PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 02 MALANG ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PERBEDAAN PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK USIA PRASEKOLAH SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN TINDAKAN COOPERATIVE PLAY DI TAMAN KANAK- KANAK SRIWEDARI MALANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA ANAK KELOMPOK A

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

Penerapan Permainan Dakon dalam Mengenalkan Konsep Bilangan pada Anak Kelompok A

KEGIATAN BERNYANYI BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK TK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH BERUK 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ADANYA PENGARUH MENEMPEL GAMBAR DENGAN TEKNIK MOZAIK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH PERMAINAN PETAK UMPET TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

PENGARUH TERAPI BERMAIN BERCERITA TERHADAP TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK DEWI RATIH NOGOTIRTO GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Pengaruh Media Menara Angka Terhadap Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Kelompok A

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DI TK TUNAS BANGSA BONTI KABUPATEN SANGGAU KALIMANTAN BARAT

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK KELOMPOK B

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SOSIAL ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA GENENGSARI KEMUSU BOYOLALI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGARUH MEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENGARUH BERMAIN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK RETARDASI MENTAL RINGAN

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP PENINGKATAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI PAUD MAWAR TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

PENGGUNAAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KOSAKATA YANG DIMILIKI ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh. Rani Setia Prasanti

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI BENDA REALIA

PENGARUH PERMAINAN ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA USIA 4-5 TAHUN JURNAL. Oleh SEPTA SETIA SARI ( )

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN PADA ANAK DENGAN PERMAINAN ULAR TANGGA DI KB ABC BLORONG

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PADA ANAK TK B PAUD CAHAYA CEMERLANG AISYIYAH PUNTUKREJO KARANGANYAR TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

Pengaruh Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Pada Anak Di PAUD Cinta Bunda Desa Baran Sukoharjo

PENGARUH TERAPI BERMAIN EDUCATION GAME COMPUTER TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK USIA PRA-SEKOLAH DI TK SHINING STAR MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

Jurnal Pesona PAUD Page 1

PENGGUNAAN METODE PROYEK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK JURNAL. Oleh REVINA RIZQIYANI ( )

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENGARUH PENGGUNAAN BERMAIN PLASTISIN TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN JURNAL. Oleh RENI PUSPITA SARI ( )

PENGARUH METODE GLENN DOMAN TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KOGNITIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK LADAS BERENDAI PRABUMULIH.

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal dasar untuk menyiapkan insan yang

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS III SDLB

PENGARUH KEGIATAN MELUKIS BERMEDIA KAPAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya


PENGARUH PENCAMPURAN WARNA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK BALI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN ANAK KELOMPOK B RA BAITUL MUTAALLIM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI METODE BERMAIN CONGKLAK DI KELOMPOK B4 TK KEMALA BHAYANGKARI

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN UMUM DAN SAINS JURNAL. Oleh RATNA HANDAYANI FIKRI ( )

KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA TK

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK TERHADAP KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK DI RAUDHATUL ATHFAL AISYIYAH REJOSARI TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF MENGENAL KONSEP UKURAN ANAK KELOMPOK B

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PEMECAHAN MASALAH SAINS ANAK KELOMPOK B

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERNYANYI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBILANG ANAK

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU IBU DALAM MELATIH KECERDASAN EMOSI ANAK USIA 4-6 TAHUN

PENGARUH BERMAIN BOLA WARNA MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama. yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

EKSPLORASI BERMAIN PERAN MIKRO ANAK USIA DINI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BANYAK SEDIKIT PADA ANAK KELOMPOK A. Heni Fitriyani Dewi Komalasari

commit to user BAB I PENDAHULUAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

PENGARUH MEDIA WAYANG ANGKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK KELOMPOK B

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

ABSTRACT. Keywords: Role Play, Writing, Negotiation Text.

