PENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD) Jajuk Kusumawaty, Endrian MJW, Siti Fatonah STIKes Muhammadiyah Ciamis Email: jajuk09@yahoo.com INTISARI Latar belakang keahlian perawat dalam berbagai strategi penanganan rasa nyeri adalah hal yang sangat penting. Metode penatalaksanaan nyeri mencakup pendekatan farmakologi dan non-farmakologi.metode nonfarmakologi lebih simpel, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Tujuan untuk mengetahui penatalaksanaan nyeri non farmakologis perawat pada pasien post operatif Metode penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat pada periode bulan Juni-Juli tahun 2014 yang berjumlah sebanyak 20 orang. Teknik sampling dalam penelitian ini mengggunakantotal sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan pelaksanaan distraksi oleh perawat pada pasien post operatif dilaksanakan yaitu sebesar (90%). Pelaksanaan relaksasi oleh perawat pada pasien post operatif termasuk kedalam kategori dilaksanakan yaitu sebesar (80%). Simpulan Pelaksanaan distraksi oleh perawat pada pasien post operatif termasuk ke dalam kategori dilaksanakan,yaitu sebesar (90%), Pelaksanaan relaksasi perawat pada pasien post operatif termasuk ke dalam kategori dilaksanakan, sebesar (80%) Saran peningkatan kualitas pelayanan keperawatan, khususnya bagi perawat di ruang Dahlia bagi pasien post operatif. Kata Kunci : Penatalaksanaan, Non famakologis, post operatif
DESCRIPTION OF NON PHARMACOLOGICAL PAIN MANAGEMENT BY POST OPERATIVE NURSE IN PATIENTS IN THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL DAHLIA (Hospital) DISTRICT CIAMIS 2014 Jajuk Kusumawaty, Endrian MJW, Siti Fatonah STIKes Muhammadiyah Ciamis Email : jajuk09@yahoo.com ABSTRACT Pain is a sensory and emotional experience that is not enjoyable due to the damage actual or potential tissue. Post-operative pain is a physiological thing, but this is one of the most feared complaint by postoperative clients. Assessment of client discomfort and evaluation of therapy to relieve pain using a pain scale is an effective method in the nursing functions for the management of post-operative. Nurses are one of the health team personnel who have the longest time can make contact with the patient, the nurse expertise in pain management strategies is very important. Method of pain management includes nonpharmacologic approaches and pharmacology. Nonpharmacological method more simple, effective and without adverse effects. From the years 2012-2013 the patients who were in the operating room Dahlia space in District Ciamis Hospital has increased, amounting to 2.67%. period Januari to March 2014 number of patients in the operating room District Hospital Ciamis amounted to as many as 209 people. This study aims to describe the non-pharmacological pain management by nurses in postoperative patients in the operating room General Hospital (Hospital) District Ciamis. The research method in this research is descriptive. The population in this study was a nurse in the operating room District Hospital in the period from June to July 2014, amounting to as many as 20 people. The sampling technique used is total sampling. The results show the implementation of distraction by nurses in postoperative patients in Space Dahlia Hospital District Ciamis in 2014 included into the category implemented in the amount (90%). Implementation relaxation by nurses in postoperative patients in Space Dahlia District Hospital in 2014 included into the category held is equal (80%). Make improvements to the quality of nursing services, particularly for nurses in the Dahlia for postoperative patients. Keywords : Management, Non famakologis, postoperative
Pendahuluan Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.tingkat dan keparahan nyeri pasca operatif terganggu pada fisiologis dan psikologis individu dan toleransi yang ditimbulkan nyeri.masalah yang ditimbulkan setelah dilakukan operasi salah satunya adalah nyeri.(brunner & Suddart, 2006). Nyeri pasca operatif merupakan hal yang fisiologis, tetapi hal ini merupakan salah satu keluhan yang paling ditakuti oleh klien pasca operatif.sensasi nyeri mulai terasa sebelum kesadaran klien kembali penuh, dan semakin meningkat seiring dengan berkurangnya pengaruh anestesi. Adapun bentuk nyeri yang dialami oleh klien pasca operatif adalah nyeri akut yang terjadi karena adanya luka insisi bekas pembedahan (Perry dan Potter, 2006). Pengkajian rasa tidak nyaman klien dan evaluasi terapi untuk menghilangkan rasa nyeri menggunakan skala nyeri yang merupakan metode efektif dalam fungsi keperawatan yaitu untuk penatalaksanaan pasca operatif, mengevaluasi respons klien terhadap pemberian analgesik dan mendokumentasikan beratnya nyeri secara objektif.penatalaksanaan nyeri efektif tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan fisik tetapi juga meningkatkan mobilisasi lebih awal dan membantu klien kembali bekerja lebih dini, mengurangi kunjungan klinik, memperpendek masa hospitalisasi dan mengurangi biaya peralatan kesehatan (Potter & Perry, 2005). Perawat adalah salah satu tenaga tim kesehatan yang mempunyai waktu yang paling lama dapat mengadakan kontak dengan pasien. Keahlian perawat dalam berbagai strategi penanganan rasa nyeri adalah hal yang sangat penting, tapi tidak semua perawat meyakini atau menggunakan pendekatan non farmakologis untuk menghilangkan rasa nyeri ketika merawat wanita yang menjalani persalinan karena kurangnya pengenalan teknik non farmakologis, maka perawat harus mengembangkan keahlian dalam berbagai strategi dalam penanganan rasa nyeri (Simpson, 2011).
