebagai berikut: Y 1 : Tarikan perjalanan 1 hari (kendaraan/1 hari). Y 2 : Tarikan perjalanan pada 1 jam puncak siang/sore (kendaraan/1 jam puncak); Y 3 : Tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi (kendaraan/1 jam puncak); X 1 : Luas total lahan penelitian (m 2 ); X 2 : Luas lantai aktivitas (m 2 ); X 3 : Luas areal parkir (m 2 ); X 4 : Jumlah mahasiswa (orang); : Jumlah karyawan dan dosen (orang). X 5 Pengolahan data digunakan program SPSS 16.0 for windows dimana SPSS menyediakan berbagai metode perhitungan persamaan regresi dengan banyak variabel dan pada penelitian ini digunakan metode Stepwise. Tahapan penelitiannya sebagai berikut: 4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Karakteristik lalulintas Dari hasil perhitungan yang dilakukan berdasarkan data survey lalulintas dilakukan selama 4 (empat) hari yaitu: Jumat, Sabtu, Senin, dan Rabu, untuk tarikan perjalanan 1 hari tertinggi terjadi pada hari Senin, untuk tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi tertinggi juga terjadi pada hari Senin, sedangkan tarikan perjalanan pada 1 jam puncak siang/sore tertinggi terjadi pada hari Rabu. Komposisi jenis angkutan menuju Unimus adalah: sepeda motor sebanyak 1.474 kendaraan (SM) 97,41%, mobil sebanyak 29 kendara an (M) 1,92%, dan becak sebanyak 10 kendaraan (B) 0,67%. Tabel 1 Karakteristik Tarikan Perjalaan Pada Universitas Almuslim Lokasi Jenis Angkutan (4 hari) Jenis Angkutan (1 hari) SM M B SM M B Kampus Timur 8.934 197 73 2.233 49 18 Kampus Induk 4.764 152 31 1.191 38 7 Kampus Barat 3.991 0 18 997 0 4 Total 4.422 87 30 Total Rata-rata 1.474 29 10 Persentase 97,41 1,92 0,67 63

4.2 Model tarikan perjalanan 1 hari Model tarikan perjalanan menuju Universitas Almuslim untuk 1 (satu) hari diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan softwar SPSS dan analisis data tarikan perjalanan dan data karakteristik kawasan dengan metode analisis regresi linear melalui program SPSS. Maka model tarikan perjalanan 1 hari dapat dituliskan sebagai berikut: Y1 X4 Y1 = 451,28 + 0,07.X4 = Tarikan perjalanan 1 hari (kendaraan/jam) = jumlah mahasiswa (orang). Berdasarkan uji korelasi taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5% memakai uji dua arah diperoleh nilai F 1;2;0,05 = 18,15, maka F hitung > F tabel = 23,80 > 18,15, sehingga mendapat kesimpulan bahwa variasi perubahan variabel independen jumlah mahasiswa (X4) dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel dependen jumlah tarikan perjalanan 1 hari pada Universitas Almuslim (Y1). 4.3 Model Tarikan Perjalanan Pada 1 Jam Puncak Pagi dan Siang Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan softwar SPSS dan analisis tarikan diperoleh hasil yaitu model tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi dapat dituliskan sebagai berikut: Y2 = 43,96 + 0,02.X4 Y2 = Tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi (kendaraan/jam); X4 = jumlah mahasiswa (orang). Berdasarkan uji korelasi taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5% memakai uji dua arah diperoleh nilai F 1;2;0,05 = 18,15, maka F hitung > F tabel = 1.431 > 18,15, sehingga mendapat kesimpulan bahwa variasi perubahan variabel independen jumlah mahasiswa (X4) dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel dependen jumlah tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi menuju Universitas Almuslim (Y2). Sedangkan model tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi dapat dituliskan sebagai berikut: Y2 X4 Y2 = 67,15 + 0,08.X4 = Tarikan perjalanan pada 1 jam puncak sore (kendaraan/jam); = jumlah mahasiswa (orang). Taraf signifikansi yang digunakan sebesar 5% memakai uji dua arah diperoleh nilai F 1;2;0,05 = 18,15, maka F hitung > F tabel = 73,83 > 18,15, sehingga mendapat kesimpulan bahwa variasi perubahan variabel independen jumlah mahasiswa (X4) dapat menjelaskan variasi perubahan nilai variabel dependen 64