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-kanak berada pada jalur pendidikan formal yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Peningkatan kualitas SDM, jauh lebih mendesak untuk segera

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

HUBUNGAN KEMAMPUAN PEMBERIAN STIMULASI DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRASEKOLAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

PENGARUH BERNYANYI LAGU CUCI TANGAN TERHADAP PELAKSANAAN TEKNIK MENCUCI TANGAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (5-6 TAHUN) DI PAUD KUMARA LOKA DENPASAR

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 02 MALANG Acitia Miswara 1), Joko Wiyono 2), Nia Lukita Ariani 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang E-mail : acitiamiswara@gmail.com ABSTRAK Masalah hasil belajar anak tentang kemampuan berhitung disebabkan karena media pembelajaran yang berkaitan tentang kemampuan berhitung masih kurang menarik. Permainan congklak diberikan agar anak dapat melakukan eksplorasi terhadap apa yang dilakukannya saat bermain sehingga mampu meningkatkan pengetahuan berhitung anak. Tujuan penelitan ini yaitu untuk mengetahui pengaruh permainan congklak terhadap peningkatan kemampuan berhitung anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu pre eksperimen dengan membandingkan kemampuan berhitung pada observasi sebelum dan observasi sesudah permainan congklak. Subjek dalam penelitian permainan congklak ini sebanyak 30 anak yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil uji t berpasangan didapatkan p value = (0,000) < (0,050) yang berarti ada pengaruh permainan congklak terhadap kemampuan berhitung anak prasekolah (4-6) tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan permainan congklak sebagian besar kemampuan berhitung anak bearda dalam katagori cukup baik sejumlah 14 anak (46,7%), dan sesudah diberikan permainan congklak kemampuan berhitung anak sebagian besar anak dalam katagori baik adalah 18 (60,0%). Kata Kunci : Anak usia prasekolah, kemampuan berhitung, media pembelajaran, permaianan congklak. 697

THE INFLUENCE GAME CONGKlAK TO INCREASED ABILITY TO COUNT CHILDREN AGED 4-6 YEARS IN KINDERGARTEN OF DHARMA WANITA PERSATUAN 02 MALANG ABSTRACT The problem of children learning about the results of arithmetic because the media related to learning about arithmetic is still not optimal and less attractive. The game of congkak is given so that the child can do the exploration of what he did while playing so as to increase knowledge of arithmetic. The purpose of this study, namely, to know how the game of congkak to increased ability to count children aged 4-6 years in kindergarten of Dharma Wanita Persatuan 02 malang. This research method using pre Experiment by comparing the arithmetic on observation before and after the observation. The population in this study as many as 30 children with Sampling Purposive sample determination. Data dianalisi test using paired t-test. Paired t-test results test obtained p value = 0.000 < 0.05 which means there is the influence game congkak against arithmetic preschooler (4-6) year in kindergarten of Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang. The research results showed that before the given game congkak most arithmetic with a requirement of a good enough amount to 14 children (46.7%), and after the given game congkak arithmetic most of the children in both categories is 18 (60.0%). Paired t-test results test obtained p value = 0.000 < 0.05 which means there is the influence game congkak against arithmetic preschooler (4-6) year in kindergarten of Dharma Wanita Persatuan 02 Malang. Keywords: Learning, Media Game Congkak, Arithmetic, Preschool age children. PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar dan disebut sebagai periode emas atau yang dikenal sebagai the golden age. Periode emas merupakan masa dimana anak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang sejarah kehidupan (Suryadi, 2010). Rentang anak usia dini dari lahir sampai usia enam tahun merupakan usia kritis sekaligus strategis dalam proses pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan seseorang selanjutnya karena periode ini merupakan periode kondusif untuk menumbuh kembangkan berbagi kemampuan, kecerdasan, bakat, kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional dan spiritual (Yamin, 2010). Salah satu perkembangan yang paling penting bagi 698

anak usia dini yaitu perkembangan kognitif. Perkembangan kognitif merupakan perkembangan yang terkait dengan kemampuan berpikir seseorang yang diartikan sebagai perkembangan yang menunjukan kemampuan intelektual. Kognisi merupakan bagian intelek yang merujuk pada penerimaan, penafsiran, pemikiran, pengingatan, pengkhayalan, pengambilan keputusan dan penalaran (Fadilah,2012). Perkembangan kognitif merupakan perkembangan dari pikiran, pikiran adalah bagian berpikir dari otak, bagian yang digunakan yaitu pemahaman, penalaran, pengetahuan, dan pengertian.pikiran anak mulai aktif sejak lahir, dari hari ke hari sepanjang pertumbuhannya.perkembangan pikiran seperti belajar tentang orang, belajar tentang sesuatu, belajar tentang kemampuan - kemampuan baru, memperoleh banyak ingatan, menambah banyak pengalaman. (Susanto, 2011). Kemampuan Berhitung merupakan dasar dari beberapa ilmu yang digunakan dalam setiap aktivitas manusia mulai dari penambahan, pengurangan, pembagian, sampai perkalian.informasi lain dapat dilihat dari mutu akademis antar bangsa, dari 41 negara yang disurvei untuk bidang kemampuan membaca, dan matematika, Indonesia menempati peringkat ke-39. Kondisi ini diduga bahwa kesiapan memasuki SD masih lemah, di bidang-bidang pengembangan di TK, khususnya bidang pengembangan kognitif yang belum optimal (Nataliya, 2015). Pelajaran yang mengasyikan yaitu melakukan aktivitas yang menghubungkan kegiatan berhitung dengan kehidupan sehari-hari (Susanto, 2011). Salah satu rangsangan yang bisa diberikan untuk melatih kemampuan berhitung pada anak adalah memberikan permainan congklak. Congklak merupakan permainan tradisonal masyarakat Indonesia yang terkenal. Permaian congklak menggunakan papan congklak dan biji-bijian berupa kerang kecil atau kelereng (Pangestu, 2013). Cara memainkan permainan congklak adalalah dengan cara mengambil biji-bijian yang terletak sebelah kanan dan meletakkan biji-bijian tersebut ke arah kiri sampai biji terakhir jatuh ke lubang induk. Permainan akan berhenti jika sudah tidak ada biji-biji congklak yang dijalankan di anak lubang, karena semua biji sudah terkumpul di lubang induk. Pemenang adalah pemain yang mengumpulkan biji paling banyak dilubang induk miliknya (Mulyani, 2013). Anak dapat belajar berhitung dengan menghitung biji-biji congklak. Selain itu juga ketika anak meletakkan biji-biji congklak satu persatu di papan congklak, hal ini dapat melatih kemampuan manipulasi motorik halus sehingga anak siap menulis. Selain itu juga peranan dari permainan tradisional congklak adalah anak dituntut untuk bersabar ketika menunggu giliran temannya bermain (Kurniati, 2006). 699

Hasil penelitian Fauziyah (2014) menunjukan bahwa metode permainan dapat berpengaruh terhadap kemampuan berhitung pemulaan pada anak usia dini. Selain dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan, melalui bermain juga dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada anak usia dini Melalui permainan tradisional, anak menjadi pandai berhitung, berpikir fokus, mudah bergaul, berkomunikasi, bersosialisasi dan bekerjasama (Ulfatun, 2014). Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Junaedi dan Nugroho (2013) menunjukan bahwa permaianan tradisional dapat mengembangkan kecerdasan kinestik anak usia dini.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan congklak terhadap peningkatan kemapuan berhitung pada anak di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang. METODE PENELITIAN Desain penelitian ini yaitu pre eksperimen yang membandingkan kemampuan berhitung pada observasi sebelum dan observasi sesudah permainan congklak. Sampel sejumlah 30 anak ditentukan dengan metode purposive sampling. Kriteria inklusi meliputi yang masuk sekolah dalam kedaan tidak sakit dan bersedia menjadi responden. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi sebelum 1 kali dalam seminggu dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Selanjutnya pemberian congklak selama 5 hari selama satu minggu, kemudian dilakukan pengukuran kembali dengan lembar observasi untuk mengetahui pengaruh pemberian permainan congklak terhadap kemampuan berhitung pada anak. Data di analisis dengan uji t. HASIL DANPEMBAHASAN Tabel 1. Distribusi frekuensi kemampuan berhitung anak usia prasekolah (4-6) tahun sebelum diberi permainan congklak di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang Kemampuan f (%) Berhitung Baik 5 16,7 Cukup 14 46,7 Kurang 11 36,6 Total 30 100,0 Berdasarkan Tabel 1 didapatkan kurang dari separuh 14 (46,7%) anak usia prasekolah (4-6) tahun memiliki kemampuan berhitung cukup sebelum diberi permainan congklak di TK Dharma Wanita Malang. Berdasarkan Tabel 2 didapatkan sebagian lebih dari separuh17 (56,7%) responden berumur 5 tahun, Berdasarkan jenis kelamin terdapat separuh 15 (50,0%) responden berjenis kelamin lakilaki dan perempuan, Berdasarkan pekerjaan ibu didapatkan kurang dari 700

separuh 12 (40,0%) ibu responden bekerja sebagai swasta, berdasarkan pendidikan ibu didapatkan lebih dari separuh 20 (66,7%) ibu responden berpendidikan SMA, berdasarkan status anak dalam keluarga didapatkan lebih dari separuh 18 (60,0%) anak ke 1 dalam keluarga. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karekteristik Responden di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang Variabel Kategori f (%) Umur 4 6 20,0 5 17 56,7 6 7 23,3 Total 30 100 Jenis Kelamin 15 50,0 Laki-laki Perempuan 15 50,0 Total 32 100,0 Pekerjaan orang tua IRT 11 36,7 Swasta 12 40,0 Wiraswasta 7 23,3 Total 30 100,0 Pendidikan orang tua SD SMP SMA 0 3 20 0 10,0 6,7 S1 7 22,3 Total 30 100,0 Status Anak dalam keluarga 1 18 60,0 2 10 33,3 3 2 6,7 Total 30 100 Proses Kelahiran Caesar 6 20,0 Normal 24 80,0 Total 32 100,0 Tabel 3. Distribusi frekuensi kemampuan berhitung anak usia prasekolah (4-6) tahun sesudah diberi permainan congklak di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang Kemampuan f (%) Berhitung Baik 18 60,0 Cukup 9 30,0 Kurang 3 10,0 Total 30 100,0 Berdasarkan Tabel 3 didapatkan lebih dari separuh 18 (60,0%) anak usia prasekolah (4-6) tahun memiliki kemampuan berhitung baik sesudah diberi permainan congklak di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang. Tabel 4. Uji statistik perbedaan kemampuan berhitung sebelum observasi dan sesudah observasi pada permainan congklak Kemampuan Berhitung Mean p-value Observasi sebelum 3,76 ±1,73 0,000* Observasi sesudah 5,53±1,50 Berdasarkan Tabel 4 Hasil uji paired t-test didapatkan p-value = (0,000) < (0,050) yang berarti ada pengaruh permainan congklak terhadap kemampuan berhitung anak prasekolah (4-6) tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang. Kemampuan berhitung anak prasekolah (4-6) tahun sebelum pemberian permainan congklak responden memiliki nilai rata rata (mean) sebesar 3,76 701

artinya kemampuan berhitung anak kategori cukup baik dan sesudah diberikan permainan congklak terhadap kemampuan berhitung memiliki nilai rata-rata (mean) 5,53 yakni kemampuan berhitung dalam katagori baik. Kemampuan Berhitung Anak Usia Prasekolah(4-6) Tahun Sebelum Diberi Permainan Congklak Berdasarkan Tabel 1 didapatkan kurang dari separuh 14 (46,7%) anak usia prasekolah (4-6) tahun memiliki kemampuan berhitung cukup sebelum diberi permainan congklak, Beberapa permasalahan dari hasil belajar anak tentang kemampuan berhitung. Hal ini disebabkan karena media pembelajan yang berkaitan tentang kemampuan berhitung masih belum optimal dan kurang menarik dalam memberikan pembelajaran. Pengenalan yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan perintah kepada anak agar mengambil buku tulis dan pensil masing-masing. Selanjutnya guru memberikan contoh kepada anak untuk membuat beberapa buah angka dipapan tulis.setelah anak mengerti, guru menyuruh anak untuk membuat sendiri angkanya sebanyak mungkin dan menghafalnya. Menurut Darojah (2011) Media pembelajaran adalah alat, metode, teknik yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru sebagai pendidik harus benar-benar bisa memilih metode yang efektif dan menyenangkan supaya mereka merasa belajar tidak merupakan suatu beban. Serta dapat menggali semua potensi yang ada pada anak didik secara optimal (Wulan, 2011). Kemampuan berhitung cukup yang dimiliki anak usia prasekolah (4-6 tahun) disebabkan karena anak belum pernah memperoleh stimulus melalui permainan congklakyang merupakan permainan hitung-hitungan. Permainan congklak perlu dikembangkan agar anak mampu mengingat angka-angka yang diucapkan secara berulang-ulang karena anak usia sekolah merupakan masa perkembangan kognitif. Permainan congklak diberikan agar anak dapat melakukan eksplorasi terhadap yang dilakukan saat bermain sehingga mampu meningkatkan pengetahuan berhitung anak (Akhida, 2014) Anak usia prasekolah (4 6 tahun) yang mengalami kemampuan berhitung cukup perlu ditingkatkan menjadi baik melalui proses belajar sambil bermain seperti memberikan permainan congklakpada anak yang dilakukan secara bergantian setelah selesai proses mengajar. Permainan congklak tradisional merupakan permainan yang dapat melatih anak pandai dalam menghitung, apabila permainan ini lebih menarik sebagai media pembelajaran maka peserta didik akan mengikuti pembelajaran dengan aktif sesuai tahap perkembangan kognitif (Heryanti, 2014) 702