Metode penatalaksanaan nyeri mencakup pendekatan farmakologi dan non-farmakologi.metode nonfarmakologi lebih simple, efektif dan tanpa efek yang merugikan. Relaksasi, pergerakan dan perubahan posisi, massage, hidroterapi, terapi panas/dingin, musik akupresur, aromaterapi merupakan beberapa teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri (Arifin, 2008). Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus yang lain dan teknik relaksasi adalah tindakan relaksasi otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri (Tamsuri, 2007). Fenomena yang terjadi di lapangan bahwa perawat perlu melakukan pendekatan penatalaksanakan nyeri sehingga dapat memahami nyeri yang klien rasakan dan dapat memberikan terapi yang sesuai.sehingga pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya.peran perawat sangat dibutuhkan dalam mengurangi rasa nyeri yang dialami oleh pasien. Tehnik relaksasi merupakan tindakan keperawatan untuk mengurangi nyeri dengan cara merelaksasikan ketegangan otot. Tehnik relaksasi adalah tindakan relaksasi otot rangka yang dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri.tehnik relaksasi yang sederhana terdiri atas napas abdomen dengan frekuensi lambat, dan berirama (Tamsuri, 2007). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.metode deskriptif adalah suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif.untuk jenis rancangan penelitiannya penulis menggunakan rancangan penelitian studi kasus, yaitu rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit penelitian secara intensif misalnya satu klien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi (Nursalam, 2009). Metode Analisis data analisis univariat, populasi dalam penelitian ini adalah perawat di ruang bedah RSUD Kabupaten Ciamis pada periode bulan Juni-
Juli tahun 2014. Adapun jumlah perawat di ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis sebanyak 20 orang. Jumlah perawat di ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis sebanyak 20 orang. tekhnik sampling menggunakan total sampling Instrumen lembar observasi yang memuat tentang penatalaksanaan nyeri non farmakologis pada pasien post operatif dengan menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Etika penelitian : Ethical Clearance, Informed Consent, Confidentiality, Benefit, Justice. Hasil Penelitian a. Status Kepegawaian Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Status Kepegawaian Perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis Umur F (%) Pegawai Negeri Sipil 12 60,00 TKK 1 5,00 Magang 7 35,00 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa frekuensi kepegawaian perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis dari 20 orang,terdapat 12 orang (60%) berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil, 1 orang (5%) berstatus TKK dan 7 orang (35%) berstatus magang. b. Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis Pendidikan F (%) D3 Keperawatan 14 70,00 S1 Keperawatan 6 30,00 Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa frekuensi pendidikan perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis dari 20 orang,
terdapat 14 orang (70%) termasuk kategori pendidikan D3 Keperawatan dan 6 orang (30%) termasuk kategori pendidikan S1 Keperawatan. c. Jenis kelamin Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis Pekerjaan F (%) Laki-laki 4 20 Perempuan 16 80 d. Usia Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa frekuensi jenis kelamin perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis dari 20 orang, terdapat 4 orang (20%) dengan jenis kelamin laki-laki dan 16 orang (80%) dengan jenis kelamin perempuan. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Usia Perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis Usia F (%) 20-35 th 15 75 > 35 th 5 25 Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa frekuensi usia perawat di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis dari 20 orang, terdapat 15 orang (75%) termasuk usia 20-35 tahun dan 5 orang (25%) termasuk usia > 35 tahun. 3. Analisis Univariat Gambaran penatalaksanaan Nyeri Non Farmakologis oleh Perawat pada pasien post operatif dengan metode distraksi