jumlah tarikan perjalanan pada 1 jam puncak siang/sore menuju Universitas Almuslim (Y3). 4.4 Karakteristik lalulintas Berdasarkan hasil yang didapat bahwa lalulintas kendaraan mahasiswa yang menuju ke kampus Universitas Almuslim (timur, induk, dan barat) lebih dominan menggunakan sepeda motor, dibandingkan jenis lalulintas lainnya, hal ini menjadi pertimbangan bahwa penggunaan jalur jalan masih relatif kecil terhadap kemacetan, namun perlu perhatian serius jika kendaraan mahasiswa menggunakan mobil sebagai kendaraan lalulintas ke kampus, baik dari segi lebar dan jumlah jalur jalan maupun jumlah jaringan jalan. 4.5 Model tarikan perjalanan 1 hari Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk 1 (satu) hari adalah Y1 = 451,28 + 0,07.X4 dengan nilai korelasi antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) di atas 0,5 sehingga variabel yang signifikan mempengaruhi tarikan perjalanan 1 hari adalah jumlah mahasiswa (X4) dengan nilai R square sebesar 0,976. Model tarikan untuk 1 (satu) hari perjalan dengan nilai R square sebesar 96,70% ini menandakan bahwa pengaruh nilai model tarikan 96,70% disebabkan oleh lalulintas kendaraan mahasiswa, sedangkan sisanya 3,30% disebabkan oleh faktor-faktor lainnya. 4.6 Model Tarikan Perjalanan Pada 1 Jam Puncak Siang/Sore Berdasarkan hasil yang diperoleh untuk jam puncak pagi adalah Y2 = 43,96 + 0,02.X4 dengan nilai Rsquare sebesar 1 (100%). Dari model tarikan pada jam puncak pagi menunjukkan bahwa pengaruh nilai tarikan perjalanan tersebut 100% disebabkan oleh lalulintas kendaraan mahasiswa menuju ke kampus Almuslim. Sedangkan berdasarkan hasil yang diperoleh untuk jam puncak sore adalah Y2 = 67,15 + 0,08.X4 dengan nilai R square sebesar 0,887 (88,70%) dengan nilai korelasi antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) di atas 0,5 sehingga variabel yang signifikan mempengaruhi tarikan perjalanan jam puncak sore 88,70% dipengaruhi oleh lalulintas kendaraan mahasiswa menuju kampus sedangkan sisanya 11,30% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya. Dari ketiga model tarikan yang dilakukan analisis bahwa model tarikan pada jam puncak pagi yang tinggi pengaruhnya lalulintas kendaraan mahasiswa dengan niali R squar 100% dibandingkan model tarikan jam puncak sore maupun model tarikan jam puncak 1(satu) hari, hal ini menandakan lalulintas kendaraan masyarakat umum selain lalulintas kendaraan mahasiswa belum relatif tinggi. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: 1. Dari hasil penelitian di lapangan diperoleh komposisi jenis angkutan yang dipergunakan untuk menuju Universitas Almuslim sebagian besar adalah sepeda motor baik di kawasan Kampus Timur, Kampus Induk, dan Kampus Barat. Adapun persentase komposisinya adalah: sepeda motor 97,41%, mobil 1,92%, dan becak 0,67%. 65

2. Model regresi tarikan perjalanan kendaraan menuju Universitas Almuslim adalah sebagai berikut: Model tarikan perjalanan 1 hari (Y1) adalah: Y1 = 451,28 + 0,07.X4 di mana X4 adalah jumlah mahasiswa, jadi setiap penambahan 1 orang mahasiswa maka tarikan perjalanan bertambah sebesar 0,07 orang/hari, dan R square diperoleh sebesar 0,960. Model tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi (Y2) adalah: Y2 = 43,96 + 0,02.X4 jadi setiap penambahan 1 orang mahasiswa maka tarikan perjalanan yang terjadi akan bertambah sebesar 0,02 orang/jam, dan R square diperoleh sebesar 1,000 sehingga 100% tarikan perjalanan pada 1 jam puncak pagi dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa. Model tarikan perjalanan pada 1 jam puncak siang/sore (Y3) adalah: Y3 = 67,15 + 0,08.X4 jadi setiap penambahan 1 orang mahasiswa maka tarikan perjalanan bertambah 0,08 orang/hari, dan R square diperoleh 0,887 sehingga 88,7% tarikan perjalanan pada 1 jam puncak siang dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa (X4). Daftar Kepustakaan Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Sweroad dan PT. Bina Karya, Jakarta. Ghozali Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariated Dengan Program SPSS, Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang Miro Fidel, 2002, Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta Tamin, O.Z, 1997, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Penerbit IT, Bandung 66