Kemampuan Berhitung anak usia (4-6 tahun) sesudah diberi permainan congklak Berdasarkan Tabel 3 didapatkan lebih dari separuh 18 (60,0%) anak usia prasekolah (4-6) tahun memiliki kemampuan berhitung baik sesudah diberi permainan congklak di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang, Hasil penelitian Nataliya (2015) menunjukan bahwa ada peningkatan nilai rata-rata kemampuan berhitung setelah diberikan media pembelajran berupa permainan congklak. Hal ini membuktikan bahwa media pembelajaran permainan tradisional congklak efektif untuk meningkatkan kemampuan berhitung. Sejalan dengan Musdalifah (2016) yang menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan kegiatan bermain khususnya permainan congklak berpengaruh positif terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan,karena proses permainan congklak ini anak diajarkan langkah-langkah sistematis yaitu, anak menghitung semua jumlah biji congklak, membagi seluruh batu untuk masingmasing lubang dengan jumlah yang sama, bermain secara bergiliran sesuai aturan, menghitung jumlah biji yang diperoleh pada lubang induknya, dan menentukan sendiri siapa pemenangnya. Pemberian permainan congklak pada anak memiliki tujuan antara lain membantu anak mengenal angka dan mengenal matematika sederhana yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Ulfatun (2012) dalam Musdalifah (2016) Berdasarkan hasil penelitian maka untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak lebih baik maka perlu menerapkan permainan congklak pada selang waktu anak di sekolah atau saat anak bermain di rumah yang didampingi oleh guru ataupun orang tua. Melalui permainan congklak anak menjadi pandai berhitung, berpikir fokus, mudah bergaul, berkomunikasi, bersosialisasi dan bekerjasama dengan temannya. Hasil penelitian ini sepaham dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauziyah (2014), membuktikan bahwa metode permainan dapat berpengaruh terhadap kemampuan berhitung pemulaan pada anak usia dini.permainan congklak ini untuk mengasah kecerdasan logika matematika dan mempermudah peserta didikdalam mengenal konsep berhitung. (Arifah, 2014). Pengaruh Permainan Congklak Terhadap Kemampuan Berhitung Anak Prasekolah (4-6 Tahun) Berdasarkan analisis data dengan mengunakan uji paired t test didapatkan p value = (0,000) < (0,050) sehingga H 0 ditolak, artinya ada pengaruh permainan congklak terhadap kemampuan berhitung anak prasekolah (4-6) tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang. Didapatkan dari sejumlah 30 responden yang sebelum diberikan permainan congklak didapatkan rataratanya 3,76 dan sesudah diberikan permainan congklak rata-ratanya adalah 703

5,53. Dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan permainan congklak dapat mempengaruhi kemampuan berhitung anak di Tk Dharma Wanita Persatuan 02 Malang. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa pemberian permainan congklak mampu meningkatkan daya ingat anak sehingga bisa melakukan perhitungan dengan baik. Anak yang melakukan permainan congklak mampu meningkatkan kognitif dalam mengenal konsep berhitung sehingga terjadi peningkatan kemampuan anak untuk berhitung. Permainan congklak memiliki aspek-aspek perkembangan kognitif (melatih kemampuan menganalisa dan menyusun strategi) permainan congklak melatih strategi mengumpulkan angka terbanyak agar bisa mengalahkan lawan, hal ini mampu mangasah daya ingat anak untuk bisa berhitung lebih cepat (Heryanti, 2014). Penelitian serupa juga dilakukan oleh Li anah (2012) yang menyatakan bahwa permainan congklakdapat meningkatkan kemampuan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan melalui kegiatan menghitung jumlah biji-bijian yang dimodifikasi pada permainan congklak agar lebih menarik dan mempermudah penerapannya. Media pembelajaran melalui permainan congklak cukup mempengaruhi kemampuan berhitung anak, dalam proses permainan congklak anak tidak harus belajar sesuatu yang susah, dimetode ini cukup mudah dan efektif sebagai media penunjang kemampuan berhitung pada anak karena permainan congklak menggunakan benda konkrit berupa biji-bijian, proses permainan ini dengan teknik menghitung tambahan bijiuntuk mengisi lobanglobang dalam permainan (Yeni, 2016). Menurut Mundakir (2015), Kegiatan ini sangat menarik karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu, anak dapat menghitung menggunakan benda yaitu biji-biji congklak lewat sebuah permainan sehingga anak tidak belajar menghitung menggunakan jari seperti biasanya ataupun menghitung menggunakan hafalan. Menurut Lianah (2012) anak dapat menghitung menggunakan benda yaitu biji-biji congklak lewat sebuah permainan sehingga anak tidak belajar menghitung menggunakan jari seperti biasanya ataupu menghitung menggunakan hafalan,,lewat permainan congklak anak belajar mengelompokkan biji-biji berdasarkan jumlahnya yaitu 1-20, anak akan lebih paham dan berkesan apabila sebuah pembelajaran itu dilakukan dalam sebuah permainan. KESIMPULAN 1) Identifikasi hasil dari kemampuan berhitung TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang sebelum diberikan permainan congklak dalam katagori cukup baik. 704

2) Identifikasi hasil dari kemampuan berhitung TK Dharma Wanita Persatuan 02 Malang sesudah diberikan permainana congklak dalam katagori baik. 3) Ada pengaruh permainan congklak terhadap kemampuan berhitung anak prasekolah (4-6) tahun di TK Dharma Wanita Persatuan 02 Tlogomas Malang. SARAN Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti kemampuan berhitung dengan pemberian pretest/observasi sebelum maupun posstest/observasi sesudah lebih dari satu kali, dan pemberian permainan congklak diberikan pada jangka waktu yang lebih panjang agar mendapatkan hasil yang maksimal. DAFTAR PUSTAKA Akhidah. 2014. Permainan Tradisional Congklak Berpengaruh Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Karanganyar: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Arifah. 2014. Upaya meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok B. Magelang : Universitas Islam Negeri Sunan Klijaga. Darojah. 2011. Peningkatan Kemampuan Berbicara Melaporkan dengan Media Film Animasi.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Fadilah, M. 2012. Desain Perkembangan Paud. Yogyakarta: Ar-Ruzz Fauziyah, Nur. 2014. Pengaruh Permainan Balok dan Permainan Dakon Terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Ditinjau dari Kesiapan Sekolah siswa TK B Paud Insan Fathonah. Bejen Karanganyar: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Heryanti, A. 2014.Meningkatkan perkembangan kognitif anak melalui permainan tradisional congklak. Bengkulu Mulya Kota Manna: Universitas Bengkulu. Junaedi, S. dan Nugroho, I. H. 2012.Permainan Tradisional Betengan Sebagai Metode Permainan Untuk Pengembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Usia Dini. Kediri :Stikes Rs Baptis Kediri. Kurniati. 2006.Permainan tradisional di Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Li anah, & Sri, S. 2014. Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Permainan Tradisional Congklak Pada Kelompok B, Surabaya Universitas Negeri Surabaya. Mulyani, S. 2013. Permainanm tradisional anak indonesia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta 705

Musdalifah. 2016. Pengaruh Permainan Congklak Bali Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan anak kelompok B. RA Baitul Mutaallim. Natalia, Prima. 2015. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran Permainan Tradisional Congklak Permainan Tradisional Congklak Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung. Pangestu. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Konsep Satu sampai Lima Melalui Permainan Congklak Bagi Anak Tunagrahita Sedang. Diakses pada tanggal 19 Desember 2016. Pukul 20.30 WIB. Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Media Group. Suryadi. 2010. Psikologi Belajar. Yogyakarta: PT Bintang Pustaka Insan Madani. Ulfatun, Siti. 2014. Pelaksanaan Permainan Trdisional Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosi Anak.Yogyakarta.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Wulan. 2011. Pengaruh Permainan Tradisional Congklak Terhadap Kecerdasan Logika Matematika Anak. Raudhatul Athfal Aisyiyah. Rejosari : Universitas Muhammadiyah Surakarta Yamin, H. 2010. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Yeni. 2016. Pengaruh Permainan Congklak Terhadap Kemampuan Berhitung Pemula Anak Putra II. 706