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Penatalaksanaan Nyeri Nonfarmakologis Dengan Metode Distraksi Di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 Dilaksanakan 18 90,00 2 Tidak dilaksanakan 2 10,00 Pada tabel 4.5 tersebut diketahui bahwa penatalaksanaan nyeri non farmakologis dengan metode distraksi pada pasien post operatif di Di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis dari 20 orang perawat terdapat 18 orang perawat (90%) dengan kategori dilaksanakan dan 2 orang (10%) dengan kategori tidak dilaksanakan. a. Gambaran penatalaksanaan Nyeri Non Farmakologis pada pasien post operatif dengan metode relaksasi Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Penatalaksanaan Nyeri Nonfarmakologis Dengan Metode Relaksasi Di Ruang Dahlia RSUDKabupaten Ciamis No Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 Dilaksanakan 16 80,00 2 Tidak dilaksanakan 4 20,00 Pada tabel 4.6 tersebut diketahui bahwa penatalaksanaan nyeri non farmakologis dengan metode relaksasi pada pasien post operatif di Di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis dari 20 orang perawat terdapat 16 orang perawat (90%) dengan kategori dilaksanakan dan 4 orang (20%) dengan kategori tidak dilaksanakan.
Pembahasan 1. Penatalaksanaan Distraksi pada Pasien Post Operatif Berdasarkan hasil penelitian, seperti yang tercantum dalam tabel 4.4 diketahui bahwa frekuensi tertinggi penatalaksanaan distraksi pada pasien post operatif di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis adalah dari 20 orang perawat terdapat terdapat 18 orang perawat (90%) dengan kategori dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pendapat Potter& Perry (2006), bahwa salah satu distraksi yang efektif adalah musik, yang dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri. Musik terbukti menunjukkan efek yaitu menurunkan frekuensi denyut jantung, mengurangi kecemasan dan depresi, menghilangkan nyeri, menurunkan tekanan darah, dan mengubah persepsi waktu. 2. Penatalaksanaan Relaksasi pada Pasien Post Operatif Berdasarkan hasil penelitian, seperti yang tercantum dalam tabel 4.5 diketahui bahwa frekuensi tertinggi penatalaksanaan relaksasi pada pasien post operatif di Ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis adalah dari 20 orang perawat terdapat terdapat 16 orang perawat (80%) dengan kategori dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Potter & Perry (2005) bahwa teknik relaksasi dapat digunakan saat indvidu dalam kondisi sehat atau sakit. Teknik relaksasi tersebut merupakan upaya pencegahan untuk membantu tubuh segar kembali. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan gambaran penatalaksanaan nyeri non farmakologis oleh perawat pada pasien post operatif di ruang Dahlia RSUD Kabupaten Ciamis tahun 2014 dari 20 orang perawat dapat disimpulkan, Pelaksanaan distraksi oleh perawat pada pasien post operatif di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis Tahun 2014 termasuk ke dalam kategori dilaksanakan,
yaitu sebesar (90%). Pelaksanaan relaksasi oleh perawat pada pasien post operatif di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Ciamis Tahun 2014 termasuk ke dalam kategori dilaksanakan, yaitu sebesar (80%). Diharapkan dapat dijadikan bahan acuan atau tambahan referensi dalam melaksanakan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penatalaksanaan nyeri non farmakologis oleh perawat pada pasien post operatif. Referensi Brunner & Suddart, (2006).Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah.Jakarta : EGC Perry dan Potter, (2006).Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Vol 2.Jakarta : EGC Simpson, (2011).Neuropatic Pain : Mecanism, Diagnosis and Treatmen. New York : Oxford University Presss Tamsuri, (2007).Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri.Jakarta : EGC Nursalam, (2009).Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika